WHISPER


.

AnKyou (c) Matsui Yuusei

warnings: drabble, nonsense, trash, just want to write smthing tbh.

.


'Akhiri saja.'

Pertama kali suara itu muncul, Gakushuu masih berusia sepuluh tahun. Ia tidak mengerti. Hanya membiarkannya berlalu. Mendorongnya menjauh seperti emosinya saat melihat foto ibunya di depan altar. Terfokus pada warna hitam yang menjadi nuansa utama hari itu.

'Semua akan selesai dengan cepat.'

Sayangnya suara itu tak pernah berhenti. Seperti desis ular di belakang kepala. Terasa samar. Mudah untuk diabaikan. Namun tetap berada disana. Mengema di dalam otaknya. Berulang seperti mantra. Tak mampu untuk hilang.

'Kau bisa melakukannya kapanpun.'

Malam pekat mengakhiri pelarian panjangnya. Untuk kesekian kalinya, ia kembali menimang. Memilih antara pengabaian atau ketaatan akan kalimat itu.

'Sangat mudah.'

Terlalu banyak alasan untuk melakukannya. Realita yang tak sejalan dengan harapan. Penyesalan di masa lalu. Masa depan yang tak pasti. Masa kini yang teramat gelap.

'Bukankah ini saatnya?'

Robekan kertas tanda kekalahan ia hamburkan ke udara. Kedua netra setengah terpejam. Telapak tangan menutup daun telinga. Kepala menunduk syahdu. Melihat bumi yang berada jauh di bawah. Siap menyambutnya kapan saja.

Untuk pertama kalinya, ia menuruti bisikan itu.

Dan membawa tubuhnya, menari bersama angin.


.

.

'don't listen to the whisper in your head.'

.

.


.

END

.