Disclaimer © Fujimaki Tadatoshi

WARNING: AU, OOC, Typo

.

.

.

Kagami membuka laptopnya dan memencet tombol power untuk menyalakannya. Sembari menunggu loading sistem operasi laptopnya, Kagami menuju dapurnya untuk mengambil roti isi yang tadi sudah dibuatnya. Kagami Taiga, 21 tahun, jomblo dan sedang galau karena tidak segera diterima oleh perusahaan yang sudah dilamarnya sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Meskipun dia sudah mengirim banyak CV ke perusahaan-perusahaan yang sudah ditaksirnya, tapi belum ada satupun perusahaan-perusahaan itu yang menerima lamarannya. Makanya, sekarang dia sedang duduk di depan laptop yang sudah tersambung layanan Wi-Fi apartemen tempat tinggalnya dan berselancar di internet untuk hunting pekerjaan.

Sejam kemudian, semua roti isi yang dibuatnya dan kotak susu yang masih berisi setengah sudah ludes tidak tersisa dan masuk ke perut tapi Kagami masih belum menemukan titik terang dalam hal mencari pekerjaan ini. Kagami mengerang lalu menggeletakkan tubuhnya ke sofa yang didudukinya. Sebenarnya ayahnya sudah menyuruhnya kembali ke Amerika dan bekerja dengan ayahnya di sana, tapi Kagami menolak dengan alasan ingin mandiri dan menentukan masa depan gemilangnya sendiri di sini. Dan jadilah dia luntang-lantung selama sebulan gabut di apartemen yang ditinggalinya dengan Tatsuya, yang btw sudah mendapat pekerjaan.

"Hey Taiga, masih jomblo?"

Kagami mendengus mendengar pertanyaan kakak beda orang tuanya lalu bangun dan melihat Himuro memasuki apartemen mereka dengan membawa barang belanjaan.

"Habis belanja?"

"Ya, dan kau harus memasak belanjaanku nanti malam," jawab Himuro dan duduk di sebelah Kagami setelah meletakkan belanjaannya di dapur.

"Ugh, aku tidak mau lagi harus membuat ayam-daging-sayuran pedas yang menunya kau pungut dari jalan." kata Kagami dan melihat layar laptopnya.

"Tenang saja, kau pasti bisa memasak kali ini dengan banyak waktu luang yang kau punyai." Kagami menonjok bahu Himuro yang membuatnya tertawa. "Masih mencari lowongan?"

"Yeah…"

"Oh kau akan mencintaiku dengan ini,"

Kagami mengerutkan keningnya mendengar perkataan Himuro dan melihat Himuro mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Aku mendapatkan brosur ini ketika di supermarket tadi, mungkin kau mau mengeceknya."

Kagami menerima brosur dari Himuro yang sudah lecek karena terlipat-lipat dan membacanya.

PEMUDA-PEMUDA TAMPAN MEMBUTUHKAN MAIDO KAWAII YANG BISA MENGURUSI RUMAH DAN MEMASAK DAN HAL-HAL LAIN YANG BIASA IBU-IBU LAKUKAN. JIKA BERKENAN SEGERA DATANG KE PERUMAHAN "ELIT" NOMOR 1 ^_^

"Siapa orang waras yang akan membuat iklan seperti ini?" kata Kagami memelototi brosur di tangannya.

"Bagaimana, kau tertarik?" tanya Himuro.

"Tidak!" jawab Kagami cepat. "Aku tidak yakin akan ada yang mau jadi maido kawaii dari orang-orang aneh yang membuat iklan ini."

"Tapi lihat berapa bayaran yang mereka berikan. Mungkin mereka orang-orang aneh tapi mereka orang aneh yang sudah pasti mempunyai banyak uang."

Kagami membaca lagi brosur di tangannya dan memang mereka memberikan bayaran yang sangat banyak hanya untuk pekerjaan bersih-bersih rumah.

"Dan kau tidak perlu pengalaman disini, kau sudah bisa memasak dan bersih-bersih rumah dan melakukan pekerjaan ibu-ibu yang lainnya," Himuro memberikan anjuran. "Kau pada dasarnya akan bekerja sebagai waifu dari orang-orang ini."

"Itu malah semakin creepy!" balas Kagami.

"Oh ayolah Taiga, agar kau tidak nganggur di apartemen ini sementara menunggu mendapat panggilan."

Kagami memandang Himuro dan merenungkan perkataanya. Well, memang pekerjaan ini akan sangat mudah karena pada dasarnya dia sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan itu setiap hari. Dan holy crap, orang-orang ini mempunyai banyak uang yang bisa dibuang-buang dengan mudah.

"Yah mungkin aku akan mencoba kesana besok."

.

.

.

Kagami menunggu dengan waspada di depan rumah nomor 1 tempatnya akan mencoba keberuntungannya untuk mendapatkan pekerjaan hari ini. Sesuai namanya, rumah ini memang benar-benar elit dan besar yang sudah Kagami duga akan menjadi tempat tinggal orang-orang yang akan menjadi atasannya kalau misalnya dia diterima.

"Selamat datang."

"Ahhh!" Kagami terlonjak kaget ketika tiba-tiba pintu terbuka dan pemuda dengan rambut biru muncul tiba-tiba.

Pemuda itu hanya menatap Kagami dengan datar. Kagami mengelus-elus dadanya dan memelototi pemuda di depannya. Kagami lalu menjadi membelalakkan matanya kaget ketika lebih dilihat lebih jelas siapa orang yang sudah mengagetkannya. Kuroko Tetsuya, salah satu anggota dari Generasi Keajaiban, pemuda-pemuda dengan talenta basket yang Kagami kagumi yang selalu Kagami tonton pertandingan mereka yang klub basket mereka selalu langganan juara turnamen nasional dan yang juga sudah membela negara di kancah internasional. Kagami tidak percaya dia akan bertemu salah satu dari mereka secara langsung seperti ini.

"Uh… a-aku kesini setelah melihat iklan kalian," Kagami rasanya ingin menonjok dirinya sendiri karena bertingkah tidak cool di situasi seperti ini.

"Kau datang untuk menjadi maid kami?" tanya Kuroko.

Tunggu, apakah ini berarti tidak hanya ada Kuroko di rumah ini? Apakah ada anggota Generasi Keajaiban lain di rumah ini? Kagami fangirlingan di dalam hati.

"Y-ya, tapi tidak juga. Aku hanya ingin menjadi asisten rumah tangga kalian."

"Silakan masuk."

Kagami mengangguk lalu mengikuti Kuroko memasuki rumahnya. Kagami lalu duduk di sofa setelah dipersilakan oleh pemiliknya yang juga duduk di sebelah Kagami.

"Siapa namamu?"

"Kagami Taiga."

"Senang bertemu denganmu Kagami-kun. Aku Kuroko Tetsuya dan sebenarnya masih ada lima orang lagi yang akan mewawancaraimu tapi mereka masih keluar sekarang."

Benar kan rumah ini ditinggali oleh semua anggota Generasi Keajaiban… asdfghjkl.

"Oh," tapi Kagami jadi berpikir-pikir lagi, jika dia diterima di sini dia akan "mengurusi" Generasi Keajaiban.

"Tapi tenang saja mereka akan pulang sebentar lagi," lanjut Kuroko. "Sementara menunggu, apakah kau bisa membuat milkshake?"

"Uh ya tentu." jawab Kagami.

"Semua bahannya sudah ada di dapur dan dapurnya ada di sana," kata Kuroko dan menunjuk ruangan di belakang ruangan tempat mereka duduk.

Kagami mengangguk lalu segera menuju ke dapur untuk memenuhi permintaan Kuroko. Kagami menganga melihat dapur mereka dan semua bahan-bahannya yang sangat lengkap. Sasuga pemain basket nasional.

Kagami mendengar langkah-langkah kaki yang lain memasuki rumah ketika dia menuang milkshake yang sudah dibuatnya ke gelas untuk Kuroko. Dia juga mendengar suara-suara lain yang berbicara selain suara Kuroko.

"Kagami-kun,"

"Aahhh!" Kagami hampir menumpahkan milkshake yang dipegangnya ketika Kuroko tiba-tiba datang tak diundang. Kalau Kagami tidak ingat siapa Kuroko sebenarnya, mungkin dia sudah menonjok wajah datar wajan penggorengannya.

"Yang lainnya sudah pulang, mereka ingin bertemu denganmu."

"Uhh b-baiklah,"

Kagami lalu memberikan milkshakenya ke Kuroko yang lalu memimpin Kagami untuk kembali ke ruangan tadi. Kagami melihat sudah ada lima tambahan pelangi yang duduk di sofa dan Kagami tentu saja mengenali mereka semua.

"Semuanya, ini Kagami-kun. Kagami-kun akan melamar sebagai maid di sini," kata Kuroko memperkenalkan Kagami.

"Aku bukan ingin menjadi—"

"Apa kau yakin kau ingin menjadi maid di sini?"

Kagami melihat orang yang memberinya pertanyaan, pelangi berambut hijau dan berkacamata, Midorima Shintarou. "Sudah ku bilang aku tidak—"

"Heh, tidak mungkin dia bisa bersih-bersih rumah apalagi memasak."

Kali ini Kagami memelototi pemilik suara yang memotong perkataannya. Kali ini ace Generasi Keajaiban, Aomine Daiki yang memotong perkataannya. Lagi-lagi Kagami diinterupsi oleh pelangi-pelangi ini, apakah mereka memang hobi atau sengaja suka menginterupsi orang yang sedang berbicara.

"Kagami-kun bisa membuat milkshake yang enak," kata Kuroko yang masih menyedot milkshakenya.

"Bagaimana kalau kau memulai dengan mengenalkan dirimu?" tanya kapten mereka, Akashi Seijuro.

"Oke. Namaku Kagami Taiga dan aku pasti bisa bersih-bersih dan memasak." kata Kagami dan menatap tajam Aomine.

"Oke," Akashi mengangguk dan menatap Kagami. "Permisi."

Kagami mengangguk dan para Generasi Keajaiban lalu berkumpul bersama membentuk lingkaran.

"Akashi, aku tidak percaya kalau dia bisa melakukan pekerjaan yang kita cari." kata Aomine menyuarakan pendapatnya.

"Aominecchi jangan menilai orang dari tampangnya ssu," balas Kise.

"Aku yakin Kagami-kun bisa memasak." kata Kuroko yang daritadi masih menyedot milkshakenya.

"Memang seenak apa sih milkshakenya Kuro-chin?" tanya Murasakibara.

"Aku butuh milkshake lagi untuk memberitahumu rasanya Murasakibara-kun." jawab Kuroko dan meletakkan milkshakenya yang sudah habis.

"Mungkin ini akan membuat lebih mudah. Iklan itu sudah keluar seminggu yang lalu tapi hanya dia yang melamar sampai saat ini," kata Akashi.

"Ya, aku sudah bosan harus pesan dulu kalau mau makan." kata Murasakibara.

"Oke sebentar," Midorima lalu menengok ke Kagami. "Kagami Taiga,"

"Ya,"

"Apa zodiakmu?"

Kagami mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Midorima. "Leo."

Midorima mengangguk lalu kembali berkumpul dengan sejenisnya. "Oha-Asa bilang Cancer akan paling beruntung jika bersama Leo hari ini. Jadi ini sudah takdir nanodayo."

"Midorimacchi, itu tidak masuk akal ssu."

"Jangan meragukan Oha-Asa!" kata Midorima dan memelototi Kise.

"Oke oke."

"Baiklah, aku akan memintanya untuk membuat makan siang untuk kita semua dan kita akan menentukan nanti." Akashi memutuskan.

Semua pelangi mengangguk dan kembali memandang Kagami.

"Oke kau bisa memulai dengan membuat makan siang."

"Apakah itu artinya aku diterima?" tanya Kagami.

"Tidak," jawab Akashi pendek yang membuat Kagami mengerutkan keningnya. "Ini adalah tes untuk menentukan apakah kau diterima atau tidak."

"Oke baiklah." Kagami mengangguk lalu kembali memasuki dapur untuk membuatkan Generasi Keajaiban makan siang.

.

"Jadi bagaimana?"

Malam itu setelah Kagami selesai dengan tes-tes yang diberikan oleh para Generasi Keajaiban, Kagami akhirnya diterima untuk bekerja sebagai maid mereka (meskipun Kagami masih tidak ingin disebut sebagai maid) dan akan mulai bekerja besok. Dan sekarang dia sedang makan malam bersama Himuro.

"Kau tahu aku akan bekerja pada siapa?"

"Siapa?"

"Generasi Keajaiban."

Himuro yang akan menyendokkan makanannya ke mulut berhenti di tengah jalan mendengar perkataan Kagami. "Beneran Taiga?"

"Ya. Enam-enamnya." jawab Kagami.

"Wow," kata Himuro kagum. "Hey kau tahu, kau bisa seperti mendapatkan harem mu sendiri kalau begitu."

"Apa yang kau bicarakan!"

"Dan kau diterima?"

Kagami mengangguk. "Tapi aku tidak tahu akan kembali ke sana."

"Kenapa? Bukankah kau sangat ngefans dengan mereka?"

"Bukan sangat! Aku hanya ngefans biasa!" sanggah Kagami.

"Yeah oke." balas Himuro dan tersenyum menggoda.

Kagami memelototi Himuro. "Kau tahu, sangat lucu aku ngefans dengan mereka lama tapi hanya butuh waktu lima menit bagiku untuk ingin menendang mereka satu-persatu."

"Kenapa? Apa yang salah dengan mereka?" tanya Himuro memandang Kagami serius.

"Semuanya! Aku hampir digunting oleh satu dari mereka. Dan ada lagi yang suka mengejar-ngerjarku dengan anjingnya meskipun aku sudah bilang kalau aku tidak suka anjing bermilyar-milyar kali. Dan mereka semua sangat menjengkelkan." jawab Kagami panjang lebar.

"Oh benarkah? Tapi ini kesempatan emas untuk lebih dekat dengan idolamu."

"Aku tidak yakin akan memanggil mereka idolaku lagi setelah ini," gumam Kagami. "Tapi yah mungkin ini bagus untuk melatih kesabaran."

.

.

.

A/N: karena nggak bisa update Kejar dan Angel (sekarang hiatus dulu karena puasa entar setelah lebaran dilanjutin lagi :^), dan Kehidupan idenya on/off terus jadi malah bikin cerita baru :v

Chapter duanya keliatannya nggak bakal lama akan segera di publish~ tunggu yaaa :))