Wanna Be (My ...)
By. cyhds21
Main Cast: Ong Seongwoo, Kang Daniel
Support Cast: OC, Wanna One, Nu'est W and other PD101S2 Trainee
Warning: Typo(s), EYD, etc.
Don't Like, Don't Read
Tepat pukul 06.00 pagi waktu setempat, suara alarm berbunyi nyaring memecahkan kesunyian di kamar yang masig gelap itu. sebuah gundukan di atas sebuah ranjang berukuran king size itu mulai bergerak tidak nyaman karena terganggu suara alarm dari meja nakasnya. sebuah tangan terjulur dari dalam selimut mengambil jam diatas nakas samping tempat tidur dan mematikan alarm tersebut sebelum selimut itu tersikap dan menampilkan wajah bantal seorang remaja laki-laki.
Dengan enggan remaja itu mulai mendudukkan dirinya, dengan mata yang masih terpejam Daniel mencoba mengumpulkan sisa nyawa yang masih mengawang disekitarnya. Setelah merasa cukup Daniel turun perlahan dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi di kamar itu.
Setelah menghabiskan beberapa menit untuk mandi Daniel keluar dari kamar mandi dengan celana pendek dan kaus tidak berlengn yang ia pakai saat tidur tadi ditambah dengan handuk yang menutupi rambut basahnya, tangannya sesekali menggosokkan tangannya pada handuk itu guna mengeringkan rambutnya.
"Wah sudah mandi ternyata baguslah! Ku kira kau masih tidur" Ujar seorang yang baru saja masuk kekamar Daniel.
"Ketuk pintu dulu bisa kan" Daniel mendudukkan dirinya dipinggir renjangnya.
"Iya maaf, Ini seragammu cepat pakai dan tutrun untuk sarapan. Kita akan berangkat lebih awal untuk upacara penyambutan murid baru dan pembagian kelas" Kiwon langsung berniat keluar setelah menggantungkan seragam Daniel agar Daniel lekas siap-siap.
"Kiwon Hyung!" Kiwon langsung mengehentikan langkahnya mendengar panggilan itu dan menatap daniel sambil menyipitkan matanya.
"Mau apa kau?" Daniel kalau memanggilnya dengan embel-embel hyung itu biasanya ada maunya.
"Hanya ingin bilang terima kasih. Aku tidak akan minta macam-macam setidaknya sekarang" Daniel sudah melepas kaos nya dan memakai kemeja seragamnya.
Kiwon mendengus dan keluar dari kamar itu untuk bersiap-siap juga.
21
Setelah setengah jam bersiap Daniel dan Kiwon sudah duduk tenang dikursi meja makan dengan roti dan segelas susu dihadapan mereka.
"Aku masih penasaran dengan sekolah mu itu" Daniel sudah menganbil lembar roti keduanya ngomong-ngomong.
"Bukankah aku sudah menceritakannya. Lagi pula kau akan kesana sebentar lagi jadi kau akan melihatnya sendiri" Kiwon meminum susu nya sampai hampir tandas. Setelahnya ia mengambil tas punggungnya dan memakainya.
"Sudah mau berangkat?" Daniel melihat bingung Kiwon.
"Sudah pukul tujuh lewat, aku harus sudah sampai disekolah sebentar lagi" Kiwon merapikan penampilannya sedikit dan bergeggas kedepan.
"Ais orang ini" Daniel hanya mendengus dan memakan sekaligus rotinya yang tinggal setengah itu, setelahnya ia mengambil tasnya dan bergegas mengikuti Kiwon.
"Daniel susumu belum kau minum" Lee Ahjumma yang melihat kelakuan anak majikannya itu mengambil gelas susu Daniel dan iku bergegas kedepan.
"Ini minum Susumu dulu" Lee anjumma menyodorkan gelas itu pada Daniel yang sudah duduk didalam mobil
Daniel mengunyah rotinya cepat dengan susah payah sebelum mengambil gelas itu dan menegak isinya. "Terima kasih ahjumma" Ucapny sembari tersenyum manis dan mengembalikan gela snya yang sudah kosong kepada Lee Ahjuma.
"Dia sudah besar, kenapa Eomma masih memperlakukkannya seperti anak sekolah dasar. Bahkan badannya lebih besar dariku" Kiwon mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil, ia duduk di depan samping sang ayah yang akan mengemudikan mobil.
"Ia belum ,minum sama sekali kalau ia tersedak bagaimana?" Lee Anjumma menjewer pelan telinga anak semata wayangnya itu gemas.
" Eomma! Appa lihat eomma menjewerku lagi." Kiwon merengut.
"Sudah-sudah. Cepat pasang sabuk pengaman kalian" Lee Ajussi akhirnya angkat bicara, kalau begini terus tidak akan berangkat-berangkat mereka nanti.
"Kami berangkat dulu Ahjumma, Ahjumma baik-baik dirumah" Daniel melambai dari jendela.
"Semoga kau suka sekolah baru mu Niel. Kiwon perhatikan adikmu baik-baik" Ahjumma Lee melambai balik pada Daniel.
"Ne Eomma! Aku sayang Eomma!" Kiwon membalas dengan teriakkan karena mobil mereka sudah mulai melaju pelan keluar dari perkarangan rumah itu.
Lee ahjumma hanya menggeleng mengdengar suara anak semata wayangnya itu, setelah menutup gerbang Lee ahjumma segera masuk kembali kedalah rumah dan mulai melakukkan tugas nya sebagai pembantu rumah tangga.
Rumah yang ditinggali Daniel dan Keluarga Kiwon tidak kecil tidak juga terlalu besar setidaknya cukup untuk ditinggali Kakek dan Nenek Daniel dari pihak ibu, Ayah, Ibu, serta Daniel sendiri dan jangan lupakan Lee Ahjussi dan Lee Ahjumma. Rumah ini awalnya adalah rumah keluarga Kang, keluarga ayah Daniel, tapi karena Kakek dan Nenek Daniel itu memutuskan untuk puindah ke negara kelahiran sang kakek di London Rumah itu diberikan pada ayah Dnaiel yang merupakan anak bungsu dikeluarga itu.
Banyak sekali hal yang terjadi di rumah yang bisa tergolong sudah tua itu, berkat perbaikan rutin dan perawatan Rumah tingkat dua itu bisa bertahan sampai sekarang.
Lee Ahjumma sendiri adalah merupakan sahabat Ibu Daniel semasa SMA sampai kuliah. Setelah luluspun mereka bekerja di tempat yang sama yaitu di perusahaan ayah Daniel yang juga teman mereka semasa kuliah. Tapi waktu itu Lee Ahjumma terkena musibah mengakibatkan ia yang harus kehilangan kedua orang taunya sampai Lee ahjumma sempat terkena stress ringan. Sebagai Sahabat yang baik Ibu Daniel dengan sabar menemani dan membantu Lee Ahjumma keluar dari keterpurukannya dan sebagai balasannya Lee Ahjumma ingin mengabdi pada keluarga Ibu Daniel. Sempat ditolak tapi karena kesungguhan Lee Ahjumma mereka mengiyakan. Lee Ahjumma mengikuti kemana saja Ibu Daniel bahkan setelah Ibu Daniel menikah dan siapa sangka Lee Ahjumma bertemu dengan Sang suami yang bekerja sebagai supir baru Kakek dan Nenek, keuanya yang sama-sama masih muda saat itu memutuskan untuk menikah.
Ibu Daniel sempat seklai mengalami keguguran karena terlalu keras bekerja, dan mereka harus menunggu beberapa tahun untuk kehadiran Seorang Daniel. Sampai Ibu Daniel yang kembalil mengandung dan itu hampir bersamaan dengan Lee Ahjumma. Kiwon yang lahir 5 bulan lebih dulu lahir prematur tubuhnya sangat kecil saat itu Ibu Daniel bahkan sampai mennagis melihatnya dan setelahnya Daniel lahir dengan normal dan sehat.
Karena sama-sama anak tunggal Kiwon dan Daniel seperti anak kembar tidak identik, tidur bersama, sering memakai baju yang seragam, saat sekolah pun mereka selalu bersama. Sampai saat lulus seolah dasar orangtua Daniel membawa Daniel untuk tinggal di London karena kakek Daniel yang disana mulai sakit-sakitan sedangkan nenek sudah lama meninggal. Kiwon menagis sesegukan saat tua ia akan berpisah dengan daniel dan tidak ikut mengantar kebandara karena jatuh sakit.
Tepat dua minggu lalu Daniel kembali ke Korea, Keluarga Lee tidak ada yang tahu alasannya. Mereka hanya mengatakan kalau mereka sibuk dengan pekerjaan mereka disana. Daniel juga tidak ada bilang apa-apa pada mereka. Sang Nyonya hanya menitipkan pesan untuk menjaga Daniel sampai mereka pulang.
21
At Produce 101 High School
Kiwon dan Daniel sudah sampai didepan sekolah mereka, setelah berpamitan mereka masuk bersama-sama kedalah sekolah Kiwon sedang sibuk dengan ponselnya yang sedari dimobil tadi terus berbunyi sedangkan Danile sibuk menulusuri isi sekolah barunya.
Tap Tap Tap
Brak!
Daniel sempat terhuyung saat seseorang menanbraknya dari arah samping, sedangkan Kiwon yang ikut terdorong oleh badan Daniel sudah jatuh terduduk dilantai karena tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya sendiri.
"Eoh kalian tidak apa-apa? Maaf aku terburu-buru jadi aku tidak bisa menahan langkahku." Orang itu memungut ponsel Kiwon yang terjatuh didekat kakinya dan mengembalikannya pada Kiwon yang sudah kembali berdiri setelah dibantu oleh Daniel.
"Kau ini Hyung selau saja begitu" Kiwon misuh-misuh sambil meratapi ponselnya yang terdapat goresan.
"Mian Kiwon-ah. Aku akan lebih berhati-hati. Eh iya karena kau sudah disini langsung keruangan rapat saja ya acara akan dimulai satu jam lagi" Seseorang yang panggil Hyung oleh Kiwon tadi menepuk puncak kepala Kiwon singkat setelahnya melambai tangan dan langsung berlari meninggalka mereka.
Sesaat Daniel merasa kalau ia sesosok kasat mata, orang tadi bahkan sama-sekali tidak menoleh padanya. "Siapa?" Setelah kembali berjalan Daniel kembali membuka suaranya.
"Siapa? Yang tadi? Dia Seongwoo Hyung wakil ketua OSIS yang akan lengser sebentar lagi" Kiwon masih fokus pada ponselnya. Sedangkan Danile hanya mengangguk.
Upacara penyambutan murid baru untuk murid baru atau untuk anak-anak kelas satu tadi berjalan lancar saking lancar nay Daniel mengantuk setengah mati karena isi acar tersebut 80% sambutan dari petinggi sekolah dan dewan guru.
21
Sekarang Daniel sudah ada dikalasnya, ia duduk di bangunya barisan ketiga deret paling ujung dekat jendela. Diluar sana ada beberapa murid yang sedang bermain dilapangan, ada yang hanya sekedar berlalu lalang atau duduk-duduk dikursi yang disediakan.
Daniel cukup kecewa saat dia berlainan kelas dengan Kiwon, Kiwon ada dikelas 2-1 sedangkan ia ada di kelas 2-2, tapi Danile bersyukur bertemu Jaehwan teman kecilnya sekaligus tetangganya setidaknnya ia tidak benar-benar sendirian dihari pertama nya disekolah ini.
Dari kelihatannya Sekolah khusus laki-laki ini sepertinya tidak buruk juga, tapi entahlah kedepannya Daniel hanya berdoa agar ia bisa lulu dengan sekolah ini dengan tenang tanpa gangguan.
TBC
Next or Delete?
Fic pertama yang ku publish di ffn, kepikiran begitu aja mau nulis dan jadi lah ini.
tinggalkan jejak ya biar tau ini fic harus dilanjut atau enggak
Thanks and see you later
