Halloooooooo minna, hisashiburi desune? ada yang kangen dengan diriku? atau kalian telah melupakanku?
okay, baiklah bagi kalian yang lupa denganku atau bahkan belum mengenalku, kita perkenalan kembali yaa?
Atashi wa Reichi Kudo de Shinichi no imouto desu~ *plak (ngaku-ngaku) Kalian boleh memanggilku Rei atau Ichi atau dipanggil Kudo pun aku nggak keberatan kok~ *pasang tampang moe* #dijitak
Pertama kali jadi anggota Author di FFn aku pakai namepen Ichi One Eins Kudo, nah karena itulah aku bukanlah Author baru di FFn, tapi bukan berarti aku udah senior hehehe ^^... Oya fic ini cuma re-publish aja dan akan dilanjutkan atau tidak itu tergantung dari kalian para readers.
Semua ini disebabkan karena waktu itu aku terlalu sibuk dengan urusan sekolah, jadi aku hiatus dari FFn dan men-delete semua fic-ku untuk sementara waktu. Nah, sekarang aku sudah selesai UN, dan sudah lulus UN juga... dan sekarang aku tengah galau dengan ketidak jelasan masa depanku *lebay tingkat dewa*
Main Chara: Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa dan Kogoro Mouri
Genre: ? boleh minta pendapat?
So, Don't Like Don't Read
If you like review please, and If you don't like I don't need a flame, but if you keep want to flame my fic, it's okay... I'll ignore it :P (hahaha saya memang BakAuthor yang keras kepala, bukan tipe orang yang ambil pusing, yeah... I'm Ice Heartless Girl (gomen, bahasa Inggrisku rancu _)
Detective Conan/Meitantei Conan/Case Closed
Disclamer: Aoyama Gosho-sensei
Opened Pandora Box
© ICE HEARTLESS
…3…..2…..1…LET'S BEGIN…..
Sang Mentari kembali menampakkan dirinya dari ufuk timur tanpa kenal lelah, dan kemudian menyembunyikan dirinya di kala senja. Ya, selalu saja begitu. Menampakkan diri dan menyembunyikan diri bagai seorang anak kecil berkacamata yang beberapa kali menampakkan dirinya sebagai Shinichi Kudo, lalu kembali lagi menyembunyikan jati dirinya sebagai Conan Edogawa.
Tapi ini berbeda, Sang Mentari yang menyembunyikan diri akan selalu menepati janji kepada berjuta makhluk bahwa ia akan kembali menampakan dirinya di esok hari. Sedangkan aku, aku hanya bisa berjanji akan kembali walau tidak tahu kapan akan kembali. Ya, membuat satu makhluk yang sangat berarti bagiku terus menunggu tanpa mengetahui sampai kapan ia harus menunggu. Bukankah itu perih? Tapi aku pun merasakan hal yang sama perihnya dengannya. Dan aku pun mempunyai perasaan yang sama dengannya, perasaan 'Cinta' yang tulus. Hal terburuk bagiku adalah ketika kotak pandora-ku terbuka dan ia mengetahui semuanya, aku takut ia tidak dapat memaafkanku dan akhirnya malah akan membenciku. Sampai suatu hari nanti, aku merasa hal terburuk itu akan terjadi di depan mataku. Dan aku selalu berharap kepada sang waktu, aku berharap agar sang waktu selalu berpihak padaku. Hufft ... , betapa egoisnya aku.
Keesokan harinya...
Di kala senja, Conan, Ran, Kogoro, Sonoko, Heiji, dan Kazuha pergi ke sebuah gedung tempat pameran lukisan dunia yang hanya dilakukan selama 3 hari oleh keluarga Suzuki di Tokyo. Seperti biasa, dimana ada Conan disitulah ada kasus, ditambah lagi ada Heiji, seorang pemuda pembawa kasus yang menyebut dirinya Detektif hebat dari Barat saingan terberat Shinichi Kudo.
Pembunuhan terjadi di salah satu ruang pameran yang telah menjadi TKP. Korban tewas karena kepala bagian depannya dihantam benda keras, dari hasil penyelidikan diduga senjata yang digunakan adalah sebuah lukisan berbingkai di pameran itu. Keadaan TKP cukup parah karena beberapa lukisan berjatuhan di lantai tak beraturan dan pecahan kaca bingkai lukisan berserakan di mana-mana. Conan dan Heiji pun langsung melakukan penyelidikan bersama begitu juga dengan Kogoro, sang Detektif Tidur.
1 jam berlalu...
"Heiji, bagaimana? Dengan ini kita akan memaksa si Pelaku menampakkan dirinya!" ucap seorang anak kecil berkacamata disertai senyum kemenangan di wajahnya.
"Ya, ayo kita lakukan analisis kita!" ucap seorang pemuda berkulit hitam disertai senyum kemenangan sekaligus kepuasan di wajahnya. Dari raut wajahnya terlukiskan betapa bersemangatnya ia.
"Hei, kalian!" ucap seorang wanita dari arah lain kepada mereka berdua.
"Nan de Kazuha?" tanya Heiji datar.
"Ayo! Sebentar lagi Kogoro-san akan melakukan analisisnya ... ." ajak Kazuha kepada Heiji dan Conan.
"NANNIIIIIIIIII?" teriak Conan dan Heiji kompak.
"Sudahlah, ayo!" paksa Kazuha.
"Kogoro-san, apa benar kau sudah mengetahui siapa pelakunya?" tanya Inspektur Megure dengan raut penasaran.
"Hhm ... ," gumam Kogoro.
"Pelakunya adalah-" ucapan Heiji terpotong karena Conan mengisyaratkan agar dia tidak mengatakannya sekarang.
"Nan de Kudo?" tanya Heiji dengan raut heran.
"Sudah, tak perlu terburu-buru, kan ... ." ucap Conan santai.
"Haahh ... , Ya sudahlah, kita awasi dulu gerak-gerik si Pelaku selagi paman baka it- Hei, doshite? Kau jangan melamun di saat orang lain sedang bicara." ucap Heiji panjang lebar.
"E-hh ... . Siapa yang melamun, hanya saja-" ucapan Conan terhenti.
"Hanya saja?" ucap Heiji mengulangi perkataan Conan dengan raut bingung.
"Ah ... . daijoubu" ucap Conan ragu.
"Hanya saja aku merasakan firasat buruk hari ini, apa yang akan terjadi?" batin Conan.
"Hhm apanya? Ayo beritahu kami siapa pelakunya, Kogoro Tidur!" ucap Inspektur Megure tidak sabaran.
'DEG'
"Perasaan apa ini?"
"Hhm ... , H-hooaamm-nyamm ... , nyaamm ... ." ucap Kogoro sembari menguap seperti biasa dia akan melakukan analisis sebagai Kogoro tidur dengan ekspresinya yang memang terlihat Konyol.
'DEG'
"NAN DE?" batin Conan dan Heiji sembari memandang satu sama lain.
"Tidak mungkin, aku belum menembakkan peluru biusku pada Ojisan.
Terlihat semua orang mulai menegang karena Kogoro tidur akan memulai pertunjukan analisisnya. Ran Mouri, terlihat tidak seperti biasanya, dia tampak heran, entah apa yang ada di pikirannya.
"E-hh ... . Aneh, rasanya berbeda. Biasanya Conan selalu ada di dekat Tousan di saat-saat Tousan akan melakukan analisisnya, tapi dia ... . Conan ada disamping Heiji. Padahal, kupikir Conan lah yang ada di balik semua pertunjukan analisis Tousan, dan sebenarnya dia adalah Shinichi." batin Ran sembari melirik ke arah Conan. Karena memiliki mata yang tajam, Conan menyadari bahwa Ran sedang memandang ke arahnya.
'DEG'
"Ran, kau ... , Jangan-jangan ... ."
"A-apa mungkin perkiraanku salah?" batin Ran dengan raut bingung.
"Ran ... , Semoga saja tidak."
Conan P.O.V
Jantungku berdetak luar biasa cepat saat Kogoro Ojisan memecahkan kasus seperti tertidur dengan peluru biusku, tapi anehnya aku tidak menembakkan peluru bius dari jam tanganku. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kedok-ku sudah diketahui Kogoro Ojisan, bahwa selama ini akulah yang memecahkan kasus dengan menidurkan dan meniru suaranya, sehingga dia sengaja memancingku. Tapi, kenapa Kogoro Ojisan tidak mengatakannya padaku, tapi kenapa Ojisan bisa tahu? Apa Oji-san juga tahu kalau aku adalah Shinichi Kudo? Berkali-kali aku berpikir pada saat Kogoro Ojisan melakukan analisisnya di depan orang banyak, termasuk Ran, Sonoko, Heiji, Kazuha dan para Polisi bagian investigasi devisi 1. Ternyata Heiji pun merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan, yang dapat kulakukan sekarang hanya dapat saling pandang saja dengan Heiji. Apa, Jangan-jangan ada orang lain di balik semua ini?
End Conan POV
Analisis Kogoro berakhir dengan adanya bukti-bukti yang bisa membuat pelaku menyerah. Pelaku pembunuhan kali ini pun tertangkap, kemudian Inspektur Megure dan Opsir Takagi pun membawa pelaku pembunuhan itu dengan mobil Patroli.
"Huaahh ... , Ngantuknya ... ." ucap Kogoro sembari meregangkan tubuh.
"Dasar Otousan ... ." gerutu Ran pada Ayahnya.
"Wahh, Kogoro-san ... . Analisis anda sangat luar biasa!" puji Ayah Sonoko.
"Ah ... . Biasa saja ... ." ucap Kogoro yang terlihat senang.
"Iya, tadi analisis Ojisan itu hebat lho ... ." puji Sonoko.
"Iya, sampai-sampai Heiji-kun dan Conan-kun tidak bisa berkata-kata apapun tadi", ucap Kazuha sembari melirik ke arah Heiji.
"Hohoho ... . Bocah SMA seperti dia sih bukanlah tandinganku ... ." ucap Kogoro bangga sembari melirik kearah Conan, entah mengapa bukan Heiji yang diliriknya.
"Hahaha ... ." Heiji tertawa singkat, ia tampak sedikit kesal.
"Bagaimana ini? Sepertinya benar Kotak Pandora-ku telah terbuka... Ayolah Shinichi, ayo tenang..." batin Conan.
.KU
Whuaa hahaha akhirnya chapter 1 selesai di edit, oya waktu pertama publish dulu dapat satu review dari Viee Sherlock, ini ku copy reviewnya sebagai tanda terimakasih sudah mau baca plus review fic-ku waktu itu, gomenasai aku malah menghilang m(_ _)m
Viee Sherlock 4/14/12 . chapter 1
Kereeeen..
Apa kogoro bener-bener tau kalo conan itu shinichi? ato masih sekadar curiga aja?
ne~
(Arigatou udah sempatkan diri untuk review, ini review kamu dulu masih kusimpan lho~ hehehe Keren? Hontou ni? Arigatou. Hn... ku kasih bocoran nggak yaa? hehe Rahasia dulu deh~ nanti kotak pandoranya malah kebuka duluan :P *dijitak)
P.S. Okay, aku akan berusaha untuk update faster, minna... Mind to review, reader?
Signed,
ICE HEARTLESS a.k.a Reichi Kudo
(Monday, June 24th 2013 21.16 WIB)
