Disclaimer: Semua masih milih Marvel dan studio filmnya. Uki the Great masih belum punya dana untuk membeli franchise-nya, dan sama sekali tidak menerima imbalan apapun dengan menulis parodi ini. Situ ngopas fanfic ini? Malu-maluin!

Warning: mini parody, garing, typo, pendek, AR, ooc

Foto Kenang-kenangan

oleh

Uki the Great

...

Seluruh kru bergembira. Mereka masing-masing mengangkat tumbler berisi sampanye dan bersulang di bawah komando Fury. Tony Stark a.k.a. Iron Man menikmati segelas bourbon dengan es di sebelah Black Widow, dan Hawkeye dan Thor menghampiri rekan-rekan yang lain.

"Hei guys!" teriak Captain America sambil mengetuk tumbler-nya dengan garpu keik, "tolong lihat kemari!"

"Ada apa? Mau melakukan pertunjukkan untuk kami?" tanya Black Widow.

"No, Ma'am. Tapi Hawkeye," dia menjawab sambil mempersilakan rekannya itu untuk maju ke depan, " punya kejutan untuk kita."

Natasha mengalihkan perhatiannya pada pria yang dimaksud. "Oh ya? Kejutan seperti apa? Pertunjukan kembang api atau kau mau berjalan di atas tali? Lakukanlah, biar aku dan Tuan Stark menilainya."

"Seperti yang kalian tahu, kita telah berhasil mengalahkan Loki—" Semua awak markas terbang memberikan tepuk tangan dan siulan yang meriah. Fury segera memberi isyarat untuk tenang.

"Dan Tony, dengan drone yang dilengkapi dengan kamera beresolusi super tinggi, telah menangkap momen keberhasilan kita."

"Jarvis sudah mengeditnya dan memberikan kartu memorinya untuk dicetak," tambah Tony sambil menoleh ke pada Natasha, "apa?"

"Jadi, sempat-sempatnya di tengah pertarungan kau mengambil selfie?" tanya Natasha tak percaya.

"Bukan selfie tapi candid photo, yah," Tony memberi gerakan tangan agar lebih dramatis," anggap saja seperti citizen journalism."

"JENG JREEEEENG! Ada yang mau lihat fotonya?" tanya Hawkeye. Dua kru navigasi tiba-tiba datang membawa sebuah figura besar.

"Wow!" seru Black Widow.

Hulk,yang telah kembali normal, bertanya, "mau dipajang di mana?"

"Di sini!" tunjuk Captain America pada dinding kosong di belakangnya.

"Tapi tidak ada—"

Thor serta-merta maju."Serahkan padaku." Dengan satu tangan, dia mengangkat figura itu, entengsekali. Dia memposisikannya sesuai intruksi Captain America.

Setelah sang Kapten memberi tanda oke, dewa dari Asgard mengeluarkan palu saktinya. "Tidak perlu peralatan swiss army, kau hanya membutuhkan sebuah paku," dia menerimanya dari Hawkeye," dan sebuah ... PALU!"

JJDDDUUAAAR!

Dalam hitungan detik, pesawat limbung dan kehilangan ketinggian. Semua peralatan canggih tak berfungsi setelah mustika sakti milik Thor menghantam paku baja yang diposisikan di dinding markas mereka. Aliran listrik telah merambat ke seluruh pesawat dan membuatnya menjadi seonggok benda besar yang terjun bebas tanpa rem. Tampaknya sang Dewa Petir lupa, Mjolnir bukanlah palu sembarang palu.

"THOOOOR!"

"SORRY, LUPA!"

...

Sementara itu ...

Di ruang keluarga rumahnya, Doktor Pym masih terbahak-bahak menatap layar televisi, yang kini menampilkan secara langsung peristiwa jatuhnya pesawat induk Fury cs. Lingkungan pemukiman yang biasanya tenang tiba-tiba ramai oleh gelak tawanya. Teh dalam mug yang dibawanya tumpah, karena dia tak juga berhenti tertawa.

"Ayah! Segera habiskan tehnya!" seru Hope sambil mengeluarkan sepatunya, "bukannya Ayah mau melihat hasil penelitian terbaru?"

"Lihat ini, Hope!"

Sang Putri mendekat. "Apa yang terjadi?" Hope tercengang tak percaya mendengar penjelasan pembawa berita.

Doktor Pym mengangkat mug lalu bersulang untuk seterunya. "Ini baru yang namanya berita, Stark!"

TAMAT

Author's note: apa? Ini cuma fanfic!