When I started love you
by : Fahcarat
Wen junhui x Xu minghao
Kota seoul saat ini sedang dilanda hujan yang cukup deras. Semua orang berlarian mencari tempat berteduh, sama juga dengan Wen Junhui, pemuda itu baru saja selesai dari kelas mata kuliah hari ini. Ia bertujuan untuk segera pulang dan menemui tempat tidur kesaayangannya sebelum nanti malam kembali bertemu dengan tugas-tugas mata kuliah yang banyak. Namun niat itu tertunda karena saat Jun baru saja keluar melewati gerbang kampusnya hujan tiba-tiba turun dengan deras dan membuat Jun berada di halte dekat kampusnya sendirian. Sebenarnya bisa saja Jun menerobos hujan saat ini, namun Jun tidak ingin malah jatuh sakit dan melewatkan kelas mata kuliah wajibnya yang berakhir dengan tugas tambahan yang kelewatan.
Saat jun sedang menunggu hujan yang tidak kunjung menunjukkan tanda berhenti tiba-tiba dari arah kiri terdengar langkah kaki sedang berlari menuju halte tempat Jun berada dan benar saja tidak kurang dari 1 menit setelah Jun menghadap sumber suara itu terlihat seorang gadis dengan payung biru langit sudah berada di halte yang sama dengannya, gadis itu menutup payung miliknya dan mulai mengerikan wajahnya yang sempat terkena percikan air hujan saat menuju halte.
"Maaf bisakah aku duduk disini?" ditengah kesunyian gadis itu membuka pembicaraan dengan meminta izin.
Dalam hati Jun berfikir buat apa gadis di sampingnya ini meminta izin untuk duduk tapi biarlah.
"Ah, ya silahkan." jawab Jun singkat.
Setelah itu terjadi kesunyian lagi diantara jun dan gadis itu, Jun melirik jam tangannya sekarang sudah menunjukan jam 5 sore dan itu artinya sudah 3 jam Jun menunggu hujan berhenti dan 1 setengah jam untuk gadis di samping itu menunggu di halte ini.
Jun melihat gadis itu sepertinya dia kedinginan jelas saja, pakaian yang dipakai gadis itu hanya kaos dengan kemeja yang tidak di gancing dan jun saja yang mengunakan jaket sudah kedinginan apalagi gadis itu.
Jun pun memberikan jaketnya untuk di pakai oleh gadis itu.
"Pakai ini." Jun berkata sambil memberikan jaketnya.
"Eh maaf, kau bicara denganku?" gadis itu berucap sambil menunjuk dirinya dan melihat sekeliling takut kalau orang yang di panggil pemuda didepanya itu orang lain.
"Tentu saja disini tidak ada orang lain selain kita."
"Ah tidak perlu, aku tidak papa kok." gadis itu menolak dengan halus pemberian Jun.
Jun yang dasarnya bukan tipe orang yang suka di tolak, jadi jun berdiri dan mulai berjalan mendekati gadis tadi dan memakaikan jaket ke gadis itu.
"Aku adalah orang yang cukup peka dengan keadaan, aku tau kau kedinginan jadi jangan berpura-pura kuat disaat kau tidak sanggup."
"Namamu?" Jun bertanya kepada gadis didepanya, "Namaku Minghao."
"Okelah Minghao, kalau begitu aku pergi dulu aku sudah menelfonkan taxi untukmu kau tunggu saja, jangan menerobos hujan kau akan sakit nanti." Jun berkata sambil menyimpan hpnya yang dia pakai tadi untuk menghubungi taxi dan mulai berjalan menuju motornya.
"Hei tapi jaketmu?"
"Pakai saja dulu, kau bisa kembalikan nanti."
"Kalau begitu, beritahu alamatmu agar aku mudah megembalikannya."
"Tak perlu kau tahu akan hal seperti itu."
"Jadi bagaimana aku dapat mengembalikan jaketmu ini?"
"Kau cukup percaya saja kalo nanti kita akan bertemu lagi, karena firasatku mengatakan kita telah terikat." Jun berkata sambil tersenyum dan memakai helm serta bersiap untuk pergi.
"NAMAMU?" Minghao bertetiak berharap Jun mendengar teriakannya.
"Kau akan tahu dipertemuan kita yang berikutnya." ucap Jun dan meninggalkan Minghao yang bertepatan dengan datangnya taxi untuknya.
.
.
"Aku juga yakin kita akan bertemu lagi." ucap Minghao sambil tersenyum dan memakai jaket pemberiaan Jun dengan kuat.
.
.
END
nb : semoga kalian suka dengan fanfic pertama saya
250317 – fahcarat
