"EMPTY HEART"
Chapter 1
Cast : Cho Kyuhyun and other..
"awas ada typo"
If you don't Like this Story, please... Don't Read. Oke
Ide cerita dari otak saya tapi inspirasi dari mana-mana
.
Selamat Membaca
.
"Eommaa... Hyung... hiks... apa yang akan aku lakukan tanpa kalian. Eomma.. hyung kajima..."
Menangis hanya itu yang bisa dilakukan remaja itu. Usianya masih sangat belia. Sungguh bukan ini yang dia mau. Menangis dipemakaman dua orang yang sangat disayanginya. Sang Eomma dan hyungnya yang meninggal bersama karena sebuah kecelakaan.
Tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang selain menangis. Sejak itu pula hatinya benar-benar telah terasa kosong.
.
.
.
6 bulan kemudian
Suasana gaduh terasa diruang kelas tingkat dua Shinhwa SHS itu. Para siswa melakukan apapun yang mereka inginkan dikelas selama guru masih belum menunjukan batang hidungnya. Sampai seorang yang mereka tidak harapkan datang. Guru dijam pertama yang datang terlalu tepat waktu menurut mereka. Sebelum pelajaran dimulai guru itu memperkenalkan seorang yang berjalan dibelakangnya.
"Selamat pagi anak-anak. Hari ini di kelas kalian ada siswa baru." Guru itu langsung memerintahkan orang itu untuk memperkenalkan dirinya.
"Anyeonghaseyo. Je ireumeun Cho Kyuhyun Imnida." Hanya itu yang dia bisa dia ucapkan dengan sedikit membungkuk dan senyum tipis hampir tak terlihat sebuah senyuman.
Murid dikelas itu menyambutnya dengan tatapan yang beraneka ragam. Ya seperti itulah.
"kyuhyun ah, sulahkan kau duduk dimeja belakanh yang masih kosong."
"Ne, kamsahamnida seonsaengnim"
Kyuhyun langsung duduk di kursi kosong bagian belakang. Sekolah ini memang mendesain satu meja untuk satu siswa. Tanpa mempedulikan tatapan teman-teman barunya dikelas ini dan duduk meemperhatikan guru yang akan memulai pelajarannya. Entahlah kyuhyun sama sekali tidak mau memikirkannya dan tidak peduli. Tanpa kyuhyun tahu ada satu sosok yang tak berhenti memandanginya sedari tadi.
Jam istirahat tiba. Para siswa sangant senang dan mulai berhambur keluar kelas. Ada beberapa orang yang ingin mendekati kyuhyun dan mencoba mengajaknya keluar kelas. Tapi hanya sebuah penolakan yang mereka terima. Sampai meraka berpikir bahwa Kyuhyun bukanlah orang yang menyenangkan.
"hey... kenapa kau tidak mau beristirahat. Kau yakin akan di kelas terus dan tidak mau keluar?" tanya orang itu ikut mendekati kyuhyun.
Kyuhyun sebenarnya sudah malas menjawab semua ajakan dari teman-teman barunya. Kyuhyun hanya menggeleng pelan sambil memberikan senyuman yang dipaksakan.
"ayolah.. bukannya kau juga butuh mengenal lingkungan sekolah kita?" orang itu kekeh ingin mengajak Kyuhyun keluar. Kali ini kyuhyun sama sekali tidak berniat membalas ucapan orang itu.
"ya sudahlah kalo begitu. Oh yah, aku belum memperkenalkan diriku. Shim Changmin imnida." Sambil mengulurkan tangannya dan hanya dibalas anggukan juga oleh Kyuhyun.
"Kau benar-benar orang yang tidak bisa diajak bicara." Changmin pasrah dengan orang baru itu lalu pergi meninggalkannya menuju kantin.
Kyuhyun menghela napas. Dia benar-benar tidak ingin diganggu. Menyandarkan kepalanya dimeja menatap keluar meja itulah yang dia lakukan sekarang. Tatapan matanya benar-benar kosong. Entah apa yang dipikirkannya kali ini.
"Ehmmm.." orang itu berdehem dan duduk didepan kyuhyun. Tapi sepertinya Kyuhyun tidak terganggu dengan orang itu.
"Kyu..." orang itu memanggil lagi. Kyuhyun seperti mendengar suara yang tak asing olehnya. Terlebih panggilan itu. Panggilan dari keluarganya untuknya. Kyuhyun mengangkat kepalanya menatap orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"kyu.. benarkah ini kau saeng?" ucap orang itu sambil meneteskan air mata. Kyuhyun tercekat mendengar suara itu. Panggilan itu. Kibum hyungnya, saudara kembarnya.
"Kyu.. aku sangat merindukanmu." Kibum langsung memeluk Kyuhyun. Kyuhyun masih dalam keterkejutannya.
Kyuhyun mendorong tubuh Kibum dan langsung pergi berlari meninggalkannya. Kibum hanya terpaku ditempatnya. Kenapa dengan kyuhyun? Bukankah dia harusnya juga senang bertemu dengan keluarganya yang lain?.
.
Jam pelajaran berlangsung, tapi kyuhyun tidak kembali ke kelas. Tas kyuhyun bahkan masih berada di mejanya. Teman-temannya heran memandang meja kyuhyun yang tidak ada orangnya dihari pertama masuk sekolah. Bahkan tasnya saja dia tinggal. Apa orang itu hobi membolos. Apa dia tersesat di sekolah barunya. Dan banyak lagi berbagai pikiran tentang kyuhyun dari teman-temannya.
Sampai jam pelajaran berakhir dan para siswa keluar dari kelas untuk pulang sosok Kyuhyun belum juga kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Sosok yang lain masih di kelasnya dan memandamgi tas Kyuhyun. Kim Kibum walaupun marganya tidak sama dengan Kyuhyun. Kibum yakin bahwa dia adalah dongsaengnya. Cho Kyuhyun yang mengganti marganya dengan marga ibu kandungnya Cho Hanna. Itulah yang kibum pikirkan dan reaksi Kyuhyun yang terkejut semakin membuat Kibum yakin bahwa Kyuhyun adalah saudaranya. Bukankah ikatan saudara kandung lebih kuat dari ikatan saudara biasa?.
.
Di atap sekolah kyuhyun hanya menatap lurus dengan arah pandangan mata yang kosong tapi tidak dengan pikirannya saat ini. Entah kenapa dia tidak menharapkan kehadiran orang itu sekarang. Sosok yang beberapa waktu lalu menghampirinya dan mengaku sebagai hyungnya sekaligus saudara kembarnya.
Kyuhyun takut. Kyuhyun tidak bisa menjelaskan semuanya kepada saudaranya. Kejadian yang masih membuatnya sangat terpukul dan tidak percaya sampai sekarang. Air matanya menetes mengingat hyung dan Eommanya tiga bulan lalu. Luka kehilangan itu masih terasa menyakitkan dan menyesakkan dihatinya. Kyuhyun menangis sendiri diatap sekolah. Sungguh, Kyuhyun tidak bisa menjelaskan semua itu pada hyungnya.
Setelah puas menangis dan waktu sudah semakin sore Kyuhyun menuju toilet untuk membasuh wajahnya. Dia berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tas nya sampai langkahnya terhenti melihat sosok itu berdiri di depan kelas sambil membawa tasnya.
Kyuhyun masih terdiam ditempatnya, memandang orang itu yang berjalan kearahnya. Kyuhyun benar-benar serasa ingin meninggalkan tempat ini sekarang juga. Tapi tubuhnya tak menuruti perintahnya.
"Kyu.." panggil Kibum.
"jangan pernah memanggilku seperti itu." Jawab Kyuhyun dengan nada datarnya.
"Kyu... Kau kenapa?" Kibum semakin mencoba mendekat ke arah Kyuhyun dan ingin memeluknya tapi Kyuhyun melangkah mundur dan menangkis tangan Kibum.
"Sudah aku bilang jangan pernah memanggilku seperti itu. Ah.. dan satu hal lagi aku benar-benar tidak mengenalmu dan apa kau bilang tadi? Saudara kembar? Bahkan wajah kita tidak ada mirip-miripnya sama sekali." Jawab Kyuhyun dengan tatapan menusuknya untuk Kibum.
"Aku tahu kau bohong. Kau mengenaliku Kyu... Kyu.. ah." Jawab Kibum yang tak terpengaruh dengan jawaban Kyuhyun.
"Sudah aku bilang jangan pernah memanggilku seperti itu." Kyuhyun geram.
"kalau kau bukan Kyuhyun dongsaengku? Kenapa kau mempermasalahkan panggilan itu. Hah?" tanya Kibum yang membuat lidah kyuhyun kelu untuk menjawabnya.
"Kyu.. Apa kau tidak merindukanku?"
"bahkan sangat merindukanmu hyung.' Jawab Kyuhyun dalam hatinya.
"Kyu... aku sangat merindukan kalian. Eomma.. Jungsoo Hyung. Aku ingin bertemu mereka." Kibum mulai berkaca-kaca. Sedangkan Kyuhyun semakin tidak berkutik dan tidak tahu harus menjawab apa.
'Bum... eottohke.. mianhae.. Eomma.. Jungsoo hyung mereka pergi... Selamanya..' yang hanya mampu dijawab dalam hati oleh kyuhyun.
"Apa kau tidak merindukan Appa dan Heechul hyung?"
Lidah Kyuhyun semakin kelu untuk menjawabnya dan memilih bibirnya untuk bungkam. 'apa kau tahu hyung. Bahkan aku juga sangat ingin bertemu dengan mereka'.
"Sepertinya kau benar-benar sangat salah mengenali orang." Kyuhyun merebut tasnya dari kibum dan berjalan menjauhinya. Hanya itu yang bisa dilakukan sekarang sebelum dia menangis dihadapan Kibum. Sedangkan Kibum menatap kepergian Kyuhyun dengan pandangan berkaca-kaca.
Kibum merasa ada yang tidak beres. Dia bilang bukan dongsaengnya. Itu hanya omong kosong untuk Kibum. walaupun mereka sudah berpisah dari kecil dan bertemu sekarang bukan berarti Kibum tidak mengenali dongsaengnya. Wajah itu, mata itu tidak berubah. Kecuali pandangan mata kyuhyun yang menyiratkan lain.
.
Kyuhyun masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur single badnya. Menatap langit-langit kamarnya. Entah kenapa hari-hari yang dilaluinya terasa semakin berat selama 6 bulan ini. Air mata itu semakin sering mengalir tanpa kehendaknya. Sungguh dia tidak mau menjadi seorang yang cengeng apalagi dia seorang namja.
'Eomma... Hyung.. Eottohke... Aku tidak sanggup bertemu mereka dan menjelaskannya. Eomma kenapa kalian juga tidak membawaku?. Aku tidak sanggup melihat reaksi mereka. Kibum bilang.. dia merindukanmu Eomma.. Hyung... Bagaimana kalau mereka berpikir akulah penyebab kalian pergi? Eomma aku takut. Hyung apakah kalian bahagia meninggalkanku?'
Kyuhyun terlalu lelah memikirkan semua ini. Hingga dia mulai terlelap dalam tidurnya membawanya kealam mimpi.
Diluar kamar sosok lain datang. Sebutlah dia Donghae yang sudah Kyuhyun anggap sebagai Hyungnya sendiri. Terlebih tiga bulan ini Donghaelah yang selalu memberi semangat kepada Kyuhyun karena kehilangan dua orang yang sangat disayanginya itu. Mahasiswa Kedokteran semester pertama. Memutuskan pindah Ke Seuol bersama Kyuhyun untuk melanjutkan Kuliah disini dan membawa kyuhyun ke lingkungan yang baru agar Kyuhyun memulai hidup baru. Itulah menurut Donghae. Walaupun Donghae hanya tetangga Kyuhyun tapi dia sangat menyayangi Kyuhyun dan menganggapnya sebagai dongsaengnya sendiri. Terlebih Keluarga Donghae memang dekat dengan keluarga Kyuhyun.
"Kyuhyun ah... Kau dimana? Aku membawakanmu makan malam." Donghae mencari Kyuhyun dan langsung berjalan kekamar kyuhyun. Mereka hanya tinggal di rumah kecil hanya ada dua kamar, satu dapur dan ruang tamu sekaligus ruang menonton TV.
Donghae melihat kyuhyun yang tertidur masih mengenakan seragamnya. Dia melihat Kyuhyun yang mengigau memanggil Eomma dan hyungnya. Entah kenapa hati donghae juga merasakan sakit melihat Kyuhyun yang setiap malam tidur sambil mengigau memanggil nama mereka. Donghae semakin sakit saat melihat Kyuhyun menangis dalam tidurnya.
"Uljima saeng.." Donghae mengusap air mata Kyuhyun yang masih terpejam itu.
Donghae melihat raut wajah Kyuhyun yang pucat. Meraba kening dan suhu tubuh Kyuhyun. Kyuhyun demam lagi. Itulah kesimpulan Donghae. Dalam tiga bulan ini sudah tidak terhitung berapa kali Kyuhyun demam.
"Kyuhyun.. ah.. hari pertamamu sekolah, kenapa kau demam hmm. Apa kau tidak senaang pindah?" Donghae bermonolog sendiri. Donghae berjalan menuju lemari baju kyuhyun dan mengambil baju untuk Kyuhyun.
"Setidaknya kau mengganti seragammu dahulu. Lihatlah seragammu basah karena keringatmu." Monolog Donghae yang menggantikan seragam Kyuhyun dengan pakaian yang diambilnya.
"Kenapa kau jadi mudah sekali sakit hmm? Kyuhyun yang dulu bukankah sangat tidak suka sakit dan menjaga kesehatannya. Bukankah kau juga tidak suka rumah sakit? bagaimana kalau kau bangun ada dirumah sakit? ah kau pasti langsung memarahiku dan mendiamkanku seperti waktu itu." Donghae masih bermonolog mengusap kening kyuhyun yang berkeringat dengan kain hangat.
Donghae berjalan kearah dapur membuatkan bubur untuk Kyuhyun. Setelah selesai donghae berjalan ke kamar kyuhyun membawa obat dan bubur yang sudah dibuatnya. Donghae meletakkannya sebentar di meja sebelah tempat tidur kyuhyun.
"Kyuhyun ah.. bangunlah saeng. Makanlah sebentar dan minum obat." Donghae menepuk pipi kyuhyun pelan.
"eunghhh.. hyung." Kyuhyun mulai mencoba membuka matanya walaupun susah. Kepalanya terasa berat dan pusing. Donghae membantu kyuhyun untuk duduk.
'Ah aku demam lagi' itulah pikir kyuhyun ketika merasakan hawa tubuhnya sendiri.
"sekarang makanlah bubur ini. A..." kata Donghae sambil mendekatkan sendok kearah mulut kyuhyun.
"Hyung jangan menyuapiku seperti itu. Aku bukan anak kecil." Kyuhyun mengelak bubur yang diberikan Donghae.
"Baiklah.. sekarang buka mulutmu dan jangan menolak bubur ini seperti anak kecil." Donghae menimpali. Setelah perdebatan kecil, Kyuhyun tetap memakan buburnya dan memakan obatnya.
"Hyung... Gomawo." Ucap Kyuhyun sebelum memejamkan matanya kembali untuk beristirahat.
"Hmm... Istirahatlah supaya besok kau bisa sekolah." Donghae merapatkan selimut kyuhyun dan berjalan keluar menutup kamar kyuhyun. Donghae berjalan ke dapur menaruh makanan yang tadi dibelinya kedalam kulkas kekamarnya untuk ikut beristirahat.
.
Pagi Hari
Donghae mengerjapkan matanya ketika cahanya matahari mulai terasa memasuki kamarnya. Melirik jam samping tempat tidurnya, sudah jam enam pagi ternyata. Donghae berjalan menuju kamar Kyuhyun untuk mengecek keadaannya.
Donghae mendekat ke arah kyuhyun yang masih terlelap tidur meraba keningnya. 'Ah sudah tdak demam ternyata. Syukurlah'
"Kyuhyun ah bangunlah. Bukankah kau harus sekolah?" Donghae mencoba membangunkan Kyuhyun dengan mengguncangkan tubuhnya pelan.
"eunggghhh hyung." Kyuhyun mencoba membuka matanya. Setelah benar-benar sadar dia menghela nafas.
"Hyung.."
"wae saeng?"
"Bisakah aku tidak masuk hari ini?" sungguh Kyuhyun tidak ingin pergi ke sekolahnya hari ini. Bahkan dia tidak ingin melihatnya. Tidak sanggup lebuh tepatnya.
"e..? bukankah kau sudah tidak demam lagi. Lihatlah bahkan keningmu sudah tidak panas lagi?" tanya Donghae bingung kenapa Kyuhyun tidak mau pergi ke sekolah.
"Ani.. hyung.. kepalaku masih sangat pusing." Kyuhyun mencoba meyakinkan Donghae dengan memegang kepalanya.
"Oh benarkah? Baiklah. Lebih baik kau istirahat dirumah." Donghae terlihat sedikit khawatir dengan akting pura-puranya kyuhyun. "Baiklah aku buatkan sarapan dulu dan minum obat ne?"
Kyuhyun bernafas lega. Paling tidak walaupun harus minum obat dia tidak perlu pergi ke sekolah dan bertemu dengannya hari ini. Memikirkan hal itu membuat kepalanya benar-benar jadi pusing. sepertinya dia butuh sakit lagi untuk menghindari saudaranya itu.
.
TBC
.
Gagal jadi one shoot krna capek ngetik.. (alasan)
jadi bikin beberapa chapter aja kedepannya. Tergantung peminat FF ini juga deh and nunggu Secret Love Tamat.. haha
Kalo ga ada yang minat ya udah
END
(tetep jadi one shoot ngegantung)
BYE \(^_^)/
