Pagi itu seorang gadis remaja cantik tengah menunggu bus di halte. Gerimis pagi di musim gugur tidak mengurungkan niatnya untuk pergi ke sekolah.

"Dingin sekali."

Tiba-tiba sebuah jaket hinggap di bahunya, sontak gadis itu mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang telah baik hati meminjamkan jaket padanya.

"Terima kasih, um..-"

"Chanyeol, Park Chanyeol"

"Terima kasih chanyeol, aku Baekhyun, Byun Baekhyun" baekhyun, gadis itu menjulurkan tangannya seperti tanda perkenalan. Baekhyun melihat seragam chanyeol dan berpikir bahwa mereka satu sekolah. Hanya saja Baekhyun murid pindahan di sekolahnya.

"Apakah kau murid baru?" Tanya chanyeol.

"Ya, kelas 12 tahun ini, kau?"

"Sama denganmu" chanyeol tersenyum sangat manis, mampu membuat semburat cantik di kedua pipi baekhyun yang gembil.

"Eoh, busnya sudah datang" tunjuk baekhyun pada bus yang sebentar lagi akan berhenti di halte.

"Kajja, byunie!"

"Eoh, mm" kini semburat itu makin terlihat di kedua pipinya. Byunie..

"CHANIE! TUNGGU!" Terikan nyaring seorang yeoja menghentikan langkah Chanyeol.

"Soo! Kajja palli!" Gadis yang dipanggil soo tadi mempercepat langkahnya, dan memasuki bus bersama chanyeol dan baekhyun. Baekhyun yang memang tidak mengenal gadis yang memanggil chanyeol dengan nama chanie hanya diam. Mungkin menunggu chanyeol mengenalkannya.

"Hhh hhh hhh, chan.. dia siapa?" Tanya gadis yang dipanggil soo tadi pada chanyeol.

"Dia anak baru kelas 12 soo. Baekhyun ini Kyungsoo. Kyungsoo ini Baekhyun" Chanyeol memperkenalkan mereka berdua

"Annyeong, kyungsoo imnida" sapa kyungsoo

"Annyeong kyungsoo" ucap baekhyun dengan senyum menwannya dan mata bulan sabit miliknya. Mereka berbincang selama perjalanan dengan suara chansoo yang mendominasi karena baekhyun menyadari dari sorot mata chanyeol, kalau chanyeol itu menyukai kyungsoo.

"Byun! Ayo aku antar ke ruang guru" tawar chanyeol pada baekhyun. Baekhyun hanya diam tidak menanggapi chanyeol, dia teringat saat sorot mata chanyeol pada kyungsoo. Mungkin baekhyun sudah terlanjur sakit untuk melihat chanyeol lagi. Perasaannya sangat tidak menentu, jantungnya berdetak cepat karena gelisah. Pandangan Baekhyun kosong. Baekhyun mengerti, kalau dia sudah jatuh dalam pesona chanyeol, baekhyun jatuh cinta pada chanyeol. Tapi chanyeol, mencintai kyungsoo.

"Nah ini ruang gurunya. Eh itu ada guru kang. Kang songsaenim!"

"Ada apa park?" Tanya kang songsaenim

"Ini murid baru kelas dua belas songsae! Namanya Byun Baekhyun"

"Ohh kau Byun Baekhyun? Kau masuk kelas 12-B. Hey park! Antarkan nona byun!" Kang songsaenim memanggil chanyeol yang makin menjauh untuk memasuki kelasnya.

"Nah ini kelasmu, aku akan ke kelasku. Kelasku ada di samping. Sampai nanti byun" chanyeol meninggalkan baekhyun di depan kelas. Saat baekhyun akan memasuki kelas, baekhyun tertabrak oleh seorang pemuda membuat dirinya terjatuh dan lecet pada bagian sikunya.

"Mian, aku tak sengaja" pemuda tadi meminta maaf dengan wajah datar.

"Gwenchana?" Seorang yeoja mendatangi baekhyun, dan membantunya berdiri

"Gwenchan- Lulu? Xi Luhan?! Benar ini kau?" Tiba-tiba baekhyun menjerit saat melihat siapa yang menolongnya berdiri, yeoja bernama Xi Luhan adalah teman kecilnya, mereka terlihat mirip dan dekat. Karena luhan adalah sahabat kecil baekhyun yang terpisah pada saat mereka memasuki shs karena baekhyun meneruskannya di kanada.

"Baekhyuni bogoshipo"

"Nado lulu, kau tambah cantik dan imut"

"Kau juga, hehehe, ah ya, maafkan sehun ya. Sehun dia Baekhyun. Baekhyun ini Sehun" baekhyun tersenyum saat melihat pipi luhan bersemu malu saat mengucapkan nama sehun. Baekhyun berpikir bahwa luhan menyukai sehun.

"Hmm" gumam sehun dan berjalan menuju tempat duduknya.

"Kaja duduk, kebetulan tempat duduk di belakangku kosong baek"

"Kajja"

FLASHBACK

"Hyung, apartementmu nomor berapa huh?" Ucap seorang namja tampan dengan kacamata hitam yang bertengger dihidungnya dan koper kecil yang dipegangnya, tengah berbicara lewat handphone.

"Nomor 234 hun, tunanganku sedang ada disana, jangan macam-macam padanya ya!" Balas namja yang dipanggil hyung tadi.

"Kau pikir aku apa?" Ucap namja berkacamata tadi, seraya mematikan teleponnya. Namja tampan itu berjalan menuju lift dan memencet tombol panah atas.

"Berat sekali, hhh" suara yeoja lembut menyapa telinganya. Namja tadi spontan menengokan suaranya ke samping guna mencari tau suara siapa tadi, karena suara itu menggunakan bahasa yang sama dengannya.

"Butuh bantuan noona?" Namja itu pun menawarkan diri untuk membawa barang belanjaan yeoja tadi, awalnya yeoja itu ragu-ragu, tapi melihat kekuatannya untuk membawa beban sepertinya tidak memungkinkan.

"Bisakah? Apartementku nomor 232, bisa bantu aku sampai sana?" Tanya yeoja dengan belanjaan beratnya.

"Kebetulan apartementku nomor 234, kita tetangga"

"Eoh? Bukankah itu apartement suho oppa dan lay eonni?"

"Ya, aku adik sepupunya. Aku berlibur kesini" percakapan mereka terhenti karena lift sudah terbuka dan mereka segara menuju lift.

"Namamu siapa noona?" Tanya namja tampan pada sosok teoja di sampingnnya. Kini mereka sedang berjalan menuju apartement baekhyun.

"Byun baekhyun, kau?"

"Aku oh se-"

"Oh, baekhyun kenapa lama sekali?" Ucapan namja tadi terhenti karena pintu apartement baekhyun terbuka dan muncul sosok tampan dan tinggi dari dalam.

"Baiklah noona aku pergi dulu. Bye!" Pamit sehun.

"Dia siapa? Baek?" Namja yang muncul tadi bertanya pada baekhyun soal namja yang membantunya tadi.

"Entah, dia belum menyebut namanya oppa, ya! Kris oppa cuci muka. Wajahmu jelek sekali dengan air liur di pipimu"

Esoknya, baekhyun berniat mengunjungi apartement lay dan suho. Tapi saat dia mengetuk pintu tidak ada jawaban apapun dari dalam. Besoknya pun baekhyun begitu, tapi tetap tidak ada jawaban, sampai baekhyun harus pindah ke seoul untuk melanjutkan sekolahnya disana. Baekhyun hanya ingin mengucapkan terima kasih pada pemuda yang waktu itu menolongnya, tapi kata kris, suho dan pemuda waktu itu tengah menjaga lay yang sedang sakit di rumah sakit.

FLASHBACK END

"Kau tidak mengenaliku ya? noona?"

"Jadi baek, bagaimana kau di kanada?" Luhan dan baekhyun tengah berbincang hangat dan sesekali tertawa membuat pemuda yang berada di kelas terpesona akan mereka berdua yang memang sangat cantik bagaikan bidadari. Uh.

"Lu.."

"Hmm, ada apa baek?"

"Sehun, kau menyukainya ya?"

"Ah... i-itu, mm ya, tapi dia tidak menyukaiku lagi"

"Maksudnya?" baekhyun bingung apa yang dikatakan luhan, terkesan ambigu untuknya.

"Beberapa bulan yang lalu, aku berpacaran dengannya, kami saling mencintai, sampai saat dia pulang dari kanada, dia memutuskanku... dia sudah terpesona oleh gadis kanada. Bahkan dia rela kembali ke kanada demi bertemu dengan sang pujaan hati. Hatiku hancur, sungguh.. aku sangat mencintainya, dia cinta pertamaku baek.. hiks.. hiks.. a-a-aku.. baek.. hiks.. hiks" luhan menangis kencang dipelukan baekhyun membuat mereka menjadi perhatian siswa satu kelas, termasuk sehun, mantan kekasih luhan. Mungkin orang lain tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi sehun tahu, gadis bermata rusa yang ia cintai menangisinya karena dia memutuskannya, benar.. sehun mencintai orang lain saat di kanada, pada pandangan pertama. Dan orang itu tengah memeluk si rusanya sekarang.

"Lu.. jika dia jodohmu, dia akan berada dipelukanmu kembali, sabar ya, atau jika kau ingin melupakan sehun, kau bisa mencoba mencintai kris oppa, hehehe" baekhyun yang tidak tega dengan sahabatnya ini mencoba mengembalikan senyumanya dengan menghiburnya seperti ini. Oh baek, tidak tahukah kau jika kau kini terjerat cinta segi banyak? Kau mencintai chanyeol, dan kini, dirimu tengah dicintai oleh sehun yang notabenenya mantan kekasih luhan yang masih dia cintai. Dan mulai saat ini, hidup baekhyun akan lebih berwarna dengan pertemanan dan percintaan yang sungguh rumit.

TBC.

Review yaaa, kritik dan saran jangan lupaaa.

Sebelumnya, cerita in udah di publish sampai chapter 2, tapi ada kesalahan jadi dirubah, takut ngga masuk akal sama ngerubah alur.

Jangan lupa review ya!