Pairing : KanaFemZero

Rating : T (untuk saat ini)

A.N : Takuma tidak menghilang setelah Rido Kuran.


~Bab 1~

.

.

"Apa maksudmu dia menghilang" Kaname bertanya pada ketua Cross.

"Aku juga tidak tau Kaname-Kun, Zero tidak bisa ditemukan dimana saja. Bahkan tubuh Ichiru pun tidak bisa kita temukan" Kaien menjelaskan dengan tenang, walaupun di dalam dia begitu khawatir. Setelah semuan putri angkatnya menghilang tiba-tiba.

"Pastinya dia tidak bisa pergi jauh dari sini Kaien, mengingat dia mungkin terluka dan membutuhkan darah untuk mencegahnya jatuh ke Level-E" Kaname berkata dengan khawatir, walaupun dia mampu menyembunyikan dengan baik.

"Kami juga sudah mencarinya di luar Academi dan masih tidak mendapat petunjuk apapun. " Kaien mengatakan. Dia dan Yagari sudah mencari Zero dan Ichiru baik di sekitar kawasan Akademi atau di luar Akademi, namun mereka masih tidak menemukan petunjuk apapun atas menghilangnya Zero dan tubuh Ichiru.

"Lalu bagaiman bisa tubuh Ichiru juga menghilang" Kaname bertanya kembali.

"Kami tidak mendapat petunjuk apapun tentang bagaimana tubuh Ichiru menghilang. Tapi kami menduga jika tubuh Ichiru dibawa pergi oleh Zero" Kaien menjelaskan. Kaien begitu khawatir karena setelah membunuh Rido Kuran, baik Zero maupun tubuh Ichiru tidak bisa ditemukan dimana saja bahkan tidak satu petunjuk pun yang mereka temukan.

"Aku mengerti. Jadi apa yang akan kita lakukan" Kaname bertanya kepada Kaien.

"Kami akan melakukan pencarian. Aku,Yagari dan Hunter lainnya masih berusaha menemukan petunjuk tentang Zero" Kaien berkata kepada Kaname.

"Jika kalian membutuhkan bantuan, kamu bisa katakan saja padaku Kaien. Kami juga akan membantu dan mulai mencari petunjuk" Kaname mengatakan sambil menawarkan bantuan.

"Terima Kasih Kaname-Kun" Kaien berkata penuh syukur.

"Jadi bagaimana kamu dan Yuuki-Chan" Kaien menambahkan dan bertanya kepada Kaname.

"Kami awalnya berencana pergi. Tapi karena masalah Kiryu yang menghilang, mungkin kami akan tetap disini sampai menemukan petunjuk keberadaan Kiryu" Kaname mengatakan. Dia masih khawatir tentang Zero, mengingat hubungannya dengan putri tertua Kiryu mulai membaik pada saat perang, hingga mereka menemukan kenyamanan pada kehadiran masing-masing.

"Ah, kamu tidak perlu khawatir Kaname-Kun, mengingat kamu mungkin masih memilki urusan yang belum selesai dan juga kamu perlu khawatir tentang kursi dewan Vampire yang kosong dan juga masalah Yuuki-Chan yang memang butuh perhatianmu lebih mengingat dia mungkin belum terbiasa dengan kehidupan Vampirnya. Kami akan memberi kabar jika ada petunjuk tentang Zero maupun Ichiru" Kaien mengatakan, mengingat Kaname juga memiliki tanggung jawab yang besar sebagai Pangeran Vampire Darahmurni.

"Kamu benar, mungkin aku harus membawa Yuuki pergi mengingat dia belum mampu mengontrol kekuatan Darahmurni nya dan membutuhkan banyak pelatihan" Kaname berkata mengingat kekuatan Yuuki yang belum terkontrol sama sekali.

"Kalau begitu aku pergi dulu menemui Yuuki dan memberi kabar padanya" Kaname menambahkan sambil berdiri meninggalkan ruangan.

"Baiklah, jangan lupa suruh Yuuki-Chan untuk menemui papa~ nya sebelum kalian pergi" Kaien berkata kembali dengan wajah ceria biasanya.

Begitu mendengar suara pintu tertutup wajah ceria Kaien berubah menjadi ekspresi khawatir.

"Dimana kamu Zero" Kaien berkata sambil melihat keluar jendela.


Sementara itu di sebuah Villa yang letaknya berada ditengah hutan dan jauh dari kota atau penduduk terdapat seorang gadis cantik yang terbaring di sebuah ranjang besar, surai perak nya yang cantik menyebar seperti sayap di bantal yang ditidurinya.

Ceklek

Suara pintu terbuka, dibuka oleh seorang gadis cantik bersurai perak panjang dengan mata bewarna lavender. Gadis itu melangkah mendekati sosok gadis yang terbaring ditempat tidur.

Gadis itu yang baru saja masuk bernama Zero Kiryu, gadis yang menghilang tiba-tiba setelah membunuh Rido Kuran. Gadis yang menghilang dan membawa tubuh adiknya yang sekarat. Gadis yang hampir menguras kehidupan adiknya sendiri atau saudara kembarnya sendiri yang saat ini terbaring di tempat tidur.

Dan gadis yang saat ini terbaring tak berdaya ditempat tidur adalah Ichiru Kiryu, gadis yang mengorbankan dirinya untuk membantu kakaknya, gadis yang hampir dibunuh oleh Rido Kuran.

Zero yang melihat keadaan adiknya yang saat ini terbaring di tempat tidur, membuat dia mengingat masa kecil mereka pada saat Ichiru sakit dan terbaring di tempat tidur seperti saat ini dan itu membuat nya sedih melihat Ichiru yang sakit dan merasa tidak bisa melindunginya sebagai kakak yang baik.

"Engh" Suara lenguhan menyadarkan Zero dari lamunannya

"Ichiru" Zero berkata memastikan jika yang didengarnya tadi suara lenguhan Ichiru.

"Engh, ne-ne-san" Ichiru berkata terbata-bata begitu mendengar suara Zero.

"Ichiru, nee-san disini" Zero berkata mendekati Ichiru.

"Nee-san, apa yang terjadi" Ichiru bertanya sambil berusaha duduk.

"Kamu minum dulu ya" Zero berkata sambil membantu Ichiru untuk duduk dan membantunya untuk minum air yang sudah disediakannya kalau-kalau Ichiru akan bangun.

"Terima Kasih Nee-san" Ichiru berkata setelah selesai minum.

"Apa yang terjadi nee-san dan dimana kita" Ichiru menambahkan setelah melihat sekliling ruangan yang tidak dikenalinya.

"Kamu terluka dan hampir meninggal Ichiru dan kamu masih memberikan darah mu pada nee-san saat kamu terluka, apa kamu baik-baik saja sekarang" Zero berkata sambil bertanya dengan khawatir.

"Aku baik-baik saja nee-san, tapi apa yang terjadi bukannya seharusnya aku meninggal" Ichiru berkata sambil bertanya kepada Zero dengan heran. Mengingat luka yang didapatkannya dari Rido dan darah yang dia berikan kepada Zero pada saat dia sekarat, seharusnya itu membuat dia meninggal.

"Nee-san memang meminum darahmu Ichiru, tapi nee-san tidak mengurasnya dan setelah perang selesai nee-san kembali dan membawamu pergi untuk diobati" Zero menjelaskan kepada Ichiru.

"Tapi apa yang terjadi, dan kenapa luka-lukaku sudah sembuh dan juga dimana kita" Ichiru bertanya kepada Zero sambil melihat sekeliling ruangan.

"Nee-san memberikan darah nee-san kepadamu untuk mempercepat penyembuhan dan kita berada di salah satu Villa keluarga Kiryu yang sudah lama tidak ditempati" Zero menjawab pertanyaan Ichiru.

"Darah nee-san?" Ichiru bertanya dengan heran.

"Ya Ichiru darahku, mengingat darahku mengandung tiga darah vampire Darahmurni, itu akan mempercepat penyembuhanmu" Zero berkata menjawab pertanyaan Ichiru.

"Itu berarti kita smemiliki darah masing-masing ditubuh kita, mengingat Zero-nee meminum darahku sebelumnya" Ichiru bertanya kepada Zero.

"Ya Ichiru, itu berarti ikatan kembar kita makin memperkuat setelah kita melakukan pertukaran darah" Zero berkata kepada Ichiru.

"Apa kamu tidak menyukainya Ichiru" Zero bertanya cemas, karena melihat Ichiru yang terdiam dan tidak memberi balasan.

"Eum, aku senang kok nee-san, tapi apa nee-san baik-baik saja" Ichiru kembali bertanya kepada Zero.

"Maksudnya Ichiru" Zero bertanya bingung kepada Ichiru.

"Apa nee-san tidak merasakan haus darah lagi" Ichiru bertanya cemas.

"Tidak Ichiru, itu berkat tiga darah vampire Darahmurni dan juga berkat kita melakukan ikatan darah, tubuh nee-san sudah bisa menerima tablet darah" Zero menjelaskan sambil menenangkan kekhawatiran Ichiru.

"Syukurlah" Ichiru berkata.

"Kalau gitu nee-san akan membawa ini dulu ke dapur dan menyiapkan makanan untukmu" Zero berkata sambil berdiri dan membawa gelas yang sudah kosong.

"Oh ya Zero-nee, sudah berapa lama aku tidak sadar" Ichiru bertanya sambil melihat Zero yang menuju keluar.

"Ah itu sudah tiga bulan kamu tidak sadarnya" Zero berkata sambil tersenyum kepada Ichiru sebelum keluar.

"TIGA BULAN!?" Ichiru berkata dengan terkejut mendengar jawaban Zero.

Mendengar teriakan Ichiru yang terkejut hingga penjuru rumah , membuat Zero tersenyum.


Sementara itu di Kuran Manor, lebih tepatnya ruang kerja Kaname Kuran, dapat dilihat jika pemilik ruang kerja tersebut sedang sibuk bertarung dengan dokumen yang menumpuk.

Tok Tok

"Masuk" Kaname memerintahkan begitu mendengar suara ketukan dari balik pintu ruang kerjanya.

Ceklek

Pintu terbuka dan masuklah Takuma Ichijo, salah satu orang kepercayaan Kaname.

"Salam Kaname-Sama" Takuma berkata kepada Kaname.

"Salam Takuma" Kaname mendongak dari perkejaannya dan membalas salam Takuma.

"Kaname-Sama, aku membawa dokomen dari dewan Vampire dan beberapa dokumen perjanjian yang sudah ditandatangani oleh president Hunter yang baru. Kamu diharapkan untuk melakukan pertemuan pribadi dengan president Hunter untuk membahas perjanjian selanjutnya. Dan kamu memiliki undangan pesta dari salah satu keluarga Vampire bangsawan" Takuma menjelaskan agenda yang akan dimiliki Kaname.

"Baiklah, kamu bisa letakkan dokumen itu dimeja nanti akan aku lihat, juga kamu bisa bantu atur waktu dan tempat untuk pertemuan dengan president Hunter yang baru, dan untuk pesta aku akan menyuruh Yuuki untuk mewakilkan dan aku harap kamu akan menemani Yuuki ke pesta itu" Kaname berkata kepada Takuma.

"Baiklah Kaname-Sama" Takuma berkata dengan senang, mengingat kedekatannya baru-baru ini dengan Putri Darahmurni keluarga Kuran.

"Apa sudah ada kabar tentang dia Takuma" Kaname bertanya kepada Takuma.

"Belum ada sama sekali Kaname-sama" Takuma berkata, dia tahu betul siapa yang dimaksud temannya itu, sudah tiga bulan temannya mencari dan mengkhawatirkan gadis Kiryu yang menghilang secara tiba-tiba. Banyak orang percaya jika Kiryu sudah meninggal atau jatuh ke Level-E mengingat sudah tiga bulan dia menghilang. Walaupun begitu temannya masih percaya jika Kiryu berada diluar sana dan terus mencarinya.

"Aku mengerti. Kalau begitu kamu boleh pergi Takuma" Kaname berkata sambil memberhentikan Takuma dan melanjutkan pekerjaannya.

"Kalau begitu aku pergi dulu Kaname-Sama" Takuma berkata sambil berbalik pergi meninggalkan Kaname sendirian di ruangannya.

Begitu mendengar pintu tertutup dan merasa jika hanya dia yang berada di ruang kerja miliknya, Kaname memberhentikan pekerjaannya dan berdiri menuju jendela.

"Sudah tiga bulan kamu menghilang, dimana kamu Zero" Kaname bertanya sambil melihat keluar jendela dari ruang kerjanya.


~Tbc~

.

.

Please Review