BLACK CHERRY ACID

"terkadang rasa asam terasa manis jika kita sedang bahagia"

Sum : Status hubungan ZiTao dan Yifan adalah Mantan kekasih

Lalu bagaimana jika ZiTao kembali jatuh cinta pada Yifan

Yang notabene adalah Mantan kekasihnya ?

Apakah Yifan dan ZiTao akan kembali merajut romansanya kembali ?

CHECK THIS OUT !

GENDERSWITCH HERE (luphluph)

Taoris main pair and other slight

This is romance and drama

I warn you,if you don't like please back

Kalian bisa kritik dan review bukan bash atau ngetrouble

Banyak adegan yang terinspirasi dari manga dan anime 'Ao Haru Ride' juga scene di drama playfull kiss.

FF ini aku buat gabungan dari kedua nya.

Bisa di bilang KT version nya.

Tapi ini juga gabungan dari imajinasi awal ku kkk ^^

.

Yang gak suka sama FF ini,

Lebih baik exit aja ya, daripada menusuk hati kan ?

Yang ngetrouble atau ngebahs juga jadi buang-buang ucapan indahnya Cuma gara-gara FF ini.

Jadi, enjoy aja ya.

Yang tidak suka, one more I told you

Please exit.

THIS STORY IS MINE

UNLESS THIS PAIR.

Hasil karya dari imajinasi ku

Enjoyed

Taocolatte present

'BLACK CHERRY ACID'

.

.

.

Chapter 1

: Jepitan kura-kura dan Gantungan buah nanas

Kamis , 6 november 2015

Embun masih menempel pada kaca dan daun di pagi ini, mereka belum enggan menjatuhkan bulirnya sekarang. Mungkin karena keceriaan anak gadis berambut panjang bagaikan mutiara hitam itu para embun enggan merusak kebahagiaan gadis ini di pagi hari.

"Hari ini adalah ulang tahun mantan kekasih ku tersayang ! hehe, bahagianya aku bisa membuatkannya cheese cake cherry" dilihat dari manapun memang gadis ini membawa sekotak kue dengan nama merk 'huang bakery'

"yifan pasti suka ! aku jamin dia tidak bisa menolak ke nikmatan cheese cake mama yixing !" sepanjang jalan gadis itu terus bersenandung sampai sebuah tangan menepuk pundaknya

"ck,kau lagi. Apa sih mau mu ? aku kan sudah bilang tidak punya uang" Tao, gadis berambut bagaikan mutiara hitam yang membawa sekotak kue itu selalu tidak bisa melewatkan kegiatan usil pria dengan telinga lebar yang selalu meminta sedekah uang jajan pada tao. "ayolah Zitao, aku tau kau mempunyai banyak uang berikan lah setengahnya" paksa Chanyeol, pria dengan telinga lebar dan tinggi menjulang itu

"apa-apaan kau, aku tidak punya uang sudah sana minggir nanti aku telat" Tao berusaha melewati Chanyeol namun selalu di tahan, jika sudah begini jadinya susah.

"minggir, atau aku akan berteriak jika kau seorang maniak yang melakukan tindakan asusila kepada anak sma !" ancam Tao dengan mata sinis, Chanyeol hanya nyengir berkilau "coba saja, tidak akan ada yang percaya Zitao, semua orang disini mengenal ku dengan nama baik.

Sudah lah berikan saja kue ini kalau begitu. Aku akan menjualnya lagi, pasti mahal" mendengar penuturan Chanyeol, Tao menjauhakan kotak kuenya dari Chanyeol "tidak akan ! kau ini selalu saja begini, tidak ada orang lain yang bisa kau palak memangnya ? aku bosan selalu aku yang aku palak apa kau tidak bosan ?" kesal Tao "hahaha, mana bisa aku bosan menggoda anak kecil seperti mu, kau ini moodbooster ku di pagi hari" ucap Chanyeol lalu pergi dengan santai meninggalkan Tao yang bingung

"dia meninggalkan aku ? padahal dia belum mendapat apa-apa, ini aneh" Tao menaikan bahunya tanda tidak tahu lalu berjalan lagi menuju sekolahnya

.

.

.

"kau sudah gila ya ? kau itu sudah bukan siapa-siapanya lagi tidak perlu kau memberikan ini kepada dia Tao, kau ini benar-benar" kesal Xiumin yang sedari tadi sibuk dengan lipbalm nya.

Tao hanya menjulurkan lidahnya meledek "kau itu klao dibilangin jangan meledek, gadis nakal !" omel Xiumin lalu menyentil hidung Tao "xiuminnn ini sakitt, kau jahat pada ku !" Xiumin hanya menjulurkan lidahnya seperti apa yang Tao laukan tadi "menyebalkan, Kyungoo-ya kau mendukung ku kan ?" Tanya tao penuh harap pada gadis bermata bulat nan tenang di sebelahnya "kau harus mendengarkan Xiumin, Zi" Tao hanya berteriak frustasi "kalian sekongkol !" Xiumin dan Kyungsoo hanya menggelengkan kepala.

"Zi, jika kau seperti ini terus Yifan akan terus merasa terganggu. Kau mau di cap menjadi pengganggu ?" Kyungsoo menasihati Tao dengan lembut, terbukti Tao sekarang tenang tidak berteriak dan hyperactive lagi "kau mau mendengarkan nasihat ku kan ?" Kyungsoo menatap mata tao yang sendu "ck, Tao-ah kau ini jangan menajdi kepala batu, kau mau di ancam kekasih Yifan jika kau mengikutinya terus ?" kini Xiumin yang bersuara

Tao merenungkan apa yang kedua makhluk berbeda dunia ini katakan, "hm, benar aku tidak bisa seperti ini terus kepada Yifan" Xiumin dan Kyungsoo tersenyum ternyata makhluk kemabaran hewan panda itu sudah sadar karena mendapat pencerahan dari dua mahluk beda dunia

"aku akan membuat Yifan sadar jika aku memang benar-benar mencintainya dan tidak akan melepaskan nya ! dan kekasihnya mm, dia kan tidak punya kekasih jadi aku tidak takut pada apapun ! Woomin Soo-ya aku dapat pencerahan karena perkataan kalian ! saranghaee Woomin , Soo-ya !" teriak Tao histeris membuat isi kelas gaduh

Xiumin hanya bisa menganga sedangkan Kyungsoo beralih membuka kotak bekal, "Xiumin, lebih baik kita makan saja daripada pusing dengan jalan fikiran siluman panda itu"

Ternyata, Tao sudah melesat pergi entah kemana

.

.

.

" Yifan, memangnya kau ada hubungan apa dengan gadis superaktif itu ?" sekumpulan siswa sedang berkumpul di lorong dekat uks, mereka membicarakan Zitao yang membawa sebuah kotak dan berjalan menuju mereka dengan wajah ceria "tidak ada apa-apa, dia hanya iseng mungkin" jawab Yifan santai dan kembali pada dunia nya memperhatikan gadis berambut caramel dari tempat duduknya

"ho-ho kau menyukai gadis itu ?" Kai bersua setelah meneguk habis susu fermentasinya "hanya terpesona" Yifan kembali menjawab dengan singkat

Zitao sudah sampai di tempat yang ia tuju, tempat dimana Yifan dan teman-temannya duduk sekarang

"buat ku ?" Zitao mengangguk antusias, "bawa pulang saja, aku sudah di belikan kue ulang tahun oleh mama ku" wajah Zitao murung mendengarnya "kau bisa membaginya dengan mereka" Zitao menyodorkan kotaknya, kai mengambilnya dengan antusias "wah, ini cheese cake cherry, kesukaan mu kan yifan ?" Kai bertanya pada Yifan setelah melihat apa rasa kue itu

Yifan hanya melirik sekilas lalu kembali pada arah pandangannya "nanti aku akan makan" lalu Zitao bersorak gembira mendengar ucapan Yifan yang akan memakan kue ulang tahun pemberiannya

"Yifan, saengil chukka hamnida ! happy birthday !" teriak Zitao dari jauh setelah selesai memandangi wajah sempurna Yifan

Yifan hanya menarik ujung bibirnya sedikit, hanya seperti senyum iseng, "dia reaksi kimia berbahaya"

"lalalala~ Xiuuuming Sooo-yaa" Tao dengan tiba-tiba datang memeluk kedua gadis berbadan mungil ini dengan erat "tebaak aku kenapa ?" Xiumin hanya malas mendengar pertanyaan membosan kan dari Zitao "Zi, sebaikanya kau duduk dan ceritakan saja jangan suruh kami menebak" Kyungsoo berkata sembari cemberut

"uuhh, soo-ya kau imut sekaliii" Tao mencium pipi Kyungsoo lalu juga pipi Xiumin "dia sudah gila" ucap Xiumin lalu menghapus bekas ciuman Zitao dengan bedak nya

"kau ini dandan terus, kapan akan cari kebahagiaan ?" cibir Tao yang sedang asik memainkan rambut coklat ikal Kyungsoo "kau urus saja dirimu dulu makhluk panda baru kau urusin kehidupan asmara ku" kesal Xiumin lalu mendeathglare Tao yang bermata cemerlang "oh, lupakan" Xiumin benar-benar kesal

"aku rasa Zitao benar, mengapa kau tidak mencari pacar saja ?" Kyungsoo ikut-ikutan menjejali Xiumin dengan pertanyaan yang memojokkan Xiumin si jomblo "ketika Lee Jonghyun sunbaenim sudah benar-benar bisa melupakan ku" Kyungsoo dan Zitao hanya tertawa tertahan "pfft, bukan kah kau yang belum bisa melupakan Jonghyun sunbaenim, Woomin-ah ?" ejek Tao dengan wajah menjengkelkan Xiumin "kalian berisik sekali sih !" tawa Kyungsoo dan Tao pecah setelah melihat Xiumin mencoret wajahnya dengan lipgloss karena kesal lalu meninggalkan gadis bermata panda dan gadis bermata bulat itu keluar

"Zi, aku rasa Xiupao harus mendapat pacar agar dia bisa move on dan menjauhi kosmetik" Kyungsoo berkata setelah ia puas tertawa "hu-uh, memang benar seharusnya begitu Soo-ya" lalu mereka mengejar Xiumin

.

.

.

"Oppa, oppa dimana ? oppa jadi jemput aku kan ?" suara yang di imut-imutkan sangat terdengar jelas di gendang telinga siapaun

"ooppaa, kau harus menjemput ku ! jadi basket lebih penting daripada aku ?" nada gadis itu menaik tajam "huh aku tidak mau tau pokoknya oppa harus menjemputku."

Sambungan ponsel terputus sepihak oleh gadis itu "apa-apaan aku kan lebih penting dibandingkan dengan bola basket dan lapangannya" gadis itu cemberut dan mendudukan bokongnya pada kursi tunggu di halte depan sekolahnya

"kau sedang menunggu siapa ?" suara bass terdengar memecah hening selama lebih dari 10 menit yang lalu di halte itu "guru Park sedang apa disini ?" orang yang di panggil guru park hanya tertawa renyah "aku kan yang bertanya pada mu lebih dulu, ada baiknya kau menjawab lebih dulu juga" gadis dengan rambut sebahu dan mata sipit itu hanya memalingkan wajahnya "pak guru saja yang jawab duluan" suara gadis itu gemetar, mungkin bisa dibilang gugup

"ladies first, tahu kan istilah kata itu ?" gadis itu menyerah "aku sedang menunggu kakak ku, guru sendiri sedang apa di sini ?" yang di Tanya berdiri dan beranjak ingin pergi setelah melihat motor ducati putih mendekat kearah dia dan gadis ini "menjaga mu sampai kakak mu datang, tuh dia sudah sampai, aku pergi dulu ya baekhyun, hati-hati dijalan" setelah menyelesaikan kata-katanya,ia mengusap keapala gadis bernama baekhyun itu, yang di usap hanya melongo melihatnya

"guru park mengusap kepala ku ? ige,kkumi aniya ?" ia bergumam dan memegang bekas di rambutnya

"gadis bawel, cepat naik. Malah senyum-senyum, kau sudah gila hah ?" yifan berteriak karena baekhyun mengabaikannya

"hum, aku sudah gila ppa"

.

.

.

"Zi, kau sudah pulang ? ha-ha tumben sekali kau kembali jam segini. Tidak mengikuti pangeran bule itu lagi ?" sapa seorang pria berkulit putih ketika melihat Tao keluar gerbang sekolah sendirian "huh, siapa bilang aku tidak mengikuti dia, aku mengikuti dia kok" jawab tao antusias namun pria kulit susu itu malah tegelak "haha, kau ini tidak tahu ya kalo yifan sudah pulang ?"

Tao hanya tersenyum jahil mendengarnya "ho-ho kau ini lupa ya aku siapa ? mana mungkin aku tidak tahu hal itu. Dengar ya shixun albino, kemana pun yifan pergi aku paaasti akan tahu. Sudah ya aku mau menyusul yifan, jaaa"

Sehun yang mendengar itu hanya melongo "ahh benar juga ya, mana mungkin dia tidak tahu kemana perginya yifan, dia benar-benar stalker sejati" ucap sehun sambil mengacungkan jari jempolnya lalu bergegas pulang.

"Sehun-ssi !" sehun menengok kearah sumber suara, ternyata itu suara gadis barbie di sekolahnya "oh, Luhan, tumben sekali jalan kaki apa jemputan mu belum datang ?" Sehun berhenti menunggu luhan menghampiri langkahnya yang terhenti " huum, jemputan ku lama sekali dari tadi belum juga sampai aku sebal sekali" sehun tertawa melihat gadis bak manekin ini yang sedang cemberut

"yah, Luhan jangan seperti itu, kau tau kau bisa di culik oleh kolektor boneka jika berlaku seperti itu nanti" tawa sehun lagi sambil mengacak-acak rambut caramel gadis manekin ini. Sedangkan sang empunya hanya tertawa mesem "lalu ada apa menghampiriku Luhan-ssi ?" Tanya sehun dengan embel-embel formal "jangan panggil aku dengan formal seperti itu !" sehun kembali terkekeh sedangkan luhan cemberut lucu

"itulah tidak enak kan jika di panggil dengan formal ? makanya, panggil aku sehun saja tidak usah ditambah embel-embel apapun" luhan malah asik dengan kuku nya yang berwarna-warni "listen me please, nona xi" luhan terlonjak mendengar suara baritone sehun tepat ditelinganya "y-yak sehun arraseo aku mendengarkan mu tapi jangan seperti itu lagi" jeda luhan sebentar "aku malu tahu" lagi-lagi sehun tergelak melihat ekspresi juga ucapan gadis layaknya manekin ini "baiklah baiklah, lalu ada apa kau menghampiri ku ? kita melupakan topik utama kita sejak tadi" Luhan terlihat berfikir. Gayanya snagat menggemaskan ingin rasanya sehun mencubit hidung nya

"Hun-ah, mau tidak pergi ke festival musim semi bersama dengan ku ?" sehun menatap mata luhan yang menatapnya bagaikan mata anak rusa yang meminta makan pada induknya "aku mohon" tambah luhan sambil menyatukan kedua telapak tangannya didada lalu melompat-lompat lucu "ya ya ya, kumohoon sehun" sehun tersenyum simpul

Seketika waktu berasa berhenti menurut Luhan

.

.

.

"ck, pot besar itu menghalangi ku untuk melihat yifan. Dia musuh ku berarti" maki tao pada sebuah pot antik besar di depan jendela kamar yifan di lantai bawah "bagaimana aku bisa melihat wajah yifan yang sedang belajar itu, aduh aku harus cari akal-cari akal" tao menggigit ujung kuku telunjuknya lalu tersirat ide cemerlang di otaknya

"light yup-yup!" girang tao memuji kecerdasan otaknya

Tok tok tok

"Oppa~ ada tamu tuh" teriak baekhyun pada yifan yang sedang berada di dalam kamar serba biru "ck, kau saja yang buka aku sedang sibuk nih. Kau kan cuma lagi baca katalog kosmetik, buka lah" sahut yifan rada kesal konsentrasinya jadi buyar "oppaa~" rajuk baekhyun dengan suara bikin pening kepala yifan

"Kalian berisik sekali sih, aku tidak di bukakan pintu nih ?" teriak suara dari luar pintu. Baekhyun dan yifan hanya melongo walaupun tidak saling bertatapan "dia, mau apa kesini" geram yifan

"yifan, baekkie ada tamu mengapa tidak di bukakan pintunya. Kalian tuan rumah yang jahat" tiba-tiba suara ibu mereka muncul "ma, biar aku saja yang bukain" yifan bergegas lari kilat menuju pintu dan membukanya. Ia sudah siapkan mental yang terpenting.

"Hai yifan!" sapa Tao dengan eyesmiling dan catlips smilenya "kau meninggalkan ku pulang, kau tidak ingin pulang bersama kue muffin seperti ku ?" ujar Tao yang hanya di beri wajah datar yifan "mau apa kesini ?" Tao menggaruk rambut hitam tergerainya

"anu, aku mau melihat kau belajar, hehe gak apa-apakan ?" Tao menatap yifan penuh harap namun wajah Yifan masilah sama "kau membuang-buang waktu saja. Pulang sana, ini sudah sore kau akan ketinggalan bis terakhir" Yifan berusaha menakut-nakuti Tao "sekarang kan lagi marak kasus begal jadi lebih baik kau pulang saja sana" tao mencibir pelan "aku kan tidak naik motor mana bisa di begal, ish" Tao cemberut asik "pulang sana" usir Yifan halus "aku ingin melihat mu belajar dulu, ya ya ya boleh ya sebentaar saja, ya?" panda eyes hopeless tertuju pada mata tajam Yifan, berharap jurus ini manjur pada pria blasteran nan dingin ini

Semenit berlalu posisinya masih sama seperti tadi "tidak" akhirnya yifan menyudahi kegiatan tatap menatap alay ala tao. Tao hanya mengadu lesu, ia gagal. "yasudah lah, aku pulang dulu. Ja-"

"hey, Yifan mengapa teman mu tidak di ajak masuk jahat sekali kau ini" tiba-tiba suara mama yifan terdengar mendekat "ah gadis manis ternyata, siapa nama mu ? pacarnya yifan ya" Tao hanya gelagapan dan mesem-mesem disebut sebagai kekasih Yifan "dia Cuma stalker ku ma" celetuk Yifan. Mama nya malah merengut "jahat sekali kau tidak mau mengakui kekasih mu sendiri Yifan, kau hanya malu memperkenalkannya pada mama kan ? ngaku!" Yifan makin menekuk wajahnya "dia Cuma teman ku ma, sudah lah suruh dia pulang ini sudah mau malam" Yifan berbalik badan maksud ingin kembali ke dalam kamarnya "eits, mau kemana ? ajak makan malam dia di sini! Kau ini pria macam apa sih masa gadis semanis dia kau suruh pulang sendirian. Jika kau suruh dia pulang, antar dia yifan" ujar mama yifan sambil menahan lengan yifan sedangkan Tao hanya melongo. Ternyata mama yifan sangat lah baik dan manis bagaikan anak seusianya

"hei, kamu manis sekali. Siapa nama kamu siapa bibi Tanya dari tadi malah diam saja. Kamu takut ya ahh bibi tidak akan memarahi mu kok bibi senang melihat pacarnya yifan berkunjung" mama yifan menampakan wajah ceria yang cantik tao sangat tersanjung "eum, nama ku huang zi tao, bibi" jawab Tao sopan sambil membungkuk "ahh lihat betapa manis dan sopan nya dia!" pekik mama yifan yang membuat yifan memakan semua ekspresinya menjadi makin datar "ma, dia bukan pacar ku. Dia gadis gila" ujar yifan dingin, tao hanya menunduk malu karena kenyataan nya memang begitu adanya "hush! Yifan kau tega sekali mengejek pacar mu! Cepat minta maaf" mama yifan malah menjewer telinga yifan

"Bibi, aku memang bukan kekasih yifan, aku hanya fans nya. Fans yang fanatik" lalu kegiatan mnejewer telinga yifan terhenti mendengar penuturan tao "uh, sayang sekali padahal kau sangat cocok menjadi psangan bersamanya" kecewa, akhirnya mama yifan malah menatap yifan dengan mata tajam lalu kembali masuk ke dalam rumah

"Puas kau ?" Tanya yifan dingin "mianhae, ah iya aku akan pulang iya aku tau kau akan mengusir ku. Jaane" lalu tao berjalan pulang. Yifan lega melihatnya lalu kembali masuk kedalam kamarnya "Oppa, tadi siapa ? pacar mu ?" selidik baekhyun dengan tampang tidak suka "Cuma orang iseng doang kok. Lebih baik kau belajar baek daripada memperhatikan majalah itu" jawab yifan lalu punggungnya menghilang dari balik pintu kamarnya "Menyebalkan, selalu saja mengomentari ku. Dasar orang pintar" lalu baekhyun melanjutkan aktivitasnya

"Ma, mama kenapa ?" baekhyun heran mellihat ekspresi lesu mama kesayangannya "huuh, yifan benar-benar jahat menelantarkan gadis manis seperti dia" baekhyun meniakan alisnya mendengar ucapan mama nya "ma, mama ngantuk ya?" Tanya baekhyun lagi melihat mamanya memijat pelipis mulusnya "mama hanya tidak rela dia nanti di ambil orang lain, huuhh baekkie-ya bagaimana ini ?" mama nya histeris dengan wajah memelas sementara baekhyun menatap malas mamanya bagaikan anak smp yang sedang kebingungan

.

.

.

"huft, padahal sedikit lagi aku bisa lihat dia sedang belajar pasti dia sangat tampan. Sayang sekali gagal" keluh tao sambil berjalan santai di trotoar jalanan yang sudah mulai menyenja, langitnya sangat jingga. "mama nya yifan cantik sekali, pasti dia perawatan wajah nya rajin sama seperti si baozi" ucapnya lalu terkekeh pelan. Tao sudah berada di halte bus namun tumben sekali kedatangannya sangat lama

"apa ada tragedy tertentu hingga bus nya lama datang ? aku ingin makan, aku lapar" keluhnya sambil mneghentak-hentakan kakinya "mama aku lapar" gumamnya lalu menengokan kepalanya ke kanan dan kiri guna mencari toko makanan emperan jalan, namun sedih semua toko sudah tutup. "benar-benar lingkungan komplek elit naru jam segini saja sudah tutup,cih" ia terus menunggu hingga jam tangannya menunjukan pukul 07.23 PM, waktu yang sangat lama jika di hitung dari waktu tibanya di halte ini tadi.

"Aku harus telpon papa" lalu ia mengutak-atik telponya dan menekan tombol hijau ketika sudah menemukan kontak orang tua laki-lakinya

Tuutt-"ya halo, ada apa Tao ?"suara pria terdengar di sebrang telpon sana "Papa, jemput aku" suara tao terdengar merajuk, ayahnya hanya tertawa pelan "maaf tao, toko sedang ramai tidak bisa kah kau pulang sendiri ? oh, mengapa kau jam segini baru ingin pulang kau memnagnya dari mana ?" tao memindahkan telponya ke telinga sebelah kirinya "aku habis jajan es krim di toko dekat rumah teman, baiklah aku akan pulang sendiri. Aku akan naik taxi" terdengar jelas jika di tempat ayahnya sana sedang ramai "bis nya tidak ada memang sampai kau ingin naik taxi ?" tao menghembuskan nafasnya berat "Bis nya dari tadi tidak ada yang lewat, sudah hampir satu jam" ayahnya hanya berdecak "kenapa tidak telpon dari tadi jika begitu kan pa-" piip telonya di matikan oleh tao "Papa akan cerewet jika sudah seperti ini. Aku naik taxi saja" lalu berdri untuk memberhentikan taxi namun malang, taxi pun juga tidak ada yang lalu lalang.

"Sial sekali nasib ku, ya tuhan kirimkan lah kendaraan untuk aku bisa sampai rumah dan makan nasi goreng buatan mama" doa nya di jalanan yang tidak sadar di dengar oleh sesorang yang menahan tawanya

"stalker, mau sampai kapan kau di berdoa di sana ?" tao membelalakan matanya mendengar suara impiannya "Yifan ? sedang apa kau di sini ?" Tanya tao gugup. Ia benar-benar merasa malu kelakuan anehnya di lihat oleh pria impiannya "Hanya iseng saja" lalu ia dudukan bokongnya di kursi tunggu halte "mengapa kau keringetan begitu, kau habis lari malam ya ?" Tanya tao dan ikut duduk di sebelah yifan "aku gerah tidak usah di perdulikan" lalu fantasi tao melayang melihat kesexyan yifan ketika berkeringat

Kkruuukkk

"….." dunia terpecah ketika suara perut tao menggema diantara mereka "maaf kan aku, mian" ujar tao lalu memanlingkan wajahnya berlawanan dengan wajah yifan. Wajahnya snangat merah bagaikan lipstick merah mama nya "apa yang aku lakukan di depan yifan?" ia snagat merutuki hal bodoh yang terjadi di depan yifan, pangeran idamannya. "Ayo bangun, jangan pura-pura tidak tahu aku akan mengajak mu kemana" lalu tao dan yifan menyebrangi jlan dan berhenti di depan rumah makan keluarga yang cukup mewah. "yifan, jangan disini makannya di sini sangat mahal. Tuh lihat, nasi goreng kimchi lobak saja sudah seperti harga tiga ddukbokki" bisik tao di telinga yifan dengna gesture yang sangat kocak. Yifan menahan tawanya di balik poker facenya "diam dan cukup makan saja, kau ini sudah lapar berisik pula. Pulang saja sana" omel yifan yang membuat tao duduk diam dengan antengnya "baiklah, aku akan diam demi makan" ujarnya polos

"kau harus ganti uang ku besok. Makan mu seperti petugas pembangunan gedung kau tahu?" sindir yifan mengingat porsi makan tao bagaikan seorang kuli. Tao hanya tersenyum tertahan "aku ganti dengan blackforest saja ya ?" Tanya tao dengan nada riang "kau fikir aku anak tk yang ingin berulang tahun di berikan kue blackforest ?" lagi-lagi tao menahan senyummnya melihat yifan berjalan dengannya lagi.

"jika di ingat, sudah lima minggu kita tidak berjalan bersama seperti ini. Ya kan ?" Tanya tao yang asik memperhatikan ujung sepatunya "waktunya sangat singkat sekali" suaranya mulai sendu. Yifan hanya berdeham "itukan masa lalu, lupakan lah kita tidak melihat kebelakang untuk masa depan. Kau tahu, pacaran itu hanya buang-buang waktu" tao hanya tersenyum getir mendengar penuturan yifan yang mengena di ulu hatinya dan yifan sadar akan apa yang ia lihat.

"belikan aku buah nanas" tao menatap wajah yifan dengan bingung "buah nanas?" Tanya tao bingung "kau tidak tau buah nanas memangnya pakai Tanya ?" yifan menatap tao dengan wajah datar "dimana aku membelinya ? memangnya disini ada toko buah" dengus tao sambil celingak-celinguk mencari toko buah "ini kan buah nanas, ngapain kau celingak-celinguk lagi" ujar yifan sambil mecopot gantungan tas tao yang berbentuk buah nanas yang teriris cantik. "ini bayaran untuk traktiran makan tadi" tao hanya melongo sedangkan yifan mengantongi gantungan nanas itu dan bergerak memberhentikan taxi

"sudahlah, kau tidak mau memberikannya pada ku ? jika tidak percuma, ini sudah jadi milik ku, sudah sana pulang, taxi nya sudah ada tuh" lalu tao di dorong masuk kedalam taxi. "antarkan dia ke toko kue huang bakery pak" ucap yifan pada supir taxi. Lalu taxi berjalan meninggalkan yifan bersama gantungan nanasnya

"untuk apa dia mengambil gantungan ku ?" fikir tao tersenyum-senyum di dalam taxi sambil memutar kejadian tadi "hehe, tidak apa deh berarti dia ingin aku selalu bersama dengannya jika seperti itu" girangnya sambil mengingat lagi saat-saat di restoran tadi dan di depan restoran ketika yifan meminta gantungan nanasnya lalu ia tersenyum lagi "Yifan, aku benar-benar-benar-benar menyukiamu!" ujarnya dalam hati sambil membayangkan wajah yifan ketika makan tadi "sangat-sangat mencintai mu!" lalu ia turun dari taxi dan berjalan memasuki rumahnya yang sudah agak sepi dari pelanggan

"Yah, anak nakal mengapa jam segini baru pulang ?" omel suho, ayahnya tao yang sudah menunggu tao di depan pintu masuk rumah sambil membawa buah cherry hitam, cherry yang tingkat ke asaman nyapaling tinggi "Papa, aku tadi makan dulu aku lapar" wajah tao ketakutan melihat apa yang di bawa oleh ayahnya "Papa, tao janji tidak akan pulang jam segini lagi, tapi jangan suruh tao makan itu" ujar tao sambil menujuk kearah mangkuk yang berisi cherry hitam "hah ? siapa yang akan menyuruh mu memakan ceri ini, ini untuk pelanggan bukan untuk mu. Sudah sana masuk, bersihkan badan mu lalu makan dan bantu papa" tao tersenyum kikuk dan menuruti perintah ayahnya

.

.

"aku kira aku akan memakan buah asam itu" cemberut tao didepan meja riasnya yang serba peach color itu "tapi tidak apa-apa jika aku memakannya bersama yifan, hehe" tawanya riang sambil memperhatikan blazer sekolahnya "eh, sejak kapan di sini ada jepitan ?" tao terheran dengan ini. Siapa yang menjepitkan di sini dan mengapa ia baru menyadarinya. "oh! Apa jangan-jangan ini dari yifan ?" tuduh tao sambil memegangi pipinya yang merona merah dari pantulan dirinya di depan cermin meja riasnya "hehe, baik sekali dia. Mentraktir ku makan, memberhentikan taxi untuk ku lalu memberikan aku jepitan kura-kura ini, apakah ini tanda jika dia, jika dia menyukai ku lagi ?" ucapnya tetap dengan senyum manis yang merekah di bibirnya "ah molla! Yang penting aku tadi makan bersama yifan! Yifan saranghaeyooo!" teriaknya girang sambil lompat-lompatan di atas kasurnya

Ia tidak sadar jika di balik hiasan kura-kuranya terdapat clue jepitan manis itu dari siapa

Mungkin jika tahu, ia akan rela memakan bermangkok-mangkok buah ceri yang asam atau asinan buah lain nya

"pokoknya aku mencintai yifan ! wu yifan pangeran ku!" ia menghempaskan badan nya ke atas kasur empuk bergambar panda lalu memjamkan matanya dengan senyum kucing yang masih terukir jelas dengan manisnya

Lalu, ia bergumam dalam hatinya

"biarpun aku di bilang stalker atau apapun aku tetaplah aku yang akan membagi keceriaan kepada mu."

" Aku tahu kau tidak menyukaiku seperti saat awal kita mengenal, aku juga tahu kok jika kau hanya menyambung tali pesahabatan tapi aku juga tahu jika suatu saat nanti, perasaan ku akan menyapa hati mu lagi dan aku akan memekarkan kelopak senyum mu sekali lagi."

"biarpun aku tahu kau menyukai gadis lain, dan aku juga tahu kok hati mu perlahan-lahan akan terketuk jika aku selalu berusaha membukanya dan rajin-rajin menyapanya dengan cinta dan keceriaan. Yifan, lihatlah aku untuk sekali lagi, biarpun aku gadis dari kisah romansa mu di minggu lalu tapi aku akan menjadi kisah romansa mu lagi di minggu depan dan depan lagi."

"yifan, kau lah tujuan ku untuk setiap hari pergi sekolah dan menuntut ilmu. Kau lah alasan ku untuk tampil cantik dan menarik. Yifan, sarangaheyo."

.

.

.

.

To be countinue ^^

Bagaimana ? delete or next ?

.

.

.

Hehe aku balik lagi dengan ff baru kk

Maaf ya jika tidak sesuai dengan keinginan

JELLY JELLY JELLY PEACH

PEACH PEACH PEACH PACE

RnR ^^