Diamond

Cast: kim jong woon, kim ryeowook, sisanya menyusul ^^

Terlihat sebuah kerumunan kecil. Kerumunan yg semakin lama semakin banyak. Orang-orang bertepuk tangan. Ya, disana terlihat ada sepasang anak kecil yg menyanyi dengan indahnya, yang membuat siapa saja kagum.

Kedua anak kecil itu saling bersahutan menyanyikan sebuah lagu. Seperti tidak ada beban dalam hidup mereka.

Ketika mereka selesai bernyanyi, orang-orang disana bertepuk tangan dan memberi mereka uang kedalam kaleng yang sudah ada didepan kedua anak kecil itu.

Kedua anak kecil itu terlihat bahagia saat melihat orang-orang memberi mereka uang.

"Oppa, lihat! Kita dapat uang! Aku ingin makan bulgogi, oppa." gadis kecil itu berteriak girang. Gadis itu, Kim Ryeowook. Ryeowook kecil membujuk laki-laki yang seperti kakaknya itu.

"Arra arra! Kita bisa makan yang kau mau, Ryeowook-ah!" bocah laki-laki itu menyahut dengan semangat. Matanya berbinar menyiratkan kebahagian.

Kedua anak kecil itu kini mulai mengambil kaleng mereka. Mereka ingin makan. Sudah lama mereka tidak makan enak.

Kedua anak kecil itu, Kim Ryeowook dan Kim Jong Woon. Umur mereka hanya terpaut 3 tahun. Suara mereka yang begitu indah, yang membuat mereka dapat bertahan hidup sampai sekarang. Mereka biasa bernyanyi dipinggir jalan agar mereka mendapat uang untuk mereka makan sehari-hari.

Kedua anak itu tinggal bersama di sebuah panti asuhan. Kim Jong Woon, bocah laki-laki yang sudah ditinggalkan di panti asuhan sejak bayi. Sedangkan, Kim Ryeowook, gadis kecil yang kehilangan orang tuanya karena kecelakaan. Akhirnya, Ryeowook tinggal di panti asuhan yang sama. Jong Woon yang senang menyanyi, mulai menyukai kehadiran Ryeowook yang juga bisa bernyanyi. Hingga akhirnya mereka menjadi sangat akrab.

Namun, musibah menimpa panti asuhan tempat mereka tinggal. Terjadi kebakaran di panti asuhan itu. Untunglah mereka selamat. Dan itu yang membuat Ryeowook dan Jong Woon bernyanyi dipinggir jalan, agar mereka bisa makan.

"Oppa, apa uang kita cukup untuk membeli bulgogi?"

"Tenang Ryeowook-ah, uang yang kita dapat hari ini lebih dari cukup." Jong Woon menenangkan Ryeowook dan menggandengnya menuju rumah makan dipinggir jalan.

"Ini enak sekali, oppa!" seru Ryeowook kecil, sambil tetap memakan bulgoginya.

"Makannya pelan-pelan Ryeowook-ah! Nanti kau bisa tersedak kalau makannya seperti itu."

"Tapi ini enak sekali! Kita kan jarang makan seperti ini , oppa." jawabnya, dan tersenyum hingga memperlihatkan deretan giginya yang putih.

Jong Woon yang melihat kelakuan dongsaengnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Ryeowooknya memang begitu kalau sudah berhadapan dengan makanan. Selalu dimakan habis tanpa ada sisa.

Setelah makanan mereka habis, mereka segera pergi dari warung makan itu. Mereka pergi menuju reruntuhan panti asuhan. Ya, mereka tetap tinggal di reruntuhan itu, karena tidak tahu harus kemana.

"Ryeowook-ah, ayo cepat! Kita harus cepat tidur!"

"Ish, sabar, oppa. Kakiku sakit," keluh ryeowook, ia tidak bisa berjala lagi karena kelelahan.

"Tadi kan sudah makan banyak, masa ga ada tenaganya?" Jong Woon merenggut kesal.

"Tapi, aku benar-benar tidak kuat lagi, oppa. Gendong~" pintanya manja.

"Shireo! Kamu itu berat tahu," Jong Woon sebenarnya tidak keberatan menggendong Ryeowook, tapi, ia ingin menggoda Ryeowooknya itu sedikit.

"Ayolah oppa~"rengeknya. Ia terlihat hampir menangis.

"Hahaha, arra arra. Sini, oppa gendong!" Jong Woon berjongkok agar Ryeowook mudah naik ke punggungnya.

"Yeay~ oppa memang benar-benar baik!" serunya girang. Ya, memang Jong Woon, oppanya itu yang paling baik.

"Kau ini, kalau ada maunya baru oppa dipuji. Huuh," Jong Woon mulai berdiri dan menggendong Ryeowook yang sudah ada di punggungnya.

"Hehehe, mian oppa."

"Ne.. Ne.. Oppa sudah biasa dengan sikapmu. Sekarang, lebih baik kau tiduran saja di punggung oppa. Nanti, kalau sudah sampai oppa kasih tau."

"Oke, gomawo oppa!" serunya, dan semakin mengeratkan pelukannya ke leher Jong Woon.

Jong woon yang melihat ryeowook sudah terlelap hanya bisa tersenyum. Kau memang selalu terlihat manis, ryeowook-ah, batinnya.

"Ryeowook-ah, ayo bangun! Kamu ga mungkin terus tidur di punggung oppa kan?"

"Ryeowook-ah!"

Aku membaringkan Ryeowook diatas karpet yang biasanya kami pakai untuk tidur. Kulihat wajahnya yang damai saat tidur. Ya, itulah Ryeowookku yang selalu terlihat tenang. Kurasa mataku juga mulai lelah. Dan, akupun menyusul Ryeowook ke alam mimpi.

TBC

Annyeong ^^ ini ff perdana aku. Kayaknya banyak salahnya deh hehe. Mohon bimbingan nya ya :D minta review boleh? Kritik dan sarannya ditunggu ya :D oh iya, aku juga post ini ff pas banget tgl 1. so, mau ngucapin juga buat semuanya happy new year ^^

tyararahayuni