ImajinaRin
Chapter 1
Halo minna-san saya author baru disini. Sebenarnya udah lama punya akun tapi baru publish ficnya sekarang. Karena ini fic pertama saya, mohon maaf kalau jelek. Saya terinspirasi dari salah satu novel yang pernah saya baca. Yosh! Langsung aja dibaca and jangan lupa review yahh XDDD
ImajinaRin
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: KakaRin
Rin, adalah seorang perempuan yang baik hati. Teman – temannya banyak menyukainya. Tapi, dibalik sifat baiknya, Rin ini suka mengkhayal. Kalau sedang mengkhayal pasti Rin lupa semuanya. Teman – temannya kadang bingung akan sifatnya ini. Dan Rin ini menyukai seorang ketua osis yang bernama Uchiha Obito. Rin sering sekali mengkhayal tentang Obito.
Rin sedang melihat jadwal pertandingan basket. Ternyata besok tim Obito akan bertanding. Rin senang sekali mengetahui hal itu. Dia jadi bisa melihat Obito lebih lama. Hari disekolah biasa – biasa saja. Tetapi Rin tetap sangat senang. Karena selain besok libur, ia bisa menonton Obito bertanding basket. Saat Rin sampai dirumah, tiba-tiba ibunya memanggil.
"Rin, besok kamu bisa pergi bayar listrik tidak?" Tanya ibunya.
"bisa kok bu. Jawab Rin. Kenapa bukan ibu yang bayar?"Rin berkata lagi.
"ibu besok ada urusan diluar jadi tidak bisa." jawab ibu.
"oh.. ya sudah."
"terima kasih ya Rin."
"iya bu." Tiba – tiba Rin teringat pertandingan besok. Ternyata dia lupa kalau besok mau menonton pertandingan. Tapi, setelah berpikir lagi Rin bisa menonton pertandingan dulu lalu membayar listrik.
"oh iya Rin, bayar listriknya jam 9 pagi ya." ucap ibu.
"hah?" Rin berteriak.
"loh? Kenapa Rin?" Tanya ibu Rin penuh tanya.
"gak apa-apa kok bu." jawabnya.
"oh.. kalau gitu, besok jangan lupa ya."
"iya bu." 'Aduh gimana nih? Besok kan pertandingannya mulai jam 08.30. bisa gak ya? Ah! Gue nonton pertandingan sebentar baru bayar listrik, terus habis itu nonton lagi' Batin Rin. Hmm… gitu aja lah. Gue gak sabar nunggu besok. Batin Rin
Keesokan harinya, Rin bersiap-siap untuk pergi. Setelah pamit sama orang tuanya, dia segera pergi. Tidak lupa membawa uang untuk membayar listrik. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya dia sampai disekolah. Rin sedang menunggu Kurenai. 'aduh… Kurenai lama banget sih?' batin Rin.' bisa telat nih nontonnya'. Tiba – tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Hai Rin".
"Ah!". Rin terlonjak kaget.
"Kenapa? Kaget ya? Sorry deh". Ternyata yang menepuk pundak Rin itu Obito.
"Gak apa-apa kok" jawab Rin.
"Yang bener?" Tanya Obito.
"I…ya, gak apa-apa" jawab Rin agak gugup.
"Oh.. gitu, ngomong-ngomong lu ngapain disini?".
"Lagi nungguin temen". Tiba – tiba salah satu teman Obito berteriak.
"Obito! Sini, pertandingannya mau dimulai!"kata Asuma.
"Ya, tunggu! Jawabnya.
"Rin gue kesana dulu ya?".
"Iya, se..selamat berjuang ya!". Ucap Rin gugup.
"Iya." 'Aduh… seneng banget ketemu Obito. Hari membahagiakan nih'.
Sudah lama menunggu. Akhirnya Kurenai datang juga.
"lama banget sih!" sesal Rin.
"maaf deh kalo kelamaan."
"iya, gue maafin kali ini."
"nah.. gitu dong."
"udah ayo cepet ntar keburu mulai."
"sip bos". Mereka memasuki tempat pertandingan. Banyak orang yang menonton. Paling banyak sih, para perempuan soalnya yang main kan ganteng – ganteng hehehe.
Rin berteriak histeris karena melihat Obito. "ayo Obito - kun kalahkan mereka semua" Seru Rin. "aduh.. berisik banget sih" kata Kurenai. "biarin, kan Obito – kun yang main" kata Rin semangat. "sampe segitunya ya suka sama Obito ckckckck"
"suka – suka gue dong" Rin menjawab. "hhh.. terserah lo dah".
Karena terlalu serius melihat Obito, Rin pun mulai berkhayal lagi.
'Duuuh….. Obito jangan ngeliatin aku terus dong. Kan jadi salting. Nggak enak sama yang lain. Masa dadah – dadah sambil lempar sun jauh gitu. Ya ampuuun. Kan maluuu…..
Rin menatap Obito malu – malu. Aduh, Obito…. Kamu keren banget. Sekeren…'
"Dor!" suara berisik dari Kurenai membuyarkan khayalan Rin. "Aduh Rin….. masih sempet – sempetnya melamun. Dasar tukang mengkhayal."
"Yeeeee…. Biarin, suka – suka gue dong." Jawabnya. "Hhhh… dasar Rin."
Ah iya… tiba – tiba Rin berkata. "Ada apa Rin?" Tanya Kurenai. "Gue lupa bayar listrik!" "Yah… makanya jangan ngelamun mulu, jadi lupa kan." "Iya – iya gue tau. Sekarang gue mau pergi bayar listrik dulu. Lu disini aja liatin pertandingannya, nanti ceritain ke gue. Ok?" Ucap Rin panjang lebar.
"Aaah…. Kok gitu sih?"
"Plis…. Gue mau bayar listrik dulu". Rin memohon. "Oke deh, dari pada ntar lu nangis disini". "Yey! Makasih ya Kurenai. Gue pergi dulu". Dan akhirnya Rin segera pergi membayar listrik.
Setelah selesai membayar listrik, Rin kembali ke sekolah.
"Kurenai, gimana skornya?" Tanya Rin tiba- tiba.
"Skornya masih 1-1" jawabnya.
"Yah…. Gue pergi sih, jadinya gak bisa deh" kata Rin.
"Gak bisa apa?" Tanya Kurenai bingung. "Gak, bukan apa-apa."
"Hhh… Dasar."
Akhirnya beberapa lama kemudian pertandingan selesai. Yang menang dipertandingan ini adalah tim dari sekolah Rin, yaitu timnya Obito. Rin merasa senang sekali. Karena dia bisa melihat Obito selama ini. Hari ini dia sangat gembira. Sampai – sampai tadi lupa bayar listrik. Memang Rin itu suka berkhayal ya.
"Yeah.. tim Obito-kun menang!" Rin berkata dengan semangat.
"Iya – iya. Tim sekolah kita memang hebat!" Kurenai ikut memuji.
"Iya dong, kan disitu ada Obito-kun."
"Yeeee.. bukan karena Obito doang kali" jawab Kurenai sewot. "Disitu kan ada Asuma juga."
"Wah…. Ketahuan nih." Kata Rin.
"Ketahuan apa?" jawab Kurenai.
"Pasti lu suka sama Asuma kan? Ayo ngaku." Tebak Rin.
"Aaah… ngomong apa sih lu. Udah sekarang kita pulang aja ya." Ucap Kurenai mengalihkan.
"Jah… mengalihkan pembicaraan nih."
"Udahlah.. sekarang kita pulang!"
"Iya – iya." Setelah perbincangan yang tidak jelas itu, mereka pulang ke rumah masing – masing. Sesampainya Rin di rumah, ternyata tidak ada orang. Jadi Rin langsung menuju kamarnya.
'Aih… Obito-kun keren banget yah. Gue jadi berbunga – bunga nih. Mana tadi pagi dia nyapa gue lagi. Aaaaaaa… seneng banget gue' Batin Rin. Tiba – tiba terdengar suara bel. Tingnong tingnong… 'Ih.. siapa sih? Ganggu aja' Tingnong tingnong… "Iya – iya sebentar." Teriak Rin. Ternyata yang datang adalah ibunya. "Eh Rin. Sudah pulang." Kata ibu. "Iya bu, baru saja." "Oh.. Listriknya sudah dibayar Rin?" "Sudah dong bu." "Baguslah." Setelah ibu Rin masuk, Rin segera menutup pintu. "Ibu, Rin mau ke kamar dulu ya." Tanya Rin. "Iya Rin." Jawab ibu.
'Hhhh…. Akhirnya bisa masuk kamar lagi. Duh udah sore nih. Mandi dulu ah…' Rin segera menuju kamar mandi untuk melakukan 'ritual' mandinya. –Skip time- Setelah mandi dan rapi – rapi. Rin segera membantu ibunya memasak. Ayahnya belum pulang. Jadi sambil menunggu mereka memasak makan malam. Setelah itu, ada yang mengebel rumah Rin. Ternyata itu adalah ayahnya. Setelah semua selesai, Rin masuk kembali ke kamarnya. Rin sangat lelah dan akhirnya dia tertidur.
Hari ini Rin bangun pagi - pagi karena hari ini kan sudah hari Senin, jadi dia harus sekolah. Setelah menjalani 'ritual' paginya, Rin bersiap - siap untuk berangkat sekolah. Setelah diantar ayahnya, ia segera masuk ke kelas. Tiba - tiba Kurenai memanggil. "Rin.. Rin.." teriak Kurenai. "Ada apaan sih?" tanya Rin. "Gue punya berita bagus buat lu!" Rin bertanya - tanya. "Berita apa?" "Sekolah kita mau ngadain...
To Be Continued.
Gimana? Baguskah? Jelekkah?
Maaf kalau kependekan. Dan saya masih baru disini, mungkin ceritanya kurang bagus.
Dan maaf kalau anda bingung membacanya.
Lanjut atau remove aja fic ga jelas ini?
Akhir kata saya minta,
Review plissss XDDD
