Les bersama cowok cowok tampan
.
.
.
.
Disclaimer : Diabolik Lovers © By Reject
Aku semakin bingung kenapa ya Yuka-chan semakin bertambah umur padahal Yuka-chan pengen selalu awet muda huhuhuhu.
Eh dah mulai ya..
Halo minna, kembali pada saya Author Yuka-chan. Sekarang mau ngomong apa lagi yak ( Lupa skripsinya )
Kali ini Yuka-chan mau buat fanfic baru lagi nih, dan Yuka-chan pengen pinjam karakter lagi nih dari anime Diabolik lovers. Bagaimanakah mereka saat sedang mengikuti les bimbingan bersama. Seberapa aneh dan gokil mereka, apalagi Yuka-chan mengambil kekuatan vampire disini jadi mereka hanya manusia biasa, hahahaha.
Oke kalian langsung saja kalian scroll ke bawah... ati ati anjing galak..
.
.
.
.
Peringatan : TYPO, Cerita Karakter Gaje, Salah Kata, OOC, Salah EYD, Kemiripan suatu produk
~Good Reading~
.
.
.
.
Ada sebuah kursus les yang menyediakan layanan pembelajaran yang memiliki akurat prediksi UN sampai 90% membuat lembaga les bernama Kanesha tersebut menjadi favorit para pelajar maupun orang tua yang ingin memasukkan anaknya untuk les disana. Terdapat kelas reguler, silver, gold, dan super.
Kita akan melihat kelas super, kelas ini adalah kelas eksekutif yang menyediakan pembelajaran lebih mendalam dan fasilitas super seperti guru pilihan, AC, makanan minuman, sofa, televisi, wifi, dan rak berisi banyak buku. Para siswa maupun siswi yang mengikuti kelas ini dipastikan akan mendapatkan nilai tertinggi sekelasnya maupun di sekolahnya.
Sangat menggoda para murid untuk bisa mengikuti kelas super ini akan tetapi ada syarat khusus untuk bisa belajar di kelas tersebut. Biaya yang mahal dan juga murid tersebut harus mengikuti tes dan selalu rangking satu di kelas. Hal ini tentu saja membuat para murid dan orang tua drop dan lebih memilih kelas lainnya.
Namun, ada seorang gadis SMP yang ingin sekali belajar di kelas super tersebut, selama di kelas ia berusaha menjadi rangking satu di kelasnya agar bisa memenuhi syarat masuk kesana, gadis itu bernama Kanashime Yui.
Kini Yui sudah menginjak kelas 9, waktu yang bagus mengikuti les terutama untuk menghadapi Ujian Nasional nantinya. Setelah mengikuti tes masuk yang ternyata soalnya adalah soal UN tingkat susah namun bukan masalah bagi Yui yang sudah rajin belajar, akhirnya Yui bisa masuk ke kelas super ini dengan segala perjuangannya. Sampai membuat Yui menangis terharu melihat hasilnya.
.
.
.
.
Jadwal les Yui hari Senin, Rabu, Kamis, dan Sabtu harinya disesuaikan empat pelajaran yang ada di UN. Yui mengenakan baju bebas rapi tidak lupa ia menenteng tas berisi buku catatan dan juga alat tulis seperti halnya anak les lakukan.
Perlu diketahui, Yui baru pertama kali mengikuti les kelompok ( biasanya les privat di rumah) jadi ia sedikit gugup bagaimana ia berinteraksi dengan teman teman les barunya ini. Dari yang Yui dengar bahwa kelas tersebut baru ada lima orang murid disana jadi jika tambah dirinya ia menjadi enam orang.
Tidak lama kemudian, Yui'pun sampai di depan pintu kelas super. Ia menghirup nafas dalam dalam lalu ia membuka pintu. Di dalam kelas tersebut masih kosong belum ada satupun murid datang.
"Apakah aku datang terlalu awal ya?" batin Yui kemudian duduk di salah satu kursi di depan. Ia mengamati kelasnya yang mengalahkan fasilitas kelas di sekolahnya. Ada juga proyektor dan televisi. Ia mengambil handphone mengalakan wifinya langsung menangkap sinyal wifi disini.
"Sama seperti yang dikatakan banyak orang bahwa disini kelas yang luar biasa" ujar Yui yang kagum dengan fasilitas kelas bimbingannya.
Tidak lama kemudian datang seorang murid cowok menkagetkan Yui, laki laki itu tanpa memandang Yui berjalan melewatinya langsung tidur di sofa. Cowok itu berperawakan tinggi memiliki rambut oranye dan terlihat wajahnya lesu. Yui mengenal laki laki ini, ia tidak percaya akan satu kelas dengannya. Dia adalah Damanta Shuu, peringkat dua seangkatan.
Namun, yang membuat Yui semakin tidak percaya adalah biasanya di sekolah Shuu sangat aktif mengikuti organisasi terutama OSIS karena jabatannya menjadi ketua OSIS dan pribadinya yang ceria tetapi disini ia sangat pendiam, berwajah lesu, dan masuk ke kelas ini tidak menyapa Yui sedikitpun. Yui berpikir apakah ia lelah melakukan banyak kegiatan di sekolah. Yui hanya bisa diam saja sambil menunggu tentor datang...
Lalu datang murid lain bertubuh pendek namun berwajah shouta dengan rambut ungu ia juga membawa boneka teddy bearnya di lengannya. Murid tersebut menatap Yui dengan tatapan tajam juga. Yui tidak mengenalnya, mungkin murid ini beda sekolah dengannya. Membuat Yui tidak berani menyapanya apalagi murid menunjukkan wajah misterius.
"Kau mau permen strawberry atau cokelat?" tanya laki laki itu menawari dua permen loli yang ia ambil dari jaket sakunya pada Yui. Yui menelan ludah apalagi melihat wajah laki laki tersebut semakin dekat dengannya.
"Eh..., anu..., strawberry saja.., anu.., namamu siapa?" jawab Yui terbata bata mengambil permen di tangan laki laki itu sekaligus ia bertanya pada laki laki berambut ungu tersebut
"Perkenalkan namaku Wenclaus Kanato, kamu bisa kok memanggilku Kanato, ini permen untukmu" Kanato memberikan permen loli itu pada Yui lalu duduk disampingnya sambil menyeluarkan buku catatan. Yui segera mengucapkan terima kasih.
"Kau sangat beruntung diberi permen oleh Kanato-kun" bisik laki laki memakai topi yang berbicara di belakang Yui, membuat gadis itu sedikit kaget.
"Wah.., aku tidak menyangka akhirnya ada perempuan juga disini, iyakan Kanato" ujar laki laki itu sambil menatap mesum ke Yui. Kanato hanya mengangguk dengan mata masih menatap teddy bearnya.
Yui juga tidak mengenal laki laki berambut merah gondrongnya ini, ia lebih patut disebut model daripada anak pintar yang bisa les di kelas super ini apalagi tubuhnya yang tinggi dan berwajah bule.
Laki laki itu mengambil kursi di dekatnya lalu duduk di dekat Yui, "Hey cantik, siapa namamu?" tanyanya sambil menyandarkan wajahnya diatas meja Yui.
"Eh..., nama..namaku.., Kanashime Yui" jawab Yui terbata bata
"Yui ya, Okee semoga kau betah di kelas ini ya dan perlu kau ketahui juga bahwa disini rata rata cowok semua lho" bisikan laki laki ini membuat Yui sedikit merinding dan juga kaget bahwa ia satu satunya gadis yang berada di kelas ini.
"Oh ya.., dan juga perkenalkan namaku Laito Mendez, semoga kita menjadi teman les yang akrab yak" salam laki laki bernama Laito tersebut yang kembali ke tempat duduknya yang berada di belakang Yui.
"Eh.., iya Laito-kun" Yui merasa Laito masih bisa diajak mengobrol daripada mahluk yang berada disampingnya dan Shuu yang ia sudah kenal di sekolah tapi ia menutup dirinya dari dunia dengan tidur di sofa.
"Ah... les lagi bikin bosan saja.." kemudian datang lagi laki laki kali ini tidak seperti Shuu, Kanato, maupun Laito yang rapi. Ia malah pantas disebut preman dengan penampilannya yang berantakan dan garang.
Laki laki itu masuk ke dalam lalu kedua matanya dan Yui saling bertemu, seketika ia langsung berwajah merah kemudian jatuh ke belakang sampai mengenai pintu, "Heeeh..., kok ada gadis disini?"
"Wah kau belum tahu ya soal murid baru yang diceritakan Reiji-sensei kemarin ya?" ujar Laito yang kelihatan senang laki laki itu terjatuh
"Soal.. itu aku ketiduran kemarin" jawab laki laki berambut putih itu bangkit dari jatuh
"Subaru-kun, ternyata rumor itu benar kalau kau phobia dengan gadis ya?" ejek Laito dengan wajah tanpa dosa.
"Diam... Laito, akan kuhajar kau" marah laki laki bernama Subaru itu mau memukul Laito
Lalu mereka saling bertengkar satu sama lain, Yui yang melihatnya hanya bisa sweatdrop, ia juga kaget melihat Subaru yang juga teman sekolahnya namun beda kelas, satu les lessan dengannya. Subaru juga mendapat peringkat satu di kelasnya, namun Subaru di peringkat pararel atau peringkat seangkat ia hanya meraih peringkat tiga.
Meskipun begitu laki laki bernama lengkap Yamato Subaru tersebut sangat jago olahraga membuat tubuhnya terlihat atletis dan seksi. Apalagi dia juga jago bela diri.
"Ehm..., Subaru-kun" panggil Yui sambil menarik sedikit baju Subaru dari belakang.
"APAA? Wah.. kenapa kau dekat dekat denganku?" kaget Subaru karena Yui tiba tiba muncul di dekat iapun sedikit menjauh dari Yui dan menyembunyikan muka merahnya.
"Begini Subaru-kun, aku tidak menyangka kita bisa satu les disini" jawab Yui malu malu
"Hah..., apa yang kau katakan?" tanya Subaru bingung
"Eh.., kau tidak mengenalku?" heran Yui, Subaru tidak mengenalnya padahal ia satu sekolah dengannya, hal ini membuatnya sedikit kecewa tapi ini hal wajar karena mereka bukan satu kelas dan Yui bukan gadis menonjol di sekolah hanya akademiknya yang bagus. Jadi sudah wajar Subaru tidak mengenalnya.
Subaru menggeleng kepalanya
Yui menghela nafas, "Pertama perkenalkan namaku Kanashime Yui, aku satu sekolah denganmu Subaru-kun" jawab Yui tersenyum sekaligus memperkenalkan dirinya
"Yui.., jadi kau yang namanya Yui" kaget Subaru
"Jadi kau mengenalku?" senang Yui sampai matanya berbinar binar, akhirnya ada yang mengenalnya apalagi sama Subaru yang juga salah satu primadonna di sekolah
"Tentu saja, kau satu peringkat dibawahku di peringkat pararel, aku ingat sekali hahahahaaha" ucap Subaru sombong membuat Yui senang menjadi down
"Hey kalian tidak duduk, Reiji-sensei sudah datang tu" ujar Shuu yang sudah berada di tempat duduk. Mereka melihat ke arah pintu ternyata benar tentor les mereka sudah datang. Segera mereka kembali ke tempat semula.
.
.
.
.
"Seperti yang sudah saya beritahu sebelumnya bahwa ada murid baru disini, pertama perkenalkan namamu siapa?" Reiji-sensei mempersilahkan Yui yang sudah berdiri di samping untuk memperkenalkan diri
"Perkenalkan namaku Kanashime Yui, saya dari SMPN 1 Abadi, mohon kerja samanya" salam Yui sambil melihat sekeliling. Terdapat total enam kursi dengan empat kursi terisi sedangkan satu kursi masih kosong.
"Wah Yui-chan satu sekolah denganmu Shuu dan Subaru" ujar Laito sambil melirik Shuu yang terlihat sedang tiduran di meja dan Subaru yang cuek
"Kanashime-san, ini kelas super dari bimbingan les kanesha kami, selamat atas hasil tes masuk kemari, semoga kau nyaman dan bisa belajar tenang dengan fasilitas kami" ucap Reiji
"Terima kasih Reiji-sensei" jawab Yui
"Kau boleh duduk" Reiji mempersilahkan Yui duduk
Saat Yui mau duduk kembali ke kursinya tiba tiba ada yang menendang pintu, membuat pandangan pehuni kelas teralih ke arah pintu. Seorang laki laki berambut seirama dengan Laito masuk dengan wajah tersenyum.
"Maafkan saya Reiji, saya terlambat" ucap laki laki itu langsung duduk di tempat duduknya di samping Shuu. Reiji langsung menegur habis habisan laki laki itu namun ia terlihat tidak peduli.
Yui kali ini terbelalak tidak percaya, laki laki ini, ia juga satu kelas les dengannya. Laki laki yang pernah membuatnya terluka karena laki laki ini pernah menolak pernyataan cinta dari Yui dulu. Laki laki ini juga sangat terkenal di sekolah apalagi posisinya sebagai anak pemilik sekolah. Ia adalah Ayato Sakamaki, si peringkat satu di sekolah Yui.
"Hey kamu, si cengeng, kau juga disini" panggil Ayato dari belakang. Yui hanya menunduk menahan rasa kesalnya. Ia tidak menyangka semua teman lesnya akan seperti ini, tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya.
.
.
.
.
Selesai juga nih chapter pertama fanfic baru saya hahahaha
Okey, karena ingin mengenang saat saat Yuka-chan mengalami tekanan mengerjakan UN jadi Yuka-chan pengen membuat fanfic dengan suasana les mau UN padahal Yuka-chan jujur belom pernah les berkelompok. Jadi maaf jika ada yang kurang tepat dalam penulisannya. ( Karena Yuka-chan hanya menulisnya sesuai dengan bayangan Yuka-chan saja )
Penjelasannya, Yui adalah siswi pintar rangking satu di kelasnya yang akhirnya bisa mengikuti bimbingan les terkemuka setelah melalui beberapa syarat sulit. Disini ia juga bertemu dengan teman teman lesnya yang kebanyakan dihuni laki laki.
Ada Shuu ketua OSIS yang menempati peringkat dua di sekolahnya, Kanato murid misterius beda sekolah, Laito yang genit, Subaru si peringkat tiga jago olahraga, dan Ayato mantan gebetannya peringkat satu di sekolahnya.
Bagaimana Yui di kelas super bersama mereka? Lihat saja kelanjutannya di chapter selanjutnya yak...
Jangan lupa di follow untuk membaca kelanjutan nih fanfic, favorite biar banyak yang baca wkwkwkwwk, sama review yak biar tahu dimana letak kesalahan dan dosah Yuka-chan, Arigatou Minna...
