Discalimer : Naruto - Masashi Kishimoto

Hanabi Matsuri

'Mind.'

"Talk."

.

Katanya, Hanabi Matsuri atau festival kembang api adalah momen romantis bagi muda-mudi untuk berkencan. Yah, KATANYA. Tapi tidak bagi Sakura. Malam ini semua ninja diliburkan dari tugas. Hoho, ternyata Shisounya bisa punya hati juga. Semua ninja -kecuali yang sedang piket untuk berjaga- diliburkan karena di Konoha akan ada Hanabi Matsuri.

Mendengar kata libur yang terpikirkan oleh Sakura adalah tidur nyenyak di rumahnya. Toh, buat apa dia ke dekat sungai hanya untuk nonton kembang api sementara dia tidak punya pasangan. Bukan senang yang akan didapat, tapi ngenes, mungkin.

Tapi kenyataannya berbeda dengan yang ada di kepala Sakura. Malam ini sahabatnya, Ino Yamanaka dengan baiknya menyeret gadis itu dari tempat tidur hanya untuk menemani Ino berkencan dengan Sai.

"Kau mau ikut atau di sini saja, Saku?" tanya Ino yang tangannya sudah terparkir di lengan Sai, siap jalan-jalan. Sakura mendengus tidak suka. Menunggu dan ikut akan sama saja. Tapi dari pada dia semakin kepanasan melihat kemesraan Ino, Sakura lebih suka menunggu dibawah pohon dekat sungai.

Ya kan, siapa tau ada kumbang jantan yang lewat di depannya. Yah siapa tau.

"Semoga beruntung, Sakura. Aku doa'kan kau menemukan seseorang yang mau menemanimu sepanjang festival."

Sebuah do'a atau ejekan?

.

Namun hingga kembang api akan diledakan di angkasa Sakura tetap tidak punya pasangan. Gadis itu hanya tersenyum kecut. Ini terakhir, dia mengurungkan niat untuk pulang dan memutuskan untuk pergi mendekat ke Sungai, melihat refleksi kembang api.

Di kiri kanan gadis itu berisi pasangan muda-mudi. Namun ajaibnya Sakura tidak terusik, dia terlalu terpesona dengan kembang api di atas kepalanya. Sampai lupa, sesuatu terjatuh, membuat untaian rambutnya terlepas.

"Nona, Kanzashimu terjatuh."

Sakura terkejut saat bahunya ditepuk pelan. Dia melihat seorang pria memakai yukata hitam dengan sebuah topeng, mirip topeng ANBU. Atau itu memang topeng ANBU. Rambutnya perak dan berantakan. Sakura menerima Kanzashi dari orang itu dengan kaku.

'Perak? Warna itu terlalu aneh dan langka...'

"Kau terlalu fokus pada kembang api itu, Sakura."

'Suara ini... Kenapa dia tahu namaku?'

"Sampai tidak sadar sejak tadi aku mengikutimu."

Pertanyaan Sakura berangsur terjawab bersamaan dengan terbukanya wajah tampan di balik topeng ANBU itu.

'Kakashi-sensei?'

.

Setidaknya do'a Ino benar-benar terkabul.

Fin~

Kanzashi = tusuk konde

yukata = pakaian tradisional musim panas di jepang

Halo,

Hanabi Matsuri masih lama, sekitar akhir Juli - Agustus. -Maafkan author yang publish seenak jidat- Tiba-tiba ide muncul pas jalan-jalan ke fandom KS yang sudah ditinggal 1 tahun. Lihat archive ini makin banyak jadi semangat sendiri pingin ikut ngeramein. Sebenarnya udah lama di sini, tapi baru kesempetan nulis :3

Terima kasih untuk teman-teman yang sudah menyempatkan mampir di fanfic ini ^^