Title : IT'S YOU
Disclaimer : Masashi Kishimoto-sensei
Pairing : SasuNaru
WARNING!
Sho-ai, boys love, MxM, typo, OOC, gaje, dll, dkk, dsb dst.
Happy Reading Minna-san…. I hope you enjoy it…. ^.^
Sang angin membelai wajah mereka dengan lembut. Memainkan rambut pirang dan raven milik kedua insan ber-gender sama yang saling adu diam itu. Tak seorangpun diantara mereka yang membuka suara sejak bel usai sekolah begema 15 menit yang lalu. Hanya ada kekosongan. Diam membisu seolah telah kehilangan sang suara.
"Jadi, sang Pangeran menolak seseorang lagi?"
Akhirnya, setelah keheningan sekian lama, salah seorang dari mereka, pemuda berambut purang, membuka suara juga. Mengusir keheningan yang sempat tercipta. Namun sang lawan bicara, si pemuda raven, hanya diam. Tak memberi tanggapan apapun. Fokusnya masih tertuju keluar jendela. Entah apa yang tengah menarik perhatiannya di luar sana.
"Kira-kira, kali ini apa ya alasan Sasuke-sama, sang Pangeran sekolah yang lagi-lagi, menolak cinta seseorang?" suara sang pemuda kembali terdengar setelah keheningan yang kembali memerangkap mereka beberapa saat yang lalu. Namun yang didapatkannya hanyalah diam. Sang lawan yang dipanggil Sasuke-sama oleh sang pemuda hanya diam membisu. Tak ada sedikitpun suara yang keluar dari bibir tipisnya walau hanya untuk sekedar menanggapi sang pemuda pirang.
"Kau tahu Sasuke? Kau membuatku penasaran," lagi, suara sang pemuda kembali terdengar. Namun kali ini dengan nada yang lebih serius. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang terkesan main-main.
"Kau menolak begitu banyak gadis yang menyatakan cinta padamu. Dari yang biasa sampai yang terpopuler. Tapi kenapa kau malah menolak mereka semua? Sebenarnya apa yang ada di pikiranmu, eh?" lanjutnya.
Diam. Bisu. Sunyi. Senyap. Ya, lagi-lagi hanya keheningan yang didapatkanya. Tak ada sahutan. Tak ada tanggapan dari sang lawan bicara.
"Hah, baiklah. Aku menyerah. Anggap saja yang tadi itu hanya angin lalu. Jadi, bisakah kita pulang sekarang?" menyerah. Akhirnya sang pemuda pirang menyerah akan kebisuan sang Pangeran yang dipanggil Sasuke itu. Dia sudah lelah dan kesal. Lelah melontarkan pertanyaan apapun yang masih bersarang dibenaknya. Dan kesal karena tidak ditanggapi. Akhirnya sang pemuda pirang memilih beranjak dari bangkunya, hendak pulang. Namun belum sampai tiga langkah, sebuah suara menghentikannya. Membuatnya berbalik menatap sang pemilik suara.
"Kenapa?" untuk pertama kalinya Sasuke buka suara. Kini pandangannya lurus pada sang lawan masih setia berdiri menatapnya balik. "Kenapa pergi? Bukanya kau ingin mendengar jawabanku?" lanjutnya.
Berbalik. Kini sang pemuda pirang yang terdiam. Tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Menunggu si pemuda raven, Sasuke, melanjutkan perkataannya.
"Kau penasaran kenapa aku menolak mereka semua? Itu karena hatiku sudah tertawan oleh seseorang," ucap Sasuke dengan datarnya namun sukses membuat sang pemuda pirang membelalakkan matanya, terkejut. Ingin si pemuda pirang bersuara, menanyakan siapa gadis yang beruntung itu, namun diurungkannya saat Sasuke melanjutkan perkataanya. "Dia seseorang yang mampu membuat otakku serasa tidak bisa bekerja dengan benar. Dia membuatku selalu memikirkannya. Klise memang tapi itulah adanya."
Perlahan Sasuke bangkit dari duduknya. Berjalan dengan perlahan seperti ingin menggoda ke arah sang pemuda pirang. "Saat melihat senyumnya, kau tau apa yang kupikirkan? Aku ingin memilikinya. Aku ingin senyum itu hanya untukku. Aku ingin memonopolinya hanya untukku. Dan saat aku memperhatikan bibirnya... ," Sasuke sengaja menjeda kalimatnya melihat sang pemuda pirang yang merona tipis entah karena apa. Apakah karena apa yang diucapkan Sasuke? Atau tatapan intens Sasuke pada bibirnya? Atau mungkin karena jarak bibirnya dan bibir Sasuke hanya tinggal sejengkal saja? Membuat mereka dapat merasakan hembusan napas lawan masing-masing. Entahlah.
"Rasanya aku ingin mencicipinya. Mengecap rasa bibirnya yang tipis itu. Mereguk segala rasa yang dia punya. Dan taukah kau, siapa dia?" Sasuke menunduk dan semakin mendekatkan bibirnya pada sang pemuda pirang. Membuat si pirang mulai memejamkan mata dengan perlahan, entah karena apa.
"Dia, adalah kau, Naruto," bisik Sasuke dengan suara yang teramat lirih nyaris tak terdengar. "Love you, Naru."
OWARI
OMAKE
"Kenapa kau memejamkan matamu, Dobe?" satu pertanyaan dari Sasuke sukses menghancurkan keheningan yang sempat tercipta. Yang hanya mendapat respon "Huh?" dari Naruto. "Kau ingin ku cium?" lanjut Sasuke.
"Eh? TEME JELEK! Kau merusak suasananya bodoh!" teriak Naruto sambil mendorong Sasuke menjauh.
"Ck. Urusai Dobe," ucap Sasuke datar. "Hn. Dan kau adalah kekasih dari 'Teme Jelek' itu Dobe," lanjut Sasuke disertai dengan seringai andalannya.
"Hah? Sejak kapan kau jadi kekasihku, Teme?" tanya Naruto dengan sedikit memiringkan kepalanya ke kanan, bingung.
"Sejak tadi," jawab Sasuke dengan santainya. "Jadi kau mau aku cium?"
"U.. urusai, Teme! Mou... lebih baik aku pulang saja. Kalau kau masih mau di sini, ya terserah kau sajalah Teme," ucap Naruto bersiap-siap kabur plus menyembunyikan wajah merahnya dari Sasuke.
"Penawaran terakhir, Dobe," ucap Sasuke tak menyerah. Membalikkan tubuh Naruto yang tadi sudah siap-siap kabur untuk kembali beradapan dengannya. Dengan kedua tangannya yang bertengger manis di bahu Naruto, Sasuke kembali berucap. "Tutup matamu, biarkan aku menciummu, dan jadilah kekasihku," jeda sejenak. "Atau lepaskan tanganku dari pundakmu jika kau menolakku, Naru," lanjutnya sambil meminimali jarak antara mereka, menyatukan kedua dahi mereka.
Sejenak keduanya kembali terjebak dalam keheningan. Tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hingga...
"Gomen ne, Suke," perlahan, Naruto mulai melepaskan tangan Sasuke dari pundaknya. Belum selesai keterkejutannya akan penolakkan dari Naruto, kini ditambah lagi dengan dua lengan tan yang merangkul lehernya dan benda kenyal yang menempel di bibirnya.
"Love you, Teme," bisik Naruto lirih setelah melepaskan ciumannya dan menenggelamkan wajah merahnya di leher Sasuke.
"Kau membuatku hampir kena serangan jangtung, Dobe," bisik Sasuke di telinga Naruto sambil mengeratkan pelukannya pada sang terkasih. "And I love you too."
FIN/OWARI/END/FINISH
a/an : Hallo Minna-san... Ryu bawa ff gaje lagi nih...
so, mohon bantuan R&R nya ya minna... ^.^
etto... rencananya Ryu mau buat ff yang ini menjadi 3 atau 4 versi...
yang ini, versi Naruto, lalu versi Sasuke, and yang satu lagi masih ragu Ryu...
rencana ini pun akan terlaksana berdasarkan review and permintaan dari minna-san...
kalau ada yang mau nanti Ryu buat...
and terima kasih juga buat minna yang udah baca ff Ryu yang sebelumnya, HIKARI.
Hontou ni arigatou minna-san... ^.^
#ojigi 90 derajat
