-FANFICTION-

Naneun Eottokhe?

cast:

Oh Sehun

Kim Jongin

Park Chanyeol

Do Kyungsoo

Kim Jaejoong

Shim (Oh) Changmin

Jung (Kim) Yunho

Kwon Boa

Lee Sungmin

Cho (Park Kyuhyun)

Rate T/GS/Twoshoot/Typos

.

.

.

Diharapkan saat membaca FF ini sambil mendengarkan lagu Mirror - MBLAQ, supaya lebih mengena gitu deh hurtnya. Soalnya cerita ini terinspirasi dari lagu itu.

.

.

.

DLDR!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

CHAP.1

.

.

.

.

.

.

.

'Hanya sampai segini sajakah cinta mu jonginie?' Sehun membatin sambil pandangannya terus menatap dua orang yang sedang berpelukan manja dan sambil menggoda disudut cafe dipinggir pantai ini.

Tuttt... tutt...

"Yeobseo..."

["Iya sayang waeyo?"] tanya kai diseberang telepon ketika sehun sedang menelepon.

"Kapan hyung pulang hmm? Aku rindu hyung." Sehun memanjakan nada suaranya.

["Kkkk... uri hunnie sudah tidak sabar eoh? Hyung akan pulang 2 hari lagi chagi. Baik - baik dirumah ya sayang."]

"Ne, hunnie sudah merindukan hyungie... Saranghae jongin hyung."

["Nado baby. Hyung tutup teleponnya yah? Hyung harus segera bertemu klien lagi."]

Pip... jongin langsung mematikan sambungan telepon sehun. Kemudian langsung mencium bibir namja mungil yang kini berada dipelukannya.

'Kau terlalu kejam padaku jongin.'ucap sehun dalam hati ketika melihat sang suami yang sangat dicintainya mencium namja lain.

Greb... seseorang menarik tubuh sehun kedalam pelukan hangatnya.

"Menangislah... jangan ditahan." Ucap namja tinggi yang sedang memeluk tubuh sehun.

"Hiks... hyung.. jongin.. hikss..." sehun langsung melepaskan rasa sesak didadanya dengan menangis.

"..." chanyeol terus mengusap punggung sempit sehun sambil terus menatap jongin dan kekasih gelapnya.

.

.

.

.

.

.

.

Sudah dua hari berlalu semenjak kejadian itu. Dan jongin pun tidak juga pulang atau memberi kabar. Ponselnya mati dan ketika sehun menelepon kantor, kata sekretarisnya jongin sedang berlibur dengan istrinya sebulan di Pulau Jeju.

Istri? Lalu sehun dia anggap apa? Sehun sendirian diapartment mereka. Mungkin kah jongin masih berlibur bersama namja yang waktu itu dia lihat.

.

.

.

Terhitung sudah hampir dua minggu ini sehun hanya mengurung dirinya dikamar. Dansampai dua minggu ini pun tidak ada kabar berita dari jongin.

Kamar sehun dan jongin yang biasanya terlihat rapi, cerah dan penuh gelak tawa dari keduanya ketika mereka sedang saling menggoda, sekarang terlihat suram dan gelap. Sudah dua minggu ini Gorden berwarna biru laut itu selalu tertutup, lampu kamar tidak pernah dinyalakan dan kasur yang selalu rapi kini berantakan.

Kamar ini sangat mencerminkan suasana hati sehun. Suram, gelap, sepi dan hancur. Dan itu karena satu nama. Kim Jongin, suaminya!

Memang apa yang harus sehun lakukan ketika melihat suaminya berselingkuh dan pergi tanpa kabar selama hampir dua minggu ini? Sehun bukan orang yang berpikiran pendek. Niat awalnya ketika jongin pulang, dia akan membicarakan secara baik - baik dengan apapun hasilnya. Tapi apa yang sehun dapat? Jongin meninggalkannya tanpa kabar dan tidak ada kata maaf atau apapun itu. Dia menghilang begitu saja.

.

.

.

.

Sehun melihat pantulan dirinya dicermin besar didepan ranjang mereka. Apa yang kurang dari dirinya? Sampai jongin tega berselingkuh.

Tes... tes... tes... tes... air mata sehun menetes membasahi pipi tirusnya. Dia terlihat sangat menyedihkan. Wajah yang pucat dan tubuh yang semakin kurus karena tidak ada asupan gizi yang masuk.

Sepanjang hari, sehun hanya duduk dan tertidur dikarpet beludru birunya. Sambil terus menatappantulan dirinya dicermin. Menangis dan tertidur. Lalu menangis lagi sampai tertidur. Jika pun ada yang masuk ke dalam tubuhnya hanyalah bir yang kini kalengnya berserakan dimana - mana.

.

.

.

.

Ting Tong Ting Tong... bel apartment sehun dan jongin terus berbunyi. Dari lima menit yang lalu, tetapi sehun tetap tidak bergeming dari posisinya yang tertidur dikarpet beludru kamarnya.

Ting tong ting tong... Ting tong...

"Oh Sehun! Kau didalam? Oh sehun!"chanyeol berteriak memanggil nama sehun. Dua minggu sudah, sehun tidak ada kabar.

Ting Tong... Ting Tong... Belapartment makin terus terdengar. Dan sayup - sayup sehun mendengar namanya dipanggil.

"Chan... yeol hyung?" Perlahan - lahan sehun bangkit dari posisi tidurnya. Tubuhnya terasa lemas sekali. Wajar saja karena tidak ada asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya.

Dengan langkah gontai, sehun berjalan keluar kamar menuju pintu apartmentnya. Tubuh kurusnya makin kurus. Wajah putihnya yang biasa cerah bersinar, kini makin pucat dan pandangannya hampa. Sungguh menyedihkan.

.

.

.

.

Ceklekk... pintu apartment terbuka. Chanyeol langsung menerobos masuk.

"Sehunie..." chanyeol melihat sehun berdiri didekat pintu masuk. Tubuh sehunnya makin kurus saja.

Greb... dengan hati - hati chanyeol memeluk sehun, takut kalau - kalau dia melukai tubuh ringkih ini.

"Astaga oh sehun... syukurlah setidaknya kau masih bergerak dan bernafas." Ada kelegaan disetiap ucapannya.

"Hyung..." sehun mendongakkan wajahnya menatap chanyeol dengan mata sendunya.

"Ne hunnie waeyo hmm?"Tanya chanyeol sambil mengusap pipi tirus sehun mesra.

"Hunnie lelah sekali... hunnie ingin tidur ne..." setelah mengucapkan itu, sehun pun langsung memejamkan matanya dan seketika itu juga tubuhnya melemas.

"Sehun...? Oh sehun?! Yaa irreona!" Chanyeol panik ketika tubuh sehun tiba - tiba melemas. Bergegas chanyeol membawa tubuh sehun dalam gendongannya kemudian berlari keluar apartment.

.

.

.

.

.

.

"Kau mencintai ku kan kai?" Tanya sesosok namja pendek bermata bulat.

DEG!

Cinta? Benarkah kai mencintai namja selingkuhannya ini?

"Ten...tu saja kyungsoo." Ucap jongintidak yakin.

"Lalu kapan kau akan menceraikan istri bodoh mu itu hm?"

"Nanti sayang. Sabarlah. Orangtua ku akan curiga jika kami langsung bercerai."

"Baiklah. Akan ku tunggu ne. Tapi kau harus berjanji kai"

"Iya sayang apa pun untuk mu."

Jongin kini sedang berlibur di jeju bersama dengan selingkuhannya. Ya sudah hampir satu minggu mereka disini. Sebelumnya mereka berlibur dirumah orangtua kyungsoo yang tidak jauh dari seoul. Orangtua kyungsoo tidak tahu bahwa jongin telah menikah dan anaknya itu adalah hama dalam pernikahan jongin dan sehun.

.

.

.

.

.

.

.

Sudah dua hari sehun tidak sadarkan diri diranjang rumah sakit. Orangtua sehun dan orangtua jongin sudah datang berkunjung dari kemarin. Mereka menghubungi jongin tapi operator telepon lah yang menjawab.

Chanyeol yang menjadi saksi mata perselingkuhan jongin dan namja lain pun menceritakan semuanya. Orangtua sehun langsung menyuruh orang - orangnya mencari jongin. Dan benar saja jongin memang berlibur bersama seorang namja yang diketahui bernama Do Kyungsoo.

Tanpa babibu lagi, orangtua sehun langsung mengurus surat cerai jongin dan sehun. Serta menarik semua saham yang ada diperusahaan keluarga jongin. Dan menarik pula saham yang ada di perusahaan milik keluarga selingkuhan jongin.

Jangan lupakan siapa keluarga dari oh sehun. Orangtuanya adalah sepasang bilionare bernama Oh Changmin dan Kim jaejoong. Jangan ditanyakan berapa nilai kekayaan mereka karena sudah tidak terhitung lagi.

"Jaejoongie..." seorang yeoja paruh baya memanggil ibu sehun.

"Ne eonnie... kalian datang.."yeoja itu menghampiri jaejoong yang sedang berbicara serius dengan orangtua jongin.

"Ne joongie, kami datang." Yeoja paruh baya yang diketahui bernama Lee Sungmin itu memeluk jaejoong.

"Bagaimana keadaan sehun sekarang jae?" Kini giliran Park Kyuhyun yang memeluk jaejoong.

"Masih belum sadar oppa. Chanyeol menemani sehun didalam."

"Noona, kyuhyun ah, kalian datang?" Kini changmin menghampiri jaejoong yang menyambut kedatangan orangtua dari chanyeol, yaitu Park Kyuhyun dan Lee sungmin.

"Changmin ah, bisa kah kita bicarakan lagi baik - baik? Aku yakin jongin masih mencintai sehun. Mereka sudah bersama sejak mereka junior high school." Ucap ayah jongin yang bernama Kim Yunho.

"Maaf hyung, selama ini memang jongin tidak melukai sehun secara fisik, tapi luka psikis lah yang sulit diobati. Aku yakin tidak lama lagi anak mu akan menceraikan sehun. Tapi sebelum itu terjadi, sehun harus segera dipisahkan dari anak brengsek mu hyung. Dan perlu kalian ingat juga, calon cucu kita pun ikut meninggal."

"Anak sehun dan jongin meninggalkan bukan karena jongin, changmin ah. Itu karena sehun yang minum minuman keras."

"Cukup noona, disini anak ku yang menderita. Anak kalian lah pangkal masalah ini."

"Jaejoongie, oppa mohon bujuklah changmin agar tidak..." yunho memegang tangan jaejoong.

"Hehh... kau sudah menyakiti jaejoong dengan menikah dengan yeoja itu sekarang anak jaejoing pun harus menderita juga karena anak mu. Dimana otak mu yunho ah!" Ucap sungmin sinis.

"Noona..." yunho menatap sungmin

"Eonnie, gwaenchana jangan dibahas lagi masalah itu. Itu sudah lama berlalu hmm." Jaejoong melepaskan tangan yunho dari tangannya.

"Yeobo, jadi dia yeoja yang selalu kau harapkan itu? Jaejoong si miskin yang ini kah? Pantas saja kau ngotot sekali untuk menikahkan uri joongie dengan dia. Nama anak kita pun jangan - jangan kau ambil dari nama yeoja ini? Tahu begitu, aku tidak sudi menikahkan anak ku dengan..."

Plak! Bukan yunho atau jaejoong yang menampar Boa istri yunho ini, melainkan Changmin sendiri yang menampar Boa.

"Cukup sudah semuanya. Kau hanya masa lalu dari jaejoong, hyung. Dan kau noona, jangan berani menghina istri ku. Memang kenapa kalau dia miskin? Buktinya sekarang kalian lah yang mengemis pada kami. Dan jangan banggakan anak brengsek kalian itu. Sekarang aku pun tahu dari mana kebrengsekkan anak kalian berasal. Ckckck." Ujar changmin sinis dan penuh benci.

"Yun... dia berani menamparku yun.. dia mempermalukan kita.." Boa memegang lengan yunho.

"..." yunho diam. Matanya terus menatap Jaejoong.

"Ck, kau tahu yunho hyung, drama ini sangat memuakkan. Dua puluh lima tahun kau betah hidup dengan istri ular mu itu. Aigo. Kajja kita lihat uri sehun saja." Ucap kyuhyun memotong acara drama live ini.

"Ya kau berani..."

"Silahkan kalian pergi dan ganggu sehun ku lagi. Sehun ku terlalu berharga untuk anak kalian sakiti. Kajja yeobo." Jaejoong memotong perkataan Boa dan menarik tangan changmin untuk pergi dari kantin Rumah Sakit ini. Pasangan kyuhyun dan sungmin mengikuti jaejoong dan changmin menuju kamar sehun.

"Arghh! Ini gara - gara anak bodoh mu itu Boa! Anak sialan mu itu! Shit!" Yunho menghempaskan tubuh Boa sambil berteriak kemudian meninggalkan Boa yang masih syok akan bentakan yunho tadi.

"Yunho tunggu..." Boa berlari meninggalkan Boa.

.

.

.

.

.

.

.

.

Just love me right Aha~ ringtone ponsel kyungsoo berbunyi. Tertera nama abojinya pada layar tersebut.

"Yeobseo aboji..."

[Kyungie ah, apa kau bersama dengan pacar mu Kai itu? Apakah dia adalah Kim Jongin anak dari Pengusaha Kim Yunho sekaligus menantu dari Tuan Oh Changmin miliarder itu?] Cecar sang ayah menanyai asal usul jongin.

"A...aboji tahu dari mana?" Kyungsoo mulai gugup dan ketakutan.

[Putuskan dia segera Do Kyungsoo. Kau tahu, saham perusahaan kita menurun karena Tuan Oh Changmin menarik semua sahamnya diperusahaan kita. Bagaimana ini?] Cerita ayah kyungsoo panik.

"Aboji tenang saja, jongin pasti akan membantu perusahaan kita. Aboji tidak usah..."

[Apa hebatnya keluarga mereka kyungsoo?! Kau tahu, bahkan kini perusahaan ayah kekasih mu itu bangkrut, apalagi yang mau kau harapkan. Gara - gara kalian perusahaan yang sudah aboji bangun dengan sepenuh hati ini terancam gulung tikar juga.]

"Aboji... aboji jangan cemas... kita masih bisa minta bantuan orang lain. Jongin pasti mau membantu dengan tabungannya. Jongin adalah kebahagian ku aboji."

[Persetan dengan kebahagian kalian. Kau sudah merebut suami orang. Cepat akhiri hubungan kalian atau kau akan aboji usir dari keluarga kita.] Suara aboji kyungsoo makin meninggi karena kesal dengan kebodohan anaknya.

"Andwaeyo aboji. Aku sangat mencintai kai, Begitu pun kai. Kami saling mencintai aboji. Aboji tenang saja, aku akan memikirkan masalah keuangan keluarga kita. Aku tutup dulu aboji."

Setelah menutup sambungan teleponnya, Kyungsoo langsung mengetok pintu kamar mandi.

"Kai ah, cepat keluar ada masalah penting yang harus kita bicarakan." Kyungsoo sedikit menaikkan nada bicaranya. Bohong jika kyungsoo tidak panik ketika sang ayah menelepon dan bilang bahwa perusahaan mereka terancam bangkrut. Siapa yang telah membocorkan masalah ini? Kenapa bisa orangtua sehun mengetahuinya?

Ceklek... pintu kamar mandi pun terbuka. Kai keluar dengan hanya memakai handuk dipinggangnya. Buru - buru kyungsoo menarik tangan kai untuk duduk diranjang mereka. Ck, dua minggu berada dikamar yang sama bukan tidak mungkin jika mereka telah melakukan hal yang lebih kan?

"Ada apa baby? Kau tidak sabar untuk kembali kumasuki eoh?" Canda kai.

"ish bukan itu kai. Kai kita harus segera kembali ke seoul. Perusahaan orangtua mu bangkrut kai. Dan perusahaan orangtua ku pun dalam masalah keuangan. Ini semua karena mertua mu yang telah mengetahui hubungan kita ini. Tadi aboji menelpon ku. Ottokhe?" Jelas kyungsoo cepat dan ketakutan. Ya, kau memang sudah seharusnya takut namja jalang.

"M...mworago? Kau pasti bercanda kan baby?" Dengan tangan gemetar kai mencari poselnya yang hampir dua minggu dia non aktifkan. setelah dinyalakan, tidak berapa lama kemudian dilayar 5 inch itu pun muncul 126 pesan singkat dan88 pesan suara. Pesan tersebut kebanyakan dari sehun yang menanyakan kabarnya. Pesan suara pun lebih banyak dari sehun, namun mulai 2 hari yang lalu, pesan suara tersebut berisi kan makian dan umpatan ayah dan ibunya.

"Baby... memang sebaiknya kita harus kembali ke Seoul..." ucap kai bergetar.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Ini cerita twoshoot aja kok. Gimana? Dapet gak feelnya? Harus sambil dengerin lagu mirrornya mblaq biar makin jleb... wkwkwkwk...

Aku ngerasa sekarang sehun makin banyak flirt sehun sama chanyeol yah? Ahhhh... so sweet... walaupun sama kai pun gak kalah so sweet... hehehehe...

Don't forget to review... thank you for reading my story...

SARANGHAE

-XOXO-

Ingin lebih dekat dengan author atau ingin sharing apapun itu. Bisa langsung add pinku atau follow IG atau Path ku. Twitter juga boleh...

BBM:7cf1741

Path:MikoAlena

IG: mikoalena

Twitter: mikojojo