standard disclaimer applied
Crybaby
.
Part I
.
Tes.
Itu bukan suara tetesan air hujan jika kalian bertanya.
Tes.
Juga bukan suara tetesan air dari keran yang bocor.
Tes.
Salah besar jika kalian berpikir itu suara tetesan keringat Jongdae.
Tes.
Jelas sekali itu bukan suara air terjun.
Tes.
Itu adalah suara tetesan air mata seseorang yang sejak tadi diam termangu sambil duduk disalah satu bangku yang ada di halaman sekolahnya, Xiao University.
Yang sulit dipercaya, orang itu adalah—
"MINSEOK-HYUNG!" teriakan melengking Baekhyun langsung mengelegar keseluruh kawasan Xiao University yang luasnya bisa dibilang hampir menyerupai luas lapangan landas pesawat. "APA YANG TERJADI PADAMU?!"
"AKU AKAN SEGERA MEMBELI TISU!" pekik Jongdae yang panik lalu pergi untuk membeli tissue.
Minseok memberikan tatapan bingung pada Baekhyun yang sudah berada dihadapannya, lalu tangannya terangkat untuk mengusap pipinya dan benar saja ada jejak air mata disana. Minseok terheran-heran, seingatnya dirinya sama sekali sulit menangis tapi kenapa sekarang akhir-akhir ini dengan mudahnya ia menangisi seseorang. Seseorang. Kim Minseok menangis seseorang. Mendadak badan Minseok bergetar lalu terdengar suara isakan, Baekhyun yang melihatnya sontak panik bukan main dan bingung harus apa hingga Kyungsoo datang lalu mengelapkan air mata Minseok mengunakan saputangannya dengan penuh kasih sayang.
"OMONA! KENAPA TANGISAN MINSEOK-HYUNG SEMAKIN PARAH?!" teriak Jongdae yang datang dengan sekotak tissue berukuran mini ditangannya.
"Hiks—"
"AH! Uljima, hyung!" seru Baekhyun dan mulai mengikuti Kyungsoo untuk menghapus air mata Jongdae menggunakan tissue.
"Sebenarnya ada apa denganmu, hyung?" tanya Kyungsoo yang mulai kewalahan karena air mata Minseok malah semakin banyak. "Kenapa akhir-akhir ini kamu seirng sekali menangis?"
"Ini tidak seperti dirimu, hyung," sahut Jongdae yang dengan sigap memberikan setiap helai tissue baru pada Baekhyun.
"Hei, apa yang terjadi disini? Dan kenapa kamu membuang sampah sembarangan, Baekhyun?" tanya Junmyeon yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Baekhyun atau tepatnya disamping Jongdae memberikan tatapan tidak suka dengan bekas tissue yang berserakan didekatnya.
"Apakah disaat seperti ini aku masih bisa membuang sampah pada tempatnya?" Baekhyun balik bertanya dengan nada kesal.
"Memangnya ada ap—Minseok-hyung?! Apa yang kalian perbuat pada Minseok-hyung, hah?!" tanya Junmyeon pada Jongdae dan Baekhyun begitu melihat Minseok yang acak-acakan dengan air mata diwajahnya.
"HEH?! Kami tidak melakukan apa-apa!" jawab Baekhyun yang berbalik dan Jongdae yang memberikan tatapan tidak percaya dengan tuduhan yang diberikan pada Junmyeon secara bersamaa.
"Kenapa kamu berpikir ini ulah kami!?" tanya Jongdae yang tidak terima.
"Karena kalian berdua yang suka menganggunya," jawab Junmyeon dengan tenang karena apa yang dikatakannya memang benar.
"Daripada berdebat, apa kalian tidak lihat bahwa Minseok-hyung masih belum berhenti menangis?" tanya Kyungsoo yang benar-benar kehabisan cara untuk menenangkan Minseok.
"Hiks—Hiks—Hiks—" isakan Minseok bahkan semakin menjadi-jadi.
"Ya ampun, kamu menangis lagi, hyung? Ini sudah yang kelima kalinya di tiga hari ini," kata Yifan yang mendadak berdiri dibelakang bangku yang diduduki Minseok dan Kyungsoo. Sungguh, kenapa mereka suka sekali datang secara dadakan sih? Atau memang Kyungsoo, Baekhyun, dan Jongdae yang tidak menyadarinya. "You're really a crybaby now."
Baekhyun, Kyungsoo, Jongdae, dan Junmyeon tidak percaya dengan kata-kata terakhir yang diucapakan Yifan tadi.
Yifan baru saja menyebut Minseok itu crybaby!
Bagaimana bisa Yifan mengatakan hal itu pada orang kedua di Xiao University yang dikenal sebagai orang yang paling jarang terlihat menangis. Kyungsoo ada dinomor satu jika kalian bertanya.
"..." Minseok tiba-tiba terdiam yang membuat orang-orang disekitarnya kecuali Yifan hampir merasakan yang namanya jantungan.
Untuk pertama kalinya sejak tiga hari lalu, Minseok berhenti menangis karena perkataan seseorang alias Yifan karena sejak tiga hari lalu Minseok baru akan berhenti jika dirinya memang sudah lelah atau bisa dibilang berhenti dengan sendirinya.
"Aku...," kata Minseok setelah keterdiamannya. "seorang crybaby sekarang?"
Ups.
.
.
.
Keesokan harinya dan seperti biasanya atau lebih tepatnya seperti empat hari yang lalu, Minseok lagi-lagi hanya diam terduduk disalah satu bangku yang ada dihalaman Xiao University. Bahkan bangku tempatnya duduk adalah bangku yang sama seperti tiga hari lalu, terletak tepat diantara dua pohon rindang sehingga tempat itu memang sangat sejuk serta nyaman. Minseok tengah berpikir.
Sejak kapan dirinya menjadi cengeng.
Coret, maksudnya sangat cengeng karena hanya karena memikirkan seseorang itu saja Minseok langsung menangis.
Minseok mengigit bibirnya tiba-tiba, sangat terlihat sekali laki-laki berwajah manis itu tengah menahan tangis yang mungkin dalam hitungan detik akan tumpah dengan sendirinya dan berhenti dengan sendirinya juga.
Baru saja dipikirkan, Minseok sudah siap kembali menangis.
Menangisi seseorang yang telah meninggalkannya.
Bukan, bukan meninggalkannya seperti dalam artian seseorang itu sudah berada didunia lain. Sebenarnya hal ini lebih simple hanya saja reaksi Minseok saja yang berlebihan.
Kata meninggalkan disini tepatnya meninggalkan Minseok karena sudah tidak ada apa-apa lagi diantara mereka.
Lho, kok malah ambigu.
Intinya, empat hari lalu Minseok baru saja diputuskan oleh seseorang yang merupakan kekasihnya setelah menjalain hubungan selama tiga tahun sejak sekolah menengah atas.
"Minseok-hyung! Aku mencarimu kemana-mana!" seru seseorang dengan lingkaran hitam dikedua matanya yang berjalan mendekati Minseok dengan wajah riang alias Zitao. "Lihat! Aku membawakanmu oleh-oleh dari Cina lihat! Ini satu kotak baozi!"
Minseok memberikan tatapan kosong pada Zitao.
Andai saja Zitao bahwa kata terakhir yang dikatakannya adalah kata keramat, untung saja Baekhyun, Junmyeon, Jongdae, dan Yifan berada disekitar mereka yang langsung sigap mengeluarkan masing-masing sekotak tissue lalu berlari menghampiri Minseok sebe—
"Huaaaa—hiks!"
—terlambat, Minseok sudah duluan menangis sebelum keempat dongsaengnya berhasil menghampirinya.
"E-EEH?! MINSEOK-HYUNG? KAMU KENAPA?!" teriak Zitao yang histeris sampai melempar sekotak baozi yang dibawanya.
BRUAK!
Sekotak baozi itu sebenarnya hampir saja mendarat tepat diatas kepala Yifan tapi laki-laki dengan julukan tiang basket—julukan tiang listrik sudah menempel erat pada Chanyeol jika kalian bertanya—itu memiliki repleks yang kelewat luar biasa. Yifan langsung menarik Jongdae agar berada didepannya hingga wajah Jongdae lah yang menjadi korban. Kotak baozi itu perlahan turun dari wajah Jongdae dan langsung mendarat dikedua tangannya yang memang ditekukkan kedepan.
"Really, hyung?" Jongdae menengok kebelakang sambil menatap tidak percaya Yifan yang memasang wajah tanpa dosa.
"Uljima, hyung! Oh my godness. Apa yang terjadi padamu?!" Baekhyun meracau tidak jelas sambil menghapus setiap air mata yang mengalir kepipi chubby Minseok.
"Hiks—hiks—T-Tao—hiks..."
"Ne? Apa yang Tao katakan padamu?"
"INI SALAHKU?!" pekik Zitao tidak percaya karena namanya disebut-sebut.
"Diamlah!" perintah Junmyeon yang berhasil membuat Zitao langsung mati kutu, sekarang Junmyeon telihat sangat menakutkan dimata Zitao tidak seperti biasanya.
Fyi, Junmyeon itu mamanya Zitao di Korea.
"Hiks—Bao—hiks..."
"Bao?" Baekhyun, Junmyeon, Jongdae, Yifan, dan Zitao mem-beo.
Apa itu Bao?
"Huaaaa—hiks! Bao-zi—hiks!"
Sontak, Baekhyun, Junmyeon, Jongdae, dan Yifan langsung memberikan deathglare terbaik mereka pada Zitao yang berhasil membuat laki-laki bermata panda itu ketakutan. Sekarang Baekhyun, Junmyeon, Jongdae, dan Yifan harus memutar otak agar Minseok segera berhenti menangis. Mereka benar-benar kesal tapi Zitao tidak bisa disalahkan karena masih belum tahu apa-apa dikarenakan laki-laki bermata panda itu minggu kembali ke Cina untuk urusan keluarga dan tentunya tidak akan tahu-menahu tentang berita—ehem—putusnya hubungan Minseok dan—mantan—kekasihnya.
Ngomong-ngomong, yang membuat Minseok menangis kali ini ialah karena baozi adalah panggilan sayang dari—mantan—kekasihnya dan orang itu adalah Lu Han.
Itu benar, Kim Minseok menjadi sangat cengeng begini hanya karena diputuskan oleh mantan kekasihnya alias Lu Han.
.
.
.
TBC!
Author's Note : Bukannya ngelanjuin YSML dan Haru Haru, kalian malah menemukanku membuat cerita baru. Information! Fanfic ini memang dikhususkan pendek karena aku juga bikinnya buat selingan disaat otakku lelah setelah bikin YSML dan Haru Haru yang cukup menguras kapasitas khayalanku. Karena ini fanfic pendek sekaligus selingan, selesai atau bersambungnya fanfic ini 100% tergantung para readers bukan silent readers. Kalau mau nambah-nambah ide untuk fanfic ini juga boleh. Akhir kata, sampai jumpa lagi di Author's note pada fanfic YSML, Haru Haru, atau Crybaby!
xoxo
hunshine delight
