Pooh Agreement
Cast: Kim Hanbin, Kim Jiwon, Ikon Winner members, YG Family
Rate: T
Hanbin baru saja memasuki flat yang ditinggali berdua dengan teman sekampusnya, seungyoon, ketika melihat sebuah koper besar yang sudah tidak asing lagi berdiri di depan pintu kamarnya. Saat ia pergi ke kampus tadi pagi hanbin yakin sekali ia tidak mengeluarkan koper miliknya, apa mungkin seungyoon yang mengeluarkan koper tersebut? Tetapi untuk apa? Hanbin bertanya-tanya dalam hati. Berniat untuk mengembalikan koper tersebut ke dalam lemari ia mengangkat kopernya yang ternyata berat menandakan ada isinya. Hal ini membuatnya semakin bingung, apa roommatenya itu berencana unntuk meminjam koper miliknya? Diselimuti dengan rasa penasaran hanbin pun membuka koper tersebut. Satu per satu ia melihat baju yang ada di dalamnya begitu juga dengan beberapa benda lain, yang notabene miliknya semua.
What the fuck?
Hanbin memasuki kamarnya dan melihat lemari pakaian yang terbuka tanpa pakaian satu pun didalamya. Bahkan ia mendapati seprai dan sarung bantal miliknya sudah di ganti dengan yang baru, keadaan ini membuat hanbin tambah penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa pikir panjang lagi ia pun merogoh ponselnya di dalam tas dan langsung menelpon seungyoon untuk meminta penjelasan apa maksud dari ini semua. pada dering kedua seungyoon mengangkat telpon, tetapi belum sempat lelaki itu menyapa, hanbin sudah terlebih dahulu berbicara, "Hyung, mengapa semua bajuku berada di dalam koper?" Tanyanya dengan nada tidak sabar. Mendengar pertanyaan hanbin seungyoon hanya tertawa.
"halo juga hanbin-ah."
"Hyung, aku bertanya serius apa yang terjadi dengan kamarku, dan mengapa semua pakaianku berada di dalam koper?" hanbin bertanya lagi. Mendengar nada hanbin yang serius seungyoon pun menghela napas.
"aku ingin kau pindah dari flat." Dan seketika hanbin kehilangan kata-kata. apa yang baru saja hyung itu katakan? Dia mau hanbin pindah dari flatnya? Flatnya? Seungyoon pasti sudah gila.
Memang benar flat tersebut adalah milik seungyoon dan hanbin. Dengan membayar tagihan secara dibagi dua membuat flat itu milik hanbin jugakan? Bukan hanya milik seungyoon, tetapi kenapa hyung itu dengan enteng mengusirnya dari sana? Ingin rasanya hanbin berteriak di depan wajah roommatenya bilang bahwa flat tersebut juga miliknya.
Tidak mendengar suara hanbin sama sekali, seungyoon pun melanjutkan, "oke, kita bicarakan ini lagi ketika aku sudah dirumah, yeah?"
"aku tidak mau tahu kita harus membicarakan ini─ halo? Hyung? Hyung?" dan seungyoon pun memutuskan sambungan teleponnya. Hanbin mengeluarkan semua sumpah serapah ke arah ponselnya walaupun ia tahu seungyoon tidak akan mendengarnya. Ingin rasanya hanbin meninju tembok atau cermin atau bahkan akan lebih baik kalau ia meninju wajah seungyoon, tetapi itu hanya akan melukai tangannya saja, atau wajahnya. Pernah sekali hanbin tidak sengaja meninju seungyoon dan ia mendapatkan pukulan dua kali yang lebih keras dari tinjunya, dan sejak itu hanbin tidak mau melakukan adu fisik dengan seungyoon.
Hanbin memutuskan berjalan keluar kamar tanpa menyusun baju-bajunya lagi ke dalam lemari, biar saja seungyoon yang melakukan itu semua, toh memang seungyoon yang memasukannya ke dalam koper jadi ia juga yang harus mengembalikan ke lemari. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang seungyoon pikirkan, bagaimana bisa ia mendepak hanbin begitu saja. bahkan dulu seungyoon lah yang meminta hanbin sendiri untuk tinggal bersamanya karena ia tidak mau membayar sewa flat yang lumayan mahal.
Apa dia sudah mempunyai banyak uang sehingga tidak membutuhkan hanbin sebagai roommatenya lagi? Atau bahkan ia sudah menemukan roommate baru yang tidak memiliki kebiasaan menghabiskan lucky charm miliknya? Ya, hanbin mengakui kalau ia sering memakan sereal lucky charm milik seungyoon tanpa seijinnya, apakah karena itu saja cukup untuk mengusirnya dari sini? Oke, hanbin juga akan mengaku lagi kalau ia sering memakan puding milik seungyoon ketika ia sedang ada kelas pagi dan tidak memiliki waktu untuk membuat sarapan, atau es krim coklat yang sengaja seungyoon simpan kalau-kalau pacarnya sedang mengunjungi flatnya sering hanbin makan kalau ia sedang tidak bisa tidur di malam hari. Tetapi itu bukan alasan yang masuk akalkan untuk mengusirnya kan?
Sambil menunggu seungyoon pulang, hanbin pun mengambil kotak lucky charm dan menuangnya ke mangkuk, tidak peduli kalau seungyoon mengomel lagi ketika ia menemukan serealnya hanya tinggal kotaknya saja.
.
Jiwon memasuki flatnya diikuti dengan bunyi bantingan pintu dan suara hak sepatu di belakangnya. Perempuan tersebut mengikuti setiap jiwon melangkah dengan muka merah karena sedari tadi menahan marah. "Jiwon!" Bentaknya sambil memukul meja. Ouch, padahal jiwon baru saja membeli meja kopi keluaran terbaru itu beberapa hari yang lalu dan perempuan itu sudah memukulnya. Sedangkan jiwon hanya berdeham dan melanjutkan mengambil roti dan beberapa bahan lain untuk membuat roti isi. Merasa tidak didengarkan, jisoo –perempuan itu- kembali menggebrak meja dan meneriakkan nama jiwon dengan kencang.
"Kau tau aku baru saja membeli meja itu kan? Dan kecilkan suaramu, kau bisa membangunkan seluruh tetangga." Ucapan jiwon tersebut akhirnya membuat jisoo sampai di puncak kemarahannya. Tanpa bicara apa-apa lagi perempuan itu pergi ke kamar dan jiwon tidak mau tau sama sekali apa yang sedang ia rencanakan. Oh, semoga saja ia mau mengepak semua bajunya.
Jiwon belajar dari kesalahannya, ia tidak mau lagi memutuskan sesorang saat sedang mengendarai mobil. Selain bisa menyebabkan telinga menjadi tuli karena teriakan dari orang yang di putuskan, atau bisa jadi menyebabkan kecelakaan karena orang yang di putuskan akan berusaha menarik wajahmu dan bilang 'tatap mataku dan bilang kamu mau putus'. Ya, jiwon akan menatap matanya dan mereka berdua akan mengalami kecelakaan, dan tidak, jiwon tidak menginginkan itu sama sekali.
Jiwon tidak habis pikir, perempuan yang saat pertama kali ia temui bertingkah begitu manis sehingga membuatnya kembali merasakan jatuh cinta ─atau dulu ia pikir begitu─ sekarang berubah menjadi perempuan yang begitu posesif dan clingy, membuatnya merasa muak.
Jiwon bertemu jisoo pertama kali ketika ia dikenali dengan salah satu teman kampusnya, dan dua bulan kemudian mereka resmi berpacaran. Saat awal berpacaran jisoo masih bertingkah seperti biasa, manis dan lucu membuat jiwon selalu mencubit pipinya, tetapi lama kelamaan sifatnya berubah menjadi lebih suka melarang jiwon untuk berinteraksi dengan perempuan lain dengan alasan ia tidak mau jiwon berpaling darinya. Bahkan ketika jiwon mau mengerjakan tugas dengan hayi di perpustakaan kampus pun jisoo harus ikut dengan mereka. Belum lagi kemauannya yang setiap saat harus dituruti dan kemana-mana meminta untuk di temani. Apakah ia tidak memikirkan jiwon yang memiliki keperluan lain untuk di lakukan? Sifat jisoo lah yang membuat jiwon akhirnya memutuskan hubungan mereka, meskipun jisoo tidak terima sama sekali dengan alasan yang jiwon berikan.
Jiwon melihat jisoo keluar dari kamar sambil membawa koper dan tas miliknya dan ia berjalan mendekati jisoo. Walaupun jiwon sudah muak dengan jisoo ia masih memiliki hati dan sekarang sudah malam, setidaknya ia harus mengantarnya. Ketika jiwon ingin mengangkat koper, jisoo menyambar koper tersebut terlebih dahulu dan menatap jiwon dengan tajam.
"kau baru saja memutuskanku dan sekarang mau bersikap baik padaku?" jiwon hanya mengangkat bahunya. Well, setidaknya ia masih ingin membantu membawa barang-barangnya meskipun hanya sampai parkirankan? Jisoo menatapnya sebentar dan berbalik menuju pintu dengan koper dan tasnya. Kali ini jiwon tidak membantunya sama sekali. "fuck you, jiwon." Ucap jisoo terakhir kali.
Dan jiwon hanya menyeringai, "you've already done it, babe." Di susul dengan suara bantingan pintu.
Satu hal yang jiwon tidak ketahui, jisoo pergi membawa boneka pooh miliknya yang ia gunakan untuk tidur, dan jisoo tahu betul kalau jiwon tidak bisa tidur tanpa boneka tersebut.
Dan tepat sebelum tidur, jiwon membuka ponselnya dan menemukan sebuah pesan dengan gambar boneka poohnya yang berada di tempat pembakaran sampah, dan sebuah kalimat 'revenge is a bitch, huh.'
Saat itu juga jiwon tahu beberapa hari kedepan ia akan susah untuk tidur.
Hai, ini ff pertama gue karena damn, i ship doubleb as hard as their dick, woops. Gue gatau ff ini akan jadi kaya gimana karena jujur aja masih agak ragu soalnya gapernah bikin ff tapi ya post ajalah siapa tau ada yang baca. dan mostly ooc semua hehe.
