Happy Together!

Chapter 1

Cast : All Member EXO and Other Cast.

Warning : Yaoi(boyXboy), typos bertebaran,
Alur kecepetan, Cerita gaje.

Rate : T

Genre : School Life, Family, sedikit humor, and Romance.

Desclaimer : Semua cast hanya milik tuhan, ff ini hanya milik saya.

Note : FF ini terinspirasi dari sebuah film.

Summary : Bahagia bersama!

.

.

.

.

.

.


Happy Read ^_^

.

.

.

.

.

.

-Author P.O.V-

.

.

~Brum~Ckitt~ [Suara sebuah mobil dan motor yang berhenti]

.

"So keren banget nih orang!" Batin Kris sambil melihat ke arah seorang namja yang baru saja keluar dari mobilnya dengan gaya so coolnya lalu Kris turun dari motornya setelah memakirkan motornya.

.

.

"Kau siapa? gayamu so keren sekali!" Ejek Kris sedikit kesal sambil melihat ke arah seorang namja tadi yang sekarang sedang berjalan di sampingnya dengan gaya so coolnya.
"Hn" Gumam seorang namja tadi dengan tak jelas tanpa menoleh ke arah Kris.
"Aish, kau ini! aku itu sedang bertanya padamu, apa kau tak pernah di ajarkan tata krama pada seseorang oleh orang tuamu eoh!" Ucap Kris makin kesal melihat tingkah namja yang sedang berjalan di sampingnya itu.
"Cih, berisik!" Umpat namja itu asal lalu berjalan lebih cepat mendahului Kris.
"Yak! kenapa kau kabur, eoh?! urusan kita belum selesai!" Ujar Kris sedikit berteriak kepada namja yang berjalan mendahuluinya itu.

.

.

Dua orang namja yang lainnya sedang berjalan di sebuah koridor dengan saling menatap tak suka satu sama lain, namun tiba-tiba...

.

"Wah, kalian siapa? apa arah kita sama, boleh bareng kan?" Kata Chen sambil nyelip di antara kedua orang namja yang sedang berjalan itu.
"Siapa kau? sok kenal sekali!" Ucap salah satu namja itu dengan sedikit kesal.
"Hehe maaf, aku Kim Chen! kalian siapa?" Ujar Chen dengan cengiran khasnya.
"Aku Kim Suho!" Kata Suho santai.
"Lalu kau siapa?" Tanya Chen pada namja yang kesal tadi karena dari tadi dia tak memperkenalkan dirinya.
"Tidak penting!" Gumam namja itu asal.
"Dasar kau! di tanya baik-baik malah begitu!" Ucap Suho mulai kesal sambil memukul kepala Kai.
"Aw, ini sakit tau! oke baiklah, aku Kim Kai! sudah puaskan?!" Ujar Kai memperkenalkan dirinya dengan sedikit kesal sambil mengelus kepalanya yang terkena pukulan dari Suho.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah ruangan seperti aula terdapat 5 orang namja yang sedang duduk sambil memandang satu sama lain dengan heran dan bingung.

.

.

"Ehem!" Deheman seorang namja dengan penampilan sangat rapi.
"Lho kok yang muncul namja tua sih? katanya ada yeoja sexy?!" Tanya Kris bingung sambil menatap seorang namja dengan penampilan rapi itu.
"Maaf tuan muda sebelumnya, jika tuan muda sekalian hadir ke sini dengan cara undangan yang tak sama sekali ada! tapi..." Ucap seorang namja itu terpotong dengan sebuah suara pintu terbuka.

.

~Kriett~Kriett~ [Suara pintu terbuka lalu tertutup kembali]

.

"Maaf, apa aku kelewatan sesuatu?" Tanya seorang namja yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Tidak tuan Park, silahkan anda boleh duduk!" Jawab namja yang berpenampilan rapi itu.
"Terimakasih!" Ujar namja yang bemarga Park itu yang di ketahui bernama Chanyeol lalu duduk di salah satu bangku di ruangan tersebut.
"Hei, pak tua! kau belum menjelaskan pada kita, kenapa kita harus kesini?!" Kata Kai kesal.
"Maaf tuan Kim, baiklah saya akan menjelaskannya!" Ucap namja itu sambil menjelaskan semuanya kepada 6 namja yang sedang duduk itu.
"What?! ini aneh! kenapa dia tak pernah memberitahuku?" Ujar Kris sambil menatap namja yang ada di depannya itu dengan pandangan bingung dan sedikit kesal.
"Maaf tuan Wu, tapi ini semua sudah rencana tuan besar! jadi kalian harus mematuhinya, agar tuan muda sekalian mendapatkan warisan dari tuan besar!" Kata namja itu dengan santai.
"Memangnya berapa jumlah uangnya?" Tanya Suho penasaran.
"Tidak terhitung, tuan Kim!" Jawab namja itu seadanya.
"Jangan bercanda! appaku itu hanya seorang seniman jalanan!" Ucap Chen jujur.
"Maaf tuan Kim, anda salah! tuan besar adalah seorang seniman yang hebat dan kaya, semua galeri seni di negara ini milik tuan besar!" Ujar namja itu menjelaskan.
"Wah, kalau appaku kaya begitu! kenapa eommaku tidak pernah cerita ya padaku, kalau aku taukan hidupku pasti enak!" Kata Kai sambil membayangkan dirinya jadi orang kaya.
"Maaf tuan Kim, tapi tuan besar memang tidak pernah memberitahu pada ibu dari tuan muda sekalian tentang dirinya yang sebenarnya!" Ucap namja itu santai.
"Jadi apa rencana dia?" Tanya namja yang sedari tadi hanya duduk diam.
"Baiklah saya akan memberitahukannya! tuan muda Kris, tuan muda Sehun, tuan muda Chanyeol, tuan muda Suho, tuan muda Chen, dan yang terakhir tuan muda Kai! tuan muda sekalian harus tinggal dalam satu rumah, bisa saling berbagi satu sama lain, dan mematuhi peraturan yang ada sebelum tuan besar kembali untuk membagikan warisan kepada tuan muda sekalian!" Jawab namja itu memberitahukan rencananya.
"Peraturan? apa peraturannya?" Ujar Kris kepo.
"Peraturannya ada di sini, silahkan tuan muda sekalian membaca dan memahaminya agar tak melanggar peraturannya!" Kata namja itu santai sambil menaruh buku super tebal di atas meja yang tempati ke-6 namja tersebut.
"What? bukunya tebal banget!" Ucap Kai kaget saat melihat buku peraturan tersebut.
"Kapan selesai bacanya itu?" Batin Suho pusing saat melihat buku peraturan tersebut sambil memijit-mijit pelan kepalanya.
"Aku tak berniat!" Ujar Chanyeol tiba-tiba.
"Kau tak berniat membaca buku itu?" Tanya Chen bingung pada Chanyeol.
"Bukan, tapi aku tak berniat melakukan hal konyol ini yang hanya demi warisan!" Jawab Chanyeol sambil beranjak berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah pintu keluar ruangan.
"Maaf tuan muda, tapi di peraturan jika salah satu dari kalian tidak ikut maka semuanya batal!" Kata namja itu tegas.
"Apa peduliku?!" Ucap Chanyeol santai.
"Hei-hei kau! kau harus ikut, agar kita semua dapat warisan!" Ujar Kris sambil beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah Chanyeol untuk menghalangi jalannya pergi Chanyeol di ikuti ke-4 namja lainnya.
"Aku tidak mau, lagi pula aku itu harus jadi pemain musik terkenal!" Kata Chanyeol sedikit kesal karena ke-5 namja itu menghalangi jalannya.
"Terkenal apanya sih? jika kau dapat warisan dari appa kan kau lebih terkenal!" Ucap Kai ikut kesal dengan sikap Chanyeol.
"Iya itu benar, mungkin nanti kau bisa membuat studio musik sendiri setelah mendapat warisan dari appa!" Ujar Chen mencoba membujuk Chanyeol.
"Aku setuju dengan Chen!" Kata Suho mensetujui perkataan Chen.
Jadi kau akan tetap pergi atau berubah pikiran?" Tanya Sehun santai.
"Ah baiklah! aku ikut kalian!" Jawab Chanyeol pasrah.

.

.

.

.

.

.

"Wah, ini rumahnya?" Tanya Kris bingung melihat rumahnya.
"Sepertinya begitu, Kris-hyung!" Jawab Kai ikut bingung melihat keadaan rumahnya dari luar sangat gelap.
"Kenapa rumahnya serem banget ya?" Ucap Suho sedikit merinding.
"I..ya rumahnya ka..ya rumah han..tu!" Ujar Chen sedikit gugup karena takut.
"Ini tuh cuma kurang penerangan, jangan di lebih-lebihkan deh!" Kata Chanyeol menutupi rasa takutnya.
"Kalau begitu kau jalan duluan, Yeol-hyung!" Ucap Kai menyuruh Chanyeol memimpin jalan.
"Kenapa aku? pokoknya aku tidak mau!" Ujar Chanyeol membuang muka ke arah lain agar menutupi muka takutnya.
"Kau saja pimpin jalan! kau kan yang lebih tua!" Kata Sehun sambil mendorong Kris agar memimpin jalan.
"Aish, tidak usah dorong-dorong juga kali!" Ucap Kris kesal pada Sehun yang dengan seenaknya mendorongnya begitu.

.

.

Ke-6 namja itu sudah berada tepat di depan rumah yang akan mereka tinggali tersebut dengan nuansa malam yang mencekam seakan menambah rumah itu terlihat menjadi menyeramkan. {bayangin aja rumah serem, dengan backsound horor biar tambah serem hehe^_^}

.

"Kau berani buka pintunya, Kris-hyung?" Tanya Suho yang semakin merinding.
"Ntahlah, sepertinya tidak!" Jawab Kris mulai takut.
"Kalau begitu giliran kau buka pintunya!" Ujar Chanyeol sambil mendorong Chen ke depan.
"Ke..napa a..ku? a..ku tidak bera..ni!" Kata Chen takut sambil menutup matanya takut.
"Pencet bellnya saja!" Ucap Kai sambil bersembunyi di belakang Kris karena takut.
"Cih, kalian lama sekali!" Ujar Sehun kesal sambil menekan bell rumah tersebut.

.

~Teng~Nong~ [Bunyi bell rumah]

.

"Apa tidak ada orang?" Kata Kris ntah pada siapa.
"Kalau begitu kita balik saja yuk!" Ucap Kai pada ke-5 namja itu.

.

~Kriett~ [Suara pintu terbuka]

.

"Selamat datang tuan muda!" Sapa seorang namja yang membuka pintu.
"Eoh? kau siapa? kenapa ada yeoja di rumah ini!" Ujar Suho bingung.
"Maaf tuan muda Suho, tapi saya namja bukan yeoja! perkenalkan saya Do Kyungsoo, pelayan tuan muda sekalian!" Kata seorang namja itu sedikit kesal yang di ketahui bernama Kyungsoo.
"Pelayan? aneh sekali! mungkin maksudmu pembantu di rumah ini?" Tanya Chanyeol meminta kepastian Kyungsoo.
"Ah iya mungkin begitu kali ya, tuan muda Chanyeol!" Jawab Kyungsoo sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Oh jadi kau pembantu ya, ini bawakan tasku ya!" Ucap Kris sambil memberikan tas yang dia bawa pada Kyungsoo lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
"Ini punyaku!" Ujar Sehun memberikan kopernya pada Kyungsoo lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
"Dan ini punyaku!" Kata Chanyeol memberikan tasnya pada Kyungsoo lalu berjalan masuk ke dalam rumah sambil membawa gitar kesayangannya.
"Ini bawakan tasku ya!" Ujar Suho sambil memberikan tasnya pada Kyungsoo lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
"Hehe sepertinya aku akan membawa barang bawaanku sendiri saja!" Ucap Chen dengan cengiran khasnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah sambil membawa tas dan sepeda kesayangannya.
"Kau kelihatan kerepotan, sini ku bantu!" Ujar Kai menawarkan bantuan pada Kyungsoo.
"Wah, terimakasih tuan muda Kai!" Kata Kyungsoo senang sambil memberikan semua tas-tas dan koper tersebut pada Kai.
"Astaga, kenapa jadi semuanya!" Batin Kai sambil berjalan masuk ke dalam rumah sambil membawa semua barangnya.

.

.

"Hei, apa tidak ada kamar lagi ya? aku tidak mau sekamar dengan dia!" Ucap Kris dengan tampang kesalnya.
"Maaf tuan muda Kris, itu adalah peraturannya! kalian harus bisa saling berbagi kamar!" Ujar Kyungsoo memberitahukan.
"Ya ampun, aku harus berbagi kamar dengan namja so keren seperti dia itu!" Kata Kris mendramatisir keadaan.

.

.

Di salah satu kamar terdapat dua namja yang sedang beradu suara musik siapa paling keras.

.

"Kau mengganggu latihanku saja!" Ucap Kai kesal sambil memutar volume tape musiknya menjadi paling keras lalu menari seirama dengan musiknya.
"Kau juga menggangguku!" Ujar Chanyeol ikut kesal sambil memainkan gitarnya dengan menggunakan soundsystem agar suara gitarnya menjadi paling keras.
"Astaga, kalian berisik sekali! tuan muda Chanyeol matikan soundsystemnya!" Kata Kyungsoo berteriak setelah masuk ke dalam kamar Chanyeol dan Kai itu namun tak di hiraukan dan ntah dari mana Kyungsoo mendapatkan sebuah penggorengan lalu mulai memukul asal Chanyeol dengan sekuat tenaga sehingga pingsan setelah itu Kyungsoo berjalan mendekat ke arah Kai yang sedang menari tanpa tau ke hadirannya dan mulai memukul asal Kai dengan sekuat tenaga sehingga pingsan. {tragis sekali nasibnyaT_T}

.

.

"Hei maaf Soo, apa kau punya tang, obeng dan sebagainya?" Tanya Suho saat berpapasan dengan Kyungsoo di tangga.
"Oh ada, ini tuan muda Suho!" Jawab Kyungsoo sambil memberikan kotak peralatan tersebut pada Suho yang ntah Kyungsoo dapatkan begitu saja. {seperti sihir or sulap aja hehe^_^}
"Kunci inggrisnya punya tidak?" Ucap Suho saat tak melihat kunci inggris di kotak peralatan tersebut.
"Ah kalau itu sepertinya ada di kulkas! sudah dulu ya tuan muda Suho, aku sedang buru-buru!" Ujar Kyungsoo buru-buru lalu berjalan menuruni tangga ke lantai satu.
"Eoh? kunci inggiris di kulkas? lalu makanan dan minuman taruh dimana?!" Kata Suho bingung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu berjalan menaiki tangga ke lantai dua tempat kamarnya berada.
"Tadi tuan muda Suho meminta peralatan itu untuk apa ya?" Gumam Kyungsoo bingung setelah sampai di lantai satu.

.

.

Di ruang tamu terjadi peperangan ets.. salah maksudnya adu fisik yang di lalukan oleh dua namja dengan tidak elitnya.

.

"Astaga, tuan muda Kris dan tuan muda Sehun hentikan! kalian tidak boleh bertengkar!" Ucap Kyungsoo menasehati.
"Kita tidak bertengkar kok, lihat kita akur kan?" Ujar Kris sambil mencubit pipi Sehun.
"Iya kita akur kok!" Kata Sehun ikut mencubit pipi Kris.
"Hei kau, sebaiknya kita adu balapan saja!" Ucap Kris sedikit kesusahan karena pipinya yang masih di cubit oleh Sehun.
"Oke siapa takut!" Ujar Sehun setuju sambil menahan rasa sakit di pipinya karena masih di cubit oleh Kris.
"Tuan muda Kris, tuan muda Sehun sebaiknya lepaskan cubitan kalian! itu pasti sangat sakit, oke aku hitung ya 1..2..3 ayo lepas!" Kata Kyungsoo memberitahu pada Kris dan Sehun lalu setelah hitungan ketiga Kris dan sehun pun melepaskan cubitan mereka masing-masing.
"Ayo kita mulai adu balapannya!" Ucap Kris kesal lalu berjalan keluar rumah sambil mengelus pipinya yang terkena cubitan Sehun.
"Oke ayo!" Ujar Sehun sambil mengelus pipinya yang terkena cubitan Kris lalu berjalan keluar rumah.
"Astaga, tuan muda kalian mau balapan?! hei itu tidak boleh tuan muda! ah untung ada kau tuan muda Chen, bisakah kau membantuku? tuan muda Kris dan tuan muda Sehun mau balapan!" Kata Kyungsoo kaget sekaligus panik tapi setelah berpapasan dengan Chen, Kyungsoo meminta bantua Chen namun di tanggapi dengan tidak jelas oleh Chen.
"Oh tuhan, aku hanya memiliki sepeda! mana bisa aku menandingi kecepatan motornya Kris-hyung dan kecepatan mobilnya Sehun-hyung!" Gumam Chen dengan dramatisir lalu Kyungsoo hanya bisa menatap Chen dengan pandangan bingung dan aneh sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

.

.

"Yang tercepat dia lah pemenangnya!" Ucap Kris dengan sangat yakin akan menang.
"Oke tapi selain sampai garis finish harus juga bisa membeli minuman bubble tea yang ada di toko dekat taman kota, bagaimana deal?" Ujar Sehun santai sambil membuka pintu mobilnya lalu masuk ke dalam mobil.
"Oke deal!" Kata Kris dengan percaya diri sambil naik ke atas motornya dan memakai helmnya lalu mengendarai motornya berjalan lebih dulu dari Sehun.
"Dasar bodoh! dia pikir dengan dia duluan pergi, dia akan menang?! itu tidak mungkin!" Gumam Sehun menyindir Kris sambil mengendarai mobilnya menyusul Kris yang sudah lebih dulu jalan itu.

.

.

Di sebuah kamar yang gelap hanya ada penerangan dari sinar bulan, terdapat seorang namja yang sedang bertampang shock dan sedih karena melihat sepeda kesayangannya telah di rusak ntah sama siapa.

.

"Astaga! siapa yang merusaknya?! oh tuhan, kenapa nasibku seperti ini! siapa yang menyakitimu, sepeda kesayanganku?!" Ucap Chen sedih meratapi nasibnya dengan mendramatisir keadaan sambil menatap ke arah bagian-bagian sepedanya yang sudah di copot-copot satu persatu itu.
"Hehe rasakan itu, siapa suruh sepedanya ngalangin jalan di kamar!" Ujar Suho sambil ketawa evil saat mendengar perkataan Chen yang sedang berada di dalam kamar itu.
"Aduh, bagaimana ini?! tuan muda Kris dan tuan muda Sehun sedang balapan! dan aku tidak bisa melakukan apapun, semoga saja mereka cepat pulang dengan selamat agar tak melanggar peraturan yang telah di buat tuan besar!" Kata Kyungsoo sedikit panik sambil berjalan mondar-mandir di sekitar ruang tamu.

.

.

.

.

.

.

-T.B.C-


.

.

.

.

.

.

Thanks yang sudah membaca, menreview, menfollow, serta menfauvorit FF abal-abalan ini.

.

.

Yang berminat dengan lanjutan dari FF abal-abalan ini silahkan tinggalkan komentar di kolom review hehe ^_^

.

.

Next? Please review!