Luceat Lux Vestra ( Let Your Light Shine )

by : Cloudy Forrest

.

.

.

Cast :

Park Chanyeol

x

Byun Baekhyun

feat

The Rest of Exo members.

Summary

Cahaya yang redup-pun akan terang kembali jika ada energi yang tersalur. Berawal dari tatapan sinis hingga senyuman manis. Tatapan sinis itu yang selalu dibalas dengan senyuman manis yang tidak akan pernah bosan memberikan senyumannya yang indah. Walaupun dunia selalu mengejeknya tetapi senyuman manis itu tidak pernah hilang. Sesekali sedih tak apa, tetapi menunjukan senyuman manis dibalik itu semua tidak salah bukan? Tatapan sinis yang selalu berapi-api itu… Tidak tahu kapan akan hilang dan tergantikan oleh tatapan manis. Seimbang jika sama-sama berjuang, tetapi akan jatuh ketika tidak seimbang dan tak bersatu… Lalu, bagaimana?

Disclaimer

Rated M, Heavy Angst, Hurt, slight Comfort and Fluffy.

Park Chanyeol, remaja yang sangat senang mempermainkan dan ikut campur dengan hidup orang lain. Ia tidak segan-segan melayangkan pukulan jika ada yang tak suka dengan perlakuannya. Ketua gang di Haneol International School, sekolah anak-anak kaya dengan berbagai macam sikap sombong yang ditunjukkan oleh mereka. Youth, nama grup itu terdiri dari 6 orang anggota, sahabat akrab Chanyeol sedari kecil.

Chanyeol adalah pribadi yang sangat dingin, meskipun ia mempunyai teman-teman yang selalu berada disisinya bukan berarti mereka tahu semua rahasia Chanyeol kecuali mengenai latar belakang keluarga Chanyeol. Chanyeol jarang sekali tersenyum, matanya selalu menampilkan tatapan berapi-api. Tatapan yang ditakuti dan disegani banyak orang. Tetapi, sehebat-hebatnya manusia pasti ada kekurangan kan..?

.

.

.

.

Pagi itu, seperti biasa Byun Baekhyun atau yang biasa di panggil Baekhyun selalu memasak sarapan untuk keluarganya sebelum ia bergegas berangkat sekolah. Baekhyun menyiapkan semua kebutuhan sekolahnya dan segera berangkat menuju sekolah. Baekhyun tinggal di pemukiman yang mungkin bisa di bilang tidak terlalu layak untuk ditinggali. Tetapi mau bagaimana? Ayah Baekhyun meninggal pada saat itu karena kecelakaan dalam kondisi koma. Ibu Baekhyun depresi berat setelah kejadian itu sehingga Baekhyun tak tega membiarkannya untuk berkerja dan mencari nafkah. Adik Baekhyun, Taehyung masih duduk di sekolah dasar.

Semua keadaan ini yang membuat Baekhyun harus menjadi pribadi yang tegar dan menjadi tulang punggung keluarga. Baekhyun tidak mempunyai banyak kemauan. Ia hanya ingin Ibunya dan Taehyun bahagia dan sehat. Terkadangpun ia sendiri lupa memikirkan kondisinya. Dalam keadaan apapun Baekhyun harus tetap berkerja, berkerja dan berkerja. Walaupun ia mempunyai banyak kegiatan diluar belajar, ia tetap menjadi anak yang baik dan cerdas dikelas. Itu mengapa ia mendapatkan beasiswa gratis hingga lulus. Setidaknya beban hidup Baekhyun lebih terasa ringan..

.

.

Baekhyun membangunkan Taehyung yang masih tertidur lelap. "Tae-Tae, ayo bangun, hyung sudah menyiapkan sarapan dan bekal yang lezat untuk Tae-Tae!" Baekhyun mengelus rambut adiknya yang perlahan terbangun, Taehyun mengucek matanya perlahan. "Bernarkah hyung ..? Baiklah Taehyungie akan pergi mandi dan bersiap-siap!". Baekhyun mengacak-acak rambut adiknya yang menggemaskan itu dan beranjak pergi ke meja makan.

Baekhyun mempersiapkan sarapan pagi untuk ibunya yang masih terbaring lemah dikasurnya. "Ibu.. Sebaiknya ibu makan, aku sudah menyiapkan semua nya untuk ibuku yang sangat cantik!". Menunjukan senyuman palsu itu agar ibunya mau beranjak sedikit. Baekhyun tersenyum saat melihat ibunya terbangun perlahan, Baekhyun dengan pelan menyuapi ibunya dengan lembut. Ibunya hanya diam dan tidak melontarkan kata apapun hanya mengunyah dan menelan semua makanan yang masuk kedalam mulutnya.

"Ibu, Baekhyun dan Taehyung pergi dulu ya, aku akan pulang sedikit terlambat dan sudah menyiapkan makanan dikulkas tinggal ibu panaskan saja" Baekhyun mengusap tangan ibunya perlahan dan mencium keningnya. "Ibu, Taehyungie pergi ya, aku sayang ibu!" Taehyung berjalan mendekati ibunya dan berbungkuk sopan.

Baekhyun dan Taehyung menaiki transportasi umum seperti biasa, ia menggandeng tangan adiknya erat. Takut jika Taehyung hilang.

"Nah Tae-tae, jadilah anak baik disekolah oke? Jangan nakal kepada temanmu dan patuh dengan perintah guru ya, kau akan di jemput oleh paman Siwon karena hyung perlu bekerja..". Taehyung mengangguk pelan dan memeluk Baekhyun. Melambaikan tangannya kepada Baekhyun sebagai tanda perpisahan mereka akan dimulai pagi ini.. Seperti Biasanya.

.

.

Park Chanyeol tiba disekolah dengan mobil hitam mewahnya, BMW X6 xdrive35i. Dengan gagahnya ia turun dari mobil yang sudah terparkir rapih. Disebelah mobil mewahnya berjejer mewah lainnya yang dimiliki oleh sahabatnya.

Ia mengaitkan tasnya hanya di satu punggung, berjalan dengan santai namun gagah tidak lupa dengan tatapannya yang sinis membalas tatapan kagum dari semua orang yang berada di depannya. Chanyeol berjalan menuju kelasnya dan duduk di samping Sehun.

Tidak peduli siapapun gurunya, jika pelajaran pertama adalah sains ia akan melipatkan tangannya dan menunduk, pertanda bahwa sebentar lagi ia akan pergi menuju alam bawah sadar.

Baekhyun berjalan membawa tasnya yang terlihat sangat berat menuju tempat duduknya. Tepat disamping Kyungsoo, teman sebangku Baekhyun yang selalu ada buat Baekhyun, kapanpun dan dimanapun Baekhyun membutuhkannya, ia selalu ada. Baekhyun sangat mensyukuri hal itu.

"Selamat pagi Baekhyun!, kau sudah sarapan?". Sapa Kyungsoo gembira, Baekhyun tersenyum hendak menjawab namun terlihat guru sudah memasuki ruangak kelas.

Semua murid mendadak diam dan kembali ke bangkunya masing-masing dengan rapih. Ketua kelas berdiri terlebih dahulu diikuti oleh murid lainnya kecuali satu murid yang menjengkelkan.

"Beri hormat!" Seru ketua kelas yang bernama Heechul itu.

"Selamat pagi, Guru Ahn!" Murid-murid dengan kompak menyapa beliau.

"Baik silahkan duduk semua, hari ini kita akan mempelajari Sistem Koordinasi, kita akan mengerjakan tugas kelompok setelah aku menjelaskan materi-ini. Ibu akan membagikan kelompoknya terlebih dahulu, Oke?". Guru Ahn menjelaskan kegiatan yang harus di lakukan hari ini, semua hanya menampilkan wajah yang malas karena mereka tahu tugas kelompok yang dimaksud adalah mengerjakan essai yang panjang mengenai suatu materi yang telah dibahas.

Setelah menjelaskan berbagai macam fungsi syaraf dan indera, beliau membagikan tugas kelompok dan anggota kelompok.

"Sehun dan Luhan, kalian akan membahas mengenai materi sistem hormon, Kai dan Kyungsoo kalian bagian sistem indera.. Dan yang terakhir…" Guru Ahn memandang Baekhyun dengan tatapan tak enak, tetapi ini demi kebaikan murid yang menjengkelkan itu. Ia harus segera menaikkan nilainya atau ia akan tidak lulus semester ini.

"Huh… Baekhyun dan Chanyeol, kalian akan membahas mengenai materi sistem syaraf, Baekhyun ibu mohon agar kau menjadi pembimbing Chanyeol di pelajaran ibu karena nilanya yang terus merosot, aku mohon bantuanmu oke?" Guru Ahn mengacungkan jempol untuk Baekhyun.

Sementara Baekhyun hanya diam, karena ia akan tahu apa yang akan ia hadapi selanjutnya. Park Chanyeol. Baekhyun bertukar kursi dengan Sehun, karena Kai duduk disamping Luhan dan meja mereka hanya berdepan belakangan (?).

Chanyeol masih tertidur pulas, Baekhyun tidak berani membangunkannya. Ia hanya memandangi wajah Chanyeol yang tenang dan sangat berbeda ketika ia sedang mengamuk.

"C-chanyeol.. Kau harus bangun..". Baekhyun menggoyangkan perlahan badan Chanyeol, walaupun harus memakan waktu yang lumayan lama akhirnya ia pun bangun dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Orang yang sangat ia benci karena kelemahannya, berada di depan matanya terlebih lagi duduk di sebelahnya.

"Mengapa kau duduk di sebelahku, keparat?!" Baekhyun reflek kaget dengan apa yang barusan ia dengar. Chanyeol tidak merasakan rasa kantuk itu lagi dia hanya diam dan menatap sinis Baekhyun.

Baekhyun juga diam, namun berbeda jauh dengan Chanyeol. Ia dengan lembut menunjukan senyuman manis nya itu dan menarik nafas dalam-dalam sebelum ia bicara.

"Chanyeol.. Kita berada dalam kelompok yang sama, kau dan aku ditugaskan membuat essai yang berisi tentang sistem syaraf. Oh.. Dan Guru Ahn juga bilang aku akan menjadi pembimbingmu sampai nilaimu naik".

Chanyeol hanya mendengarkan omongan Baekhyun dan kembali menatapnya sinis. Ini sangat canggung.

"Tetapi aku tidak mau satu grup dengan kau!"

"Aku juga tidak, namun teman-temanku berada dalam grup yang sama dengan temanmu." Baekhyun tersenyum dan tidak menyangka ia bisa membalas omongan Chanyeol.

"Aish, rasakan saja akibatnya, tapi jangan salahkan aku Baekhyun jika kau akan mempunyai memar dan luka lebam mulai saat ini!" Chanyeol menampar wajah Baekhyun sehingga terlihat jelas sekali warna merah bekas tangan Chanyeol di pipi lembut itu.

"Agh!" Baekhyun dengan reflek memegang pipinya, air mata hampir terjatuh dari pojok matanya. Tetapi ia meyakinkan dirinya kalau ia harus kuat, ia tidak boleh terlihat lemah.

"Tunggu saja Baekhyun ini baru awal permainan.." Chanyeol beranjak dari kursinya dan menarik rambut Baekhyun. "Oops!"

Chanyeol pergi begitu saja, sementara Baekhyun masih tidak percaya apa yang barusan terjadi. Kyungsoo dan Luhan menghampiri Baekhyun.

"Kau tidak apa-apa, Baek?"

"Mau kuantar ke klinik"

Terlihat jelas ada raut khawatir di mata Kyungsoo dan Luhan, Baekhyun hanya tersenyum manis dan berkata, "Aku tidak apa-apa Soo, Lu.. Hanya sedikit kaget, oke..?"

Kyungsoo dan Luhan memeluk Baekhyun, "Sebaiknya saat ini kau lebih berhati-hati lagi Baekkie.."

Dear readers,

Terimakasih sekali sudah mau membaca 1st fanfict dari Cloudy Forrest :), aku berharap kalian bisa kasih comment dan pendapat yah! Have a great day! xo.