Don't Her, She's mine

Disclaimer : Naruto bukan milik saya, namun cerita ini milik saya

WARNING! : GaJe, OOC, EyD ancur-belaur(?)

Saya author pemula yang berdosa(?), this is my First story and my first ShikaIno Fict.

DON'T LIKE, DON'T READ

ShikaIno's Area

CHAPTER 1 "The Plan"

"Sasuke-kun!"

"hn?..."

"Kau belum piket, baka !"Teriak Sakura pada sahabatnya, Sasuke Uchiha.

"Lalu?"balas Sasuke enteng.

BLETAAK!

"PIKET SEKARANG! PANTAT AYAM!" bentak Sakura kembali sambil menjitak kepala Sasuke.

Tap..Tap..Tap.. suara langkahan kaki orang berhasil menghentikan 'pertengkaran' antara Sakura dan Sasuke. "Naruto-kuuun! Aku mau ituuu~" pinta Shion manja. "Kamu mau ini hime ? Buka mulutmu, aaaaa~" kata Naruto seraya menyodorkan kue dangonya ke mulut Shion.

Sakura hanya melihati pasangan aneh Sasuke? ia menunduk. "Sasuke-kun? Sakura-san? Sedang apa di sini?" tanya Shion."A-aah,, aku sedang memarahi manusia ini karena tidak piket."balas Sakura."o-oh,, teruskan saja..kalau begitu kami duluan,ya?"Pamit Naruto.
Mereka pun pergi. Suasana menjadi hening."Sa-Sasuke?" kata Sakura membuka pembicaraan kembali. Sasuke langsung melihat Sakura. "Apakah kau pikir… aku….bisa seperti ….. mereka?" tanya Sasuke dengan wajah serius penuh harapan, tidak wajah cuek lagi. "Sasuke…"kata Sakura pelan -sangat pelan- . "Hahh,, sudahlah.. Lupakan…"Kata Sasuke menghela napas lalu berbalik dan pergi."…"

.

.

.

.

.

-Esoknya-Di kelas-

"Kita harus membantu Sasuke-kun!"Kata Sakura. Hinata,Ten-ten,Karin,dan Sakura. Ke empat gadis ini sedang berdiskusi untuk membantu Sasuke. "Tapi siapa yang cocok padanya? Sasuke mempunyai karakter pendiam, cuek, dan dingin,"kata Karin. "Kenapa tidak kau saja Sakura?" Kata Ten-ten."Tidak, aku tidak bisa! Aku sudah punya Sasori, bodoh!" Balas Sakura. "Sa-Sangat sulit u-untuk menemukan o-orang yang tepat untuk sa-Sasuke-kun…"Kata Hinata. "Jika pasangannya memiliki sifat dan karakter yang sama dengan Sasuke, yakinlah kurang dari 48 jam mereka pasti akan putus," kata sang ahli cinta, Karin. "Jadi, kita harus cari orang yang bersifat berlawanan dengan dia?" Tanya Sakura. "Hn, kita harus cari orang yang cerewet, memiliki simpati dan empati tinggi, dan ceria,"Kata Karin."!" Semua menatap Penuh harap kepada Ten-Ten." A-apa?! A-aku sudah p-punya Neji bodoh!" Tepis Ten-Ten.

"Ck! Merepotkan" Keluh Shikamaru yang dari tadi mendengar pembicaraan empat gadis tersebut."PAGI SEMUAA!" sapa Ino kepada orang-orang yang ada di kelasnya."!" Karin, Ten-Ten, dan Sakura menyengir lebar. Shikamaru yang melihat keanehan ekspresi gadis-gadis itu langsung merasa cemas pada Ino. Ada satu Hipotesis yang muncul di otaknya yang membuatnya gelisah.

'kita harus segera merencanakan sesuatu untuk mendekatkan mereka' bisik Ten-Ten pada 3 teman-temannya.

'Bagaimana? Jangan yang ngeluarkan biaya,ya..' bisik Sakura.

'Juga jangan melakukan sesuatu yang mencolok untuk mendekatkan mereka,'bisik Karin.

'C-contohn-nya apa?' tanya Hinata- Masih berbisik-.

'Mungkin-'

"Hei… kalian sedang apa,heh?" Tanya Shikamaru untuk menghentikan aktivitas bisik-berbisik mereka.

"A-aaah,, cuman berdiskusi… em,, kerja..kerja kelompok..ah, ia.. kerja kelompok"Kata Sakura sekenanya.

"Memangnya ada tugas yang diberikan untuk diselesaikan kelompok, yang diberi guru,eh?" Tanya Shikamaru balik.

Ting..Ting..Ting(?)

'Kita lanjutkan dirumahku nanti pukul 4 sore,' kata Karin cepat tanpa berdiskusi dengan yang lain apakah mereka bisa atau tidak.

.

.

.

.

.

Ino duduk di tempat duduknya dan segera mengeluarkan buku biologi."Kau sedang apa,eh?" Tanya Shikamaru pada Ino yang duduk di sebelahnya. 'Aduh! Kenapa bisa itu yang kutanya! Ck! Merepotkan,' Batin Shikamaru. Shikamaru tahu itu adalah pertanyaan yang bodoh ' udah tahu lagi mengeluarkan buku biologi, malah nanya lagi! Hah, pertanyaan begini kenapa bisa menjadi merepotkan,sih?!'batin Shikamaru lagi.

" Sedang mengeluarkan buku Biologi," Jawab Ino."Sekarang guru Asuma yang masuk, 'kan?"Tanya Shikamaru lagi.'Bodoh kau shikamaru!,'bentak Shikamaru dalam hatinya."Ia…Shi-Shika..?"Tanya Ino balik karena merasa ada yang aneh dari Shikamaru karena pertanyaannya yang 'bodoh'.'apa yang salah pada si nanas ini?'batin Ino."Nanti, pulanglah bersamaku," kata Shikamaru."E-ehh?" Kata Ino kaget. Baru kali ini dia mendapat ajakan dari ia yang selalu mengajak Shikamaru."Akan kuantar kau ke rumahmu,"Lanjut Shikamaru."I-Ia…"Kata Ino meng-iakan tawaran Shikamaru.

- At the Backstage –

Author : Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! PENDEK BHUANGET CERITANYA! *Jambak Rambut Sendiri*

Shikamaru : Hoaaaaaam~!

BLETAKK!

Shikamaru : Apaan sih Ino?! Jitak-jitak orang sesuka gigimu?!

Ino : Author lagi stress! Kau sesuka Jidatmu menguap BEGITU?! Harusnya bantu authornya dong!

Author : Inoo ToT ternyata ada yang perhatian sama ku *terharu*

Ino : Ia thor, ^-^. . . . .*pasang deathglare ke Shikamaru*

Shikamaru : *merinding*

Shion : Gua cuman numpang nama,ya?

Naruto : Aku gak sama Hinata,ya?

Hinata :*blush* Na-Naruto-kun….

Author : Maaf ya, Naruto, Shion,, hehe,,

Okke, Buat para Readers, Review Please?

P.S : Kritik dan Saran sangat diperlukan ^_^

- Hee-RinA -