A/N: Nah, atas usulan Wina, setelah BC a.k.a Beauty Competition. Sekarang ada GC alias Gombal Competition *TsukiRin ditampol sandal(?) saint LC sama Classic* Cekidot yuk minna~

Disclaimed: Entah kenapa TsukiRin bosan nulisnya... soalnya Dite-nii enggak boleh jadi punya TsukiRin sih... #dilempar

Gombal Competition? Ngegombal Yuk~

Nitsuki tersenyum – senyum gaje menonton video Beauty Competition, pekerjaannya di Hikari no Oukoku sudah selesai seminggu yang lalu. Jelas sekarang dia bosan, apalagi tidak ada misi dari Sanctuary. Kemudian dia membaca beberapa buku yang menarik perhatiannya, buku apa? Buku yang seperti ini : "1001 cara menggombal", "Gombal? Ayuk~", "Cara menggombal yang baik dan benar" dan masih banyak lagi. *emang buku gitu ada? o.O*

Kemudian sebuah lampu neon kuning raksasa muncul dari kepalanya dengan sinar yang mengalahkan kilauan gold cloth para saint, gadis itu segera memanggil – manggil Ringo sambil berusaha mematikan lampu itu "Rin~ Ringo~~~!"

Gadis berambut biru itu menghampiri sang kakak yang kini mengambil sebaskom air dari sabun bulat – bulat yang udah diparut(?) "Doushite, aneki?" Nitsuki menyimbur lampu itu sambil mengerutkan dahinya "Bikin kompetisi gombal yuk? Minta tolong Saori-sama dengan Sasha-sama."

Ringo menatap sang kakak "Ano... bukannya kemarin kita baru saja..." Nitsuki tertawa dan memandang lampu itu dengan teliti untuk mencari cara mematikannya, dalam hati dia sudah ingin menelan lampu itu "Ayolah~ aku ingin tahu apa mereka err~ yah... kau tahulah..." akhirnya Ringo hanya bisa menghela nafas "Baiklah, terserah aneki."

Gadis itu menyeringai senang, kemudian dia menghampiri Ringo dan berbisik selama beberapa saat. Ringo memandang sang kakak dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak, dia hanya bisa pasrah dengan rencana sang kakak.

V(^_^)V

Saori membaca surat yang baru saja dikirim Ringo, lengkap dengan tanda tangan kedua kakak beradik kembar tersebut. Dalam hati dia sudah menyeringai usil, kemudian dia meng-sms Milo dengan hp merk Lavender(?) yang baru saja diluncurkan perusahaan Pakpak Udang(?).

"Milo, kumpulkan para Saint di Pope Chamber... SEKARANG JUGA!"

Selesai mengirim sms tersebut dia memainkan tongkat Nike-nya sambil menanti kedatangan para gold saint-nya. Weleh~ weleh kurang kerjaan ya? *TsukiRin ditusuk tongkat Nike*

Di kuil Scorpio.

Milo yang sedang asik ngelahap apel langsung tersedak mendengar bunyi ringtone sms-nya "Bertahan satu cin~ ta~ bertahan satu C.I.N.T.A." eh? Serius itu ringtone hp-nya Milo? Itu kan seharusnya ringtone hp Julian! Duh~ ternyata ada yang gagal move on nih selain Julian *Dilempar apel*

(Milo: Fitnah! Itu fitnah! *mencak – mencak*)

(Thea: Lho? Si Camus bahasa france itu?)

(Milo: Hah?)

(Thea: Lo kan suka dia dasar apel busuuuuuuuuuuuuk!)

(Milo: KAGAK! ITU FITNAAAAAAAAAAH!)

(Nitsuki: Cukup woy! *nendang Milo sama Thea*)

Setelah membaca sms dari Saori, Milo langsung merinding. Awalnya dia tidak berniat mematuhi perintah sang dewi, namun entah kenapa dia merasa tidak tega jika nanti sang dewi bakalan pundung di pojokan Pope Chamber sambil ngeluarin hawa suram dan enggak mengenakan selama 7 tahun 7 bulan(?) gara – gara saintnya tidak mau menurutinya.

Akhirnya mau tidak mau dia mengirim sms kepada seluruh teman – temannya.

"Kumpul di Pope Chamber, perintah Athena-sama."

Seluruh saint di masing – masing kuilnya segera berlari menuju Pope Chamber, kecuali Shaka dan Camus yang (emang paling) gak suka grasak grusuk, akhirnya Shaka diteleport Mu ke Pope Chamber dan Camus harus rela digendong sama Milo sepanjang kuil Aquarius – Pope Chamber.

(Thea: Tuh, emang kan? Lo suka sama si kulkas alias Camus bahasa france)

(Milo: *nendang Thea*)

Setelah semua saint berkumpul di Pope Chamber, Saori mengulurkan surat dari Ringo agar mereka baca. Tidak lama kemudian seluruh saint yang (emang dasarnya) berisik berteriak alay nan lebay bin histeris(?) "WHUAAAAAAAAAAAAAAT? NGEGOMBAAAAAAL?!"

Saori menutup telinganya dengan tangannya sesaat, kemudian membukanya kembali "Kalian benar, peraturan kompetisi ini tidak sesulit Beauty Competition. Setiap saint harus memilih seseorang (cewek ataupun cowok) buat digombal atau dirayu, kalau sekalian mau nembak juga boleh."

Aiolia langsung nyengir – nyengir, kemudian pikirannya udah melayang ke Marin tercinta. Tidak lama kemudian Aiolos langsung mendekatinya sambil berbisik "Pasti lagi mikirin Marin, iya kan Aiolia?" wajah Aiolia langsung blushing gak karuan mendengar ucapan sang kakak.

Saori melanjutkan ucapannya "Jadi? Beranikah kalian menerima tantangan ini? beranikah kalian menerima kompetisi ini sebagai misi dariku?!" Aiolia, Deathmask dan Milo langsung berteriak penuh semangat "Berani!" saint yang lain hanya bisa menggelengkan kepala, Saori tersenyum sambil menatap ke depan pintu Pope Chamber, dimana seorang gadis berambut biru muda panjang sudah berdiri di sana sambil tersenyum lembut "Rin, kau bisa bawa mereka pergi sekarang."

Semua saint memandang ke arah pintu Pope Chamber dengan terkejut, sementara Ringo menatap mereka sambil tersenyum "Wakatta, Saori-sama. Arigatou gozaimasu." Saori tersenyum sambil menatapnya "Douita, Ringo."

Beralih kea bad 18.

"Sasha-chan~"

Sasha terkejut saat merasa ada seorang gadis menubruk dan memeluknya dari belakang "Ni- Nituki-san..." kemudian gadis berambut dark mint itu tertawa kecil sambil memeluknya dengan agak erat "Aku pinjam mereka bertiga belas ya?"

Sasha mengerutkan dahinya, sementara Nitsuki memandangnya dengan kitten eyes no jutsu (puppy eyes gak dipake, soalnya yang Nitsuki suka itu sepupunya singa sama harimau alias kucing meong meong #ditampol) akhirnya sang Athena menyerah dengan jurus gadis yang lebih tua darinya itu. Mana ada yang tega menolak pandangan berbinar – binar layaknya anak kucing itu selain Aspros. *TsukiRin dilempar ke dimensi lain*

Beberapa saat kemudan sepanjang kuil Pisces – Aries heboh karena Nitsuki menarik (baca: menyeret) paksa mereka semua, bahkan mereka mau tidak mau harus rela dipaksa gadis itu untuk pergi ke pulau Kanon cuma buat ngejemput adik kembar sang penjaga kuil Gemini.

Namun mereka harus menunggu sebentar karena Defteros lagi berendam lava dalam gunung Kanon, akhirnya mau enggak mau mereka menunggu di dekat kolam lava.

Shion berbincang dengan Dohko, El Cid sedang menikmati(?) suasana panas lava sambil bersandar di pohon disamping Sisyphus dan Regulus, Asmita bersemendi tidak jauh dari tempat mereka, Hasgard dan Manigoldo sedang mendiskusikan sesuatu yang terlihat amat serius. Albafica sedang duduk di atas dahan pohon, Kardia sedang berceloteh entah apa dengan Degel (yang jelas tidak begitu diperdulikan oleh Degel).

Sementara itu Aspros dan Nitsuki mencari tempat aman, di tempat yang agak jauh pria itu duduk bersandar di batu yang datar dan besar dengan Nitsuki yang bersadar di dadanya. Kenapa mereka tidak bergabung dengan yang lain? Mereka berdua memutuskan untuk menyembunyikan hubungan mereka dengan yang lain. Sekian dan terima rumah(?).

"Bocah, apa maumu?"

Nitsuki memutar bola matanya, dia memberikan sebuah kertas kepada Aspros. Membuat pria itu mengerutkan dahinya, campuran heran dan waspada membuat pria itu berfikir beberapa kali untuk mengambil kertas itu.

"Kau kenapa baka? Ini aman kok."

Aspros menaikkan sebelah alisnya "Awas saja kalau isinya sama memalukannya dengan yang kemarin." Nitsuki tersenyum sambil menatap pria itu "Tenang, kompetisi ini memiliki peraturan yang berbeda." Aspros menghela nafas sambil mengambil kertas itu dan membacanya.

Dahi pria itu semakin berkerut setelah membaca surat itu, tapi tidak lama kemudian dia menyeringai sambil memandang gadis berambut dark mint yang masih bersandar di dadanya.

"Aku ikut."

Nitsuki terbelalak mendengar ucapan pria itu, dia menegakkan tubuhnya dan menatap Aspros dengan sungguh – sungguh "Benar? Kau yakin mau ikut?" Aspros mengangguk "Dengan satu syarat." Kali ini giliran Nitsuki yang mengerutkan dahinya "Syarat apa?" pria itu menyeringai penuh makna, kemudian dia mendekatkan bibirnya ke telinga Nitsuki dan berbisik "Kau harus menjadi gaids yang kugombali."

Wajah Nitsuki langsung semerah kepiting rebus, dia menatap Aspros. Sementara pria itu masih mempertahankan ekspresinya "Kalau syarat itu tidak terpenuhi jangan harap aku mau ikut, bocah" gadis itu menghela nafas, kemudian dia mencubit lengan pria itu "Terserahmu." Ujarnya sambil memalingkan wajah.

Seringai di wajah tampan pria itu semakin lebar, kemudian dia menyandarkan kepala gadis itu di dadanya kembali. Mereka menikmati suasana saat itu dalam diam. Tidak lama kemudian mereka merasakan cosmo milik Defteros, keduanya saling bertukar pandangan mata dan berpisah.

Sementara itu di dekat kolam lava para gold saint mencari Aspros dan Nitsuki yang menghilang, Asmita hanya tersenyum kecil sambil bersemendi. Tidak lama kemudian Aspros muncul di belakang Defteros "Apa yang kalian cari?"

Beberapa saint terkejut saat melihat kedatangan Aspros yang tiba – tiba, tidak terkecuali Defteros yang melompat ke samping Asmita "Kami kira kau menghilang... tidak! Tunggu! Nitsuki yang menghilang!"

"Memangnya aku menghilang kemana?"

Mereka segera memandang ke asal suara itu, ternyata Nitsuki sedang berenang di lava tidak jauh dari mereka dan sukses membuat beberapa saint jawdrop, sweetdrop, jatuh ala gag comic, headslam, headbang beribu – ribu kali. Tapi Regulus malah memfoto gadis itu dengan tab yang dia dapat di tengah jalan(?).

"KENAPA KAU BISA ADA DI SANA NITSUKIIIIIII?!"

Asmita tertawa kecil melihat tingkah rekan – rekannya "Bukankah lebih baik kita segera ke Hikari?" Nitsuki keluar dari lava sambil mengerutkan dahinya "Apa aku ada bilang kalo kita bakalan ke istana?" Degel mengangkat bahunya, Dohko menatap Nitsuki dengan pandangan 'Aku-mau-ke-sana'

Nitsuki tertawa kecil sambil membuka portal "Well, bukan ke istana kay? Kita ke mansion pribadiku di Indonesia." Seluruh goldies langsung headslam mendengar ucapan gadis itu, tapi mereka tetap mengikuti gadis itu menyebrangi portal waktu.

~To Be Continued~

Nitsuki: Setengah dulu ya~ ini belum perjalanan para Goldies era Classic

Ringo: Bakalan panjang kalo mereka?

Nitsuki: Yang pasti DM bakalan ngecengin lu melulu dah

Thea: Ini khusus untuk Goldies?

Nitsuki: Ra- ha- sia 3

Ringo: Ya udah, minna~ review please?