Blue Paper (Drabble)
.
.
.
created by: RizukaIchibie
8 Februari 2017
(Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto)
.
.
.
Ketika Sakura memutuskan untuk berhenti jatuh cinta pada Sasuke.
.
.
.
.
.
Dan yang tertulis berdasarkan sudut pandang Sakura Haruno.
.
.
.
.
.
"Sasuke-kun, kau duluan saja. Kuliahku selesai pukul 5 sore."
Aku tersenyum padanya. Pemuda pemilik manik onyx itu nampak menggeleng tak setuju.
"Tidak. Aku akan menunggumu." Katanya singkat.
Kemudian aku mengangguk.
"Baiklah, aku pergi dulu Sasuke-kun."
Tentu saja gadis itu bukanlah aku. Aku sedari tadi berada dibalik meja yang cukup jauh dari hadapannya. Yang kulakukan hanyalah memandangnya dalam keheningan, terkadang dengan gilanya mencampuradukannya dengan khayalanku sendiri.
Aneh,
Juga menyedihkan,
Aku memang seperti itu.
Sejak awal aku menyadari kalau aku menyukainya, nyatanya ia hanya memberiku sedikit harapan yang tak kasat mata dan mungkin hanya aku yang merasa. Terlalu percaya diri memang. Sampai-sampai dengan sangat bodohnya aku jadi menganggap ia mungkin juga menyukaiku.
Ku hela napasku ketika melihat orang yang ku suka baru saja melambaikan tangannya pada gadis yang berstatus kekasihnya itu.
"Hati-hati Sakura."
Aku tersenyum miris mendengar suara baritone yang serasa hangat sekaligus dingin menyetuh ulu hatiku.
Meski hanya suara yang sudah sangat sering terngiang. Entah mengapa masih terdengar istimewa.
Sekaligus bodoh.
Wajah putih, tampan dan nyaris sempurna itu telah membuatku jatuh cinta. Sialnya, cinta pertamaku. Ya, terserah kalau memang akan disebut gila.
Aku masih memperhatikannya. Ia kini tengah membaca buku. Aku berharap ia menemukan sesuatu itu. Sesuatu yang telah kusiapkan cukup lama.
Tak lama kemudian, kedua onyxnya menyipit. Satu tangannya meletakan buku dan satunya lagi mengenggam sebuah kertas berwarna biru yang baru saja ia temukan diantara lembaran bukunya. Aku bersyukur dalam hati.
Ah, mungkin sudah dua minggu kertas itu berada disana. Terhitung satu hari setelah seorang Uchiha bungsu yang ku puja-puja itu telah memiliki kekasih, aku meninggalkannya.
Emerald ini masih memandangnya. Lagi, seakan tak ingin lepas barang sedetik saja. Aku tahu ini berlebihan. Tapi ku akui aku masih jatuh cinta untuk detik ini dan mungkin detik berikutnya.
Kedua onyx indah itu pun mulai membaca coretan pada kertas biru itu. Ekspresinya masih sama datarnya. Aku tak mengerti, sungguh tak mengerti. Apa arti dari air wajah itu? Ya, terlalu sulit untuk kutebak.
Tapi ada satu yang ku mengerti. Janji, sebuah janji untuk segera berhenti. Ketika ia membacanya maka perasaan ini akan segera kuhentikan. Aku akan melupakannya. Cinta pertamaku. Aku akan dengan sangat rela membiarkannya jatuh cinta pada gadis lain setelah ia membaca kertas biru dari ku.
Aku tersenyum saat ia meletakan kertas itu diatas meja, tapi kenapa? Kenapa ia justru menuliskan sesuatu disana kemudian pergi meninggalkannya dan membuatku mengernyit bingung.
Kuhampiri meja itu dan mengambil kertas yang sudah tak menjadi milikku. Tulisanku masih ada disana. Sebuah pesan singkat untuknya.
To: S.U
Pernahkah kau bertanya pada hati?
Mengapa rasanya bisa semenyakitkan ini?
Pernahkah kau menebak dalam sepi?
Betapa sulitnya ketika senyummu tak lagi dicintai?
Hanya berterima kasih sekali lagi
Karena diamnya diri ini bukan karena patah hati
Aku terlalu lelah, sudah terlalu lelah untuk mempercayai
Jadi biarkan kaki ini menuntunku pergi
From: S.H
Tak ada tulisan lain. Tapi hey.. Ada coretan pena merah di belakangnya. Ya, ternyata disana tulisan Sasuke.
To: S.H
Maaf
Aku tak pernah melakukannya
Maaf
Aku pun tak bisa menebaknya
Tapi apa aku benar-benar membuatmu lelah?
Hingga kau telah memutuskan pergi?
Maaf
Jika aku memintamu mengerti
Karena jujur saja,
Aku juga pernah mencintaimu
Sebelum kau mengenalku dan memintaku menyukaimu
Emeraldku membulat tak menyangka. Senangkah aku? Atau justru kecewa padanya? Ah, tulisan ini belum selesai ku baca. Aku belum boleh berharap. Meski sejujurnya aku merasakannya lagi sedikit.
Kau tak menyadarinya
Bahkan sampai saat ini
Maka lihat dan bertanyalah
Mengapa aku nampak jauh darimu kini?
Bukan karena aku yang menjauh
Bukan pula karena dirimu yang takut terjatuh
Tapi sudah sejak awal aku tahu
Kita tak bisa bersama
Sakura
From: S.U
Aku terdiam, mencoba mencerna apa yang baru kutahui. Sudah tak acuh lagi pada kertas biru yang kini ku remas erat-erat. Ya, aku tahu akan seperti ini. Seorang yang dingin sepertinya sangat mungkin mengatakan hal yang lagi-lagi membuatku nyaris berteriak. Jadi aku pun tak perlu menangis. Meski pada akhirnya aku akan pulang dan melampiaskan kemarahanku pada langit malam yang nantinya menatapku iba.
Karena aku pun yakin angin telah lebih dulu menyadarinya.
Dan angin pun akan menyampaikannya pada pepohonan yang daun dan rantingnya dihembus.
Setelah itu ranting-rantingnya akan menceritakan pada burung-burung yang hinggap.
Kemudian mereka terbang dan membisiki para bintang.
Maka langit akan dengan senang hati mendengar teriakan kisahnya.
Lalu malam tiba dan langit mulai menatapku iba.
Kisah cintaku, sudah dimulai sebelum aku jatuh cinta.
Lalu berakhir setelah aku sempat kembali menyimpan harapan yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya.
Tapi apa benar?
Aku Sakura Haruno, telah berhenti jatuh cinta pada Sasuke Uchiha?
Aku berbohong jika aku menjawab iya. Maka aku akan berhenti berbohong dan menjawab tidak.
"Siapapun, dengarlah.. Aku masih mencintai Sasuke Uchiha."
Pun artinya aku telah ingkar pada janjiku sendiri.
-End-
.
.
.
Terimakasih sudah membaca
Mind to review?
