Title : I Hate Gay!
Autor : IsTiaraKookie
Cast : Vkook and other couple of BTS
Genre : Hurt, Romance, Friendship, Brothership
Summary : Aku tau ini tak normal hyung – Jeon Jungkook .. Aku sungguh membencinya tapi kenapa hatiku tak sejalan- Kim Taehyung

Listen! This is a story about boy x boy !

Happy Reading...

Jungkook POV

"Hyung, aku ... aku mencintaimu." Aku berucap lirih pada sosok laki-laki di hadapanku itu. Aku menatapnya sendu, saat ia mulai membalas tatapanku dengan mata tajamnya yang memincing. Aku mohon jangan tatap aku dengan tatapan tajam itu hyung, itu begitu menyakitkan. Kemana tatapan lembut yang selalu kau berikan padaku? Kemana senyuman hangat yang selalu kau perlihatkan padaku? Hyung aku mohon berhenti menatapku seperti itu, aku takut. Jantungku terus saja berdegup sangat kencang, aku benar-benar takut dengan sebuah jawaban yang sudah jelas aku tau.
"Jadi ... omong kosong macam apa ini tuan 'Jeon'?" tanyanya padaku penuh penekanan. Aku hanya mematung saat dia bertanya padaku, bukan karena aku tidak bisa menjawabnya hanya saja lidahku begitu sulit untuk kugerakkan. Aku menatap ke arah matanya, menatap mata hazelnya dengan begitu dalam mencari secercah harapan yang bisa aku dapat.
"Hyung ... aku tau kau begitu benci pada makhluk semacamku. Tapi sungguh hyung ... aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Beribu kali aku sering menepis perasaan ini tapi aku malah semakin sering memikirkanmu, kau tau aku benar-benar prustasi dengan perasaan brengsek ini hyung. Hyung saranghae." Jelasku padanya. Aku sudah tidak bisa lagi menahan air mataku sekarang, terserah aku sudah tidak perduli lagi jika dia menganggap aku cengeng atau apapun. Ini begitu menyesakkan, hatiku seperti tertusuk beribu jarum. Tidak. Jangan hyung, jangan tatap aku dengan penuh kebencian seperti itu. Aku menunduk takut saat ia menatapku semakin tajam, hingga rasanya ia ingin membunuhku.
"Baiklah, aku tidak masalah kau menyukaiku ..." Aku mendongkak menatapnya tidak percaya, dia tidak masalah aku menyukainya.
"Hyu ..." dia memotong ucapanku
"Tapi tolong jangan dekati aku lagi. Anggap saja kita tidak saling mengenal, ini adalah hari terakhir kita saling mengenal! Jadi tolong jauhi aku." Hatiku mencelos begitu saja saat mendengar kalimat yang terucap begitu lancar dari bibirnya, air mataku semakin turun dan aku terisak begitu kencang saat sosok itu berlalu meninggalkan ku dengan penuh luka.
"hyung hajima ... hyung jebal saranghae." Aku berteriak kenjang ke arahnya yang semakin jauh dari mataku, aku menjatuhkan lututku ke atas tanah. Aku sudah tidak dapat menahan semuanya, hatiku hancur. Aku memukul dadaku yang terasa begitu sesak. Tuhan, kenapa harus seperti ini? Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang tidak normal? Kenapa aku harus menyukai seorang laki-laki? Aku tahu saat ini memang sudah bukan hal aneh menemukan pasangan sesama jenis, tapi kenapa harus Kim Taehyung? Kenpa harus kepada orang yang jelas-jelas menentang adanya hubungan sesama jenis?

Jungkook POV end

Autor POV

Jungkook berjalan sangat pelan menuju apartemennya yang tidak begitu jauh dari taman tempatnya ia bertemu Taehyung. Hari semakin larut namun ia begitu malas berada di apartemennya, bukan apa-apa ia hanya takut di sana, di sana terlalu banyak kenangan ia dan Taehyung. Sudah dua tahun ia dan Taehyung tinggal bersama atau lebih tepatnya Jungkook mengajak Taehyung tinggal di apartemen mewahnya dengan alasan ia kesepian, tentu saja dengan alasan seperti itu ditambah wajah memelas yang Jungkook berikan membuat Taehyung luluh dan setuju.
Brukk...
Jungkook tersadar dari lamunannya saat sebuah suara bantingan pintu masuk ke telinganya, ia mendongkak menatap ke arah depan lebih tepatnya ke arah pintu apartemennya yang dibanting kencang oleh seseorang. Di sana ada Taehyung sedang membawa dua koper yang ia yakin adalah baju dan barang Taehyung, namun ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi sampai sebuah suara menyadarkannya.
"Aku akan pergi dari apartemenmu, terima kasih karena sudah menampungku selama ini ... Jungkook-sii." Ucap Taehyung begitu dingin. Lalu berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Jungkook yang terdiam mematung.

POV end

Taehyung POV

Aku menghela napas berat seraya membaringkan tubuhku yang begitu terasa lelah di kasur milik Namjoon hyung, setelah pergi dari apartemen Jungkook aku memang langsung datang ke sini tempat satu-satunya yang dapat aku datangi tanpa harus mendengar pertanyaan-pertanyaan tentang masalahku saat ini. Aku menutup mataku mengingat lagi wajah laki-laki yang selama ini sudah aku anggap sebagai adik kandungku, bagaimana wajah itu dipenuhi oleh bulir air mata luka yang aku berikan. Sungguh demi apapun aku tidak pernah bermaksud membuatnya sehancur itu, emosiku begitu saja menguar tanpa bisa aku hentikan begitu mendengar pengakuan menjijikannya itu. Dia mencintaiku? Haha menjijikan.
tap... tap... tap
Aku membuka mataku saat aku mendengar suara seseorang melangkah ke arah kamarku, pasti Namjoon hyung. Pintu terbuka dan benar saja Namjoon hyung datang dengan sebuah nampan yang ia bawa.
"Aku tidak akan bertanya tentang masalahmu dan alasan mengapa kau keluar dari apartemen Jungkook sekarang, tapi jika kau mau menceritakannya aku bersedia mendengarkan." Ucap Namjoon hyung padaku "Nah, sekarang kau makan sebelum kau sakit" lanjutnya. Ahh aku begitu suka dengan Namjoon hyung dia selalu mengerti keadaanku, tidak seperti Seok Jin hyung yang selalu bertanya ini dan itu. Aku tidak pernah salah untuk memilih tempan ini sebagai tempat pelarian. Dengan tanpa disuruh dua kali aku langsung saja menyambar soup ayam yang Namjoon hyung bawa, satu suap dua suap tiga suap rasanya tidak seperti buatan Jungkook. Kenapa disaat seperti ini harus mengingatnya lagi? Aku menaruh mangkuk itu di atas nampan lagi, aku mengacak rambutku kasar kenapa tiba-tiba aku jadi rindu pada Bunny manis itu? Kenapa aku ingin melihat senyumannya yang selalu memperlihatkan gigi kelincinya? Ahhh brengsek ada apa denganku? Seharusnya aku melupakannya dan menjauh sejauh mungkin dari manusia menjijikan sepertinya. Tapi mengapa hatiku begitu terasa sesak? Oh tuhan bahkan ini begitu terasa menyakitkan. Aku menunduk sendu, wajah penuh air mata itu lagi-lagi melintas di otakku. Kini rasa bersalah mulai memenuhi perasaanku.
"Jungie-ah mianhae ... bogoshipo."

TBC

Oh ya ampun sorry yah kalo ceritanya aneh, demi apapun aku baru pertama kali bikin ff. Untuk next chapter mungkin aku bakal terusin kalau banyak yang minat, tapi kalo nggak yah nggak thanks yah buat yang mau baca ff abal-abal ini, so Jungie Wife's pamit dulu bye