Disclaimer : Not the owner of everything about FMA.
!
Diam.
Tak ada suara.
Bukan. Masih ada suara.
Goresan pena.
Suara kertas jatuh.
Tapak kaki.
Dan...
"AAAAAAAGH!"
...raungan.
"Riza! Kau membuatku gila!" kata sang Kolonel itu sambil menarik rambutnya kasar. Yang ditanya hanya diam, membaca koran. Roy Mustang-seorang alkimis negara yang populer di kalangan cewek-cewek di seluruh penjuru Amestris-sedang meraung dan meronta agar beban pekerjaannya dikurangi.
Tapi, kelakuannya itu membuat sang asisten malah tambah tidak bergeming.
"Riza, kumohon! Kurangi pekerjaanku!"
"..."
"Riza, tolong! Aku sudah gila melihat paperwork dari neraka ini."
"..."
"Riza-"
DOR!
Peluru telah tertancap di meja Roy, membentuk sebuah lobang yang masih mengeluarkan asap.
Roy melirik Riza. Riza hanya membaca koran, tapi ternyata di genggamannya telah 'bersemayam' Tokalevnya.
"Sudah Roy. Kerjakan semua itu atau resiko pulang tinggal nama" kata Riza sambil tetap membaca koran.
"Sedangkan kau? Mengapa kau tak bekerja?"
DOR!
Suara tembakan lagi.
"Aku sudah selesai, Sir."
Roy bergidik ngeri. Lobang kedua akibat tembakan Riza.
Tiba-tiba, ia punya ide yang sangat cemerlang.
"Riza, mau kah kau makan malam bersamaku, nanti malam."
DOR! DOR! DOR!
Rencana yang buruk...
...Dan dapat dipastikan sekarang, meja kerja Roy telah memiliki kawah-kawah baru yang menjadikannya seperti bulan di bawah tumpukan kertas.
FIN
.
.
Review?
.
.
A.N. : Akhirnya saya kembali lagi di fandom tercinta! XD Maaf kalau jelek, abal, dan sebangsanya lah.
