Please give your review on this fiction
———————————————
Aku berjalan di tengah hamparan salju, meratapi perbuatan ku yang dengan bodohnya merelakan sahabat yang ku cintai sejak lama kepada orang lain. Betapa bodohnya aku yang terlambat menyadari kalau aku mencintai nya
Mencintai nya sebagai lelaki
Bukan sahabat
Memiliki rasa ingin memiliki dan menikahinya, seperti itulah rasanya. Bahkan aku merasa bodoh mengingatku mengatakan kata itu sendiri. "Jagalah dia untukku, sekali kau sakiti dia, habislah kau" aku mengatakan itu dengan mulutku sendiri, mendoakan mereka agar tak berpisah. Betapa bodohnya aku
Bahkan sekarang pun, rasa dingin tak lagi kurasakan, mungkin karena rasa sakit lebih dominan, wajah ku yang membeku, ku hiraukan. Bibirku mulai memucat, aku tak merutuki diriku sendiri yang lupa membawa jaket di musim dingin. Mungkin memang ini tujuanku, sekali lagi, betapa bodohnya aku memilih pergi daripada melihat orang yang ku cintai akan menikah sebentar lagi.
Perlahan pandanganku mulai kabur, namun aku masih terus berjalan, berjalan diatas danau beku ini. Danau tempat kami menghabiskan waktu ketika kecil, masih terbayang ketika aku tenggelam disini, namun dia menolongku. Seuntai senyumku mengembang kala mengingat itu, mengingat pertama kali kita bertemu dan pertama kali aku menyukainya. Dia cinta pertama dan terakhirku.
•••••• Sound Of Winter••••••
...다음 후에 계속...
Hai aku newbie di ffn, aku masih belum ngerti cara post disini. mohon bantuannya teman teman ;)
