Disclaimer © Kagerou Days
≥⌂≤ I'm so sorry for this fanfic because it's so lammmmmeeee…..
Siapa Pembunuhnya?
-Part 1-
Pagi itu seperti biasa Shintaro mengenakan jersey merahnya, Ia hendak pergi ke rumah Ayano hari itu.
"Master, apakah kau akan menemui pacarmu?" Teriak seorang gadis cyber (penganggu) yang bernama Ene itu pada Shintaro.
"Oi, Ene siapa yang bilang begitu hah?" teriak Shintaro pada Ene.
"Kau sendiri yang bilang master!" Ene menjulurkan lidanya
"ah terserah lah." Kata Shintaro mengalihkan pandangannya
"hihihi master kau sangat lucu" kata Ene sambil menahan tawa.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan rumah Ayano, dengan gugupnya Shintaro memencet bel 'ting tong' suara bel berbunyi amat keras, tapi tak ada yang membukakan pintu ia terus memencet bel sampai ia kelelahan /?
"Ugh, apa tidak ada orang dirumah?" keluhnya kesal.
Dengan wajah sedikit khawatir karena hampir 2 jam ia memencet bel tersebut tapi tetap saja tak ada yang membukakan pintu untuknya, Terlintas dalam benak Shintaro bahwa ada yang mendobrak masuk kemudian orang itu membunuh Ayano.
"Ah- apa yang kupikirkan.." katanya sambil mengelengkan kepalanya.
"M-master Lihat!" Ene menunjuk pada jendela di lantai 2, terlihat jelas bayangan seorang gadis berambut sebahu.
"A-ayano?!"
Shintaro segera mendobrak pintu rumah ayano, ada banyak bercak darah di dinding
"Master, aura ini…." Kata Ene sambil mengigit bibir bawahnya.
"apa? Beritahu aku Ene!"
Ene hanya bias terdiam badannya gemetaran seakan ada setan didekatnya, dengan wajah makin khawatir Shintaro mendengar seseorang memanggil namanya.
"S-shintaro-kun to-tolong.."
Shintaro bergegas lari ke arah suara tersebut, tepatnya di lantai 2. Pintu kamar Ayano terbuka sedikit, ada bekas cap tangan berwarna merah disana, sepertinya itu Fanta /nyed dengan perlahan tanpa mengeluarkan suara Shintaro berjalan mendekat ke pintu, membukanya perlahan ia melihat tubuh gadis itu tergeletak berlumuran darah dan beberapa luka memar di wajah, shintaro segera menghapirinya
"Ayano apa yang terjadi?!" Tanya nya khawatir dengan keadaan Ayano yang penuh memar itu.
"d-dia a-da di belakang mu-" Kata gadis itu pelan sembari memuntahkan banyak darah dari mulutnya.
"Hah apa maksudmu bodoh?" disaat seperti ini pun Shintaro masih menyebutnya 'bodoh'
Tiba-tiba Ene berteriak dari ponsel Shintaro.
"M-Master! Lihat!"
"Diamlah Ene kita harus memanggil ambulan!" Bentak Shintaro
"T-tapi master ini gawat, orang ini membawa pisau!"
Shintaro terkaget saat mendengar ene bilang 'pisau' ia menoleh kebelakang dan melihat seorang lelaki berdiri tepat dibelakangnya memegang pisau berlumuran darah.
-To Be Continue-
