Snow White

_Konoha 3 November 1998_Sore hari_

Musim salju di Konoha City, seharusnya menjadi moment yang menyenangkan bagi anak kecil untuk bermain lempar salju, namun tidak bagi gadis kecil ini. "D-dingin..." Rintih seorang anak perempuan bercepol dua yang berumur 5 tahun sedang menggigil kedinginan di ayunan taman Konoha, Tiba-tiba datang seorang anak laki-laki bermata lavender berambut panjang seumuran dengannya datang mendekat, "Hei, tidak baik anak perempuan sendirian di taman, apalagi musim salju begini, nanti dingin loh" Ucap anak laki-laki itu seraya melilitkan syal miliknya ke leher gadis kecil itu, "E-eh? Apa yang kau lakukan? Siapa kau? Inikan syalmu?" Tanya gadis kecil itu sedikit kaget, dia bahkan tidak kenal dengan laki-laki ini, "Ya, tidak apa-apa, aku tidak kedinginan kok, oya lebih baik kau berbaikan dengan orang tuamu, kau jangan egois seperti itu." Ucap laki-laki itu dengan nada yang berkesan dingin, "Ha? Tau dari mana kau kalo aku sedang marahan dengan orang tuaku?" Tanya gadis kecil itu bingung, "Terlihat jelas dari wajahmu, akupun pernah seperti itu, tapi kita tidak boleh egois, hm... sudah dulu ya, aku harus pulang sudah hampir malam, pikirkanlah lagi perkataanku ini. Sampai jumpa lagi!" Jawabnya seraya pergi dan meninggalkan gadis kecil itu sendirian. "Laki-laki yang aneh, sifatnya agak dingin, Ah... aku tidak sempat berterima kasih padanya, benar juga sih perkataannya, hm... kalau begitu, terimakasih Pangeran 'Snow White'ku." Ucap gadis itu sambil tersenyum dan pergi kerumahnya.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Warning: AU,OOC,TYPO, dll.

Chapter 1

_Konoha 20 November 2008_Malam Hari_

"Sudah, 8 tahun..." Gumam perempuan bercepol dua yang bernama Tenten, sedang duduk di bangku taman Konoha sambil menikmati salju yang sedang turun di kota itu, dia menggunakan pakaian dingin yang lengkap, tidak seperti dulu, pada saat dia sedang bertengkar dengan keluarganya. Dan bertemu oleh pangeran 'Snow White'nya itu.

"Tenten!" Seru seorang perempuan berambut kuning diikat 1 seperti buntut kuda bernama Ino sedang menghampiri Tenten dan duduk di sebelahnya.

"Kau tidak kedinginan? Oya, syal itu masih kau simpan ya?" Tanya Ino sambil menunjuk syal putih yang melilit di leherku.

"Hm, tentu saja, kalau aku bertemu dengannya aku akan berterimakasih seraya mengembalikan syalnya ini, berkat dia aku dan orang tuaku berbaikan lagi." Ucap Tenten sambil tersenyum dan masih memandang salju yang berjatuhan dengan indahnya.

"Uh..., tapi bukannya itu sudah lama sekali Ten? Sudah 8 tahun! Apa dia masih ingat dengan syal itu?"

"Tentu saja, dia itukan pangeranku, masa tidak ingat dengan 'putri'nya" Jawab Tenten.

"Hihi, kau ini memang lucu, memberi nama kok pangeran Snow White, yang ada juga putri Snow White! Aku jadi penasaran kenapa kau memberi nama pangeranmu Snow White?" Tanya Ino penasaran.

"Hehehe, kapan-kapan ya Ino kuberi tau, Eh, udah hampir larut malam nih! Ayo kita pulang besokkan hari senin, hari pertama masuk SMA." Jawab Tenten seraya berdiri dari bangku taman.

"Ihhh..., ya udah deh, hm... benar juga, ya sudah ayo kita pulang!" Ucap Ino seraya berdiri dari bangku taman dan pergi bersama Tenten kerumahnya masing-masing.

_Konoha Senior High School_Pagi Hari_

'Ini dia kelas X-B, Huft, hari pertama masuk sekolah membuatku gugup, bagaimana dengan Ino ya? Semoga aku sekelas dengannya' Gumam Tenten dalam hati. Tenten tidak bareng dengan Ino karna rumahnya yang lumayan jauh darinya.

Dengan pelan dia membuka pintu dan mendapatkan kelas yang kosong, hanya ada beberapa bangku dan meja yang memang disediakan untuk murid X-B.

"Masih kosong, ternyata aku orang pertama ya yang masuk kelas ini." Ucap Tenten sambil mencari tempat bangku yang menurutnya nyaman untuk tempati. Setelah Tenten mendapat bangku yang menurutnya nyaman, Tenten terkejut saat ada suara seseorang yang berasal dari meja guru.

"Tidak juga" Ucap laki-laki itu.

Tenten meletakkan tasnya di meja dan berjalan mendekati laki-laki itu, "Kau siapa? Murid X-B juga ya? Wah, berarti aku yang ke-2 ya? Haha, kalau bagitu salam kenal, namaku Tenten, namu siapa?" Tanyaku sambil mengulurkan tangan, namun tidak ada respon darinya.

"Jangan sok akrab." Jawabnya ketus, dan pergi meninggalkanku sendirian.

"Ih, apa-apaan dia, jutek sekali, aku kan hanya ingin berteman dengannya saja." Ucapku sedikit kesal.

SKIP TIME

Teng Teng Teng

Bel pulangpun berbunyi aku segera keluar kelas dan mencari Ino, aku ingin sekali curhat dengannya tentang laki-laki yang tadi pagi itu. 'Huh, hari pertama masuk sekolah yang tidak menyenangkan, aku juga belum mendapatkan teman.' Runtukku dalam hati. Tiba-tiba aku menubruk seseorang.

BRUK

"A-aduh, kalo jalan liat-liat dong! ,Ah! Gimana nih, supnya tumpah ke bajuku, kau harus ganti rugi!" Ucap perempuan itu sambil membentak Tenten.

Akupun berdiri sambil mengelus kakiku yang terinjak olehnya, "A-aku minta maaf, aku akan buatkanmu sup lagi, tapi hanya bisa besok, eng, kalau baju, akan kupinjamkan baju olah ragaku, a-" Belum sempat Tenten menyelesaikan kalimatnya, perempuan itu memotong pembicaraannya

"Hem..., bagaimana kalau Syalmu itu saja? Kau tidak usah membuat sup atau meminjamkan bajumu, bagaimana?" Ucap perempuan itu seraya berseringai.

"Ma, maaf aku tidak bisa memberikan syalku ini, karna ini bukan milikku, dan berharga bagiku." Ucap Tenten lirih seraya memegang syalnya itu.

"Hah! Kau ini, sudah diberi keringanan malah ngelonjak!, tidak akanku maafkan!" Bentak perempuan itu sambil menarik syal itu dari leher Tenten.

"Ja-jangan! Uhuk... uhuk..." Tenten dengan sekuat tenaga mempertahankan syal itu dari lehernya.

"HENTIKAN" Tiba-tiba datang seorang laki-laki sambil menghentikan perempuan yang sedari tadi menarik syalku.

"E-eh, Neji-san." Ucap perempuan itu gagap.

"Kalian seperti anak kecil saja, sekarang berhenti dan pulang kerumah kalian masing-masing." Tegas Laki-laki yang bernama Neji itu.

"Maaf kan saya, Neji-san, sa-saya permisi dulu." Ucap perempuan itu seraya mengambil mangkuk sup dan juga menatapku sinis dan pergi meninggalkanku bersama dengan Neji.

"Kau jangan hanya bengong, cepat sana pulang" Ucapnya sambil sambil pergi meninggalkanku.

"Tu-tunggu! Neji-san!" Cegahku sambil berlari ke arahnya, Dia menghentikan Langkahnya dan berbalik kerahku.

"Ada apa, hah?" Jawabnya sinis , "Hei, kau ini jutek sekali sih, pantas perempuan tadi takut melihatmu, padahal kaukan murid baru disini, sama sepertiku, tapi kau memang menonjol dikelas, karna sifatmu itu." Jawabku sambil menceramahinya.

"Memangnya kenapa? Sifatku ya seperti ini, kau tidak usah ikut campur"

"Huh, baiklah... aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karna sudah menyelamatkanku dan syal kesayanganku." Ucap Tenten senang karna syalnya tidak jadi direbut oleh perempuan tadi.

"Hn, tidak masalah, tapi, memangnya syal itu sangat berarti bagimu? Syal itu sudah jelek, kenapa kau tidak beli saja yang baru? Kau sangat aneh." Tanya Neji dengan muka yang datar.

"Hehe, ini memang syal sederhana yang jelek, tapi ini barang berharga bagiku, seseorang memberikan ini untukku, dan karna sarannya aku jadi berbaikan dengan orang tuaku." Ucap Tenten sedikit curhat dengan Neji.

Neji hanya diam sambil melihat syal itu lekat-lekat, Ekspresi Neji berubah ketika ia mengingat sesuatu yang membuatnya agak kaget.

"Ada apa? Ada yang aneh dengan syal jelekku ini?" Tanya Tenten sedikit tersinggung karna dari tadi syal kesayangannya dilihat sampai seperti itu oleh Neji.

"Cih, tidak ada apa-apa, aku pergi dulu." Jawabnya sambil berbalik pergi.

'Ada apa dengannya? Sifatnya jadi aneh saat melihat syal ini, hum... aku juga merasa lega ketika aku mengatakan terima kasih, ah biarin lah memangnya apa urusanku dengannya. Lebih baik aku segera pulang.' Gumam Tenten sambil bergegas pulang kerumahnya.

"Aku pulaaaang," Teriak Tenten saat masuk rumah, "Wah, selamat datang Tenten, ibu lihat kau terlihat senang hari ini." Tanya Ibu. "Iya, aku juga tidak tau kenapa, oya bu, aku kekamar dulu ya, capek." Ucapku langsung keatas setelah mendapat persetujuan dari ibu.

Aku langsung merebahkan diriku di tempat tidur, 'Neji' Gumamku sambil memandang langit-langit kamarku, 'Mata lavendernya yang seputih salju (White), dan sifatnya yang sedingin salju (Snow), (Snow)(White)' Gumamku dalam hati.

"AH! Tidak mungkin!, apa dia adalah... "

TBC

Hahaha, mungkin judul dan isinya kurang nyambung, but, hope you like it!

RnR Please?