*Olala*

Disclaimer : Naruto milik Om Masashi tapi cerita ini milikku~

Genre : Romance & Humor

Rating : Teen

Warning : amat sangat OOC,missed typo(s),alur cepat,drabble(?),judul gak sesuai cerita

Dont like? Dont read,minna^^

.

.

.

.

.

Akh...Hinata benci sekali ini.

Suara yang sangat berisik itu tiba-tiba saja kembali mengganggu ketenangannya yang sedang belajar didalam kamar. Begitu berisik hingga rasanya Hinata ingin sekali berteriak untuk menghentikan suara itu yang entah mengapa semakin bertambah kencang seakan sedang mengejeknya. Dia menarik-mengeluarkan napas berulangkali untuk menenangkan diri lalu meraih headphonenya dan memasangnya ditelinga untuk meredam suara berisik itu.

Setelah beberapa lama dia tetap merasakan suara itu tetap terdengar berisik ditelinganya dan akhirnya dia tidak bisa menahan diri lagi,perempatan segera muncul dikening Hinata dan dengan langkah geram dia melangkah keluar dari kamarnya.

"NARUTO-KUN,JANGAN BERISIK!"seru Hinata seraya menggebrak pintu kamar cowok itu yang berada diseberang kamarnya.

"UWAAA,"Naruto yang mendengar suara bombastis Hinata segera terjatuh dengan tidak elitnya dari kursi yang menopang tubuhnya. "Ada apa Hinata-chan,kenapa kau berteriak?"

Hinata hanya menggeram gemas mendengar pertanyaan Naruto yang terdengar sangat polos lalu melangkah ke speaker yang berada di kamar itu dan segera memutar bulatan kecil disana untuk mengecilkan suaranya. Naruto yang sudah bangkit dari posisi tidak elitnya sekarang sedang menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu terkekeh pelan,sudah menyadari kesalahannya.

"Gomen ne,Hinata-chan..."ucapnya merasa bersalah.

Hinata tidak berbicara apapun selama beberapa saat,mata lavendernya hanya menatap Naruto tajam lalu akhirnya menghela napas dan membuka mulutnya. "Iya,aku maafkan kok,"

"Aaa Hinata-chan,kau memang baik sekali padaku~"ucapnya lagi dengan nada terharu.

Naruto melemparkan kedua tangannya dengan lebar untuk segera memeluk perempuan berambut indigo panjang itu. Hinata hanya diam melihat pemuda pirang itu-yang dengan gaya slow motion-melangkah mendekatinya dengan background berbunga-bunga menghiasi bagian belakangnya.

Entah mengapa tiba-tiba niat jahat segera muncul dipikiran Hinata untuk membalas dendam pada pemuda pirang jabrik dengan mata sebiru safir tersebut.

1

2

3

Hup,Hinata segera bergeser kesamping dengan menyisakan kaki kanannya yang terjulur didepan pemuda itu. Naruto yang tidak menyadari hal itu tentunya segera tersandung oleh kaki Hinata dan kembali terjatuh dengan tidak elit dengan posisi mencium lantai kamarnya.

"Ups,maaf Naruto-kun~"kata Hinata dengan senyum jahil terlukis dibibirnya.

Rasakan! batin Hinata puas.

Naruto hanya diam,kurasa dia pingsan. Hinata yang sudah menyadari hal itu hanya mengangkat bahu tidak peduli lalu melenggang ke kamarnya untuk melanjutkan kegiatan belajar dengan tenang,meninggalkan pacar hiperaktifnya yang masih terbaring tidak sadarkan diri di kamarnya.

.

.

.

.

.

FIN

A/N :

Halo~ ketemu lagi dengan saya yang masih membawa pairing NaruHina dalam fanfic kedua ini.

Kalo readers mau tahu tumben-tumbenan loh orang kaku ini buat cerita humor. Yah sebenernya sih -kalo mau jujur- fanfic ini tiba-tiba kubuat karena perasaan bete karena ditinggal ibu sama 2 adek pergi jalan-jalan #plakk *curcol*

Gimana menurut readers? Apakah fic drabble ini mau dilanjut atau end sampai disini? Kalau mau lanjut bakal aku lanjutin kok,tapi aku gak janji update-annya bakal cepet,nunggu bad mood muncul soalnya *ngeles

Kasih tahu aku ya,makasih atas waktunya minna~