Fanfic kedua ku

Semoga suka

Warning : Typo, OOC , Miss Typo dll

Chapter : 1

Keluarga Uchiha dan keluarga Haruno adalah keluarga yang menjalin tali ikatan sebagai sahabat dari sejak dulu. Keluarga ini juga dikenal sangat dekat di banyak bidang. Mereka juga menjalin kerja sama antar perusahaan. Keluarga ini pun juga kaya raya. Saat ini keluarga Uchiha dan keluarga Haruno tengah dilanda kebahagiaan luar biasa. Bukan karena harga saham perusahaan naik atau yang berhubunhan dengan uang melainkan, nyonya besar Uchiha dan Haruno tengah hamil tua. Bukankah ini berarti akan membuat rumah menjadi semarak dengan lantunan dari bayi yang tengah dikandung?. Fugaku Uchiha dan Kizashi Haruno sekarang tengah berada di ruang tunggu. Karena mereka tengah menunggu malaikat kecil yang akan mereka gendong tak lama lagi.

"Fugaku apa kau membawa hadiah untuk bayi mu? Lihat pisau khusus ini memiliki lambang keluarga Haruno pada gagangnya. Bukankah ini bagus?. Dan aku akan memberikannya kepada anakku nanti. Akan ku perlihatkan pada ibunya dulu" Ucap Kizashi dengan senyum yang tak pudar dari tadi.

"Aku membawanya Kizashi, kita memang sahabat sepemikiran. Aku juga menghadiahkan sebuah pisau khusus ini yang memiliki lambang keluarga Uchiha. Dan aku juga akan memperlihatkannya dahulu pada Mikoto. Kukira ini waktunya. Ayo kita ke kamar inap mereka diam-diam dahulu selagi mereka tengah berjuang" Jawab Fugaku tenang dengan senyum tipis tertampak pada wajah wibawanya

"Oke baiklah. Ayo pergi" Kizashi berdiri dan berjalan lebih dulu. Lalu Fugaku pun ikut berdiri dan juga melangkah menyusul Kizashi

"Hn" Jawab Fugaku singkat.

Tak lama kemudian mereka tiba di ruangan yang di tuju. Saat mereka masuk ternyata Itachi sudah berada di dalam ruangan bersama seorang maid dari keluarga Uchiha yang ditugaskan sebagai pengasuh pribadi untuk Itachi. Itachi sekarang berusia empat tahun. Dia anak laki-laki yang manis, ceria dan suka sekali tersenyum kepada siapapun. Dia seperti ibunya yang murah senyum.

"Tou-san. Apa Kaa-san dan bibi Mebuki masih lama? Aku ingin lihat adik bayi sekarang Tou-san. Aku ingin mengajaknya bermain bersamaku jika ia sudah keluar dari perut mereka" Itachi tak sabaran. Semenjak sampai di rumah sakit dia jadi banyak tanya. Fugaku dan Kizashi tersenyum mendengar celoteh anak empat tahun ini.

"Tunggulah sebentar lagi , tak lama lagi adikmu akan kesini bersama anak bibimu. Aku harap kau sabar menunggu. Apa kau sudah ma..." Ujar Fugaku seraya memegang pucuk kepala anaknya dan sedikit mengacak rambut hitamnya.

Braakk

Pintu datanglah seorang pria berjas rapi yang tampaknya adalah orang dari keluarga Haruno

"Kizashi-sama dan Fugaku-sama ini ada keadaan darurat. Cepatlah kalian harus ke kantor sekarang. Ada hal yang sangat genting" pria itu berkata dengan raut wajah cemas dan khawatir.

"Baiklah ayo Fugaku. Sampai jumpa Itachi. Ah iya aku lupa Fugaku letakkan saja dulu hadiah kita di atas meja disamping ranjang ini" Kizashi meletakkan pisaunya di atas meja lalu beranjak untuk keluar ruangan

"Hn. Sampai jumpa nak" Fugaku meletakkan hadiahnya juga lalu pergi keluar ruangan.

"Cepat kembali yaah. Tou-san dan paman" ujar Itachi sambil sedikit berteriak

"Ayame-nee ayo bermain petak umpet. Dan kau yang jaga. Kau harus keluar dan menghitung. Aku akan bersembunyi di dalam ruangan ini" Ucap Itachi kemudian berdiri lalu menarik tangan Ayame untuk bermaksud menyuruhnya keluar.

"Baiklah Itachi-sama. Bersiaplah" Ayame keluar dan Itachi berlari kesana kemari mencari tempat persembunyian. Lalu akhirnya mata onyx nya tertuju di lemari kecil yang berada berhadapan dengan ranjang tidur rumah sakit. Ada dua lemari di ruang ini. Dia bersembunyi di salah satunya

"Ayame kau di panggil oleh nenek Chiyo dia ada keperluan denganmu" ujar pria paruh baya yang baru saja datang dan mendekati Ayame di dekat pintu ruangan keluarga kaya ini

"Ah baiklah terima kasih. Aku permisi tolong kau jaga Itachi-sama dia di dalam ruangan ini" Ayame lalu melangkah pergi meninggalkan pria ini sendirian di depan pintu.

Pria ini lalu masuk ke ruangan yang ditimggalkan Ayame kepadanya. Dia melhat sekeliling ruangan tapi ia tak menemukan sosok Itachi kecil di dalam ruang ini

'Mungkin dia ke kamar mandi. Dimana pisau-pisau yang kulihat tadi?pria ini membatin

Lalu pria ini berjalan mendekati jendela dan memandang apa yang ada di luar jendela

'Siapa dia? Dimana Ayame-nee?' Itachi membatin karena melhat pria asing masuk seenaknya masuk ke dalam ruang ini. Rambut pria ini panjang tak dkuncir. Panjangnya sepinggang.

'Dan dugaan ku benar aku menemukan sesuatu yang menarik disini' pria ini mendekat ke meja dimana Fugaku dan Kizashi meletakkan hadiah untuk anak-anak mereka. Pria itu mengambil pisau itu lalu menyembunyikan pisau itu. Setelah dia mengambil pisau itu pria tadi keluar ruangan tanpa berbicara satu katapun sedari tadi.

Fugaku dan Kizashi temgah sibuk dengan kertas-kertas penting yang merada di atas meja mereka. Mereka memang di ruangan yang sama tetapi di meja yang berbeda. Kizashi berada di meja kerjamya sedangkan Fugaku di meja dekat sofa yang biasanya mereka meregangkan otot letih mereka selagi pekerjaan tidak ada.

Drrrtttt drrrttt

Hp Fugaku dan Kizashi bergetar bersamaan. Mereka langaung mengangkat hp mereka. Itu adalah panggilan. Mereka mengubah profil hp mereka menjadi getar karena tidak ingin menganggu konsentrasi mereka di saat keadaan genting ini

"Halo.."Ucap mereka kompak tanpa mengalihkan fokus mereka ke kertas-kertas penting ini.

"Benarkah.."mereka berkata kompak lagi dan tangan mereka berhenti berkutaknatik pada kertas itu.

"Baiklah aku segera kesana.." mereka berkata kompak tiga kali berturut turut. Memang mungkin ini sesuatu kejadian yang kebetulan. Mungkin juga tidak karena mereka mendapat panggilan dari tempat yang sama yaitu rumah sakit.

"Fugaku../ Kizashi.." Mereka langsung menatap mata setelah memanggil satu sama lain beberapa detik.

Mereka seperti mempunyai kekuatan umtuk bertelepati. Setelah menatap tadi mereka mengerti satu sama lain. Tanpa ba bi bu lagi mereka tancap gas menuju rumah sakit tempat dimana nyonya Uchiha dan Haruno berada. Mereka mendapat panggilan tadi karena ternyata malaikat kecil yang dinantikan telah lahir kedunia. Selamat datang di dunia malaikat kecil Uchiha dan Haruno.

Itachi menyangka bahwa permainan petak umpet bersama Ayame telah selesai. Itachi berpikir bahwa Ayame sangat lama menghitung. Apa Ayame tidak bisa menghitung atau lupa cara berhitung?. Tidak!. Itachi yakin Ayame tertidur di luar karena terlalu banyak memghitung. Pikiran anak-anak.

Itachi baru saja membuka pintu. Baru saja sengah terbuka

Braakkk

Pintu ruangan ini terbuka sangat kuat membuat Itachi terkejut. Lantas refleks dia menutup pintu lemari kecil itu. Itachi kira Ayame sudah bangun dan akan melanjutkan permainan mereka. Itachi salah yang masuk bukan Ayame ternyata Ibunya dan Mebuki yang masuk bersama benerapa suster dan tunggu pria rambut panjang tadi juga masuk kedalam ruangan. Dengan sigap suster-suster itu memindahkan Mikoto dan Mebuki ke ranjang terpisah tapi berseberangan.

"Aku akan menunggu Mikoto-sama dan Mebuki-sama. Kalian keluarlah" ucap pria ini. Itachi tersentak mendengar suara pria paruh baya ini. Suara ini familiar ini sungguh sangat ia tahu tapi ia lupa suara siapa gerangan.

"Baiklah tuan kami undur diri" salah satu suster berucap dan lalu semua membungkuk hormat pada pria tadi

Suster keluar dari ruangan yang menyisakan dua kaum Adam dan dua kaum Hawa ini di dalam keheningan. Pria ifu berjalan ke tengah antara ranjang nyonya besar itu lalu mengeluarkan pisau hadiah yang diambilnya tadi. Dan memeganng pisau dikedua tangannya.

Mikoto berada di ranjang kiri sedangkan Mebuki di ranjang kanan. Pria ini memegang pisau Uchiha di sebelah kanan dan memegang pisau Haruno di kiri

"Selamat jalan ke neraka wanita-wanita jalang. Matilah..." ucap pria paruh baya itu sambil mengangkat pisau mengarah ke dada mereka dan..

Jleeepp

Pisau tertusuk di kedua dada mereka berdua yang sedari tadi mereka masih tak sadarkan diri. Mata Itachi terbelelak mulutnya menganga. Ia terkejut apa yang pria itu lakukan pada wanita yang tengah berbaring di ranjang itu.

"Kaa-san apa yang terjadi? Paman apa yang kau lakukan pada Kaa-san ku kenapa kau menancapkan pisau ke dada Kaa-san. Bukankah pisau itu tajam nanti Kaa-san ku terluka hiks..hiks.." Itachi tak tahan membendung air matanya. Ia keluar dari persembunyiannya. Dengan air mata berlinang kemudian dia memegang jas pria itu dari belakang.

"Oh Kami-sama kenapa dia disini. Menyingkir dari sini.." pria itu berbalik dan mendorong Itachi sampai terduduk. Pria itu lari keluar pintu dan berusaha melarikan diri.

"Hei mau keman kau jangan lari. Jawab pertanyaanku..hiks..hiks" Itachi bangkit lalu menyusul pria itu dengan air mata

Sampai ke parkiran rumah sakit pria itu lekaa masuk ke mobil. Sebelum pria itu melarikan diri dengan mobilnya. Itachi baru sampai dengan napas yang memburu. Dia hanya sempat melihat plat mobil dan melihat lambang seperti ular yang membentuk lingkaran di ataa plat mobil itu.

'Aku akan mengejarmu sampai dapat paman. Tunggulah' Itachi mengepal tangannya erat lalu berbalik untuk menuju ruang tadi untuk melihat kondisi Kaa-san nya.

.

Itachi mendengar ada pertengkaran kecil di dalam ruangan yang ia timggalkan tadi. Pertengkaran antar satu pria dan satu pria lainnya yang tak lain dan tak bukan adalah Fugaku Uchiha dan Kizashi Haruno. Itachi takut dan hanya mengintip dari luar

"Apa maksudmu Fugaku! Kau kira aku yang melakukannya? Lihat itu baik-baik istriku ! Pisau siapa itu brengsek !" Bentak Kizashi pada Fugaku

"Lalu pisau siapa yang ada di dada istriku bangsat! Pisau dengan lambang Haruno! Kau pasti menyuruh orang bukan? Pikir pakai otakmu dari tadi kau lah yang mencurigakan. Kau sengaja bukan mengajakku ke kantormu untuk membantu kerjaan mu itu hah!" Bentak Fugaku dengan mengepal tangan erat.

"Dasar kau bajingan! Kau lah yang membayar orangmu untuk membunuh istriku. Bukankah itu memang tugas kita bajingan. Kau memang tak dapat dipercaya. Uchiha memang orang yang haus kekuasaan. Kau sekarang bukan sahabatku. Ingat itu Uchiha" Kizashi menunjuk muka Fugaku

"Kau yang keparat! Ingat kau dulu bisa mendapatkan Mebuki karena aku! Aku yang menolak Mebuki untukmu. Apa kau lupa tampan? " Fugaku menepis tangan Kizashi dan berjalan mendekati lalu mencabut pisau dengan lambang Haruno dan berjalan keluar ruangan

"Kau sekarang bukan sahabatku. Ingat itu Haruno" Fugaku pergi dan memergoki Itachi yang mengintip dan langsung menggendong Itachi pergi dan menuju ruang bayi untuk mengambil anaknya yang baru lahir. Lalu pergi dari rumah sakit sesampainya mansion Uchiha dia memberi tugas kepada Sakumo Hatake selaku tangan kanannya untuk segera memanggil pulang para pelayannya yang masih dirumah sakit.

"Akan ku balaskan dendammu Mebuki sayang." Kizashi mencium kening Mebuki lalu mencabut pisau berlambang Uchiha lalu menuju ruang bayi untuk mengambil anaknya lalu pergi ke parkiran.

"Kau adalah Sakuraku. Sakura Haruno ku" Kizashi mencium anaknya yang warna rambutnya merah muda seperti bunga Sakura. Lalu menuju mansion Haruno

Sementara itu di Mansion Uchiha. Fugaku telah menyerahkan bayinya pada nenek Chiyo untuk di urus lalu dia menggendong Itachi ke kamarnya. Sesampainya di kamar Itachi terbangun.

"Tou-san aku siapa yang menusuk dada Kaa-san dan juga bib.." Fugaku segera menutup bibir kecil Itachi denfan telunjuknya yang besar

"Ssatt... Tou-san sudah tahu siapa itu. Jangan kau katakan lagi. Aku tak ingin mendengar nama itu lagi nama Haruno itu" Potong Fugaku sambil menahan gejolak amarah pada dirinya.

Fugaku pergi setelah mengucapkan itu dan menuju kamarnya untuk berduka atas kematian istrinya hari ini.

"Tou-san aku akan menunjukkan padamu siapa sebenarnya yang melakukannya..Oyasumi Tou-san Kaa-san dan adik baruku" Ujar Itachi pelan lalu tertidur

T

B

C