Almost Lover

.

.

Fairy Tail ©Hiro Mashima

This Fic © Aline no Tandoku

Almost Lover © A Fine Frenzy

.

.

Erza tidak akan pernah bisa melupakannya. Jellal Fernandes.

Your fingertips accros my skin

The palm trees swaying in the wind

Images

Tidak ada yang pernah seindah itu. Saat dia menyentuh tangannya, tertawa bersamanya. Harum tubuhnya, hangat kulitnya yang begitu menyenangkan. Tidak akan pernah ada yang dapat menggantikannya. Menggantikan senyuman yang begitu tulus.

You sang me Spanish lullabies

The sweetest sadness in your eyes

Clever trick

Ia selalu menyanyikannya lagu sebelum tidur ketika ia tidak bisa tidur karena mimpi buruk. Ia selalu mengelus rambutnya dengan lembut, membuatnya benar-benar tenang.

I never want to see you unhappy

I thought you'd want the same for me

Senyumnyalah yang paling penting. Sejak kapan ia berpikir seperti itu? Bahkan sampai sekarang, seorang Erza Scarlet masih sering terbangun dari mimpinya. Mimpi tentang dia.

Goodbye, my almost lover

Goodbye, my hopeless dream

I'm trying not to think about you

Can't you just let me be?

Dan saat-saat ketika Jellal ingin membunuhnya. Itu semua salahnya, ia tahu. Tapi kenapa Erza selalu merasa bersalah setiap kali memikirkannya? Seperti sedang menjatuhkan teman terbaikmu kedalam sumur yang paling dalam. Semuanya terasa salah.

So long, my luckless romance

My back is turned on you

I should've known you'd bring be heartace

Almost lover always do

Dan hal yang paling tidak bisa dimaafkan olehya. Ia meninggalkannya. Untuk yang kedua kalinya. Dengan keadaan yang buruk. Ia tidak akan, dan tidak akan pernah melupakan betapa berartinya seorang Jellal Fernandes baginya. Tapi ia telah memunggunginya, dan beraih ke keluarga barunya—Fairy Tail. Sebuah keputusan tepat dan yang paling tidak tepat dalam hidupnya.

We walked along a crowded street

You took my hand and dance with me

Images

Suatu kejadian bagai menghantamnya. Ketika Jellal memegang tangannya dengan erat, menariknya, kemudian berdansa bersamanya. Dengan alunan musik alam saat malam tiba. Wajahnya memerah malu, sekaligus menikmati apa yang sedang mereka lakukan.

And when you left you kissed my lips

You told me you'd never ever forget these images, no

I never want to see you unhappy

I thought you want the same for me

Tidak lama untuk mengetahui bahwa ia mencintai Jellal. Rasanya terlalu asli—terlalu mudah. Ia tahu bahwa ia mencintai Jellal dari sifat-sifatnya yang bersahabat. Jellal selalu tahu apa yang disukai dan tidak disukainya. Ia selalu memeluknya saat Erza menangis. Jellal adalah sahabat yang terbaik, namun takdir berkata lain.

Goodbye, my almost lover

Goodbye, my hopeless dream

I'm trying not to think about you

Can't you just let me be?

So long, my luckless romance

My back is turned on you

I should've known you'd bring be heartace

Almost lover always do

Sebuah percakapan terngiang di telinganya. Tidak lama setelah ia berpisah dengan Jellal untuk yang kedua kalinya. Ketika akhirnya ia menghapus air matanya.

"Dia sudah berusaha membunuh Erza."

"Terus kenapa?"

"Bisakah kau mengerti, Lucy? Kenapa Erza masih mau menangisi orang yang memperlakukannya seperti itu?"

"Kau bodoh, ya, Gray? Erza mencintai pria itu!"

I cannot go to the ocean

I cannot drive the streets at night

I cannot wake up in the morning

Without you on my mind

So you're gone and I'm haunted

And I bet you are just fine

Did I make it that easy

To walk right in and out of my life?

Apakah itu menjadi terlalu mudah? Melepaskan Pangeran Impiannya yang begitu di cintainya—dua kali? Rasanya terasa sengit saat memikirkan itu. Ia terlalu mencintai Jellal. Tapi bahkan orang yang paling bodoh pun tahu. Jellal sudah tidak ada di dalam hidupnya. Terlalu singkat. Terlalu menyiksa. Ia tidak menginginkannya pergi. Tapi Jellal pergi begitu saja. Seakan-akan ia dibolehkan masuk dan keluar sesuka hatinya dari hidup seorang Erza Scarlet. Meninggalkan sang gadis bersama dengan air matanya.

Goodbye, my almost lover

Goodbye, my hopeless dream

I'm trying not to think about you

Can't you just let me be?

So long, my luckless romance

My back is turned on you

I should've known you'd bring be heartace

Almost lover always do

"Aku tidak tahu… aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku terlalu lemah, bukan? Aku tidak akan menyalahkanmu, Erza… bila kau ingin membunuhku, untuk membalas dendam Simon."

Plak. "Kau tidak pernah seperti ini, Jellal."

"Aku tahu itu… dan aku tidak mau menyangkalnya, Erza,"

"Kukira kau masih yang dulu." Air mata sang Scarlet menetes.

"Aku tidak berubah, Erza. Setidaknya ada bagian dari diriku yang tidak."

"Apa itu?"

"Aishiteru, Erza. Saranghae hamnida. I love you."