Seven Days

— Day 01 : Monday —

beginning of the love game

.

.

Katekyo Hitman Reborn! © Amano Akira

This fic © Kazue Ichimaru

.

Warning! This is shonen-ai and 8059 (YamamotoxGokudera) pair. Maybe OOC. Maybe you'll find a lot of typos here. Those who doesn't like it feel free to click 'back'

.

.

Enjoy!


Gokudera berjalan dengan kesal, menyusuri jalan menuju ruangan klub baseball sambil melirik kanan-kiri. Dirinya sedang mencari seseorang dengan senyuman bodoh di wajahnya. "Che! Mana sih si yakyuu-baka itu! Berani-beraninya dia membuat Juudaime menunggu. Lihat saja nanti kalau ketemu!"

Pemuda berambut perak itu terus menyusuri, hingga ia mendapati sosok punggung pemuda berambut raven di belakang sebuah pohon dekat lapangan baseball. Gokudera mendengus lagi, "ngapain dia malah diam disana bukannya langsung menghampiri kami!" dan melanjutkan mendekati sosok pemuda itu.

"Woi, Yamamoto! Apa yang kau lakukan di-…" Iris emerald itu nampak melebar sedikit, "…sini?"

Pemuda berambut raven itu menoleh menatap Gokudera, "Gokudera!" ucapnya, sepertinya terkejut melihat kedatangan sang penjaga badai.

Kini, di hadapannya, ada Yamamoto yang sedang berdiri menghadap seorang gadis manis. Setahu Gokudera, gadis manis itu manajer klub baseball. Dan dia, si gadis manajer itu, menatapnya kaget dengan wajah yang bersemu merah, di tangannya terdapat sepucuk surat dengan amplop berwarna merah muda yang disodorkan ke arah pemuda raven itu; menunggu Yamamoto untuk mengambil suratnya.

Dengan otaknya yang pintar, Gokudera langsung tahu kalau sekarang ia datang di saat yang tidak tepat.

"Uhm, maaf sepertinya aku menggangu?" tanya pemuda keturunan Italia itu dengan nada sarkastis, alisnya mengerut jengkel. "Aku pergi. Kau harus langsung menemui Juudaime setelah ini selesai, yakyuu-baka."

Tetapi, sebelum melangkah lebih jauh, betapa terkejutnya ia saat sebuah lengan menarik dan langsung memerangkapnya ke dalam rangkulan.

"Maaf, manajer! Sebenarnya aku jatuh cinta pada Gokudera jadi aku tidak bisa menerimamu sebagai pacarku, hehe." Yamamoto terkekeh tanpa dosa, tangan kanannya ia bentuk dengan pose 'peace'. Tangan kirinya masih merangkul Gokudera yang sekarang sedang menatap kaget.

"Ha?" Si gadis manajer itu mundur satu langkah, agak tersentak. "U-uh, kalau Yamamoto-kun bilang begitu, aku akan menerima saja." Ia lalu langsung berlari melewati Yamamoto dan Gokudera, efek sparkling akibat air mata mengalir terlihat saat ia berlari, "semoga Yamamoto-kun bahagia dengan Gokudera-kun! Huweee."

KRIK

Hening sejenak.

"WOOI! APA-APAAN KAMU, YAKYUU-BAKAAAA!" Dan sebuah ledakan terdengar. Beruntung Yamamoto masih bisa menghindar sehingga nyawanya terselamatkan.

"Maaf, Gokudera. Habis, tadi itu satu-satunya alasan yang terpikirkan untuk menolak manajer," pemuda raven itu lanjut tertawa tanpa dosa sambil menggaruk tengkuknya.

Gokudera menghela nafasnya, berusaha menahan amarahnya yang meluap-luap, "lagipula itu alasan konyol macam apa?! Kau tidak lihat tadi dia menangis sambil berlari?!"

"Aku lebih khawatir kalau Gokudera yang menangis sambil berlari, haha."

"MATI AJA SANA! MANA SUDI AKU NANGIS SAMBIL LARI!" Ledakan kedua terdengar, dan lagi-lagi Yamamoto berhasil menghindarinya.

Yamamoto balas tersenyum, "lagian aku tidak bohong kok saat bilang 'Aku jatuh cinta pada Gokudera'."

"Che! Jangan konyol!"

"Serius." Yamamoto lalu menahan tangan Gokudera yang awalnya ingin pergi lagi, "aku benar-benar serius…"

"Jadi, Gokudera mau jadi pacarku?"

Dan kalimat itu terlontar dari bibir sang penjaga hujan. Membuat iris emerald itu mengerjap kaget. Namun pada akhirnya Gokudera malah mendengus meremehkan.

"Heh! Aku tidak mau berpacaran dengan orang idiot sepertimu," ucap Gokudera sinis. Yamamoto tiba-tiba merasa ada pisau yang menancap di jantung.

"Kau ini hanya idiot. Idiot tidak berguna yang hanya peduli pada baseball! Idiot yang selalu tertawa bodoh kapanpun itu! Idiot yang selalu berpikir kalau semua hal adalah game!" Sang penjaga badai menepis tangan yang memegangnya, "dan pada saat keadaan genting, kau ini seorang idiot yang benci kekalahan! Mana mau aku pacaran denganmu?!"

Sungguh, kalau memang benar-benar pisau asli yang menusuknya, mungkin Yamamoto akan mati dengan banyak lubang menganga di dada. Meskipun walau hanya imajinasinya ini masih sakit, sih. Tapi, tiba-tiba suatu ide muncul dari kepala berambut ravennya.

"Game, ya?" Yamamoto lalu tersenyum —atau menyeringai? "Kalau begitu bagaimana kalau kita bermain game?"

"Hah?"

"Peraturannya mudah. Pertama, mulai sekarang selama seminggu kita akan pura-pura pacaran. Kedua, kau akan kalah jika jatuh cinta padaku dalam waktu seminggu," Yamamoto melipat tangan di depan dada sambil bersender di salah satu pohon. "Dan kalau kau tetap tidak jatuh cinta padaku dalam waktu seminggu, aku kalah. Kita putus. Aku akan menyerah dan menjauhimu. Bagaimana?"

"Hah?" Gokudera mengerutkan dahi jengkel, "kau mau kita jadi pasangan homo?! Bodoh, aku tidak mau!" lalu ia membalikkan badan menjauhi si pemuda raven.

"Kenapa, Gokudera? Kau takut kalah, hm?"

Langkah sang penjaga badai langsung terhenti. Ia menggigit bibir bawahnya kesal begitu mendengar nada meremehkan yang diucapkan Yamamoto.

"Kau takut jatuh cinta padaku, hm?"

Pemuda berambut perak itu langsung membalik, menghampiri Yamamoto lalu meremas kerah bajunya dengan amarah membuncah. Sejenak, Yamamoto mengira dirinya akan dipukul, tetapi kenyataan berkata lain.

"Menarik! Kalau begitu aku ikut!"

Kali ini, giliran iris auburn yang mengerjap terkejut. "Aku tidak akan kalah darimu! Akan sangat menyenangkan kalau kamu menjauh dari kehidupanku!"

Yamamoto membalas dengan seringaian senang tersungging di bibirnya, "kalau begitu, mulai dari sekarang, mohon kerjasamanya, pacarku~"

.

.

.

end of monday


A/N : Halo, kembali lagi dengan saya, seorang author labil yang terlalu cinta sama 8059! /desh/ Duh, 2 hari lagi UKK tapi malah kepikiran buat fic ini! Apa-apaan saya! -_- Yah, yaudahlah daripada idenya keburu ilang termakan sama rumus-rumus menyebalkan itu. ._.V

Fic ini sebenarnya terinspirasi dari doujinshi 8059 berjudul 'The Love Game' yang ditulis Eternal Snow, mungkin chapter ini sedikit agak-agak mirip dengan doujinshi itu, jadi maaf. Oh, manga shonen-ai berjudul 'Seven Days' ditulis oleh Venio Tachibana(bagian story)&Rihito Takarai(bagian art) juga menginspirasi saya menulis fic ini. Ya, dan judulnya sama karena saya bingung mau ngasih judulnya apa, hehe ._.V

So, my beloved reader…

TBC or deleted? ;)