Apa Kau Mengawasiku?


.

.

.

.

Dia begitu cantik dan mempesona. Tidak heran semua orang berharap dia menjadi milik mereka. Ya ampun, tapi tidak boleh! Dia hanya milikku. Aku sudah menandainya sejak aku melihatnya di kereta. Dia adalah milikku!

Oh!

Apa dia akan terbangun?

Aku harus berpura-pura tidak sedang mengawasinya!

.

.

.

"Ugh.." Rose Weasley mengusap matanya dan melihat ke sekeliling perpustakaan. Rupanya ia telah ketiduran tanpa sengaja. Gadis itu merentangkan tangan, untuk mengusir sisa-sisa kantuk. Ini semua karena dia bergadang semalaman untuk ujian Transfigurasi.

"Sudah selesai meniduri buku itu?

Ada suara menyusup ke telinganya. Ia mendongak dan mendapati sosok laki-laki berambut pirang berdiri dengan sikap ngebos. Nadanya datar, saat ia melihat dengan tatapan angkuh ke arah Rose.

"Aku harus membaca buku itu. Dan hanya ada satu buku di sini. Sayang 'kan jika satu-satunya buku penting kena air liurmu?"

Wajah Rose memerah. Dengan pandangan benci, ia memberikan buku yang tadinya dia gunakan untuk bantal. Tangannya sempat bersentuhan dengan tangan Scorpius, tapi gadis itu bersikap seolah tak ada kontak yang terjadi. Setelah meneliti buku yang diberikannya dengan berlebihan, Scorpius mengernyitkan dahi dengan sikap menyebalkan.

"Dua puluh menit untuk dapat buku bau ini." Pipi Rose berubah menjadi lebih merah lagi. "Sia-sia."

Lalu, begitu saja. Scorpius Malfoy berlalu dari hadapan Rose Weasley yang menahan kesal dan marah.

"Menyebalkan!" Rose menggerutu sembari memberesi alat tulis dan perkamennya yang bertebaran di meja. "Untuk apa menunggu selama itu hanya untuk menghinaku?"

Mendadak gerakan tangannya yang sedang memasukkan buku ke dalam tas, terhenti. Rose menaikkan tangan kirinya. Ada jam tangan terlingkar di sana, pemberian sang Ayah.

Rose ingat benar jam berapa ia mulai belajar di sini, karena ia terbiasa mengikuti jam sesuai yang ada pada jadwalnya. Dan saat ia melihat jarum penunjuk waktu di jam tangannya, ia mendadak terkesiap.

Dua puluh menit. Pas.

Tiba-tiba, pipi Rose menghangat. Scorpius menungguku terbangun, sebelum meminjam buku. Apa dia mengawasiku?

Pikiran konyol itu membuatnya tersipu.

.

.

.

.

Demi Janggut Merlin! Aku menyentuh tangannya! Dan aku bakan bisa mencium bau samponya di buku ini!

fin


a/n :

this is a modified translated fic of my own.