TITLE : Moonlight

PAIRING : SasuNaru

WARNING : Gore, Sadisme, Violance, Worse Words, OOC.

DISCLAIMER : Masashi Kishimoto

holla minna-san :D

ini ff gore pertamaku, diciptakan untuk melampiaskan hasrat saikoku *dihajar reader* jadi kalau masih ada kekurangan mohon dimaklumi dan jangan lupa kasih review yaa.

So Enjoy My Imagination...


MOONLIGHT

Semburat merah matahari masih dapat terlihat di ujung kaki langit. Cahayanya yang tampak bagai tudung merah besar yang menutupi langit. Suara-suara gagak pun mulai terdengar, melayang terbang bagakan benang hitam yang menghiasi tudung merah langit. Percikan air terdengar sendu dari pancuran bambu mewah yang ada di kolam pekarangan taman itu. Menambah suasana nyaman dan tentram di rumah tradisional Jepang itu. Tapi kedamaian dan ketentraman suasana senja ini tidak berlaku bagi dua manusia yang berada di dalamnya.

"Sasu-chan, kamu yakin soal ini?" Tanya seseorang yang berwajah cantik dengan rambut sewarna bunga matahari dan mata bagaikan permata saphire yang indah.

"BISHO, diam kau!" Jawab seseorang yang lain dengan nada ketus

"Sasu-chan gue bilang apa soal jangan panggil gue BISHONEN," jawab seseorang yang berwajah cantik tadi dengan dingin.

"Emang lu Bisho kan? Sudahlah Naruto diam saja lu jangan ganggu gue dan stop juga panggil gue Sasu-chan. BAKKA!"

"Baiklah UCHIHA SASUKE, gue tanya sekali lagi lu serius sama rencana lu ini?" Tanyanya dengan nada mengancam.

"Yaa gue udah yakin 100% UZUMAKI NARUTO dan sana pergi jangan ganggu gue lagi kalau lu disini cuma buat menanyakan pertanyaan gak jelas kaya gitu!" Jawab Sasuke dengan nada serius.

"Oji-sama sudah tau?" tanya Naruto serius. Sasuke terdiam seketika, kemudian menganggukan kepala.

"Oji-sama sudah memberikan izin untuk ini. Kalau dia tidak memberikan izin mana berani gue melakukannya. Lagipula ini sudah waktu yang tepat untuk melakukannya," Naruto terdiam dengan jawaban yang diberikan oleh Sasuke, lalu dengan hati-hati Naruto bertanya.

"Bagaimana dengan Sakura-chan? Apa dia tau soal ini?" Pertanyaan itu sontak mengagetkan Sasuke hingga membuat barang yang dipegannya tadi terjatuh dan dengan cepat diambilnya. Suasana pun menjadi sunyi

" . . . . Aku tidak peduli dengannya, dia bukan siapa-siapaku! Lebih baik kau pergi darisini kalau tujuanmu kesini hanya ingin menghujaniku dengan pertanyaan bodoh itu, daripada membantuku."

Naruto tampak terkejut mendengar pernyataan Sasuke, tapi kemudian dia tertawa "Hahahaha, tak akan. Mana mungkin aku melewatkan pesta ini, tanganku sudah gatal ingin berpesta lagi," jawab Naruto enteng.

"Hmmm, kapan ya gue terakhir kali pesta?" Tanya Naruto sambil mengingat-ingat sesuatu "Ohhh yaa, waktu gue masih 15 tahun. Berarti 3 tahun yang lalu dong, sudah lama banget yaa," seru Naruto dengan mimik sedih.

"ohhh diam kau NARUTO!" Seru Sasuke kesal.

"Hahahaha, sudahlah Sasu-chan jangan marah—marah begitu. Lagipula kamu pasti membutuhkan bantuanku nanti," jawab Naruto riang sambil mengacak-acak rambut hitam Sasuke lalu pergi meninggalkan Sasuke yang terlihat kesal dengan riang.

"BAKKA NO BISHONEN !" teriak Sasuke kesal diperlakukan seperti anak kecil tadi.

Semburat merah di kaki langit pun berganti dengan kegelapan malam. Tapi malam ini berbeda, cahaya bulan purnama bagaikan lentera besar di gelapnya malam. Sasuke menatap langit malam yang indah ini dari roka sekitar rumah.

'Hmm langit yang sama dengan waktu itu,' lamunku, yang dipecahkan oleh suara Naruto

"Sasu-chan, sudah siap belum," tanya Naruto dari dalam rumah.

"Apa kau tidak melihatku, huh?" Bola mata sapphire itu menelitiku dari atas sampai bawah.

"Yapp, sepertinya kau sudah siap. Aku juga sudah siap, kita pergi sekarang?"

"Kau sudah membawa peralatanmu seperti biasa?" Tanyaku sanksi.

"Hahahaha, tentu saja gak akan pernah ketinggalan barang yang satu itu,"

"Oke lets start the party Naruto," jawabku sembari berdiri dan pergi mendahului Naruto meninggalkan rumah

"Heiii, jangan meninggalkanku Sasu-chan!" Seru Naruto sambil berlari mengejarku. Lalu kami pun berjalan bersama dibawah naungan bulan purnama.

Dapat dilihat dari atas sini, sebuah rumah tradisional mewah yang lebih besar dari rumahku tadi. Berdiri dengan megah diselubungi baris pepohonan yang rapat. Aku memperhatikan pintu gerbang yang sangat besar dan mewah berdiri kokoh dan dijaga oleh setidaknya 10 orang penjaga. 'Hmm tidak banyak' aku masih memperhatikan sekeliling rumah itu.

"Naruto kau siap?" tanyaku.

"Hahahaha, tentu saja kau tak lihat apa tanganku ini sudah gatal ingin berpesta sepuasnya malam ini?" Aku pun tertawa, aku juga sangat bergairah ingin berpesta malam ini. Pesta pertamaku, memang aku belum pernah berpesta sekalipun. Aku menyimpannya untuk berpesta sepuasnya disini, di rumah mewah ini. Aku tertawa bahagia.

"Siap Sasu-chan? Jangan sampai tersandung kakimu sendiri dan terbengong melihat keahlianku berpesta oke!" seru Naruto berseru girang sambil melompat turun dan berlari menuju gerbang tersebut.

"BAKKA NO BISHO, apa yang kau lakukan bodoh!" Aku berlari mengejar Naruto dan saat tertangkap langsung saja aku memukul kepalanya.

"Auchhhh, sakit Sasu-chan!" Rintihnya sambil memegangi kepalanya yang tadi kupukul.

"BISHO, gunakan otakmu sedikit!" Seruku panas.

"Watashi bisho no yobidashi o teishi! Lagipula itu penjaganya cuma sedikit, pengecut banget lu!" Jawab Naruto tidak kalah panas, aku pun tidak terima dikatai begitu.

"Arghhh Naruto penjaganya gak cuma sepuluh itu saja. Kalau kita serang mereka dari pintu utama kita akan langsung ketahuan dan rencana gue bisa gagal semuanya!"

"Yaelahh Sasu-chan mereka paling penjaga-penjaga level teri," cibir Naruto meremehkan "Okubyomono wa ikenai."

"BAKKA, GUE BUKAN PENGECUT BISHO!"

"Sial, emang rencana lu apa sih?" Tanya Naruto tidak sabar. Akhirnya aku membisikkan rencanaku, "yaa baiklah kalau begitu," jawab Naruto setuju.

"Ayoo, daripada lu ngelawan ikan teri macam mereka ada yang lebih menarik buat lu, sekarang lu ikutan gue dan gak usah banyak protes!" Jawabku tegas sambil berlari mendahului Naruto mengitari rumah tersebut. Akhirnya aku berhenti, masih di dalam lindungan pohon dapat kulihat gerbang yang lebih kecil dari gerbang utama tadi. Gerbang itu hanya dijaga oleh dua orang berpakaian kimono.

"Cuihhh, dua orang doang. Mereka ngeremehin kita apa?" Seru Naruto meremehkan

"Hahaha sudah diam kau Naruto," seruku sambil memperhatikan pohon-pohon disekitar, akhirnya aku menemukan apa yang kucari.

"Naruto, tugas pertama lu nih," seruku sambil menunjuk pohon besar yang berdiri tidak jauh dari kami.

"Ya, ya, ya," jawab Naruto dengan malas, kemudian dia memanjat pohon itu dan dengan cekatan dia memanupulasi kamera pengintai yang ada di pohon itu. Tidak sampai lima menit dia sudah selesai, "sudah tuhh."

"Hahaha arigatou Naruto-sama. Sekarang lu mau pilih yang mana tuh? Gue yang kimono hitam ya!" Tanyaku sambil menunjuk kearah pria berkimono hitam yang bertubuh lebih besar daripada teman satunya.

"Terserah lu deh palingan juga kelas cere tuh dua orang!"

"Hahahaha, terserah lu deh Naruto," aku pun menutupi wajahku dengan kain, begitu juga dengan Naruto "oke lets start the party Naruto."

TBC...


kyaaaaaaa, gomen .

maaf kalau sangat OOC, review pls :)