PRETEND

.

.

GENRE : HURT, ROMANCE

LENGTH : CHAPTERED

FANFICT BY TIANLIAN

DESCLAIMER : THIS IS MY OWN

RATE: A+M (AGAK MENYIMPANG)

WARN : YAOI, BXB, TYPO'S

.

-CHANYEOL-JONGIN-

.

SUMMARY

Pernikahan Jongin dan Chanyeol bukanlah sebuah komedi putar yang akan selalu mononton dan terus berpuar pada porosnya, pernikahan mereka lebih dari sekedar itu semua. Namun, sayangnya semua itu harus berakhir saat sosok lain hadir diantara keduanya.

.

.

Kim Jongin sangat mencintai Park Chanyeol, jangan tanyakan seberapa besar dia mencintai namja rupawan itu. Dia hanya mencintainya park Chanyeol. Amat sangat mencintainya…

Bahkan lebih dari dia mencintai dirinya sendiri.

.

"Yeol…"

.

Suara halus milik pemuda berkulit tan yang tengah bergelung nyaman dalam selimut membuat pergerakan pemuda lainnya ―Chanyeol- terhenti.

.

Jongin, ―nama pemuda itu- menjulurkan kepalanya guna melihat sang kekasih yang kini telah berbalut busana lengkap setelah kegiatan panas yang baru saja mereka lakukan setengah jam yang lalu.

.

"kau mau pergi kemana? Tidakkah terlalu larut?" kembali bertanya, dan Chanyeol hanya diam.

.

Dia memasang jam tangan pada pergelangan tangannya lantas melirik Jongin sekilas. "aku ada urusan."

.

Datar, kata-kata itu bahkan terlalu datar dan tidak menjelaskan apapun. Namun, Jongin hanya membalas kata-kata datar itu dengan seulas senyum dibibirnya yang tampak bergetar.

.

"um,.. hati-hati dijalan."

.

Kata-kata itu tulus terucap, tanpa peduli orang yang dimaksud telah lama menghilang ditelan gelap lorong rumah megah milik mereka.

.

Rumah megah impian mereka, Kim Jongin dan Park Chanyeol. Rumah yang sengaja dibuat oleh Chanyeol untuk pendampingnya. Jongin. Sebagai tanda keseriusan cintanya.

.

Rumah megah yang menjadi saksi hari-hari indah mereka berdua setelah terikat dalam sebuah naungan sakral yang orang sebut pernikahan. Rumah megah yang juga menjadi saksi bisu hari-hari kelam dimana Jongin akan terisak dalam kamar mereka berdua. Menangisi Chanyeol ―orang yang sangat dicintainya― yang kini telah terlalu jauh untuk kembali dia rengkuh.

.

.

Chapter 1

-When the rains comes-

.

.

"berbaliklah, kim."

.

Suara berat itu tak membuat pemuda tan bernama lengkap Kim Jongin itu gentar. Jongin masih keukuh berdiri membelakangi pemuda bertelinga lebar mirip yoda―Chanyeol- yang kini tanpa dia sadari tengah berlutut tepat dibelakangnya.

.

"Kim Jongin."

.

Panggilnya kembali, dan Jongin yang pada dasarnya keras kepala masih tetap melakukan aksinya. Diam membelakangi Chanyeol yang sekarang tengah menahan malu karena oarng-orang yang berjalan disekitar mereka tampak merasa tertarik dengan yang tengah mereka lakukan.

.

"apa kau tidak mau berbalik?"

.

Bertambah angkuh, Jongin kini malah bersidekap dengan wajah datar andalannya. Chanyeol mendesah pasrah. Oke, semua tidak mungkin berakhir hanya karena balon bodoh yang tak sengaja dia letuskan bukan? Tidak, dia tidak akan membiarkannya.

.

Dengan segenap keberanian yang dia miliki Chanyeol berkata pelan. "aku melamarmmu kim, kenapa kau tidak mau berbalik?"

.

"kau tahu kan, kau itu menyebalkan!" masih memunggungi Chanyeol, jongin berucap dengan nada sedikit tinggi karena kesal dan masih tak mau melihat Chanyeol.

.

"aku memang menyebalkan, jadi kali ini mohon maafkan orang yang menyebalkan ini karena orang yang menyebalkan ini tengah kesemutan karena berlutut dibelakang orang yang dicintainya sejak setengah jam lalu." Memohon dengan sangat, Chanyeol memang tengah kesemutan sekarang tapi maaf dari Jongin jauh lebih penting daripada itu.

.

Chanyeol mendengar dengusan samar, dan dia tahu Jonginnya telah memaafkannya. Senyum idiot itu merekah namun Jongin masih tetap diam tanpa berkata apa-apa. "hei, kau sengaja membuat kakiku lumpuh. Ayolah berbaliklah… cincin ini tidak bisa terpasang dengan sendiri dijarimu kau tahu."

.

Pemilik nama Kim Jongin itu lantas mendengus keras, sengaja dia buat-buat untuk menyatakan bahwa dirinya masih marah. Dan kemudian berbalik dengan masih bersidekap serta muka tertekuk maksimal.

.

"terima kasih.. Tuhan," bersikap dramatis, sesaat setelah Jongin berbalik Chanyeol lantas berdiri dengan sedikit oleng, lalu buru-buru membawa tangan jongin dalam genggamannya dan memasangkan cincin emas putih dengan model polos yang hanya berornamen ukiran inisial mereka berdua. 'C and J'. sederhana, begitulah yang terlihat disana. Namun, orang lain dapat merasakan betapa megah cinta keduanya saat sepasang senyum merekah dengan indah diantaranya.

.

"terima kasih telah lahir didunia ini." Kalimat cheesy Chanyeol menutup acara lamaran itu dengan semburat merah yang secara misterus menghias wajah Jongin. "aku mencintaimu, Kim Jongin." Dan keduanya kini berpelukan tanpa menghiraukan mata-mata yang sedari tadi ikut menyaksikan semua prosesi lamaran itu dengan nafas tertahan.

.

"aku juga mencintaimu, Park, sangat mencintaimu.. terima kasih." Menggumam dalam dekapan dada bidang Chanyeol, Jongin tak bisa berhenti tersenyum begitu pula Chanyeol. Pada akhirnya mereka dapat bersama, entah bagaimana orang lain memandang mereka itu tidak penting, mereka bahagia bersama, dan itu cukup.

.

Hujan turun secara tiba-tiba disaat keduanya masih betah berpelukan, Jongin yang pertama mendongak dan memprotes. "aku tidak mau kehujanan, jika kau masih tidak melepaskan pelukanmu aku akan menarik kembali ucapanku." Raut wajah sungguh-sungguh terpasang disana dan Chanyeol tersenyum masam mendengarnya. Well, dia kalah dengan hujan. Kalah telak.

.

Diam-diam Chanyeol terkekeh, sifat Jongin yang selalu keras kepala inilah yang pada akhirnya membuatnya jatuh, jatuh terlalu dalam dan terjebak didalamnya. Tapi ketahuilah dia sama sekali tidak pernah menyesal telah terjatuh, bahkan meski harus ratusan kali dia tidak akan pernah mengeluh. Bahkan kalaupun dia tidak terjatuh, dia akan dengan sukarela jatuh atas kemauannya sendiri. Apapun itu asalkan Jongin ada bersamanya. Jatuh jutaan kalipun dia rela.

.

.

.

"lebih keras" Jongin menatap Chanyeol dengan mata penuh gairah. "aku-hh mau lebih keras lagihh.."

.

Chanyeol menurut, meningkatkan kecepatan dan kekuatannya. Setelah semenit seperti ini Chanyeol mulai bergerak sehingga posisinya sekarang menjadi berlutut. Memegangi paha Jongin persis dibawah lututnya, dia membuka kaki Jongin lebih jauh lagi dan membungkuk. Posisi baru ini memungkinkannya untuk masuk makin dalam dan lantas membut Jongin mendesah lebih keras.

.

Jongin terengah-engah bergitupula Chanyeol, bermandikan peluh keduanya masih saling mendesah menyebutkan nama masing-masing dan saling melumat.

.

Menghentak makin dalam dan cepat, Chanyeol menggeram bagai binatang buas dan Jongin membiarkan jeritannya berubah menjadi jeritan-jeritan kecil merasakan sebentar lagi dirinya akan mencapai klimaks. Kepala Jongin makin dekat dengan kepala ranjang namun kekasaran Chanyeol malah membuat dirinya begitu bergairah. Jongin tidak pernah punya kesempatan untuk menjadi liar. Dan dia selalu memiliki hal tersebut bersama Chanyeol. Selalu..

.

"akh .. yeh-ooll akh ahh.." Chanyeol bergerak makin keras saat Jongin menyebut namanya dengan mata terpejam diliputi gairah, mendorong sampai ujug setiap kali sodokan. Dan gairah makin memuncak seiring desahan serta sodokan itu berlangsung.

.

"chan..hhh"

.

"AAKKKHHHH…"

.

.

.

.

.

"yeol.."

.

"istirahatlah" Chanyeol berkata sambil merangkul gadis cantik bermata bulat itu didekapannya.

.

Gadis itu lantas memiringkan kepalanya memandang Chanyeol dengan matanya yang hangat dan mengantuk. "masih belum mau tidur.. aku ingin bersamamu. Kali ini akankah kau berada disini sampai pagi tiba?"

.

"ya." Sahut Chanyeol cepat sembari mencium puncak kepalanya. "aku janji. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi."

.

Sebuah senyuman kecil tersungging dibibir gadis itu namun hanya sebentar karena tak lama kemudian ia membiarkan kedua kelopak matanya tertutup. Meringkuk dengan nyaman dalam dekapan Park Chanyeol. "bagaimana dengan Jongin oppa..?"

.

Gadis itu dapat merasakan Chanyeol menegang saat nama Jongin dia sebut.

.

"apa yang kau katakan? Tidurlah!."

.

Terlalu kencang, suara gugup Chanyeol cukup keras untuk membuat gadis itu tersentak dari tidur yang diinginkan tubuhnya. Merasa salah Chanyeol lantas meghembuskan kasar napasnya lalu memandang gadis cantik itu lekat-lekat. "kau adalah duniaku.. hanya kau duniaku."

.

"ya.." sahut sang gadis nyaris tanpa bernapas.

.

.

.

.

.

Kau tidak akan pernah tahu kapan hujan akan datang,

Kau juga tidak akan pernah tahu kapan hujan akan berhenti..

Hujan tidak akan pernah bisa dikendalikan,

Dengan apapun bagaimanapun.

Meski kau mencoba berbagai cara menghindarinya,

Kau tatap akan terkena percikannya,

Dan basah.

.

.

.o0o.

Chapter 1 Finish

.

.

a/n :

haloooo! Salam kenal, ini debut saya di fandom chankai resmi.. ellah, yah saya biasa make pairing hunkai dan di fict ini saya gabakal janji bakalan pure chankai, tapi main nya tetep chankai kok meski banyak bumbu pairing nyleneh lain.

Hm, yah.. terima kasih telah menyempatkan diri buat mampir dan baca ini fict. ^^V

Silahkan tinggalkan jejak kalian dikotak review jika berkenan.

GOMAWOO!

.

.

.