Kuroko Tetsuya is Dating Who?!
Disclaimer : 黒子のバスケ© Fujimaki Tadatoshi.
Warning : Shounen-ai, OOC parah, Typo(s), abal, dll.
Pair : …?/Kuroko, GoM/Kuro.
Genre : Humor, Friendship, Romance.
Rated : T
Summary : Kuroko telah berpacaran dengan 'seseorang'! GoM pun penasaran. Jadilah mereka membuntuti Kuroko untuk mengetahuinya. Ini saatnya para Kiseki no Sedai beraksi untuk melindungi pemain bayangan tercinta mereka dan menyingkirkan 'pengganggu' tersebut. Protect Kuroko Tetsuya at all cost!
.
.
.
Chapter 1 : Mission Start!
[ SMA Seirin, Tokyo. ]
[ Jam makan siang. ]
"Kuroko, Kagami, hari ini tidak ada latihan basket sepulang sekolah!" teriak Izuki dari depan pintu kelas Kuroko dan Kagami, lalu langsung berlari ke kelas yang lain.
"Tidak ada latihan, ya?" gumam Kagami di sela-sela memakan makanannnya saat makan siang. "Kalau begitu, mau ke Majiba sepulang sekolah?"
"Aku tidak bisa, Kagami-kun." Pemain bayangan itu menjawab singkat tanpa melepaskan pandangannya dari novel yang sedang ia baca.
"Hm, begitu," gumam pemain bernomor punggung 10 itu.
…
"Kuroko, ayo temani aku bermain basket setelah latihan." Tawar Kagami saat pulang sekolah keesokan harinya.
"Maaf, Kagami-kun. Aku sedang sibuk." jawab Kuroko. Pandangannya tidak menatap Kagami, melainkan ponselnya.
Kagami menaikkan alis dobelnya mendengar hal itu. Akhirnya, dia menghela nafas dan menepuk kepala Kuroko―pelan.
"Kalau begitu, lain waktu."
…
"Hari Sabtu, menginaplah di rumah―"
"Aku sedang ada acara hari itu," kata pemain bayangan itu, memotong perkataan Kagami yang bahkan belum selesai berbicara.
Kagami semakin sweatdrop dibuatnya. Dengan sedikit canggung, Kagami menjawab, "Uh, oke."
…
"Kuroko, makan siang nanti―"
"Maaf, aku harus mengurus sesuatu saat jam makan siang," jawab Kuroko, lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.
Kagami menatap tidak percaya pada pemuda berambut biru muda itu. Sudah beberapa minggu ini dia tidak menghabiskan waktu bersama temannya.
Tidak biasanya Kuroko seperti ini. Seperti punya urusan yang sangat sibuk sampai mengabaikan temannya sendiri.
Kagami pun merasa ada sesuatu yang tidak wajar. Ada yang aneh dengan mantan Phantom Sixth Man Teiko itu. Seolah-olah dia sedang menghindari Kagami sekaligus menyembunyikan sesuatu. Sang 'Ace' dari tim basket Seirin itu pun memutuskan untuk menanyakan soal itu di lain kesempatan.
…
"Kuroko, besok apa kau ada waktu? Apa kau mau menemaniku ke toko sepatu basket?" tanya Kagami, saat mereka berjalan pulang setelah latihan basket hari itu.
"Sumimasen, aku tidak bisa."
"Haah..." Kagami menghela nafas. Memang sudah dia menduga jawabannya akan seperti itu. Karena kesabarannya sudah hamper habis, pemuda beralis dobel itu pun memutuskan bertanya.
"Hei, Kuroko. Kenapa kau menghindariku belakangan ini?"
Kuroko menatap Kagami. Yang ditatap malah salah tingkah.
"Aku tidak menghindari Kagami-kun. Hanya saja, aku benar-benar sedang sibuk," ujar Kuroko.
Kagami mengerutkan dahinya.
"Baiklah, baiklah! Kalau begitu, apa alasanmu sampai bisa sesibuk itu?!" tanyanya, hampir kehilangan kesabaran.
DRRRTTT!
"Ah, maaf sebentar, Kagami-kun."
Kuroko mengambil ponsel dari saku celananya dan menatap layar ponselnya sebentar.
Saat melihat email dan pengirimnya tersebut―Kuroko tersenyum kecil, lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku.
Kuroko pun menolehkan kepalanya dan pandangannya kembali pada Kagami.
"Aku tidak mengerti kenapa kau merasa kalau aku menghindari Kagami-kun, tapi alasan kenapa aku sibuk belakangan ini karena aku sudah punya pacar," jelas Kuroko.
"Oh, begitu. Apa boleh buat kalau kau sudah punya pa―HAH?! PACAR?!" teriak Kagami saking shock-nya.
Kuroko yang merasa kalau teman setimnya tidak perlu sekaget itu, hanya bisa mengangguk kecil.
"Pa―pacarmu, ma―maksudnya manajer Touou itu?" Tanya Kagami gelagapan.
"Momoi-san bukan pacarku."
Jawaban singkat dari Kuroko menyadarkan dirinya. Entah kenapa, dia menghela nafas lega.
'Jadi, bukan Momoi?' batinnya.
"Kalau begitu, siapa―?"
Baru saja Kagami ingin bertanya, Kuroko tiba-tiba menghilang dari sampingnya. Bisa ditebak, 'kan? Kuroko sedang menggunakan miss-direction miliknya.
TWITCH!
"JANGAN KABUR KAU, KUROKO-TEME! CEPAT BERITAHU AKU!"
…
[ Atap sekolah SMA Seirin, Tokyo. ]
[ Istirahat siang. ]
"Ku―Kuroko punya pacar?!" ujar para senpai klub basket yang kebetulan sedang makan siang bersama di atap sekolah.
Dia sengaja tidak mengajak Kuroko untuk memberitahukan kabar menggemparkan ini.
Kagami mengangguk cepat. "Iya! Dia bilang begitu kemarin dan pacarnya itu bukan Momoi!"
"Bukan Momoi? Perempuan lain?" tanya Izuki yang juga penasaran.
"Kuroko ternyata populer juga, ya," komentar Koganei sambil mengangguk paham.
"Bukan masalah populer atau apanya, tapi bagaimana kalau pacarnya itu ternyata gadis liar yang berani macam-macam dengan Kuroko? Bagaimana kalau Kuroko terjerumus ke pergaulan yang salah?!" ucap Kagami dengan nada yang tinggi.
"Berisik, Daho. Kau jadi terlihat seperti kakak yang overprotective terhadap adiknya," jelas Hyuuga. "Sudahlah, biarkan saja Kuroko menghabiskan waktu dengan pacarnya. Dia juga butuh sedikit privasi."
"Tidak bisa begitu, Hyuuga. Bagaimana kalau yang dibilang Kagami jadi kenyataan?" tanya Kiyoshi sambil memakan roti soba-nya.
Hyuuga menatap tajam Kiyoshi, dan berkata, "Kau juga, jangan ikut-ikutan!"
"Yak, cukup!" ujar Riko yang sedari tadi tidak menyuarakan pendapatnya.
"Kali ini aku setuju dengan Bakagami. Sebagai pelatih, aku khawatir terjadi apa-apa dengan Kuroko-kun."
Setelah menutup bekalnya, Riko berdiri dan melipat tangannya di depan dada.
"Kita akan memulai misi 'Mengetahui siapa pacar Kuroko'!" jelasnya―tersenyum kecil.
"OUUU!" sorak Izuki, Koganei, dan Kagami bersamaan. Hyuuga hanya bisa menggelengkan kepala dan Mitobe hanya diam.
"Nah, pertama-tama informasi apa saja yang kauketahui mengenai pacarnya?" tanya Riko―mendadak mulai serius.
Kagami berpikir sebentar, lalu teringat percakapannya dengan Kuroko kemarin.
"Tidak ada. Kuroko cuma sekedar memberitahuku saja. Dia bahkan tidak memberitahukan nama pacarnya itu. Saat aku ingin bertanya, dia malah kabur. "
Pelatih tim basket Seirin itu mengangguk mengerti. "Sepertinya Kuroko-kun juga tidak ingin kita mengetahui lebih jauh."
"Atau jangan-jangan pacar Kuroko itu laki-laki?" Sekarang giliran Izuki yang berlagak serius.
Kagami langsung menatap Izuki. "Ah, benar juga! Kalau dipikir-pikir, Kuroko tidak memberitahuku gender dari pacarnya―eh, desu."
"Saa, bisa jadi Kuroko itu gay?"
Setelah mendengar pertanyaan aneh dari Koganei, pikiran-pikiran absurb mulai memenuhi benak mereka masing-masing. Dimana Kuroko telah dicium oleh laki-laki tidak dikenal kemudian mengajaknya ke suatu tempat.
"WAAAAA, TIDAK AKAN KUBIARKAN DIA MENODAI KESUCIAN KUROKO! POKOKNYA TIDAK AKANNNNNNN!" teriak Kagami sambil mencengkeram rambutnya―frustasi.
"Tidak akan kubiarkan hal itu terjadi! Akan kucari siapapun dia!"
Kali ini yang berteriak adalah Hyuuga. Semua pasang mata menatap Hyuuga dengan pandangan shock plus sweatdrop.
Ternyata dia penasaran juga, 'kan?
Sadar akan apa yang dilakukannya, laki-laki berkacamata itu langsung berdeham agak keras.
"Ehm, aku juga akan ikut dalam misi apalah itu."
Ini membuat semua yang ada di sana tidak bisa menahan senyumannya. Diam-diam kapten tim basket Seirin ini mengkhawatirkan pemain bayangan itu, rupanya.
"Aku berpikir, bagaimana kalau kita bertanya pada Kiseki no Sedai? Siapa tahu mereka sudah tahu atau bahkan mengenal pacarnya Kuroko-kun," usul Riko.
Mereka semua terkejut mendengarnya. Benar juga! Masih ada Generasi rambut pelangi itu!
Kagami dengan cepat langsung mengambil ponselnya, lalu menghubungi seseorang.
"Siapa yang kau telepon Kagami?" tanya Koganei.
"Kise Ryouta. Cuma nomornya yang kutahu dari semua Kiseki no Sedai," gumam Kagami. Dia pun sengaja memasang loud speaker agar semua yang ada di sana bisa mendengar percakapannya juga.
Beberapa detik kemudian, telepon pun tersambung.
PIP!
"Moshi-mosh―"
"Waa, Kagami-cchi! Tumben meneleponku, apa kau sedang ada masalah? Oh, iya mana Kuroko-cchi? Dia tidak bisa dihubungi akhir-akhir ini. Aku rindu ingin mendengar suaranya-ssu!" ucap sang model, memotong perkataan Kagami.
Tadinya Kagami ingin berteriak marah, tapi tertahan saat mendengar salah satu kalimat dari Kise.
"Kuroko tidak bisa dihubungi akhir-akhir ini?" tanyanya.
Kise menjawab diiringi dengan suara seperti orang sedang menangis tersedu-sedu.
"Benar-ssu! Walaupun biasanya dia akan langsung mematikan panggilan dariku, tapi biasanya dia pasti membalas emailku meskipun cuma sekali."
"Ah, begitu," jawab Kagami yang sepertinya tidak terlalu peduli dengan masalah Kise. "Jadi, apa kau tahu kalau Kuroko sudah punya pacar?"
"A―apa? Pacar? Yang benar saja-ssu! Darimana kau dapat kabar itu?"
"Rupanya kau juga tidak tahu, ya. Kuroko sendiri yang bilang padaku, tapi dia tidak memberitahu siapa orang yang menjadi pacarnya itu," jawab Kagami dengan menghela nafas, kecewa.
"Aku harus memberitahu Akashi-cchi!" ujar Kise.
"Yah, terserah kau saja―Hei! Jangan beritahu Aka―"
PIP!
TUT TUT TUT
Telepon pun langsung dimatikan oleh Kise. Kagami menatap tidak percaya pada layar ponselnya. Semua yang ada di sana jadi semakin penasaran apa yang akan terjadi.
"Gawat, Kise akan memberitahu Akashi kalau Kuroko sudah punya kekasih!" ujar Kagami.
"Memangnya kenapa kalau hal ini diberitahukan pada Akashi?" tanya Koganei―heran. Menurutnya, Akashi, kan mantan kaptennya Kuroko jadi wajar-wajar saja kalau diberitahu.
Tetapi, itu benar-benar pikiran yang naïf, Koganei.
Kagami menoleh kearah senpai-nya sambil tersenyum miris.
"Karena setelah Akashi mengetahui tentang hal ini, pacar Kuroko itu―siapapun orangnya… aku tidak yakin dia akan selamat."
…
Keesokan harinya, Kagami mendapat email dari seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Akashi Seijuuro.
To : Kagami Taiga
From : Akashi Seijuuro
Subject : Perintah.
Hari Sabtu nanti, aku ingin membicarakan tentang kekasih Tetsuya. Tempatnya di Majiba jam 10.00 pagi. Kalian harus datang. Kalau tidak, kalian tahu sendiri apa akibatnya.
GLEK!
Kagami bergidik ngeri membaca email tersebut. Kalau dilihat, sepertinya para Kiseki no Sedai yang lain juga diundang.
Tidak disangkanya Akashi akan ke Tokyo cuma karena masalah ini. Sampai mengadakan pertemuan segala. Memang dia benar-benar cinta mati, ya pada Kuroko.
Sang 'Ace' dari tim basket Seirin itupun memberitahu para senpai-nya tentang email dan rencana pertemuan tersebut.
"Apa kalian juga ikut?" tanya Kagami.
"Ah, maaf, Kagami. Sepertinya kami semua tidak usah," ujar Izuki.
"Memangnya kenapa?"
Riko mengangkat bahunya, sambil tersenyum kecil. "Kau tahu, kami ini berbeda dengan mereka. Lagipula, yang mendapat undangan itu hanya kau."
"Tapi, bukannya senpai juga mengkhawatirkan―"
Hyuuga menatap Kagami sebentar, lalu menepuk pundaknya.
"Kami mengkhawatirkan Kuroko. Jadi, kalau sudah mendapat informasi apapun dari mereka, sebaiknya kau beritahu kami."
…
[ Majiba, Tokyo. ]
[ Sabtu, Pukul 10.00 pagi. ]
Hari itu Majiba cukup ramai. Banyak orang yang datang ke sana untuk menghabiskan liburan atau kencan. Meja-meja di sana di penuhi orang yang sedang tertawa atau sedang mengobrol, tapi lain halnnya dengan meja panjang di sudut ruangan.
Meja itu diduduki oleh sekupulan pria berambut warna-warni yang sedang dipenuhi aura suram sampai orang-orang enggan melewatinya.
Aura suram itu pasti karena mereka telah mendengar tentang kabar bahwa Kuroko Tetsuya telah memiliki kekasih.
"―dan kukira kalau pacarnya itu kau, Momoi," ujar Kagami sambil menatap ke arah perempuan berambut pink itu yang masih shock di tempatnya.
"Tetsu-kun…"
"Dan aku bahkan tidak tahu pacarnya itu laki-laki atau perempuan," tambah Kagami, semakin tampak frustasi. Para Kiseki no Sedai mengangguk paham. Mereka juga merasakan hal itu, jadi mereka paham betul perasaan Kagami.
"Padahal, Kuroko-cchi waktu itu bilang dia menyukaiku!" ujar Kise, berkata dengan lantang.
"Itu bohong, Kise. Dia mengatakan hal itu agar kau berhenti membuntutinya." Midorima berkata sambil menatap sinis sang model yang masih mencoba menahan diri untuk tidak menangis.
Kise tertohok. Dia pun menangis terisak di tempat duduknya. Setelah itu dia tidak berbicara lagi, walaupun samar-samar masih terdengar kata-kata seperti, "Kuroko-cchi, hidoi-ssu." Atau "Padahal waktu itu aku senang sekali."
"Berani sekali orang itu mengencani Tetsu. Tidak takut mati, ya," komentar Aomine sambil mengepalkan tangannya. Dia sudah siap meninju orang itu tepat di wajahnya.
Murasakakibara yang tadinya diam karena sedang ngemil pun akhirnya memikirkan perihal kekasih Kuroko.
"Orang yang merebut Kuro-chin... akan kuhancurkan sampai benar-benar hancur," ujarnya sambil meremukkan gelas kaca di tangannya.
KRAK!
Semua orang yang ada di sana―kecuali Akashi, tentunya bergidik dan merinding disko melihat apa yang telah diperbuat laki-laki bersurai ungu itu.
"Tenang dulu, Atsushi," perintah Akashi. Murasakibara pun langsung mengangguk menaati perintah tersebut.
"Kita akan mencari tahu siapa pacar Tetsuya. Dengan cara membuntutinya," tambahnya.
Midorima langsung terkejut mendengarnya. Dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan menatap Akashi yang sedang meminum secangkir teh di hadapannya.
"Membuntutinya? Yang benar saja. Apa itu tidak terlalu berlebihan, Akashi?" tanyanya.
Akashi berhenti menyeruput tehnya. Dia menaruh cangkir tersebut di meja dengan bunyi 'tuk' pelan.
"Berlebihan? Kurasa tidak. Lagipula," Akashi menatap shooter nomor satu itu dengan tersenyum, kemudian berkata, "bukankah kau juga penasaran, Shintarou?"
"!"
Midorima terlonjak. Dengan cepat, dia kembali duduk di tempatnya dan membetulkan letak kacamatanya.
"Bu―bukannya aku penasaran soal pacar Kuroko atau apa," kata pemuda bersurai hijau itu sambil berusaha menyembunyikan warna merah yang tercetak jelas di wajahnya.
Akashi tersenyum iblis mendengarnya. Dengan lambat-lambat, kapten tim Rakuzan itu berkata, "Baiklah, bisa kita mulai… misi 'Mengetahui sekaligus Menghancurkan pacar Tetsuya' ini?"
.
.
.
To be continued!
Read and Review, minna! X)
See you next chapter-ssu!
