Suasana kelas disaat sekolah sudah usai,banyak murit yang sudah bergegas pulang, atau masih ada yang dikelas,terutama kelas E murit tahun kedua.

"Oiiiiii bagaimana kalau kita pergi ke toko kue di dekat sini,kata ibuku itu toko baru."

Ajakan sakura di minati beberapa teman yang masih berada dikelas E, kebetulan yang tersisa kebanyakan wanita dan lelakinya hanya ada tiga orang saat ini, mau tidak mau ikut saja. Beberapa saat kemudian sampailah mereka di depan toko yang dimaksut ,tokonya bercat kuning dengan plat 'YELLOW CAKE SHOP'

Crriiing

"Selamat datang!" Munculah pelayan wanita yg sangat mempesona.

Berambut blonde dan panjang.

Kulitnya berwarna tan, betubuh langsing dan tinggi.

Semua terpaku, Sakura, Ino, Hinata, Temari, Karin yang sesama wanitapun dibuat kaget.

Sedangkan Shikamaru, Sasuke dan neiji hanya menghirup nafas dan ditahan beberapa saat.

Tapi itu hanya terjadi beberapa saat,tersadar dan masuklah mereka ke dalam toko.

"Silakan kemari. " Maid blonde menuntun mereka ke meja yg lumayan panjang dan pasti cukup untuk mereka berdelapan.

Semua property di dalam toko serba berwarna kuning, padahal maid yang berambut kuning hanya ada satu, semua terkagum - kagum dengan isi ruangan yg sangat imut dan serba kuning ini, tp tidak dengan Sasuke yang tetap memasang wajah stoic sambil memandangi maid blonde yang sedang tersenyum - senyum sendiri melihat reaksi teman temanya.

"Hey namamu Naruto kan, bawakan aku espresso " sasuke membaca tanda pengenal di dada Naruto, secepat kilat si maid blonde menujukan pandanganya ke Sasuke, dan tentu Sasuke sukses membuyarkan senyum senyum si blonde cantik ini.

"mari menunya!" Naruto menguasai keadaan dan memberikan daftar menu.

"baiklah,tunggu beberapa menit lady and Gentleman "naruto membungkukkan badan dan pergi ke bar pemesanan untuk menyerahkan daftar pesanan, lalu kembali lagi ke pelanggan yang akan memesan.

"Yoooo pesanan meja 2!" Teriak pelayan laki – laki yang bertugas di dapur agar ada maid yang datang untuk mengantarkan.

"Meja 10" saat mendengar meja 10, Naruto dengan cepat kembali ke bar.

"Aku yang akan mengantarkan, Gaara san tolong ya?" Naruto menyerahkan buku pesanan terhadap maid dengan rambut merah sebahu, semua pelayan menggunakan pakaian maid wanita,dan semua yang bertugas di dapur untuk mempersiapkan menggunakan pakaian pelayan laki - laki.

"yap, for beautiful lady's chocolate banana cake,2 strawberry cake ,rose tea cake, vanilla roll cake,and five green tea"

"and then for gentlemen's 2 blubbery cake,2 vanilla shake"

Naruto menjelaskan panjang lebar sambil menurunkan pesanan, tampak Sasuke menggerutkan dahi.

"Espresso?" Sasuke memandangi naruto tajam

"Ohh! I'm very sorry , tapi disini tidak ada espresso, disini toko kue, dan kue hanya cocok dengan teh."

"Lagipula Mr. Shiroyuki(salju putih), disini bukan toko untuk selera orang dewasa yang akan memesan espresso." ^ _ ^

Naruto tersenyum senyum ramah tanpa memperdulikan Sasuke yang naik darah.

"Umm Sasuke kun, disini ada tomato cake juga kok." Sakura mencoba meredakan suasana, dan Sasuke bukan tipe orang yang suka mencari masalah atau mempermalukan dirinya sendiri di muka umum.

"Terserah saja. "

Sasuke membuang muka dari naruto, "baik, tomato cake!" Naruto kembali permisi dan menuju meja bar.

"meja 10!" Keduakalinya meja 10 diteriakkan, tapi Naruto sedang sibuk melayani, Jadilah Gaara yang mengantar.

"baiklah tomato's cake and shake." Gaara menyajikan pesanan sasuke

"Saya mohon maaf atas ketidaksopanan salah satu pelayan." Gaara membungkukkan badan dan pergi.

Ditengah tengah pelajaran bahasa Inggris di kelas Sasuke tiba tiba berhenti, karena ada beberapa wanita cantik dengan baju pelayan membuka pintu dan nyelonong masuk dengan membawa keranjang piknik.

"Emm siapa?" Sensei melongo melihat kejadian tidak normal ini, para murit pada berbisik bisik termasuk rombongan sakura.

"Hehe perkenalkan saya Namikaze Naruto, anak dari pemilik sekolah ini Minato Namikaze."

"Dan… dan… daaaannn! Disini saya akan membagikan kue untuk promosi."

Naruto Nampak sangat bersemangat padahal disekelilingnya menjadi sunyi.

"Emm ini surat izinnya." Gaara memberikan selembar kertas pada Sensei.

"ahhh kalian dari toko baru yellow itu ya" Celetuk Ino girang

"Ohhh benar sekali! Disini saya akan membagi kebahagiaan" Naruto sangat berapi api apalagi dikelas tiba tiba menjadi antusias terutama kaum wanitanya.

Sasuke menghela nafas dan berjalan menuju depan kelas menghampiri Senseinya.

"Sensei kalau sudah selesai acara bodoh ini, panggil aku diatap."

Semua menjadi sunyi

Aura Sasuke sangat tidak bersahabat, Naruto menjadi sedikit kesal lalu menghalangi Sasuke tepat di depan pintu.

"bodoh kau bilang? mau bertengkar?" Naruto menundukan sedikit badanya yang lebih tinggi dari Sasuke.

"Jangan hanya badanmu tinggi, lantas aku akan tega menghajarmu"

"Haaaaahhh? apa kau bilang?"

"lagipula, kenapa wanita punya badan setinggi kau? Menjijikan."

Bedebatan dimenangkan oleh Sasuke, karena Naruto Cuma menganga dan tidak sadar Sasuke sudah menggesernya lalu keluar dari kelas.

Naruto terdiam dan ikut keluar kelas.

Suasana jadi makin suram, tapi tidak dengan para teman teman Naruto yang sangat jelas terlihat sedang menahan tawa.

"ini saya tinggal saja,kami permisi" Gaara mewakili semua krunya mohon undur diri dan meninggalkan tas piknik yg penuh dengan cake.

Sasuke berada diatas atap sedang berfikir tentang kata katanya yang mungkin sedikit kelewatan. Hingga bel pulang berbunyi Sasuke baru masuk kelas dan mengambil tasnya lalu berjalan menuju toko buku, mengambil buku di bagian resep cake, mengambilnya acak.

Sebelum pulang Sasuke mampir ketoko yellow, langsung masuk dan menuju ke meja kasir.

"Oi titip untuk Naruto, katakana permintaan maaf." Sasuke mengatakanya dengan cepat singkat dan secepat mungkin pergi dari toko itu lalu pulang.

Jam menunjukan angka 10.00 malam, dan waktunya toko tutup.

Suasana toko ramai sekali hanya karena suara tawa dari beberapa pelayan.

"Hahaha dia pasti jatuh cinta padamu Naruto" Kiba yang berpakaian pelayan laki laki membuka buka buku yang tadi diserahkan bocah Sasuke, Naruto cuma diam dan menikmati hisapan rokok di sela jarinya.

"Kalau kau pendek itu lebih manis Naruto chan " Gaara memberikan smirk sambil menepuk - nepuk bahu Naruto.

"Mungkin jika kau pendek, kau akan berhomo denganya karena tidak akan ada wanita yang mau denganmu Naruto, kemungkinan itu bisa terjadi, atau kalian masih tetap bisa berhomo dan kau disebut pedopilia? Naahh mungkin saja." Pernyataan shino sukses membuat semua yang tadinya tertawa lebar menjadi terdiam, dan bubar secara teratur.

Nah pada kenyataanya Naruto adalah laki laki, semua pelayan dengan pakaian wanita juga laki laki, ide ini murni muncul dari Naruto yang ingin sedikit merasakan bagaimana rasanya menjadi wanita.

karena gaji di toko yellow lumayan besar jadilah teman teman Naruto tidak ambil pusing dengan apa yg mereka kenakan, digaji seperti full time pdahal hanya part time,itulah senjata pamungkas Naruto agar teman teman kuliahnya yang sudah uzur mendekati kelulusan dan tidak punya banyak kegiatan.

Di tengah hari Naruto menampakan wajahnya di kampus, karena memang ada jadwal kuliah siang ini, sambil setengah mengantuk karena baru tidur jam 7pagi, gara - gara main game dengan Kiba semalaman, padahal siang harinya Naruto ada kelas, sedangkan Kiba bisa dengan damai tidur dikamar naruto karena tidak ada kelas.

"Siiaaalll ngantuk sekali…. " Naruto ngedumel sendiri sambil berjalan kemana arah kakinya melangkah, jadilah ia menabrak seseorang dan sukses membuat badan Naruto yang belum genap kekuatanya terjatuh manis di atas orang yang ditabrak.

"Yooo Itachi san." Naruto dengan santainya tersenyum tepat di depan wajah Itachi yang beberapa mili darinya.

Naruto segera mengangkat badanya yang memang berat dari tubuh teman sekelasnya.

"Ada apa dengan penampilanmu Naruto san? " Ithaci bergidik ngeri melihat Naruto yang memakai rok terusan dengan motif pita berwarna kuning terang, dan memakai wig blonde panjang.

Itachi mengambil beberapa jarak, Naruto sadar dan memandangi dirinya sendiri.

"Ohhhh! Cosplay.. cosplay, hanya saja aku tidak sempat pake makeup gara - gara kesiangan, kalau aku sempat makeup mungkin kau akan terpesona. " Naruto nyengir nyengir bego, Ithaci merasakan buluk uduknya berdiri semua sembari memandang Naruto yang berjalan meninggalkanya.

Ithaci dan Naruto teman satu jurusan di universitas, sejak semester awal hingga saat ini.

Saat hari sudah sore, seusai mata kuliah terakhir berakhir, Naruto bergegas ke toilet dengan membawa ithaci bersamanya.

"Oi oi naruto, ada apa ini?" Ithaci dibuat jantungan karena tiba tiba dibawa ke toilet, Naruto tidak menjawab.

Naruto membasuh mukanya dengan air, melapnya dengan handuk kecil, lalu membedaki dirinya, pakai lipstick pink lembut, dan lain - lain yang dibutuhkan untuk berdandan, sentuhan terakhir, Naruto menyisir wig blondenya, merapikan bajunya.

Ithaci sempat kaget melihat Naruto yang sedang bergaya bak model di depan matanya.

"Hooo…Itachi san, jangan bilang kau jatuh cinta padaku setelah melihat ini." Naruto mendekatkan wajahnya ke wajah ithaci, tersadar kontan ithaci mendorong keras naruto hingga terjatuh.

"Nah ithaci san, mau membawaku kerumahmu?" naruto memunculkan seringai di wahajnya, Ithaci menguasai keadaan dan mulai tenang, sadar kalau itu Naruto.

Itachi punya pikiran jahat terhadap adiknya, dan akhirnya Narutopun sukses dimanfaatkan dan diboyong kerumah.

"Wuuuaaahh, Itachi san,kediamanmu benar benar. . .jepang sekali! Jangan jangan kau dirumah juga memakai kimono? Haha. . ." Tebakan Naruto tepat sasaran, karena memang terkadang ithaci suka memakai kimono di rumah, ntah karena apa semua keluarganya sering dan mungkin suka memakai kimono.

Ithaci mempersilakan Naruto duduk diruang tamu,walaupun luarnya bergaya jepang sekali, di dalamnya seperti rumah modern sekarang, tapi di bagian rumah lain ada juga ruangan yang hanya ada meja dan lantai tatami,dengan bantalan alas duduk.

Ithaci menaiki tangga rumahnya untuk mengecek apa adiknya sudah pulang, dan benar saja Sasuke sudah pulang, sedang tidur pulas.

Ithaci nekat membangunkan Sasuke, akhirnya Sasukepun bangun dengan wajah mengantuk,dan rambut tidak beraturan.

"baka Ithaci, apa maumu!?"

Sasuke menunjukan wajah kesalnya.

"sudah sore,cepat mandi." Ithaci tersenyum ramah, Sasuke tidak menaruh curiga, dan langsung bangkit dari tempat tidur mengambil handuk, lalu menuruni tangga sambil tetap menguap.

Sebelum menuju kamar mandi, Sasuke ke bar depan untuk mengambil minuman, yang jelas bar depan tepat dimana ruang tamu berada.

Sasuke masih belum sadar ada Naruto, tapi saat Sasuke menolehkan pandanganya kea rah depan terlihatlah wanita berambut blonde yang tak lain pelayan yellow cake shop bernama Naruto!

Sasuke kontan menyemburkan minuman dimulutnya keluar.

"Ke…ke.. kenapa kau. . .? " Sasuke kelabakan melihat naruto yang juga heran ada si cowo snow white dirumah Ithaci.

"Sasuke? ada apa? " Ithaci menuruni tangga dan menghampiri sasuke berada, Sasuke Cuma nunjuk nunjuk naruto tanpa berkata apapun.

"Oohh cantik kan? Itu teman sekelas kakak di universitas, ayo kukenalkan." Ithaci menarik paksa Sasuke untuk duduk bersama menemani Naruto.

"Ithaci san, aku kenal bocah ini, dan kagetnya ternyata dia adikmu." Naruto memandang bosan Ithaci yang sukses memanfaatkanya.

"bo bo bocah kau bilang?" Sasuke sedikit meradang dikatai bocah oleh naruto, mendengar sasuke marah naruto malah memunculkan semangat di raut wajahnya.

"Haa? lalu apa lagi kalau bukan bocah? Kau masih duduk dibangku SMA kan?!"

"Kau! Kau wanita tinggi yang sama sekali tidak manis kau tau!" Sasuke benar benar marah dan pergi, tidak lupa memberikan tatapan dingin pada kakaknya.

Ithaci tidak menyangka akan seperti ini.

Sepanjang perjalanan pulang Naruto dan Ithaci terus tertawa atas apa yang diceritakan Naruto tentag adiknya yang salah sangka dan menganggap naruto wanita.

Naruto meminta Ithaci agar merahasiakan bahwa sebenarnya naruto itu lelaki.

Esok harinya pagi pagi sekali si blonde cantik sudah berada di depan kediaman Uchiha.

Anak pertama keluarga Uchiha sedang berlari dari kamarnya yang berada di belakang setelah menerima pesan bahwa Naruto sudah di depan rumahnya.

"You idiot!?" Ithaci ngosngosan tepat di depan Naruto, tanpa memperdulikan ia masih menggunakan kaos dan celana pendek.

"Ithaci! Apa - apa'an kau di depan wanita dengan penampilan seperti itu!?" Jantung Ithaci serasa berhenti mendengar suara berat khas ayahnya tepat di belakangnya, secepat kilat ithaci masuk kembali kedalam rumah dengan tanpa sadar memakai kimononya dan kembali keluar

Semua keluarga Uchiha di pagi hari menggunakan kimono, walaupun nantinya pas keluar rumah pakai baju biasa atau seragam.

Naruto sudah menunggu diruang tamu bersama ayah ithaci.

"Ithaci, sebelum kau menyelesaikan masalahmu denganya, jangan pulang kerumah, ayah tidak mau mempunyai anak yang tidak bertanggung jawab!" Fugaku Uchiha yg tak lain ayah ithaci menatap anak pertamanya dengan tatapan serius, sedangkan Ithaci Cuma terbengong - bengong.

"Duduk dan selesaikan." Fugaku beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan Itachi bersama Naruto dengan senyum indahnya.

Itachi menatap lekat Naruto meminta penjelasan kenapa ayahnya bersikap seperti itu?

"Hehe aku katakana pada ayahmu, kalau kau ingin mengakhiri hubunganmu denganku, namun aku tidak mau, makanya aku kemari mau memohon kepadamu, begitulah ceritanya Itachi san."

Naruto nyengir senang, sedangkan Itachi mangap bak ikan koi mendengar ucapan teman sekelasnya yang mungkin berotak lobak ini!

Ithaci mengusap - usap mukanya, dan menghela nafas panjang.

Lalu beranjak duduk tepat disamping naruto, pas sekali saat Fugaku Uchiha bersama Sasuke yang masih setengah tertidur menuruni tangga.

Ithaci melancarkan serangan balasan, memeluk Naruto sambil mengelus rambutnya, "maafkan aku, lusa aku sedang kacau, aku masih menyukaimu Naruto." Fugaku biasa biasa saja melihat itu, tapi tidak dengan Sasuke yang shock saat mendengar percakapan nama Naruto diucapkan, dengan susulan pemandangan kakaknya memeluk si gadis blonde.

Pada akhirnya Naruto ikut makan pagi dikediaman keluarga Uchiha, tentu ada sasuke disana dengan raut wajah marah ditambah jengkel.

Sasuke menyelesaikan makanya dengan cepat dan kembali kekamarnya untuk berganti seragam untuk berangkat kesekolah.

Suasana hati sasuke hari ini benar benar suram, sangking suramnya, aura hitam nampak disekelilingnya.

Kelas membicarakan tentang festival sekolah,sasuke tetap tidak mengguburis dan hanya diam.

"Sasuke kun, kau bertugas di yakisoba." Tenten dengan enteng menyerahkan selebaran pada Sasuke yang sedang diselimuti aura hitam.

"Ya."

Jawaban Sasuke membuat satu kelas yang tadinya riuh menjadi sepi.

Jawaban yang tak terduga, Sasuke yang bisa dikatakan malas melakukan apapun yang tak berguna untuknya kini sedang mengiyai pekerjaan seperti menjaga kedai yakisoba!

Lima hari berlalu, dan tibalah festival sekolah dibuka.

Sasuke sudah siap dengan lengan seragam yang dilipat hingga siku dan mengikat rambutnya yang lumayan panjang walaupun tidak segondrong kakaknya.

Dengan tubuh yang berkeringat menampakan keseksian pada dirinya, alhasil banyaklah yang mengantri untuk membeli yakisoba sekaligus melihat Sasuke.

Tentu sasuke tidak sendiri, ada Neji yang dapat tugas juga jaga yakisoba, dan jadilah duo super duper keren hight school konaha sukses jadi pusat perhatian!

Ditempat lain turunlah beberapa lelaki dan satu wanita berambut blonde dengan pakaian bebas keluar dari mobil berwarna kuning lalu memasuki gedung konoha hight school.

Mulailah Naruto, Gaara, Kiba, Shino, dan Nagato siap berpetualang.

Tanpa sadar mereka memisahkan diri, Kiba dengan Naruto masuk kedalam rumah hantu, Gaara, Shino dan Nagato yang tidak terlalu bersemangat hanya duduk di bawah pohon, Gaara bermain game, Shino mendengarkan mp3, dan Nagato yang sukses tidur dipaha Gaara.

"Uuuuuuaaaaaaaa! Kiibbaaaa….Kibaaa..!" Naruto yang memang penakut, baru masuk kedalam rumah hantu sudah teriak teriak kencang sambil memegangi lengan Kiba, sedagkan Kiba lebih bergidik ngeri dipeluk oleh lelaki apalagi Naruto.

selama perjalanan untuk keluar dari rumah hantu Kiba hanya berusaha melepas pelukan Naruto, beberapa menit kemudian mereka sudah keluar dan Naruto sukses ngos - ngosan.

"Ayo kesana!" Kiba menarik paksa Naruto yang kelelahan menuju dimana Sasuke dan Neiji menjual yakisoba.

Karena memang Kiba serampangan, apalagi para pengantri malah terpesona melihat Naruto, sukseslah Kiba dan Naruto mengantri lebih depan.

"Hoo ternyata yakisoba, yosh pesan satu, oe Naruto kau mau tidak" Naruto masih ngos - ngosan menghadap kebawah, mendengar nama Naruto, sasuke berhenti melakukan kegiatan dan melihat kedepan, saat itu juga Naruto juga menangkat kepalanya, "aku ju- hehe" Naruto awalnya kaget melihat Sasuke, namun dengan cepat pasang muka bodoh sambil nyengir - nyengir sendiri, sedangkan Sasuke melotot kaget!

"Sasuke! Gosong!" Neiji mendorong sasuke mundur dan mengambil alih tempat Sasuke, ntah karena apa sasuke melepas celemek yang ia pakai dan berlari pergi dari kedai yakisoba.

"What?! Jangan bercanda sasukeeeeee…..!" Neji frustasi di tinggal sendiri, Kiba berlari dan masuk dengan sempurna ke dalam kedai lalu memakai celemek yang tadi di kenakan Sasuke.

"Yooooossshhh! Pesan padaku!" Kiba sudah siap membantu Neji, Naruto masih terdiamm menunggu yakisobanya, Kiba yang lebih ngerti situasi dibuat jengkel atas ketidakmanusiawian Naruto yang masih ngejagrok nungguin yakisobanya.

"Hei nona, bukanya sebaiknya kau mengejar pemuda tadi?" Kiba memandang naruto bosan sambil mebuat yakisoba.

"Huh? Ha? Kenapa?"

"Sudah cari dia bodoh!" Kiba berteriak dan mendorong Naruto agar keluar antrian hingga Naruto sukses tersungkur di tanah.

"Sialan kau kiba!" Naruto mengacungkan jari tengah dan pergi meninggalkan antrian.

Naruto sebenarnya mengerti apa yang dimaksut Kiba, Naruto juga mengerti adik uchiha ithaci itu sedikit sensi padanya.

Naruto memasuki gedung sekolah, karena biasanya tipe orang seperti Sasuke suka tempat yang sepi dan tenang.

Naruto menuju atap sekolah, dan disambut pemandangan Sasuke yang sedang berciuman dengan gadis berambut merah, Naruto terdiam diambang pintu, Naruto bingung harus bagaimana, hanya terdiam hingga Sasuke sadar Naruto datang, tapi tetap melanjutkan aktifitasnya tanpa memperdulikaan Naruto disana.

Naruto tersadar dari lamunanya dan berlari pergi ala karakter utama di shoujo manga.

Sasuke juga dengan reflek melepaskan Karin dan mengejar Naruto, tapi beberapa saat ia sadar bahwa Naruto kekasih kakaknya, urunglah Sasuke mengejar naruto lalu menuju ruang kelas. Sedangkan naruto berlari kencang dan berdiam diri di dalam mobilnya.

Naruto sendiri bingung kenapa dia harus berlari pergi? Sasuke masih kelas 2SMA, dan lagi Sasuke lelaki sama sepertinya, pikiran Naruto tak tenang atas apa yang menimpanya baru saja, jantung yang berdegup kencang, perasaan marah yang tak jelas datang dari mana.

Beberapa saat Nagato, Gaara, Shino dan Kiba ikut memasuki mobil karena mendapat email dari Naruto untuk kembali.

"Ada apa naruto chan?" Gaara nyengir girang melihat Naruto tidak tenang.

Naruto mendengus kesal dan mencabut wig blonde panjangnya lalu membantingnya kasar.

"Hooooo, Naruto chan mengamuk?!" Tiba tiba Naruto mencengkram kerah Gaara yang duduk disampingnya.

"Hei aku laki laki, Sasuke laki laki juga kan? Kenapa aku merasa terganggu saat dia mencium seseorang?" Ucapan naruto sukses membuat ketiga temaanya berhenti melakukan aktifitas masing masing.

"ppffffttttt…!" Gaara mencairkan suasana dengan menahan tawanya pada Naruto

"Lalu kenapa? Kau suka padanya?" Gaara memunculkan seringainya.

"Aahh iya! Aku suka padanya, tapi aku laki - laki lho? Kalau aku dan Sasuke berpacaran…. Aku.. Aku. . Aku tak mau pantatku dimasuki barang segede ini! Sakit – sakit –sakit PASTI!" Naruto bergidik melihat bagian bawah tubuhnya.

"Naruto kun, kalau soal itu, kau bisa bertanya Nagato, belum sebulan ini kan dia berpacaran dengan Gaara, dan kelihatanya Nagato jadi bot?" Shino dengan santai ngoceh tanpa peduli reaksi Gaara, Nagato dan Naruto yang melotot lebar ke arahnya.

"Hhhhhh kalian ini, begitu saja rib- "

"Diam kau homo!" Gaara, Nagato dan Naruto ganti berteriak kearah Kiba yang santai karena dirinya memang homo.

"Shino san, mulutmu memang perlu di oprasi." Nagato mencekik leher Shino dengan lenganya, Gaara nyengir - nyengir dipandangi Naruto dengan tajam.

"Tung.. tunggu dlu? Kenapa aku harus menyukainya? Mengenalnya saja tidak ? Kenapa? Kenapa? Tung. . Tunggu jangan bercanda, Aku tidak mencintainya ataupun menyukainya, hahaha!" Naruto ngoceh meyakinkan dirinya sendiri sambil menyalakan mobil lalu tancap gas dari sana dan menuju toko untuk bekerja.

Selama perjalanan Naruto memulai fase berbicara sendirinya dan meyakinkan dirinya sendiri agar tak menyukai sesame lelaki.

Jam menunjukan pukul delapan malam,yellow cake shop masih menyala terang dan masih bnyak pengunjung berlalu lalang.

Masuklah makhluk yang paling tidak ingin ditemui Naruto saat ini yaitu Uchiha Sasuke.

Naruto mencoba tidak menggubris dengan langsung naik ke lantai dua.

Jadilah Nagato dengan pakaian maid wanita mengahampiri Sasuke.

"Please, your order Mister?" Nagato berbicara bahasa ingris pada Sasuke, dan respon dari si Uchiha hanya diam memandang Nagato.

"Selamat malam, mohon pesananya?" Nagato mengulangi perkatanya dengan bhasa Jepang, Nagato pikir Sasuke tidak mengerti bhasa Ingris walau sederhana.

"What the hell? You think I Don't know what did you just say?"

"Tch, I need she with blonde hair to service me, I don't want ugly like you."

Nagato nganga lebar mendengar perkataan bocah Sasuke yang sangat sangat sangat!

"Uuuaaaaaaaahhggg! Naaarruuutttoooo!" Nagato berteriak histeris, dan pergi dengan cepat menuju lantai dua dimana Naruto berada.

"Naruto! Bocah sialan itu mencarimu." Nagato kesal dan membanting wig merah panjangnya dengan kasar ke sofa dimana Naruto duduk sambil merokok. Naruto mematikan rokoknya ke asbak, lalu mengenakan wig blonde panjangnya kembali.

"Please, your order Mister?" Naruto tersenyum ramah sambil menyerahkan daftar menu, Sasuke hanya terdiam memandangi wajah Naruto lekat, lalu beberapa saat kemudian menghela nafas panjang.

" Tomato shake." Setelah pesanan datang Sasuke langsung menghabiskan minumanya dan segera meninggalkan toko dengan meninggalkan uang untuk bayaranya.