Telfon Kaleng

.

.

.

Cast :

Ong Seungwoo x Kang Daniel x Hwang Minhyun

Wanna One Members

Summary:

Daniel dan Ong yang berteman sejak kecil selalu menghabiskan waktu bersama, namun saat beranjak dewasa Daniel bertemu dengan Minhyun, namja yang sangat tampan seperti pangeran yang keluar dari dalam komik.

"sayang telfon kaleng itu tidak ada pada ku" ucap Ong dengan putus asa.

Chapter 1

.

.

.

"paman sedang membuat apa ?"

"ini ? telfon kaleng… nah ! sudah jadi, mainlah bersama Daniel"

"woah ! kau pergi kearah tiang itu ya daniel, aku akan menggunakannya dari depan rumah"

Kang Danie dan Ong Seungwoo, dua namja aktif yang sudah menjadi teman sejak kecil.

Bagaimana tidak ? usia mereka hanya terpaut jarak 3 bulan saja dan mereka adalah tetangga. Instesitas pertemuan mereka yang sangat sering membuatnya terlihat seperti saudara.

Mempunyai kegemaran yang sama terhadap dance, selalu berada disatu sekolah yang sama, bahkan mempunyai selera humor yang sama, walaupun daniel terlalu jayus karena mudah tertawa dengan hal-hal kecil yang bahkan orang lain tidak mengerti apa yang sedang ia tertawakan -_-

Tok.. tok.. tok

Terdengar suara ketukan dari luar jendela kamar Ong

Ya, kamar mereka juga bersebelahan.

Sebetulnya kamar Ong memang ada dilantai dua, tapi saat masuk SMP Daniel merengek ke orang tuanya untuk mengubah gudang dilantai 2 rumahnya menjadi kamar tidur.

Alasannya ? tentu saja untuk lebih dekat dengan Ong dan lebih mudah untuk bermain telfon kaleng, seperti malam ini

"nde nde" Ong membuka jendela kamarnya, dan menangkap kaleng yang sudah terjulur di genting rumah

Begitulah Daniel, dia hanya perlu melemparkan kaleng dari jendela kamarnya untuk mengajak berinteraksi dan Ong sudah hafal dengan itu.

Padahal Ong dan Daniel sering bertemu, berangkat – pulang sekolah bersama, mengikuti ekskul dance bersama dan sering hang out bersama. Tapi pada malam harinya mereka selalu menyempatkan diri untuk bermain telfon kaleng.

Mereka bisa membahas hal apa saja, bahkan beberapa kali mereka membahas jerawat yang tumbuh didalam hidung, itu sangat sakit bukan ? kalian pasti mengalaminya dan itu menjadi pembahasan yang menghabiskan waktu sekitar 25 menit, OngNiel memang banyak bicara.

"wae ?" Tanya Ong santai

"aku diterima di Hanlim" jawab Daniel dengan cekatan

….. masih belum ada jawaban dari Ong

"aku juga ikut club dance"

"ya ! Kang Daniel ! kenapa kau selalu mengikuti ku ?"

"wae ? sekolah itu kan untuk umum"

"tapi masih banyak sekolah art lain, kenapa mesti di Hanlim ? aish ! ku kira masa SMA ku akan bertemu dengan suasana baru, tetapi ada kau lagi lagi dan lagi"

"wae wae WAE ? apa seburuk itukah aku ? kalau tidak ada aku, siapa yang akan memberi mu isi pensil ? siapa yang akan menghubungi omma mu jika kau terpelintir saat mengikuti ekskul ? siapa yang bersedia bertukar kaos olah raga saat kau lupa membawanya ? siap .."

"aaah nde nde arraso ! kau lama-lama bawel seperti wanita, terserah kau mau bagaimana"

"iya aku memang bawel, ini semua karena kau yang sangat ceroboh"

"kenapa kau tidak memberi tau ku tadi siang ?"

"aku ingin memberikan mu kejutan" Daniel mengeluarkan aegyo mautnya, tersenyum dengan memperlihatkan gigi kelincinya

….

"mati saja kau sanah" ucap Ong flat sambil membuang kaleng dan langsung menutup jendela kamarnya

.

.

Esok harinya disekolah, hari pertama masuk SMA Hanlim

Kali ini Ong boleh merasa sedikit senang, karena nyatanya ia tidak satu kelas dengan Daniel tapi ia sekelas dengan Park Woojin, teman club dance-nya bersama Daniel.

Seminggu telah berlalu, kehidupan SMA sepertinya begitu-begitu saja, belum ada yang special bagi Ong

.

.

Tok.. tok.. tok

Terlihat Daniel yang sudah menguncir poninya keatas dan memakai seragam basket SMP-nya, kata Daniel itu adalah baju ternyaman untuk tidur

"kau sudah siapkan data untuk lapor diri club dance ?"

"iya sudah, ternyata woojin juga ikut club itu"

"ooow, mmm Ong apa kau pernah mendengar siswa bernama Minhyun ?"

"nngg sepertinya, wae ?"

"anniya"

.

.

.

Next Chapter