THE PREGNANCY TEST

.

.

.

NOVEL BY ERIN MCCARTHY

REMAKE BY YOUNLAYCIOUS

.

.

.

CAST: HUNHAN AND OTHERS

.

.

GENRE: DRAMA – ROMANCE – GENDERSWITCH

RATE: M

LENGTH: CHAPTERED (1 to End)

WARNING: FF INI MERUPAKAN FF REMAKE DARI NOVEL KARYA ERIN MCCARTHY DENGAN JUDUL SESUAI NOVEL ASLINYA ^^ IMPROVISASI CERITA DILAKUKAN JIKA DIPERLUKAN….GENDERSWITCH UNTUK PARA UKE ^^

.

.

PROLOG

.

.

.

.

.

"Oh, sayangku, aku melihat ada sesuatu yang manis sedang menantimu."

"Oh ya?" Xi Luhan merasa terpikat mendengar prediksi dari seorang peramal bertubuh tambun, bernama Shindong.

Sejauh ini, Shindong meramalkannya panjang umur, tambah kaya, dan memprediksi hal-hal manis untuk kehidupannya. Tentu saja, maknanya bisa saja menerima kartu ucapan yang lucu dari bibi yang tidak dikenalnya, yang mengabarkan bahwa ia mewarisi seluruh harta kekayaan sang bibi dikarenakan hanya Luhan satu-satunya anggota keluarga yang dimilikinya.

"Apa maksudmu?" tanya Luhan lagi. Dia sebenarnya tahu kalau semua itu hanya sekedar cuap-cuap, omong kosong, hanya untuk menyenangkan hatinya, tapi itu tidak menghentinkannya untuk mencondongkan badan ke seberang meja ketika Shindong memeriksa telapak tangannya di antara telapak tangan pria itu yang besar. Tidak terlalu buruk untuk menghabiskan hari Februarinya yang menyedihkan di Apgujeong Hills dengan tiga orang teman seapartemennya. Bahkan faktanya ini cukup menghibur.

"Itu tidak spesifik." cetus Kim Minseok atau biasa dipanggil Xiumin, nada skeptis terdengar dari ucapannya. "Aku juga bisa meramalmu, Luhan, jika yang kau butuhkan hanyalah kepastian yang samar. Atau aku dapat pergi ke Madame Moiselle dan membelikan fortune cookie yang banyak untukmu.

Shindong, dengan badan tambunnya yang dibalut setelan terbaru Channel hanya mengangkat bahunya. " Aku seperti Ripley, Sayang. Believe it or not! Itu tidak ada pengaruhnya untukku.

"Hmmm….apa kau bisa menjelaskannya secara spesifik, Shindong-ssi?" Luhan berusaha mengabaikan perkataan Xiumin dan memfokuskan dirinya pada Shindong sebagai bentuk kesopanan.

"Aku bisa sespesifik yang kau inginkan…..Kau adalah orang Cina, tetapi lahir dan dibesarkan di Korea."

Xiumin mendengus. "Yah! Lalu apa pengaruhnya? Selain dia bisa berbahasa Korea dan Mandarin."

Do Kyungsoo yang memercayai semua hal yang berhubungan dengan bola kristal, karma, serta kekuatan supranatural, dan orang yang mengundang Shindong datang ke apartemen mereka, menyuruh Xiumin diam.

Luhan beringsut di lantai, jeansnya menjadi berkerut hingga ke lutut, namun ia tidak mempermasalahkan hal itu. Bagaimanapun rasanya menarik, menyenangkan dan penuh pengharapan ketika membahas masa depannya walau itu masih samar. Pada usia dua puluh enam tahun saat ini, akhirnya ia dihadapkan pada perasaan yang mengingatkan bahwa ia telah menyia-nyiakan usia dua puluh tahunannya, hidup dari uang orangtuanya, dan setiap harinya hidup dengan santai.

Sekarang saatnya untuk berubah, ia tahu itu, tapi selain karena ramalan ini, ia selalu menghindar untuk memikirkannya secara serius. Kemunculan Shindong sebenarnya tidak disengaja, mungkin karena itulah ramalan pria itu memberikan Luhan dorongan kea rah yang benar.

Alis Byun Baekhyun naik hampir sampai ke rambut cokelat mudanya, lalu turun ke tempat semula. "Di mana kau menemukan pria ini, Kyungsoo-yah?"

Kyungsoo menunjuk kalungnya, huruf Cina dari perak yang bermakna kebahagiaan, dan mencibir, "Ayolah, kalian semua, coba lihatlah dulu. Dia tahu banyak hal." Kyungsoo menepuk-nepuk lengan Shindong seolah-olah pria itu adalah anak kecil yang lucu, bukannya seorang pria berumur tiga puluhan bertubuh tambun dan mengenakan setelan mahal.

Shindong sama sekali tidak terpengaruh perkataan sinis Xiumin dan Baekhyun. Dia tersenyum pada Luhan, tangannya masih menelusuri tangan Luhan dengan lembut.

"Kau bukan berasal dari Seoul, kedua orangtuamu tinggal di Busan, keluargamu cukup kaya, ayahmu seorang kepala keuangan sebuah perbankan besar, ibumu hanya ibu rumah tangga biasa….aku melihat sekumpulan anak-anak terlantar dan sebuah rumah yang sebagian besar dihuni oleh para lansia…..ibumu suka sekali mengikuti kegiatan sosial."

Kerongkongan Luhan menjadi kering dan ia merinding di mana saja peramal itu menyentuhnya. Shindong menatapnya, senyuman samar tampak menghiasi bibirnya. "Ya, benar, hal manis sedang menunggumu. Kehidupanmu akan berubah. Tetapi dalam artian yang bagus. Tidak egois dan lebih bijaksana. Dengan pria yang bisa membuatmu meleleh."

Kris? Apakah Kris yang dimaksud oleh Shindong? Pria yang telah menjadi kekasihnya selama enam bulan ini. Apakah ini artinya Kris akan melamarnya? Jika demikian, tentu Luhan akan bahagia.

Kris atau Wu Yifan, dia sama seperti Luhan yang seorang Cina. Dia pria yang baik, stabil, meski terkadang sedikit kaku. Memiliki sebuah pekerjaan yang mapan dan sebuah apartemen atas nama pribadi. Menikah dengan Kris, secara materi Luhan tidak perlu mencemaskan apapun, tapi ia tidak yakin akan siap untuk menikah dengan Kris atau apakah pria itu sanggup membuatnya meleleh. Melembut sedikit, mungkin, tapi untuk bisa meleleh sepertinya di luar jangkauan Kris.

"Pastry."

Luhan mengerjap, "Apa?"

Apa hubungannya pastry dengan Kris? Saat Luhan memikirkan Kris, tidak ada bayangan krim dan tar bersamanya. Kris adalah biskuit.

Shindong menutup matanya. "Aku melihat pastry. Dibuat dengan sempurna dan diletakkan berderet di hadapanmu." Pria itu menggeleng dan menatap langsung mata Luhan, "Apakah kau pernah berpikir untuk membuka toko kue?"

"Dia sudah punya toko." Ujar Xiumin, mendapat anggukan kepala teman-temannya.

"Itu benar." Kata Luhan pada Shindong. "Aku punya sebuah toko mainan anak. Meski dibuka dengan bantuan modal dari orang tuaku dan baru bisa balik modal sekarang setelah tiga tahun.

"Bukan toko kue?" Shindong menggigit bibirnya, berusaha meyakinkan dirinya.

"Bukan. Toko mainan anak. Walaupun awalnya terpikirkan olehku untuk berbisnis, aku sempat menimbang antara toko mainan anak atau toko kue. Tapi aku tahu jika membuka toko kue membutuhkan banyak pegawai untuk menjalankannya. Toko mainan anak tidak membutuhkan pegawai sebanyak itu."

Ya, pada akhirnya setelah tiga tahun bergelut dengan mainan anak-anak, lama-lama Luhan merasa bosan dengan toko itu. Setiap hari tokonya hanya dipenuhi dengan turis-turis dan pembeli dari kalangan atas yang menginginkan barang-barang dengan kualitas yang lebih bagus daripada yang dipasarkan oleh Kiss & Hug Toys. Luhan berkhayal ingin menciptakan sesuatu yang baru. Sebuah coffee shop yang sebenarnya, bukan toko kue, yang juga menyediakan berbagai macam kue, cake, roti, dan biskuit sebagai pelengkap minum kopi. Jika ada sesuatu yang diketahuinya, maka itu adalah kopi kualitas tinggi dengan cara penyajian yang tepat.

Mungkin Shindong mengarah pada sesuatu. Mungkin sekarang saat yang tepat untuk melakukan perubahan, berhenti berpuas diri dan melakukan sesuatu yang telah lama diinginkannya.

"Itu aneh! Aku benar-benar melihat sesuatu yang lengket dan manis, serta ada gula-gulanya." Shindong memejamkan matanya kembali.

"Mungkin fruitcake," cetus Xiumin dengan nada polos yang sama sekali tidak pas dengan sorot matanya.

"Xiumin." Kyungsoo terlihat ketakutan.

Shindong hanya mengerjab, dengan sungguh-sungguh dan serius, seperti seseorang yang menobatkan dirinya adalah nabi. "Tunggu saja sampai tiba giliranmu Nona Kim Minseok. Kita lihat apakah setelah ini kau masih bisa tertawa."

Kaki Xiumin yang tadinya diletakkan pada sandaran sofa seketika langsung jatuh ke atas lantai marmer yang dingin. Kyungsoo terperangah mendengar kata-kata Shindong barusan, ketakutan menjalari matanya.

Luhan hanya menatap sekilas teman-temannya, kemudian menarik tangannya dari hadapan pria itu. "Kau benar-benar memberikan sesuatu untuk kupikirkan, jadi terima kasih, Shindong-ssi. Aku percaya Kyungsoo benar. Kau punya kelebihan untuk menunjukkan jalan yang benar."

"Aku belum pernah salah." Shindong menatap Luhan lekat-lekat, "Percayalah, Luhan. Pastry. Pasti ada sesuatu dibalik semua itu."

.

.

.

.

.

.

.

BDY

.

.

.

.

.

.

.

Annyeonggggggg ^^

YEHETTT! OHORAT!

Youn comeback dengan FF baru nih….Seperti yang dijelaskan diatas FF Youn kali ini merupakan FF Remake dari sebuah novel berjudul "The Pregnancy Test" karya Erin McCarthy. Untuk kepentingan FF Youn remake jadi Hunhan version kekekekeke ini pertama kalinya Youn ngeremake novel nih dan rate nya M ahayyyy semoga aja FF ini tidak mengecewakan hohohoho

Berhubung ini FF rate M dan sekarang adalah bulan puasa, jadi FF ini akan Youn post setelah buka puasa *V*

Dan yang tanya soal FF Youn yang lain sabar ya sedang proses ^^

Kemungkinan setelah ini Youn bakal post yang "Baby, Please Believe To Me" dulu trus selanjutnya "BSBS (BaekSooBaek Show)" kekekeke jadi yang menantikan 2 FF ini harap bersabar ya ^^

Okelahhh sebaiknya Youn pamit aja nih Daripada kebablasan ngomong kekekkeke

Sebelum Youn pamit, Youn mau ngucapin "SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA"

Penutupnya, REVIEW JUSEYO! ^^