Disclamer : harry potter itu punya tante JK Rowling. Aku cuma pinjem karakternya aja

A/N : ini first fic aku. Jadi, kalo kurang bagus aku minta maaf ya. Aku juga lagi belajar bikin fic yang bagus buat readers. Dibantu ya!

Don't like Don't read

Warning : OOC(maybe), typo, unsur gaje, lime(maybe)

R&R, please?

Gadis berambut coklat ikal itu sedang berlari menuju kelas transfigurasi siang itu. Dia berlari sampai tak menyadari ada seorang laki laki berambut pirang platina didepannya.

BRUKK

"aww... sakit" seru gadis berambut coklat ikal itu

"gunakan matamu Granger" kata pria berambut pirang sambil memegangi kepalanya yang sakit karena terkena buku-buku tebal hermione yang jatuh.

Yap. Gadis itu adalah salah satu dari trio golden, miss-know-it-all, princess gryffindor, dan yang tak kalah hebat dia juga seorang ketua murid putri. Hermione Jean Granger.

Dan ya benar. Pria berambut pirang itu adalah Draco Lucius Malfoy. Pangeran slytherin atau bisa dibilang pangeran hogwarts, Sang cassanova, dan yang sangat mengejutnya draco adalah ketua murid putra, partner hermione.

"Malfoy, apa yang kau lakukan disini?" tanya hermione

Namun, draco tidak menjawab. Rasanya, kepalanya sangat berat dan sakit. Bagaimana tidak? Draco terkena 5 buku milik hermione yang kira kira tebalnya 900 lembar setiap bukunya.

" Malfoy, kau tidak papa?" tanya hermione khhawatir

Tapi, lagi lagi draco tidak menjawab. Karena dia pingsan. Kini, hermione benar benar cemas dan akhirnya dia membawa coret menyeret draco ke hospital wings.

ӿӧӿӧӿӧӿӧ

Di Hospital Wings

Draco terbaring lemah di salah satu bangsal. Tiba tiba dia mulai membuka matanya perlahan dan menangkap pembicaraan antara madam pomfrey dan seorang gadis.

" baik nak, karena kau satu asrama dengannya jadi aku akan meminta padamu untuk merawatnya. Ini adalah obat pereda rasa sakit berikan padanya setiap dia merasa sakit pada kepalanya. Tapi jangan berlebihan" perintah madam pomfrey pada gadis itu sambil memberikan ramuan.

" baik, madam pomfrey" jawab sang gadis lemah

Draco berpikir sejenak. Siapa orang yang satu asrama dengannya?. Oh ya, tentu saja partner ketua muridnya. Dia pusing memikirkannya.

Lalu, madam pomfrey pergi meninggalkan draco dan hermione di hospital wings

"oh Merlin, kenapa harus aku yang merawar ferret pirang itu?" keluh hermione setelah sang matron tak terlihat lagi.

"aku juga tak ingin dirawat oleh berang berang sok pintar seperti mu granger!" seru draco dari balik tirainya.

Hermione terlonjak kaget melihat draco sudah sadar. Lalu, ia buru buru melihat draco. Draco terlihat menahan sakit dikepalanya akibat benturan buku hermione. Segera saja hermione memberikan ramuan pereda sakit yang diberikan madam pomfrey.

" Malfoy, minum ini!" perintah hermione sambil meminumkan ramuan tersebut.

Draco tak ingin meminumnya. Seringaian muncul di wajah pucatnya. Seringaian yang membuat seluruh gadis rela melakukan apapun hanya untuk ber one-night-stand dengan sang cassanova bahkan hanya untuk memandangnya selama 5 detik namun tidak untuk hermione granger.

" santailah sedikit, granger" seru draco sambil memunculkan fire whisky dari udara dan meminumnya.

" Malfoy, jangan minum itu. Kau, sedang sakit" perintah hermione lagi

Draco tak menghiraukannya. Dia tetap meminumnya hingga habis. Dan, saat itu kepalannya bertambah pusing dan sangat berat. Yap, draco mabuk.

" Draco, jangan minum itu lagi" teriak hermione tanpa menyadari dia memanggil draco bukan malfoy.

Draco yang menyadari hal tersebut merasakan rasa yang aneh ditubuhnya serasa ada kehangatan, dan kenyamanan yang tak pernah ia rasakan selama ini. Perasaan yang tidak ia mengerti. Perasaan yang tak pernah ia rasakan bersama gadis gadis lain.

"What the hell?" Batin draco. Apa yang sekarang ia rasakan? Cinta?. "Tak mungkin" batinnya mencoba meyakinkan. Tak mungkin ia mencintai hermione jean granger. Ah, bahkan ia tau nama lengkap hermione.

"Ini tidak mungkin cinta? Ini hanya rasa menginginkan" batin draco meyakinkan dirinya. Ya, HANYA MENGINGINKAN BUKAN CINTA. Karena draco tak pernah merasakan cinta dan tak akan pernah. Dan draco hanya menginginkan granger

Draco turun dari ranjangnya dan langsung memegang tangan dan menghimpit hermione kedinding.

"Malfoy, apa yang kau lakukan?. Lepaskan aku sekarang" perintah hermione sambil memberontak melepaskan kuncian malfoy ditubuhnya.

Tapi, draco sangat kuat. Dia makin menekankan tubuhnya ke tubuh hermione.

"tenang saja, dear. Kau cuma tinggal menikmati" bisik lembut draco di telinga hermione. Membuat hermione merinding mendengarnya.

Hermione mencoba mencerna apa yang dikatakan draco. Tapi, knapa rasanya akal sehatnya sudah pergi saat tubuhnya berkoalisi dengan keadaan.

Hermione tetap memberontak saat sesuatu yang dingin, lembab dan lembut menyentuh bibirnya. Ternyata benda tersebut adalah bibir draco.

"Dra.. .cooh" kata hermione di sela sela ciuman mereka.

" ya, dear?" jawab draco. Sensasi itu durasakan lagi saat hermione menyebut namanya. Draco kembali mencium hermione dengan lembut dan hati hati seakan akan hermione adalah barang yang sangat rapuh.

Tangan draco mulai mencopoti kancing baju hermione satu persatu.

1 kancing...

2 kancing...

3 kancing...

Draco bisa melihat leher jenjang hermione, kini ciumannya berpindah pada leher itu. Draco menciumnya dengan rakus seolah olah dia adalah anak kecil yang kecanduan lolipop. Dan, lolipopnya adalah hermione.

" Dra..co...oh..ahh... henti...kan...ahh" seru hemione tergagap sambil mendesah.

" kenapa dear? Kau tak menyukainya?" tanya draco sambil melonggarkan kunciannya.

Hermione tak menyia-yiakan kesempatan itu. Ia, lari menuju asrama gryffindor. Ia, tak ingin kembali ke asrama ketua murid. Ia, ingin menenangkan dirinya dulu.

Draco tak mengejar hermione, ia lelah kepalanya terasa berat. Dan lagi lagi dia pingsan.

ӿӧӿӧӿӧӿӧ

Asrama gryffindor