Warning!

Cerita mengandung unsur BxB

Cerita murni hasil otak sendiri

WILL YOU (?)

Cast :

Jeon Jungkook,

Kim Taehyung,

Kim Jungie

Pairing :

KookV !

Genre :

Drama, Romance, Family

Rated : T (Two Shoot)

Author : Taejeon (92L)

Namja x Namja, Yaoi, Typo Bertebaran

-check disc out-

DL!DR!

~ Enjoyed ~

.

.

Taehyung tidak tahu apa mencintai seorang namja sepertinya adalah suatu kesalahan, ia juga tidak tahu melakukan hubungan sex dengan seorang namja sepertinya bisa membuatnya mengandung.

Taehyung hanya bisa berpikir bahwa ini adalah karma baginya karena mencintai seorang namja. Tapi taehyung bersyukur bisa memiliki Jungie, seorang putra yg dikandungnya selama 9 bulan 4 hari dan sekarang berusia 5 tahun dalam usia korea.

Seorang putra yang cerdas dan tidak pernah menyusahkan Taehyung sama sekali. Taehyung juga berterima kasih karena sepupunya Kim Seokjin selalu ada didekatnya ketika ia dalam kesusahan.

.

.

*Part 1*

.

.

"Appa!"

Grab

Namja yang dipanggil appa menoleh ke sosok anak kecil laki laki yang sekarang memeluk kakinya, namja ini tersenyum dan mensejajarkan tinggi badannya dengan bocah laki laki yang tadi memanggilnya appa,

"siapa yang kau panggil appa bocah" kekehnya sambil mengacak surai hitam anak kecil ini,

"ooppss, sorry ahjussi" anak kecil ini menutup mulutnya sambil berucap, dan setelah berucap tersenyum manis yang menampilkan giginya yg tersusun rapi,

"Jungie kira tadi ahjussi appa-nya Jungie, ahjussi sih kenapa mirip dengan appa" ucap anak kecil yang diketahui namanya adalah Jungie ini sambil melipat kedua tangannya didada, namja ini hanya bisa tersenyum lembut melihat tingkah menggemaskan Jungie,

"jadi dimana appa Jungie? Apa Jungie tersesat di mall ini?" tanya namja ini sambil melihat ke kanan kiri, muka dan belakang dirinya, mencari sosok yang bersama Jungie,

tapi sepertinya ia tidak melihat siapa pun yang peduli dengan obrolan mereka berdua, karena orang orang hanya berlalu lalang didekatnya,

"kalau Jungie tahu appa di mana, tidak mungkin Jungie salah orang, mengira ahjussi appa-nya Jungie" Jungie memutar bola matanya malas,

"Jungie hanya tahu wajah appa dari foto yg ada didalam dompet eomma" seperti bisa baca mimik wajah namja ini Jungie berucap, mimik yang bingung dengan apa yang dibicarakan bocah dihadapannya ini,

"jadi dimana eomma Jungie?" namja ini berdiri dari posisi jongkoknya, menggenggam tangan kanan Jungie,

"tadi Jungie meninggalkan eomma jauh di belakang, Jungie tadi hanya berlari ke arah ahjussi yang Jungie kira appa"

"kalau boleh ahjussi tahu berapa umur Jungie dan nama lengkap Jungie?" ucap namja ini memperhatikan Jungie,

"Kim Jungie, umur 5 tahun, anak tunggal dari Kim Taehyung Eomma" ucap Jungie yang terdengar nada mantap dan tegas ketika ia berucap memperkenalkan dirinya,

"ahjussi sendiri? Siapa?" Jungie mendonggakkan wajahnya menatap namja yang disampingnya,

"Jeon Jungkook, 25 tahun"

"kenapa Jungie harus memanggil ahjussi, kalau umur hyung saja masih muda dari eomma, Jungie akan memanggil Jungkook hyung" Jungie memberikan senyuman manisnya 'lagi' ke Jungkook yang juga tersenyum melihat Jungie yang benar benar pandai berbicara untuk ukuran usia sepertinya,

"terserah Jungie mau memanggil apa, kajja kita cari eomma Jungie" Jungkook menarik Jungie pelan untuk mengikuti langkahnya.

Mungkin dengan mengelilingi mall yang luas ini bisa menemukan orang tua Jungie - pikirnya.

.

.

"Jungie-ya! Jungie di mana sayang?!" teriak seorang yeoja(?) cantik dengan pakaian dress putih yang panjang sampai lutut kakinya, mengenakan high hills berwarna merah dengan tinggi 3 cm menutupi jari jari kakinya,

rambut coklat panjangnya hingga punggung badannya dibiarkan terbang mengikuti tempo lari kecil kakinya,

"Jungie-ya?! Eomma mohon, Jungie di mana?!" suaranya terdengar bergetar, wajah cantiknya sudah di basahi oleh air mata yang masih setia jatuh dari mata runcingnya,

"eomma!" suara yang sangat dikenalnya menghentikan dirinya yang berlari, yeoja(?) cantik itu membalikkan badannya melihat ke sosok yang memanggilnya,

"Jungie?!" ucapnya dan berlari ke arah Jungie yang berlari juga kearahnya,

Grab

Jungie memeluk erat sang eomma yang di balas dengan pelukan tak kalah lebih erat dari sang eomma kepadanya.

"Jungie baik baik sajakan sayang?" ucap sang eomma dengan menangkup wajah Jungie dengan jemari lentiknya, Jungie hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban,

"Jungie dari mana saja, hm.. eomma sangat panik ketika Jungie menghilang seperti ini" mengusap surai Jungie sayang,

"Jungie tadi melihat appa eomma, jadi Jungie mengikuti appa dan akhirnya terpisah dari eomma" ucap Jungie dengan sedikit memberi jarak dari sang eomma

"Appa?" gumam sang eomma dengan sedikit memiringkan kepalanya,

"nhe eomma, ini Jungkook hyung, dia mirip dengan appa yang ada di foto dalam dompet eomma kan?" Jungie mundur ke arah Jungkook dan berdiri di samping Jungkook dengan memegang tangan kiri Jungkook,

sang eomma mendonggakkan wajahnya menatap seorang pemuda tampan yg benar benar mirip dengan seseorang yang ada dindalam foto pada dompetnya,

"hai noona, Jeon Jungkook imnida" jungkook mengulurkan tangannya ke sang eomma yang masih berjongkok, eomma Jungie pun berdiri dari posisinya dan membalas menjabat tangan Jungkook,

"Kim Taehyung imnida".

.

.

.

Taehyung tidak tahu kenapa melihat Jungkook waktu itu membuatnya tergiang akan sosok appanya Jungie. Taehyung akui memang Jungkook sangat mirip dengan mantan kekasihnya Lee Jeongguk.

Kenapa dibilang mantan kekasih karena memang mereka tidak pernah menikah sama sekali. Kenapa Taehyung bisa mengandung Jungie itu karena suatu kesalahan yang mereka lakukan waktu mereka masih muda dulu, mereka selalu melakukan hubungan sex tanpa bepikir Taehyung akan hamil.

Setelah Taehyung mengetahui dirinya mengandung, Taehyung langsung memutus hubungannya dengan Jeongguk. Beralasan bahwa ia akan melanjutkan sekolahnya keluar negeri dan tidak mungkin tetap berhubungan.

Taehyung tidak memberi tahu ke Jeongguk bahwa dirinya mengandung anak Jeongguk, bagaimana Taehyung memberi tahunya bahwa ia hamil yang nyatanya Taehyung seorang namja.

Pertemuannya dengan Jungkook membuat dirinya mengingat kembali kenangan yang ingin dikuburnya dalam dalam.

.

.

.

"eomma" panggil Jungie ke Taehyung yang lagi sibuk dengan acara memasaknya,

"em, wae?" ucap Taehyung tanpa menoleh ke sang putra yang sudah duduk di depan pantry dengan tangan yang terlipat diatas meja,

"tadi Jungie melihat sepertinya ada tetangga baru eomma, tetangga baru tepat di depan apartemen kita"

"tetangga baru?" Taehyung menoleh ke Jungie yang lagi menatapnya,

"em, Jungie lihat ada beberapa ahjussi yang membawa banyak barang barang masuk ke dalam apartemen yang berada di depan apartemen kita eomma" Taehyung masih membiarkan jagoan kecilnya berbicara tanpa menghentikan kegiatannya yang sekarang lagi membuat segelas coklat panas kesukaan Jungie,

"apa Jungie boleh berkunjung ke sana eomma?" Jungie meraih kotak tissue yang ada di dekatnya, menarik keluar selembar tissue itu,

"tentu boleh, tapi Jungie harus ingat, jangan membuat kekacauan di sana dan bersikap yang baik" Taehyung menuangkan coklat panas ke dalam gelas yg begambar iron man, gelas kesayangannya Jungie,

"eomma akan membuat sesuatu untuk Jungie bawa ke sana" berjalan mendekat ke sang putra, menyerahkan gelas berisi coklat panas ke Jungie,

"terima kasih eomma" Jungie meniup coklat panas yang ada di depannya, dan mencoba meneguknya dengan perlahan.

.

.

Ting tong

Ckleak

"hyung?!" panggil Jungie melihat sosok namja tampan yang menempati apartemen yang baru di huni ketika namja ini membukakan pintu apartemennya,

namja tampan yang beberapa hari lalu Jungie kira adalah appanya, ya . . dia adalah Jeon Jungkook.

"Jungie? Kenapa Jungie bisa ada di sini" Jungkook mensejajarkan tingginya dengan Jungie,

"Jungie tinggal di sini hyung" Jungie menunjuk pintu apartemen tempat tinggalnya,

"ternyata Jungkook hyung tetangga baru Jungie, Jungie senang" Jungie tersenyum ketika berucap, menampilkan deretan giginya yg rapi dan putih,

"dan ini" Jungie mengangkat plastik putih yang di pegangnya dari tadi, menyerahkan kantong plastik itu ke Jungkook,

"ini apa sayang?" Jungkook menautkan alisnya bingung dengan pemberian Jungie,

"itu pancake coklat buatan eomma untuk hyung"

"pancake coklat?" gumam Jungkook bingung, bingung kenapa harus pancake coklat untuk penyambutan tetangga baru yang di buat eommanya Jungie,

"em, pancake coklat kesukaan Jungie, Jungie yang meminta eomma membuatkannya, hehe" semacam mengerti dengan gumaman bingung Jungkook, Jungie berucap dengan tersenyum,

"hyung . . apa hyung tidak ingin Jungie masuk ke dalam" ucap Jungie dengan melemaskan badannya sedikit, membungkukkan badannya dan menggerucutkan bibirnya lucu,

"haha, maaf maaf, maafkan hyung" Jungkook yang gemes dengan ekspresi Jungie mengacak rambut Jungie, berdiri dari posisi menjongkoknya,

"masuklah" Jungie mengembangkan senyumnya dan berlari masuk ke dalam apartemen Jungkook dengan semangat.

.

.

Taehyung melirik jam dinding yang berada di ruang tengahnya, menautkan kedua alisnya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul enam sore, seingat Taehyung jagoan kecilnya tadi pergi ke tetangga baru mereka pukul satu siang,

"kenapa Jungie lama sekali, aku harus menjemputnya" Taehyung beranjak dari sofa menuju kamarnya, mengganti pakaian yang tadi di kenakannya dengan baju dress berwarna pink tua lengan pendek, panjang dress sampai atas lutut kakinya,

dan mengambil wig panjang berwarna caramel, memakainya dengan hati hati diatas kepalanya,

setelah sempurna dengan tampilannya taehyung pergi ke apartement tetangga baru mereka, menjemput Jungie-nya,

.

Ting tong

Jungkook yang mendengar suara bel apartemennya berbunyi berlari kecil ke arah pintu masuk, membiarkan Jungie yang tertidur di dalam kamar miliknya,

"maa_ Jungkook-ssi?" ucap Taehyung dengan ekpresi terkejutnya melihat sosok Jungkook yang sekarang berdiri didepannya,

"oh Tae noona, apa kau mau menjemput Jungie?" Jungkook menggeser tubuhnya jadi menyamping dan membiarkan Taehyung masuk ke dalam apartemennya,

"em, dimana Jungie? Aku tidak me_"

Dugh

Taehyung yang berjalan tanpa melihat sebuah kotak ukuran sedang di dekat pintu masuk harus menghentikan ucapannya karena tersandung, hampir saja tubuh Taehyung mendarat sempurna kelantai marmar itu, kalau saja Jungkook tidak dengan sigap menangkap pinggang ramping Taehyung dan menahannya agar tidak jatuh.

Jungkook menarik pinggang Taehyung agar berdiri dan

Blush

wajah Taehyung merona di tatap sedekat ini oleh Jungkook, Jungkook yang tadi menarik Taehyung agar berdiri tanpa sengaja membuat tubuh Taehyung berbalik kearahnya.

Kedua tangan Taehyung berada di dada bidang yang keras milik Jungkook, dan jarak wajah mereka yang begitu dekat.

Untuk beberapa detik Taehyung terjerat dalam tatapan kelam milik Jungkook, dan Jungkook juga terjerat oleh tatapan taehyung yang begitu menyejukkan baginya.

"eomma . ." suara Jungie yang sekarang berada di belakang Taehyung menyadarkan mereka,

"ma_ maaf" dengan cepat Taehyung mendorong pelan tubuh Jungkook, memberikan jarak di antara mereka, Taehyung tidak bisa untuk menyembunyikan rona merah samar di kedua pipinya,

"eomma" Jungie menggosok gosok matanya dengan punggung tangan mungilnya, berjalan kearah Taehyung sambil merentangkan kedua tangannya,

Taehyung yang mengerti pun langsung membungkukkan badannya sedikit dan memeluk Jungie, mencium kening Jungie sebelum meraih tangan Jungie untuk digenggamnya,

"terima kasih noona pancake coklatnya, aku menyukainya"

"kau menyukainya?" Taehyung tidak percaya Jungkook akan menyukai pancake coklat buatannya, bahkan Seokjin saja tidak menyukai pancake coklat kesukaannya Jungie, Seokjin bilang itu terlalu manis dan lembek,

"awalnya sih tidak, tapi di gigitan ke dua baru terasa pancake coklatnya enak" Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal waktu berucap

"syukurlah kalau kau menyukainya, tadi aku tidak berharap banyak kau akan menyukainya" Jungkook merasa ada ribuan kupu kupu yang ingin keluar dari perutnya, melihat senyuman termanis Taehyung sekarang ketika berucap,

"terima kasih juga karena mengijinkan Jungie berada di sini, kalau begitu selamat malam" Taehyung berjalan melewati Jungkook dengan menarik lembut tangan Jungie.

Setelah kepergian Taehyung, Jungkook berpikir, bagaimana appanya Jungie pergi meninggalkan yeoja(?) yang begitu cantik, manis, baik dan pintar masak seperti Taehyung.

Sebodoh itukah appanya Jungie tidak memperdulikan sosok Taehyung.

.

.

.

.

.

Tbc

oke aku balik membawa cerita baru yang hanya two shoot,

semoga ada yang menyukainya ^_^

bye bye di chapter berikutnya :*