WARNING!!! : This is fanfic BoyxBoy/Homo/Gay area! Don't read if you don't like it babe! Homophobic feel free to press the button back!!!!--

Tut! -tombol mesin ditekan.

Ttttakkk! ... Takkk! ... Brak!!!!!... -mesin testing mixture berjalan berputar untuk mengecek keadaan barang.

Set! Set! -barang ditandai menggunakan spidol setelah dinyatakan OK.

Clak!... Shingggg... Tukkk!!! -barang diambil dan dicek ulang secara manual kemudian disimpan di bin penyimpanan.

Kegiatan di atas adalah kegiatan yang biasanya ditemukan di Perusahaan bagian Operasi Produksi.

Seorang pemuda cantik terlihat melirik ke kanan dan ke kiri dengan gelisah karena ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

'Barangnya tinggal sedikit lagi, aku harus bagaimana? ' batinnya.

Berulang kali pemuda itu melirik ke kanan dan kiri lalu melihat sisa barang yang Ia miliki secara bergantian, meski Ia sedang melakukan running untuk barang yang sedang diproduksi.

Berdebat dengan pikirannya haruskah Ia bertanya atau tidak. Ingin bertanya tapi malu dan takut karena akan mengganggu mereka yang sedang kerja, tetapi jika tidak bertanya Dia akan kebingungan karena barang akan habis dan Dia tidak bisa melanjutkan produksi.

'Fyuhhh... Tanya saja deh. ' pikirnya.

"Emm... Kak Gian boleh tanya gak?" pemuda cantik tersebut bertanya kepada Karyawan manis yang bekerja tepat di belakangnya.

"Mau tanya apa?" Karyawan manis itu menjawab sambil tersenyum ramah.

"Emm.. Itu.. Barangku udah mau habis Kak, kalau mau minta barang dimana ya?" bertanya dengan malu-malu sambil menggosok kedua tangannya dikarenakan gugup yang melanda.

Karyawan manis tersebut menaikan salah satu alisnya bingung, melirik ke bagian penyimpanan barang pemuda cantik tersebut yang ternyata hampir habis. Menatap kembali pemuda cantik di depannya dan tersenyum ramah.

"Oh.. Kamu bisa minta sama feeder yang suka lewat nanti."

"Ah begitu ya?? Terimakasih Kak." pemuda cantik tersebut menjawab dengan semangat karena tidak sia-sia dia bertanya.

"Iya..." jawabnya singkat dan kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda.

Pemuda cantik itu juga kembali melanjutkan pekerjaannya sambil menunggu sang feeder datang.

Creakkkkk!!! Creakkkk!!! -bunyi roda berjalan yang didorong oleh seseorang.

Mendengar suara tersebut, pemuda cantik tadi semakin gelisah karena tidak sabar ingin meminta barang yang Dia inginkan. Tepat ketika orang tersebut lewat, Dia langsung memanggilnya dan berkata. Tanpa tahu-

"Kak! Aku mau minta barang bisa?" bertanya dengan riang seolah Dia bertemu dengan mainan baru.

Orang itu berhenti dan menatap pemuda cantik dengan bingung, sebelum menjawab dengan senyum kecil.

"Oh kamu butuh barang ya? Panggil Budi aja, nanti Dia kesini kok."

"O-oh begitu ya Kak." menjawab dengan senyum kaku.

-Dia salah orang.

.

.

.

.

.

.

.

Kak, Transfer!

Kaguya Uchiha

Cast : BTS Member

Pair : Kim Taehyung x Jeon Jungkook slight other pairing

Genre : Fluffy, Romance, Sci-life

Rate : T

Warning : BOYxBOY, Typo's, Lokal AU, Dom! Taehyung - Sub! Jungkook

Summary : Kisah manis antara Jungkook si karyawan magang dengan Taehyung karyawan bonded.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

Jungkook Raka Indira biasa di panggil Jungkook atau Raka. Jangan panggil dia Dira, karena menurutnya panggilan tersebut seperti panggilan untuk perempuan. Lupakan fakta bahwa wajahnya cantik melebihi perempuan tulen. (Aku tertohok)

Berusia 18 tahun. Lulusan dari SMK N 07 Sukapikuk Jurusan Mesin. Berlembar - lembar lamaran yang dikirim ke banyak Perusahaan akhirnya Dia mendapatkan sebuah panggilan, setelah mengikuti berbagai macam Tes Psikotes - Interview (Wawancara) - MCU (Medical Cek Up) dan Training selama 3 hari. Jungkook resmi menjadi Karyawan Magang di PT BANGTAN AUTOMOTIVE INDONESIA sebagai Operator Produksi di Divisi Assy Lighting selama 1 tahun.

Flashback.

Setelah 3 hari Training tentang materi Perusahaan dan sebagainya juga dilatih kecepatan tangan saat bekerja, Jungkook dan peserta training yang lain melakukan Genba (Menjelajahi PT) yang dipandu oleh Leader.

"Nah sekarang kita akan melakukan Genba. Rapihkan barang kalian, pakai topi sebagai identitas kalian lalu perhatikan apa yang mereka lakukan. Catat jika perlu dan bila tidak mengerti silahkan bertanya."

Jungkook dan yang lainnya menyelusuri setiap Divisi mulai dari Divisi Receiving Store untuk penyimpanan barang dari supplier lalu Divisi RQC (Receiving Quality Control) untuk pengecekan barang dari supplier yang berupa bahan mentah akan di simpan ke Raw Material Store dan akan diproses menjadi sebuah komponen di Divisi PP (Part Production) dan akan dicek kualitasnya oleh QCPP (Quality Control Part Production) dan setelah dicek barang tersebut akan disimpan di In House sedangkan barang berupa komponen akan disimpan di Main House. Mereka melanjutkan perjalanan ke Divisi Assambly yaitu untuk merakit komponen menjadi sebuah barang dan di tutup dengan tempat Finish Good Rack untuk menyimpan barang hasil produksi yang siap untuk dipasarkan.

"Kalian udah tahu semua kan yang ada disini?"

"Sudah... "

"Kalian tunggu disini sebentar, kakak mau tanya dulu kalian ditempatkan dimana."

"Iyaa.. "

Jungkook dan yang lainnya diam ditempat sambil sesekali mengobrol. Tak lama sang Leader kembali bersama seseorang.

"Oke sudah diputuskan. Raka dan Egar akan ditempatkan di Assy Lighting, sedangkan Maliqal di Assambly."

Ketiga calon Karyawan Magang Raka (Jungkook Raka Indira), Egar (Bambam Egar Zulfikar), dan Maliqal (Mingyu Maliqal Patih) melirik satu sama lain dengan tatapan sendu karena tidak menyangka akan dipisahkan.

"Raka dan Egar kalian ikut sama Kak Putra, nanti ditunjukan kalian di Line mana. Maliqal, kamu ikut saya."

Jungkook dan Bambam memberikan gestur selamat tinggal kepada Mingyu sebelum mengikuti Leader yang lain.

"Ayo kalian ikut saya."

"Nama saya Namjoon Putra Ariadi, panggil saja Putra. Saya Grup Leader di Assy Lighting. Siapa nama kalian?"

"Jungkook Raka Indira, biasa di panggil Raka Kak."

"Egar, Bambam Egar Zulfikar Kak."

Namjoon mengangguk dan melanjutkan perjalanan mereka ke Line masing-masing.

"Raka kamu di Line NL - 718E disini ya. Nanti kamu diajarin sama Kak Revan. Revan training ya?! " Namjoon berkata kepada Jungkook dan pemuda pucat manis yang sedang running dan hanya dijawab oleh anggukan saja.

"Baik Kak... " Jungkook menjawab.

"Egar kamu di Line sana ya PW - 21188/89 diajarin sama Kak Jae. Jae training ya?!"

"Iya Kak. / Oke Bang!" Egar dan Jae menjawab bersama.

"Yaudah saya tinggal, kalian berdua ajarin yang benar! Dan untuk kalian berdua lihatin aja dulu, kalau ada yang tidak mengerti tanyain aja ya."

"Iya. Terimakasih Kak."

Setelah itu Namjoon pergi meninggalkan calon Karyawan Magang dengan Karyawan yang akan men-training mereka.

"Namamu Raka? " tanya pemuda pucat manis alias Revan.

"Iya Kak. Nama lengkapnya Jungkook Raka Indira, Kakak boleh panggil Jungkook atau Raka. Kalau nama Kakak? "

"Yoongi Revan Praditha. Panggil Revan aja."

"Oke Kak. Yang Kakak bikin ini produk apa? "

"Lampu buat mobil pick up."

Flashback END.

Terhitung sudah 5 hari terlewat - 3 hari training di Ruangan 2 hari training di Line dengan didampingi oleh Karyawan lain Jungkook didampingi oleh Revan atau Yoongi Revan Praditha sedangkan Bambam didampingin oleh Jae atau Mark Jaelani Akbar. -

Senin, 27 Mei 2019. Jungkook dilepas untuk melakukan produksi secara mandiri meski tetap jika kebingungan akan bertanya kepada yang lain.

06.00 a.m. Jungkook masuk shift satu. Setelah brifieng (berkumpul untuk memberitahukan planning kerja hari ini), Jungkook berjalan ke tempatnya, membersihkan area kerjanya, mengisi PCC (Prouduction Planning and Control) mengecek semua barang dan mesin agar tetap terkendali, menyiapkan Daily Paper untuk mengisi hasil produksi setiap jamnya.

Barang untuk produksi (Base, Gasket, Blub, Lens) OK

Suhu ketetapan mesin (4 - 170) Ok

Tempat penyimpanan hasil produksi OK

Keperluan packing (Solatip, Marker, Tag Nama Gambar, Polibag) OK

Produksi dimulai : pemasangan Gasket pada Base kemudian Blub ditutup oleh Lens dan disimpan di Testing Mixture untuk pengecekan apakah lampu menyala atau tidak. Klik tombol hijau (Start) di kiri dan kanan untuk memulai running.

Takkkk... Takkk... Not complete not complete - klik tombol merah (Warning) untuk menghentikan mesin dan mengecek kembali apakah ada yang terlewat saat pemasangan atau kurang tepat pemasangannya.

"Kenapa warning terus? Coba cek lagi barangnya ada yang terlewat gak?" Kata pemuda manis dibelakangnya sambil membantu Jungkook untuk melihat kembali barangnya.

Jungkook pun ikut melihat barangnya dengan membokar ulang ternyata ada Blub yang salah penyimpanan, memasang ulang hingga benar dan kembali melakukan running.

"Kalau ada yang kamu gak paham, tanya aja ya."

"Iya Kak."

Tut! -tombol mesin ditekan.

Ttttakkk! ... Takkk! ... Brak!!!!!... -mesin testing mixture berjalan berputar untuk mengecek keadaan barang.

Set! Set! -barang ditandai menggunakan spidol setelah dinyatakan OK.

Clak!... Shingggg... Tukkk!!! -barang diambil dan dicek ulang secara manual kemudian disimpan di bin penyimpanan.

Kegiatan diatas adalah kegiatan yang biasanya ditemukan di Perusahaan bagian Operasi Produksi.

Seorang pemuda cantik terlihat melirik ke kanan dan ke kiri dengan gelisah karena ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

'Barangnya tinggal sedikit lagi, aku harus bagaimana?' batinnya.

Berulang kali pemuda itu melirik ke kanan dan kiri lalu melihat sisa barang yang Ia miliki secara bergantian, meski Ia sedang melakukan running untuk barang yang sedang diproduksi.

Berdebat dengan pikirannya haruskah Ia bertanya atau tidak. Ingin bertanya tapi malu dan takut karena akan mengganggu mereka yang sedang kerja, tetapi jika tidak bertanya Dia akan kebingungan karena barang akan habis dan Dia tidak bisa melanjutkan produksi.

'Fyuhhh... Tanya saja deh.' pikirnya.

"Emm... Kak Gian boleh tanya gak?" pemuda cantik tersebut bertanya kepada Karyawan manis yang bekerja tepat di belakangnya.

"Mau tanya apa?" Karyawan manis itu menjawab sambil tersenyum ramah.

"Emm.. Itu.. Barangku udah mau habis Kak, kalau mau minta barang dimana ya?" bertanya dengan malu-malu sambil menggosok kedua tangannya dikarenakan gugup yang melanda.

Karyawan manis tersebut menaikan salah satu alisnya bingung, melirik ke bagian penyimpanan barang pemuda cantik tersebut yang ternyata hampir habis. Menatap kembali pemuda cantik di depannya dan tersenyum ramah.

"Oh.. Kamu bisa minta sama feeder yang suka lewat nanti."

"Ah begitu ya?? Terimakasih Kak." pemuda cantik tersebut menjawab dengan semangat karena tidak sia-sia dia bertanya.

"Iya..." jawabnya singkat dan kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda.

Pemuda cantik itu juga kembali melanjutkan pekerjaannya sambil menunggu sang feeder datang.

Creakkkkk!!! Creakkkk!!! -bunyi roda berjalan yang didorong oleh seseorang.

Mendengar suara tersebut, pemuda cantik tadi semakin gelisah karena tidak sabar ingin meminta barang yang Dia inginkan. Tepat ketika orang tersebut lewat, Dia langsung memanggilnya dan berkata. Tanpa tahu-

"Kak! Aku mau minta barang bisa?" bertanya dengan riang seolah Dia bertemu dengan mainan baru.

Orang itu berhenti dan menatap pemuda cantik dengan bingung, sebelum menjawab dengan senyum kecil.

"Oh kamu butuh barang ya? Panggil Budi aja, nanti Dia kesini kok."

"O-oh begitu ya Kak." menjawab dengan senyum kaku.

-Dia salah orang.

"Budi! Ada yang butuh barang nih!"

"E-eh?"

"Gapapa panggil aja, nanti juga kesini. Kalau masih gak ada nyalain Andon aja ya."

"O-oh terimakasih Kak."

Pemuda tampan itu membalas dengan mengangguk sambil tersenyum tampan hingga Jungkook dibuat merona tanpa sadar. Sekilas Dia dapat mencium aroma parfumnya saat berjalan. Tak lama pemuda lain yang dipanggil Budi itu datang dengan membawa trolli yang isinya barang pesanan Line lain, membuat Jungkook kembali ke dunianya.

"Kamu butuh barang apa Dek?"

"Oh ini Kak, aku butuh Gasket R, Base Black sama Blub nya."

"OK. Tunggu ya."

"Iya Kak."

Pemuda Budi tersebut pergi dan meninggalkan Jungkook yang melanjutkan pekerjaannya dengan sisa barang selagi menunggu yang baru. Karena terlalu fokus membuat barang, Jungkook tidak sadar jika ada yang menghampirinya.

"Udah bisa?" kata pemuda tampan disampingnya. Jungkook terlonjak kecil karena terkejut.

"Eh... Udah Kak."

"Benar? Ini namanya apa?"

"Gasket Kak"

"Kalau NG (Not Good) yang kayak gimana?"

"Gasket yang robek, Base yang patah, Lens yang retak, Blub yang pecah Kak. "

"Perbungkus isinya berapa?"

"Dua belas."

"Kalau isi daily-"

"Jangan ditanyain mulu Chand, Dia lagi running itu."

Perkataan Chandra dipotong oleh Gian karena merasa Dia mengganggu Karyawan Magang baru.

"Aku kan cuma mastiin Kak, kalau Kakak benar ngajarinnya."

"Sembarangan kamu! Yang ngajar aku sama Revan jelas benarlah. Jangan ganggu anak baru kamu running sana, main mulu." tak terima dituduh, Gian pun menyuruh pemuda Chandra untuk kembali ke Line nya.

"Eh? Kamu diajarin Revan?" tak menghiraukan ucapan Gian, Chandra balik bertanya kepada Jungkook.

"I-iya Kak." Jungkook dengan gugup menjawab sebab kesulitan fokus karena merasa canggung mengobrol dengan Karyawan lain.

"Ohh. Kalau gitu kenalin nama Kakak Jimin Chandra Yanuar. Panggil Chandra aja, Kakak dekat sama Kak Revan yang manis itu."

'Aku gak tanya Kakak dekat dengan siapa aslinya.' pikir Jungkook. Tapi Ia memilih hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Kamu panggilan apa?"

"Raka. Itu panggilannya." perkataan Jimin dijawab oleh Gian.

"Ih Kak Gian jawab aja, aku tanya Dia loh mau dekat juga."

"Jangan modus kamu! Revan tahu ngamuk dia."

"Duh iya-iya. Kamu udah kenal sama Kak Gian?"

"Udah Kak."

"Siapa?"

"Seokjin Gian Alfansyah. Dipanggilnya Kak Gian."

"Kalau Kak Revan?"

"Yoongi Revan Praditha Kak."

"Kalau ada yang gak paham tanya aja ya, terus kalau Kak Gian ga benar ngajarinnya laporin aja ke Kak Putra biar dihukum."

"Heh Chandra! Balik sana ke Line mu. Yang ada kamu Kakak laporin ke Putra karena ganggu anak Magang, dilaporin juga ke Revan modus mulu."

"Iya Kak Gian. Duh satu lagi deh."

'Kapan aku bisa selesai produksi ini kalau ditanyain mulu Kak.' Batin Jungkook (Sabar ya baby Kook :( )

"Oh kamu udah kenal sama Budi sama Rizki belum?"

Jimin bertanya sambil menujuk Budi yang sedang menyimpan barang pesanan Jungkook ditempatnya dan pemuda lain bernama Rizki yang sedang mengangkat barang ke trolli yang ternyata adalah pemuda sebelumnya yang Jungkook kira seorang feeder. Jungkook melirik sebentar dan mentap kembali Jimin tersenyum malu-malu dan menggeleng kecil-

"Be-belum Kak." cicit Jungkook.

"Kenalan dong. Noh yang lagi masukin barang di bin mu itu namanya Budi. Aslinya Hoseok Budi Lesmana, panggil aja Budi atau Kuda."

"Mulutmu Chand!" Budi atau Hoseok membalas ucapan Jimin setelah Dia selesai menyimpan barang pesanan Jungkook dan siap untuk pergi lagi mengantarkan barang yang lain. Jungkook melirik kearah Hoseok setelah melihat persediaan barangnya sudah penuh kembali.

"Terimakasih Kak." kata Jungkook sambil tersenyum kecil.

"Iya, panggil aja lagi kalau butuh barang yang lain." Hoseok mengangguk dan sambil tersenyum lalu pergi setelah Jungkook yang juga mengangguk membalasnya.

"Nah kalau yang lagi angkat barang ke trolli namanya Rizki. Taehyung Rizki Prasetyo, panggil Rizki atau alien aja."

"Revan! Chandramu modus mulu nih!" pemuda Rizki atau Taehyung menjawab.

"Apaan! Bukan modus ini, aku cuma tanya biar akrab aja."

"Nah udah tahu kan. Kalau mau minta barang ke Budi aja dia feeder soalnya, kalau kamu udah selesai produksi dan bin nya penuh panggil Rizki aja minta bin baru atau transfer aja."

"Iya Kak." Jungkook menjawab sambil mengangguk dan melirik Taehyung lalu menuduk karena malu tidak sengaja bertatapan. Tingkah malu-malu Jungkook tak luput dari perhatian Taehyung membuat pemuda tampan itu gemas.

"Chandra balik ke Line. Putra nyari tadi." Revan atau Yoongi berkata saat Dia melewati Line Jungkook, jangan lupakan tatapan tajamnya kepada Jimin.

"Ok Kak. " jawab Jimin sambil mengedipkan sebelah matanya dan pergi berlalu tanpa pamit karena menciut oleh tatapan tajam Yoongi.

Jungkook melongo melihat kepergian Jimin karena perkataan Yoongi, Taehyung dan Seokjin hanya menggeleng melihat kelakuan Jimin yang sudah hafal seme-seme takut uke, sedangkan Yoongi hanya mendengus dan melanjutkan perjalanannya ke toilet.

"Abaikan kelakuan Chandra tadi ya, Dia emang berisik banget tapi baik kok aslinya." kata Seokjin.

"Iya Kak." Jungkook mengangguk dan tersenyum kepada Seokjin dan dibalas senyum juga.

"Kalau kamu mau transfer panggil Kakak aja ya Dek." Taehyung tiba-tiba bicara sontak membuat Jungkook menatap kapadanya karena terkejut.

"E-eh iya Kak."

Setelah itu Taehyung kembali mengangguk dan tersenyum tampan lalu pergi ke area Finish Good Rack untuk menyimpan barang, meninggalkan Jungkook yang kembali merona dengan debaran jantung yang berdetak dengan cepat.

Deg deg deg

'Duh jantungku.' batin Jungkook.

Jungkook pun lanjut running dengan persedian barang yang baru dengan sedikit cepat sebab tadi kurang fokus karena mengobrol dengan yang lain. Pasang Gasket pada Base - pasang Blub pada Base - tutup Blub menggunakan Lens. Terus berulang hingga tak sadar binnya sudah penuh.

"Rizki transfer!"

"Iya."

Mendengar nama Taehyung sontak Jungkook melirik ke samping lalu melirik ke bin nya yang penuh.

'Aku butuh bin.' pikir Jungkook.

Semerbak aroma parfum Taehyung menguar di udara saat melewatinya membuat Jungkook gugup untuk memanggilnya. Dengan jantung berdebar Jungkook menunggu Taehyung yang akan melewatinya lagi.

Creakkk!! Creakkkkk!!! -suara trolli yang Taehyung dorong.

"Kak Rizki boleh minta bin?"

Taehyung berhenti dan menoleh ke arah Jungkook yang memanggilnya.

"Oke." mengangguk dan tersenyum sebelum melanjutkan perjalannya dan mengambil bin baru untuk Jungkook.

'Senyum Kak Rizki gak baik buat jantungku.' batin Jungkook (Melihat tingkah kalian juga gabaik buat jantungku btw :( )

Taehyung kembali membawa dua bin baru, melewati di belakang Jungkook dan membiarkan Jungkook menghirup aroma parfumnya sebebas mungkin. Menyimpan bin baru di atas bin sebelumnya dan bin yang lain di bawah meja untuk persediaan. Jungkook melirik Taehyung yang langsung memberikan bin tambahan untuknya.

"Terimakasih Kak." kata Jungkook setelah melirik sebentar dan menuduk karena malu melihat wajah tampan Taehyung dari samping.

"Hmm.."

Taehyung melewatinya lagi dan bersiap pergi sebelum Dia menoleh kembali ke arah Jungkook dan berkata-

"Kalau dua bin udah penuh panggil kakak lagi buat transfer ya."

Jungkook menoleh dan mengangguk dengan gugup

"I-iya Kak."

Taehyung kemudian pergi sambil mengigit mulut bagian dalamnya menahan pekikan karena tingkah lucu Jungkook. Dan mereka berdua tidak bisa berhenti tersenyum dan abaikan fakta bahwa ada imaginer background bunga-bunga di belakang mereka. (ah shoujo vibe )

Jungkook kembali produksi setelah memindahkan barang yang tidak tertampung ke bin baru.

12.15 p.m waktunya istirahat makan siang. Jungkook dan Bambam pergi ke kantin bersama karena mereka berdua belum terlalu dekat dengan Karyawan lainnya. Menu makan siang nya dengan telur balado - tumis toge - gorengan tempe - sambal dan kerupuk. (Mantap!) serta sepotong buah semangka sebagai pencuci mulut. Setelah istirahat Jungkook dan Bambam duduk bersama Karyawan yang lainnya di Rest Area yang ada di Divisi Assy Lighting. Berbagi cerita tentang pengalaman berkerja tanpa didampingi dengan selingan tertawa sekali-kali. Tanpa sadar Taehyung selalu memperhatikannya dengan mengulum senyum tipis.

Sadar ada yang memperhatikan, Jungkook mendongak untuk melihat dan matanya langsung menangkap Taehyung yang melihatnya. Onyx dan Doe bertatapan, Taehyung tersenyum lebih dulu membuat Jungkook kembali merona dan jantung yang semakin berdebar. Jungkook hanya senyum kecil dan segera menunduk tak kuasa melihat pahatan indah Sang Pencipta.

12.45 p.m waktu istirahat sudah habis, Jungkook dan Bambam serta Karyawan yang lain melanjutkan kembali pekerjaannya. Menyalakan kembali lampu Line sebagai tanda bahwa Line ini sedang running, memakai kembali sarung tangan dan topinya sebagai APD (Alat Pelindung Diri), menyiapkan barang ke tempat yang lebih mudah terjangkau, dan running pun kembali dimulai.

Dua bin sudah penuh meski Jungkook belum mem-packing secara sempurna. Jungkook masih melakukan running untuk mengumpulkan barang di bin ketiga dan akan dipacking sekaligus biar mudah katanya. Barang di tempat running sudah habis dan Jungkook belum ingin membuka yang baru, ingin packing terlebih dahulu karena sudah banyak rupanya.

Masukan barang ke dalam polibag sebanyak duabelas picis - masukkan tag nama yang sudah diberi tanggal produksi dan nama orang yang memproduksi - masukkan tag gambar sebagai tanda barang tersebut sesuai dengan yang ada pada gambar - lalu bungkus menggunakan solatip dan simpan di bin.

Dua bin penuh dan bin ketiga sudah setengah terisi, waktunya di transfer dan mungkin Jungkook akan meminta tambahan bin untuk persediaan besok. Jungkook melirik ke kanan dan kiri mencari Taehyung yang biasanya sudah bulak - balik karena harus mengambil dan mengantar barang dari Line ke tempat penyimpanan. Selagi menunggu Taehyung lewat, Jungkook membuka barang baru dan siap produksi lagi sampai jam kerja habis.

Creaaakkkkk!!! Creaakkkk!!! -suara trolli terdengar dan Jungkook otomatis melirik ke samping dan tak melihat Taehyung yang melewatinya.

Jungkook sangat gugup untuk memanggil Taehyung mengingat kejadian di Rest Area -tatap mataku- saat istirahat, jantungnya masih berdebar dan selalu berdebar sangat kencang saat Taehyung selalu berada di area penglihatannya. Jungkook yang sedang produksi sedikit kurang fokus karena selalu melirik Taehyung yang masih mengangkat barang ke trolli nya.

Deg deg deg

Taehyung berbalik untuk menyimpan barang, jantung Jungkook semakin berbedar hampir membuatnya sesak.

'Okay tenang, tinggal panggil Kak Rizki buat transfer saat lewat nanti.' batin Jungkook sambil sesekali menarik nafas agar tubuhnya sedikit rileks dan menenangkan jantungnya yang kelewat keras berdetak khawatir orang lain akan mendengarnya.

Creaakkkk!!! Creaaaakkkkk!!! -suara trolli Taehyung

'Okay ini waktunya.' pikir Jungkook.

"Kak Rizki, mau transfer ya?" kata Jungkook yang terdengar seperti cicitan karena bagaimanapun dia sangat gugup setengah mati.

"Oke!" Taehyung menoleh dan tersenyum.

Jungkook bernafas lega karena akhirnya berhasil untuk mengatakannya meski suaranya pelan. Jungkook sudah berusaha untuk membuat tubuhnya tenang agar tidak terlihat gugup tapi sepertinya gagal karena dia benar-benar gugup.

Taehyung kembali sambil membawa trolli kosong, trolli disimpan dipinggir Line Jungkook. Taehyung melewatinya di belakang untuk mengambil barang Jungkook, barang diambil dan disimpan di trolli dan bin ketiga dibawah meja disimpan ditempat bin sebelumnya. Jungkook produksi dengan tangan sedikit bergetar dan sesekali melirik Taehyung yang sibuk mengambil dan menyimpan bin. Jungkook menahan nafasnya saat Taehyung kembali melewatinya, hidungnya hampir saja mimisan karena terlalu sering menghirup aroma masculine parfum Taehyung serta menahan debaran jantungnya agar tidak terdengar Taehyung.

Sebelum Jungkook bisa bernafas lega, Taehyung yang berada di belakang trolli siap untuk didorong menoleh dan menatap Jungkook dengan instens.

"Cuma dua bin aja nih transfernya Dek Raka?"

Jungkook menoleh dan menatap Taehyung dengan gugup sebelum menjawab.

"I-iya Kak."

"Gak sekalian aja?"

"Oh! Kak Rizki mau aku transfer tiga bin aja?" tanya Jungkook dengan wajah polos.

"Bukan itu maksudnya." Taehyung menjawab dengan gemas.

"Eh terus?" Jungkook memasang wajah bingung dengan memiringkan kepalanya sedikit.

"Hatimu." kata Taehyung singkat.

"Hah?" Jungkook gagal paham.

"Ga sekalian aja hatimu di transfer ke Kakak?"

Jungkook mematung di tempat dengan wajah terkejutnya, tak lama wajahnya merona sampai telinga dan jantungnya yang berdetak kencang meninggalkan Taehyung yang tersenyum lebar dan tertawa kecil melihat wajah merona Jungkook lalu pergi membawa barang hasil produksi Jungkook.

'Lucu sekali! Jadi suka.' batin Taehyung.

.

.

.

.

.

.

.

END

--

Oh My My My! Ini fanfic Taekook pertamaku. 3K word gila :"))

Well monmaap jika membosankan karena fanfic ini dibuat berdasarkan RL ditambah bumbu-bumbu manis karena aslinya tidak begitu ya sedikit :"))

Oke malah curhat ya pokoknya ini fanfic Taekook pertama Kaguya.

Silahkan beri kritik dan saran yang membangun karena kalau yang menjatuhkan akan Kaguya Mugen Tsukuyomi!

Jangan lupa review

Terimakasih sudah membaca.

Kaguya