Mirror


Aku merindukannya hingga aku berharap ia akan kembali padaku

Linda mengepaki barang terakhir yang akan dibawa ke dalam truk pengangkut yang sudah menunggu di luar. Ia akan pindah dari Philadelphia, Pennsylvania. Kota yang memiliki kenangan antara dirinya dan mantan kekasihnya—Gia. Ia tidak akan pernah sanggup untuk bertahan di kota ini karena ia akan selalu memikirkan Gia di setiap sudut di kota ini.

Ia menuju cermin yang belum ia ambil dari sana. Saat ia ingin mengambilnya, ia segera menyingkirkan tangannya dari sana. Linda memperhatikan ke arah cermin lingkaran yang berada di dinding rumahnya. Ia sudah tahu apa yang tertangkap di dalam cermin itu. Dapat terlihat jelas, sebuah refleksi dirinya yang menyedihkan terpampang di sana.

Linda melihat seorang perempuan yang begitu murung dan linglung dalam waktu bersamaan. Ia kurus, tidak terbilang dalam kategori seksi. Ia tidak seperti Gia yang memiliki segala kesempurnaan dalam tubuhnya. Linda berwajah lembut, dan rambut pirang yang melayang ringan tak beraturan di bahunya. Ia dapat melihat setiap detail dari wajahnya. Linda tersenyum sinis pada bayangan sendiri. Ia akan mengingat bagaimana Gia akan memeluknya dari belakang jika ia sedang merias dirinya, memberikan sebuah kecupan selamat pagi atau bermain panas saat itu. Tetapi kini tidak ada lagi yang akan melakukan hal itu padanya. Setelah kepergian Gia, Linda memutuskan untuk menutup hatinya untuk seseorang. Bagi Linda, Gia adalah belahan jiwanya. Namun semua itu harus berakhir ketika Gia harus meninggalkan dirinya selamanya, pergi ke alam yang penuh dengan ketenangan.

Linda menghela napas, berharap ada sesuatu yang bersamanya di dalam kaca bening itu sekarang dan mengatakan kata-kata romantis padanya. Walaupun Linda menginginkan semuanya, hal itu tidak akan pernah terjadi. Sejak kedatangan Gia ke dalam hidupnya dan merebut hatinya, segalanya berubah di sini, di hati Linda.

Linda berhenti menatap cermin ketika sebuah suara pria menginterupsi kegiatannya. Ia menoleh dan mendapati seorang pria tua yang sedang mengangkut barang yang akan ia bawa pergi bersamanya.

"Maaf. Saya tidak bermaksud menganggu anda." Suara serak pria itu terdengar tulus meminta maaf.

"Tidak apa-apa. Apakah itu barang yang terakhir?" Tanya Linda pada pria yang sedang mengangkut kardus berisi buku-buku kesukaannya.

Pria itu mengangguk.

"Baiklah, kita bisa pergi sekarang." Ucap Linda seraya tersenyum.

"Bagaimana dengan cermin itu? Apakah anda tidak ingin membawanya?" Tanya pria itu pada Linda. Ada sesuatu yang menghantam dadanya seketika.

"Tidak, aku akan meninggalkannya di sini. Sebagai hadiah untuk orang yang akan menempati rumah ini." Linda tersenyum seraya memandangi cermin untuk terakhir kalinya.

Pria itu segera meninggalkan Linda.

"Goodbye." Ucap Linda terakhir kalinya sebelum ia membawa kakinya pergi dari sana.

Gia mungkin telah pergi dari dunia ini tetapi cinta Linda untuk Gia tidak akan pernah padam.

FIN