KONNIIIIIIIIIICHIWAAAAAAA~~!!!
Yosh! Saya author penuh enerjik [malah kelebihan] datang membawa fict ternista, tergaje, tergk penting dan ter-piip- piiip- -piiip- pip- piiiiiiiiiiiiiiiiiiip-!! [jangan salah kan author kalo fict nya jauh dari harapan anda-anda sekalian]
WARNING : OOC, AU, Shonen ai [yaoi], gaje, NO DEATH NOTE BOOK, super gk nyambung banget ma yang di anime, kenistaan nasib author ditumpahkan dalam fict ini, merupakan fict yang terinspirasi pada nasib nista author dan kakak-kakak kelas XII IPA 1
Rated : K--T
Pairings : RaitoxL, MattxMello, NearxMisa [hahahahah nggk lah! bohong! Near masi anak-anak. Gk bakalan gua pair-pairin! Apa lagi sama Misa]
Summary : Hidup ini tak selamanya balance. Bahkan dibalik kenistaan, masih ada tawa. Kumpulan fict nista yang [gk ngejamin] akan mengocok perut anda.
Author : Rouri a.k.a Ma'i
Maap, gua gk pinter disklaimer-disklaimeran==' langsung ajalah. Pokoknya kisah maupun tokoh-tokohnya bukan punya gua. Kalo fict ini, sah seutuhnya punya gua.
Yo! Enjoy aja lah baca penpik gua. [kalo enjoy itu juga]
~ NISTA ~®
Chapter 1 : Menjelang kenistaan
By
Rouri a.k.a Ma'i
Pilar-pilar sekolah menggema. Memantulkan suara―kelewat―ceria. Berdiri kokoh sejak tahun 1987 sampai sekarang. Tidak pernah mengenal lelah, tidak pernah mengeluh, tidak pernah merasa bosan. Mereka tidak akan jemu dan malas berdiri disini. Tidak akan. Mereka bahkan takut jika suatu saat nanti harus roboh dan berhenti memantulkan suara-suara murid sekolah ini. Ya, sekolah menengah atas, SMA Negeri 3 Kota Sukabumi [disingkat : Smanti]. Sekolah RSBI pertama di kota Sukabumi yang sangat dibanggakan. Sekolah yang mengharumkan nama siapapun yang berada didalamnya. Jadi, merupakan kebanggaan bagi pilar-pilar ini yang menopang atap sekolah terhormat.
Murid-murid yang bisa bersekolah disini hanya murid-murid yang memenuhi standar kualitas mendekati internasional. Sekolah yang akan menciptakan manusia berskill tinggi dari bibit emas. Terbukti dari pencetakan penghargaan-penghargaan, piala, medali emas, dan segala prestasi tektek bengek yang mulai dari tingkat wilayah sekitar sampai internasional. Tapi, tahukah kalian tentang dibalik kesuksesan itu? NISTA! Kata kunci utama yang bisa mewakili semuanya. Setiap murid harus mengalami sekurang-kurangnya setengah semester kenistaan untuk meraih kesuksesan tersebut.
Sistem belajar yang bagai denda pidana, menyita waktu santai. Bagi sebagian warga Smanti, RSBI hanya symbol dari penjara. Mereka menyesal telah lolos dalam tes seleksi masuk Smanti dan bahkan berfikir ingin keluar dari sekolah nista ini. Mereka nekat mengumpulkan poin-poin negative sebagai alasan keluar dari sekolah. Untuk mengetahui lebih dalam tentang kenistaan Smanti yang dipenuhi kisah-kisah cinta [halah], mari kita lihat melalui sudut pandang tokoh-tokoh kita, yakni, Raito, L [yang biasa dipanggil Ryuzaki] Matt, dan Mello.
"Oh, Guru...mohon ampun, atas dosa dan dosa… slama ini… ku tak peduli kan nama mu, tak pedulikan printah mu, sampai sekarang aku harus remidial~" [lagi nyanyi lagu gigi yang judulnya akhir]
Pagi-pagi buta, tokoh kita yang punya rambut blonde sudah nyanyi-nyanyi gaje ala gembel pasar jalanan. Maklum lah, punya insomnia. Dari 5 jam yang lalu, tokoh kita ini sudah mencoba menghafal materi pelajaran yang akan dipelajari nanti disekolah. Namun, smua itu sia-sia saja. Hanya kata 'Eubacteria' yang menempel di otak tanpa tahu apa artinya. Tidak apa lah… yang penting ada usaha.
Nyanyinya makin menjadi-jadi begitu hape nokia bertipe 5300 alias si express music yang jadul berciak-ciak menandakan ada sms. Yang sudah jelas isi smsnya adalah "woy! Bangun woy! Jangan Cuma nyanyi ala orang stress, tahajud sono!" kira-kira begitu deh. Pokoknya intinya dalah solat tahajud. Dan si pengirim tak asing, tak aneh, tak kenal maka tak sayang [lah?] adalah Raito Yagami alias si Gembel No Satu. Murid yang sudah dari lahir mendapatkan kepintaraan. Mello―tokoh kita yang lagi nyanyi― sampai iri setengah mati.
"Heh, kunyuk! Berisik lu! Gua belum tidur, jadi mana sah kalo gua shalat sekarang juga!" komentarnya pada hapenya sendiri. Bukannya mengirim sms balik malah teriak-teriak dilayar hape. Sampai air ludahnya ngecret. Jijay dah!
Kemudian dia menjatuhkan badan dikasur. Merentangkan badan sambil menguap. Menguap? Alhamdulillah, artinya dia bisa tidur. Tapi……tiba-tiba otak setannya mengajak jempol-jempol manis khas perawatan pedi medi buat mencet-mencet keypad dan OL FB!!! Yokata, si Mello mah emang dari sono nya terlahir berjiwa setan. Jadi diikutin aja tuh niat busuk.
MIG33 v4.2
User name : bebek_cantix
Password : xxxxxxxxxxx
Log in
……………………………………
Log in to facebook
………………………..
Downloading contact-list
……………………………..
Bebek_cantix
Status : Remidial sebleng!
Mail [2]
IDR 0.0
Facebook [Kambing kejebur di got]
f Amulet heart
f jr galuhh gembel Beenhoer
fxxxxxxxx
fxxxxxxxx
f kimbum belum mandi
f xxxxxxxxxxxxx
f sii charmant
f xxxxxxxxxxxxxxxx
CHAT : Kimbum Belum Mandi
Kambing Kejebur…: Matt! [02.34 a.m]
Mello mengotak-ngatik bagian aplikasi chatt lainnya sementara menunggu jawaban dari orang yang baru saja dia kirim pesan melalui chatting fb.
-Bip!-
Tak lama, Hapenya berbunyi. Tanda ada balasan.
CHAT : Kimbum Belum Mandi
Kambing Kejebur…: Matt! [02.34 a.m]
Kimbum Belum Ma...: ape? [02.35 a.m]
Kambing Kejebur...: hhe . gk papa. gi ngap? Np blm tdr? [02.35 a.m]
Melo kembali menunggu jawaban. Kali ini terasa lama. Sampai dia kesal dan nyaris mau ngelempar hapenya. Untung suara bip terdengar. Langsung niatnya hilang. Terhapus bersih.
Kimbum Belum Ma...: nyelesein game. Jgn chatting! [02.40]
"Anjlok! Sombong amat si Matt. Mentang-mentang dirumah ada kompi yang dipasang inet. Ampe ngenet jam segini. Paling-paling main game masak-masakan di FB. Najjis lu, Matt!"
Mello melempar hapenya ke sembarang tempat setelah sebelumnya meng log out dulu dari mig33. Dia menarik selimut dan meringkuk. Memejamkan mata walau tahu tak akan tidur.
'…itsuka hikari ni mukau, sakasama no chou…kimi to kami wo kiru, kagami no naka. Jigouchu no nouka, hibiku ashioto. Taezu ame no oto ga, tsui-'
[ringtun hapenya si Mello tuh!]
Ditekan saja sembarang tombol olehnya hanya untuk sekedar menghentikan dering.
2…
4…
7…
10 menit kemudian hape kembali berciak. Membuat Mello ingin melempar hape sialan itu ke dinding. Tapi sampai kapan pun, Mello tak akan benar-benar sanggup melakukan itu. Kalo hape jadulnya sampai hancur, dia tak akan mampu membeli hape murah berkamera lainnya. Maklum, miskin.
"Si Matt itu ya, ngapain coba malem-malem maen game. Mendingan juga chat sama gua." Mello menggerutu kesal sembari membuka 2 pesan yang tertera dilayar hape.
Pesan 1 :
Dari : Gembel xx3
Napa oph ? kn lg c8 .
Ol lg !
Pesan 2 :
Dari : Gembel xx3
Ih . gg dd blz . Bt!
Sejenak Mello membeku. Menahan nafas. Wajahnya beku sumringah. Ekspresi tolol kalau nemu duit seribu waktu gk punya duit sama sekali. Dan duit seribu itu penyelamat hidup, buat ongkos.
"DIA NUNGGUIN SMS DARI GUAAAAAAAAAAA!!!"
Wow. Edan ne… si Mello teriak kenceng banget ampe tetangga sebelah mengaung gagah dan pasti menang mengalahkan raungan singa.
Yah, Si Mello buru-buru bersembunyi di balik selimut. Meringkuk berakting tidur. Derap langkah terdengar. Tak lama, pintu kamarnya terbuka lebar. Sayup-sayup cahaya kuning menerobos masuk ke kamar Mello yang gelap gulita. Disusul sumpah serapah tak berguna dari ibu yang baru saja membuka pintu. Pintu kembali tertutup tanpa omelan pelan yang berhenti.
Fuh… Mello selamet dari amukan sang nyokap. Orang tua gampang banget ditipu.
Si Mello cengar-cengir gaje. Cengiran kuda yang berkilau dalam kegelapan. Senang karena si Matt tercintah menunggu smsnya. Hooo Mello kesemsem.
xxxNistaxxx
Pendakian menuju sekolah dimulai. Setiap hari harus mendaki gunung lewati lembah [halah…lebay]. Yep! Untuk bisa sampai di skul, semua murid harus mendaki jalan aspal yang memang sangat nanjak. Kira-kira 100 M lah… Dan itu sangat tidak menguntungkan bagi para pelajar yang kesiangan. Bisa tambah telat. Seperti halnya yang dialami Mello, Master Kesiangan. Seluruh point negative yang totalnya 27 poin itu rata-rata dipenuhi oleh pelanggaran no 3 alias kesiangan dan no 10 C alias tidak melaksanankan tugas piket. 3 poin lagi, Si Mello kudu ngadep BK bareng ortu.
Setelah berjuang keras, akhirnya Mello tiba di depan gerbang. Huh…lelah. Seperti dugaannya, pintu gerbang telah ditutup dan ada begitu banyak siswa yang berdiri didepan gerbang, berebutan ingin segera masuk. Sebagian ada yang mengacung-acungkan buku poin agar segera dapat masuk. Mirip sekali dengan masyarakat miskin Indonesia yang kepingin dapet daging kurban itu lho… ada juga yang cuek-cuek aja, seperti si Matt. Duduk manis di pinggir jalan, jauh dari kerumunan siswa-siswi kesiangan, asyik main PSP. Mello menghampirinya.
"Kesiangan gara-gara baru bisa tidur jam setengah 6?" kata Matt tiba-tiba ketika Mello tiba disampingnya. Mata nya tetap terfokus pada layar PSP. Dia menggigit bibir, tanda ketegangan. Terkadang bergerak ke kiri-kanan. Mengocok PSP, berteriak pelan dan tersenyum bak orang gila.
"Hahh…." Mello mendesah pasrah, lalu ikut duduk disamping Matt. "Gua bingung klo ortu ampe dipanggil ke skul. Masalahnya ada di bokap gua. Ntar, gua dipecat dari jabatan anak. Terus gua ngelamar jadi apa, coba? Pembokat?" Mello melepas topi SMA nya dan melemparnya ketelapak tangan. Persis seperti tukang angkot yang gagal nyari duit banyak, atau setorannya kurang.
"Poin elu udah berapa?" Tanya Mello.
"Li…lim-lima! ARGHT! 2 nyawa lagi!"
Mello membuang muka ogah-ogahan. Gk guna banget ngemeng ma makhluk satu ini. Bagi Matt, di dunia ini hanya ada dirinya dan game. [titik!]
xxxNistaxxx
8.00 a.m
Mello tiba di depan kelas. Naas, pelajaran kali ini adalah pelajaran bahasa inggris yang gurunya adalah… eng ingeng ingeeeeeeng ngeeng ngeeeng!! MR ASRON!!!! Guru yang mempunyai senyum ramah dibuat-buat. Bikin yang liat eneg setengah mati. So' bisa ngemeng b, Inggris. Kalo lagi ngemeng b. inggris, pasti banyak kata "to the" dan " to be".
Toktoktok!
Mello mengetek pintu.
"Ya, silahkan masuk!" kata Pak Asron ramah [dibuat-buat]. Dia sedang berdiri di depan whiteboard sambil memegang spidol. Rupanya hendak menulis.
"Eh, Pak!" kata Mello salah tingkah sambil memasang cengiran khas kuda gitu deh…
"Jam berapa sekarang, nak?" Pak Asron menunjuk jam dinding dengan jari sopan. Mello Cuma nyengir ala kuda lebih lebar. "Silahkan tunggu diluar sambil berdiri."
Mello kembali menutup pintu. Berjalan lambat di koridor. Menarik nafas berat, sambil mengelus-ngelus dada berkata…. "Untung dikeluarin…" Dia cekikikan habis-habisan. Berlari cepat tanpa menimbulkan suara langkah di sepanjang koridor. Menuju kelas X-1. Dimana itu adalah kelas yang nantinya Matt hampiri.
Mello berdiri manis dimulut koridor menuju kelas X-1. Kadang-kadang melantunkan nada-nada gajebo. Tak lama, yang ditunggu tiba.
"Lama amat sih?!" protes Mello sebelum yang dating bisa bernafas lega.
"Biasa…bu Nurida… huh, make acara elus-elus kepala gua lagi" jawabnya kusut sambil mengacak-acak rambut. Membuatnya kembali seperti gaya Matt pada biasanya.
Sekilas info aja, Bu Nurida itu guru yang paling tercentil dan terbawel se Smanti. Paling hobi poto-poto dan dipuji. Ngefan berat sama yang namanya RAITO YAGAMI [Gembel xx1] dan MATT [Gembel xx3].
Mello mengelus-ngelus rambut Matt dengan kasar. Megelus setiap helai rambut. Terus mengelusnya sampai semua berhasil dielus. Matt sedikti berontak karena hal yang paling tidak disenangi adalah : dielus.
"Adududuh… MEL! Apaan sih lu?!"
"Lu lebih suka dielus ma siapa, gua atao Bu Nurida?"
"Yang namanya dielus, gua gk suka. Mau yang ngelusnya itu elu atau Bu Nurida, gua gk suka!"
Mello diam. Berhenti mengelus. Bibirnya agak maju beberapa senti. Matanya mengarah tepat ke Matt. Mata tak mengandung arti apa-apa.
"Nape lu monyong-monyong kayak gitu? Mau gua cium?!"
Mello tak bergeming. Tidak menambahkan panjang monyong maupun menguranginya.
SET!
Matt menarik kepala Mello. Matt agak mebungkuk menyeimbangi Mello. Lalu menempelkan bibirnya di bibir Mello. Hanya tempelan. Jari-jemari yang menelusup diantara rambut-rambut blonde lembut, mencengkram kepala Mello. Bukan cengkraman yang menyakitkan. Tapi, seolah cengkraman itu hanyalah satu-satunya pergerakan yang bisa digerakkan.
Lama…lama sekali mereka menempelkan bibir. Hanya tempelan. TEMPELAN SODARA-SODARA! Sampai Mello menarik kemeja Matt. Membuat dada masing-masing mendekat. Barulah ada pergerakan lain dari Mello. Matt membalas dan….pergerakan terhenti! Terhenti tiba-tiba! Padahalkan baru mulai… dihentikan oleh apa? Oleh si pengganggu menyebalkan, sodara-sodara!
"Eh?" kata si pangganggu yang kaget melihat adegan MattXMello. Si Pengganggu tidak sendiri, dia berdua dengan temannya yang juga sedang kaget menyaksikan adegan 'cihuy'.
Matt dan Mello malah diam. Bukannya melepas "tempelan", malah membiarkannya terus menempel.
"Woy! Bisa ditunda? Kita mau lewat nih." Kata teman si pengganggu.
"Gk apa-apa, Raito-Kun!"
"Ha?!" Raito agak tercengang melirik L.
Dalam gerakan kilat, sebelum Raito mampu mencerna gerakan mendadak itu, L menarik kemeja Raito. Membungkam mulut yang hendak berkomentar itu. L sedikit jinjit. Padahal tinggi dia dan Raito sama, tapi Karena dia sedikit bungkuk, ya jadi….
L menurunkan kakinya, berhenti jinjit. Karena sekarang, Raito membungkuk. Raito menarik tubuh L. Melingkarkan kedua lengan kurusnya di pinggang ramping L. Tangan L sendiri melingkar di leher Raito. Ciuman mereka sangat berbeda dengan ciuman Matt dan Mello. Ciuman Raito dan L terlalu bernafsu. Saling berebut. Tak jarang ada desahan mereka yang terdengar sampai ke telinga Matt dan Mello.
"Bwahh!" Matt melepas "tempelan"nya. Menarik tangan Mello. Buru-buru berlari melewati pintu kelas X-1. Berharap tidak ada yang melihat mereka dari balik kaca pintu saat lewat.
Matt membawa Mello lari. Lari secepat yang dia bisa. Mello tak berontak sedikit pun. Membiarkan Matt bertindak sesuka hati.
Tibalah mereka di toilet for gentlemen. Matt buru-buru membuka salah satu pintu toilet. Memasukkan serta Mello ke dalamnya. Ditutup rapat dan dikunci. Ditarik lagi tubuh Mello agar mendekat. Dan…dicium lagi. Ruangan toilet yang harusnya Cuma untuk satu orang, tapi diisi dua orang, membuat mereka harus berdekat-dekatan. Memang itulah tujuan Matt.
Ciuman makin brutal. Apalagi Matt yang mengacak-acak rambut Mello. Tangannya bahkan mulai berani. Turun kebawah, meremas bokong Mello. Mello sendiri tidak tinggal diam. Satu persatu dia membuka kancing kemeja Matt sambil mendesah dikala ada kesempatan. Nafas keduanya makin memburu. Mello terangsang oleh remasan Matt. Apalagi Matt yang memancing Mello agar demikian.
Wah….merembet ke vulgar. Matt telanjang dada. Terlihat sekseh dan menggiurkan. Dandanan Mello acak-acakan. Wajahnya kusut "minta nambah". Bikin Matt merinding terangsang Cuma Karena penampilan Mello kayak gitu.
"Beibeh…" kata Mello setengah berbisik di telinga Matt.
Matt mengendus-endus leher Mello. Mello memberi respon berupa desahan tertahan.
"ARGHT!"
Lagi-lagi, ada teriakan yang mengganggu aktifitas mereka. Sekali lagi, pergerakan terhenti.
"Shit!" seru Matt sembari melepas Mello dan bersandar ke dinding toilet. Akalnya kembali normal. Hawa bejadnya berangsur-angsur hilang.
"Arrrght…ssshhhh…." Teriakan dan desahan kenikmatan. Dari arah luar, tapi masih bagian toilet cowok.
"Beib…" kata Mello jail sambil melingkarkan tangan dileher Matt. Tidak memusingkan soal desahan merangsang tadi.
Matt malah kusut. Tidak bersemangat. Dia kecewa. Membuang muka dari Mello. Mello tidak tinggal diam. Berusaha menggerayangi leher Matt dengan hidungnya. Lalu menjadikan bibir Matt sebagai target utama. Matt menggeleng ke kiri dan kanan, menghindari bibir Mello yang minta suap.
"Nnnggghhhh…" lagi-lagi terdengar desahan nikmat menderu.
"Siapa sih itu?!" kata Matt kesal.
"Ayo, beib!" kata Mello manja. Dia makin bergerak sensual.
Matt bergerak tidak nyaman. Akhirnya dia berteriak lantang : "RYUZAKI, RAITO!! DIAM!!!"
Desahan-desahan malah makin berani. Menantang Matt.
Matt mendorong Mello. Meraih gagang pintu. Dia ingin menghantam dua sejoli nista itu.
xxxNistaxxx
HUOOOOOOOO~~~~
NISTA GK?
Yah…nistanya belum keluar. Ini mah masih ecek-ecek. Tapi, "nista" lainnya malah mengancam Rated T jadi M!
Ujung-ujungnya malah nyeritain kemesuman Matt, bukan kenistaan skul. Sama sekali gk mengocok perut. [author kecewa, nyudutin diri di pojokan kamar] Sudahlah…
GImana?gimana?gimana? kecewa?kecewa? pengen gimana ntar di next chap?
RIPYUUUUUUUUUUUUUU~~~~
