LOVE

By

FyRraiy

Disclaimer :

Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun! FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan saja!

Warning:

Gaje, Aneh, Typo(s), gk nyambung,

Don't Like! Don't Read!

Don't be a Basher!

Italic word it's Yoongi pov

HAPPY READING!

"Saranghe" gumam Yoongi mengulurkan tangan mungilnya mengusap pipi Jimin yang sedang tertidur pulas memelukknya.

Yoongi memyrengit saat tangannya ditahan oleh Jimin.

"Jimin, kau belum tidur?"

"Bagaimana bisa aku tidur jika kesayanganku belum tidur dan malah memandangi wajah tampanku terus" jawab jimin kepedean sambil membuka matany yang menyebabkan ia dihadiahi Yoongi sebuah pukulan kecil yang tak terasa sakit di dadanya.

Wajah Yoongi memerah kala dikatai 'kesayangan' oleh jimin. Ia menyembunyikkan wajahnya ke dalam dada bidang Jimin.

"Yoongi hyung" panggil Jimin dengan suara rendahnya.

Tak ada jawaban verbal, hanya Yoongi yang mendongakkan wajahnya menatap manik tajam jimin yang menatapnya teduh.

"Kenapa tidak tidur, hmmm? Memikirkan apa?" tanya Jimin sambil menempelkan kening mereka.

"Tt-tidak kok" jawab Yoongi gugup yang tampak imut.

"Apanya yang tidak?" tanya Jimin lagi menggesekkan hidungnya ke hidung minimalis Yoonginya.

"A-aaku -tidak me-mmemikirkan dirimu kok"

"Jadi kekasih tercintaku ini dari tadi memikirkkan kekasih tampannya ya" tutur Jimin sedikit terkikik.

Muka Yoongi sudah sangat memerah seperti cherry siap santap. Jimin sudah berusaha menahan hasratnya untuk mencium bibir ranum Yoongi. Namun gagal. Ia sudah melahap seluruh permukaan bibir tipis milik Yoongi. Melumat dan mengigit-gigiti bibir tipis Yoongi yang sudah mulai sedikit membengkak karena ulahnya.

Jimin menggigit agak keras saat meminta akses masuk kedalam mulut hangat Yoongi. Mengabsen setiap deret gigi putih Yoongi. Menggelitik langit-langit mulut Yoongi yang membuat Yoongi melengguh.

Cukup lama mereka saling berpagutan hingga Jimin merasakkan pukulan kecil di dadanya. Hey, Yoongi juga butuh oksigen.

Jimin melepaska ciuman mereka menatap dalam manik Yoongi yang mebuatnya jatuh dan terjatuh lagi ke dalam pesona seorang Min Yoongi.

"Jimin..." panggil Yoongi pelan dengan mata sayunya.

"Hmm..." balas Jimin hanya dengan gumamman.

"Apa kau tahu?" tanya Yoongi.

"Apa?" tanya Jimin balik dengan senyuman hangatnya.

"Aku sangat berterimakasih kepada tuhan yang telah mengirimkan dirimu untukku. Aku mencintaimu selamanya"

Dan setelahnya pun Yoongi kembali menepelkan bibirnya ke atas bibi Jimin. Hanya menempelkkannya tanpa lumatan. Menyalurkan cintanya yang sangat besar hingga keduanya kembali terpejam ke alam mimpi mereka.

Apa kau tahu? Satu hari denganmu itu... tak akan pernah terasa lama untukku. Karena itu bersamamu. Satu hari penuhku bersamamu. Berdua bersamamu.

Pelukkan hangatmu, kecupan manismu, ciuman tulusmu, dan sentuhan penuh sanjunganmu yang selalu ku dambakan.

Lekuk sempurna wajahmu. Manik yang selalu menatap teduh padaku. Bibir penuh yang selalu mengecup setiap jengkal wajahku.

Anugerah tuhan yang sangat berharga. Kau. Kau yang selalu ada untuk ku di setiap detiknya. Selalu manjagaku di setiap waktu. Selalu mencintaiku di setiap hembusan napasmu.

Setiap debaran yang kau hasilkan di setiap lumatanmu. Ribuan kupu-kupu yang kau terbangkan karena sanjunganmu. Ciuman yang penuh kasih tulus yang selalu kau tujukan padaku.

Di setiap detikku, aku selalu berdoa agar kau selalu bersamaku. Selalu disisiku. Menemani tidurku. Dan akan selalu disampingku saat diriku membuka mata ini.

Senyumanmu yang menjadi sumber kehidupanku. Tanpamu aku hanyalah busa yang akan hilang tertiup angin. Selamanya aku akan selalu mencintaimu dan menyayangimu sepenuh hatiku. Saranghe, Park Jimin.

.

.

.

.

END~

Terimakasih bagi yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca fanfict saya^^