Pairing : Kise x Fem!Kuroko x Midorima x Fem!Akashi

Disclaimer : Kuroko no Basuke Fujimaki Tadatoshi

Genre : Romance dan Supernatural

Rate : T

Warning : AU dan OOC

Note : "…" (Bicara biasa)

"…." (Bicara dalam hati)

"…." (Setan,Roh, dll yang bicara)

"Kuroko" Wujud asli

"Tetsuna" Roh Pelindung

Summary : Kuroko Tetsuna mampu melihat roh-roh halus. Awalnya Kuroko takut dan bingung. Tapi, ditemani oleh dua cowok cakep, Kise Ryota dan Midorima Shintaro, Kuroko mulai berani menghadapi petualangannya. Suatu hari datang roh penasaran mengincar Kuroko membuatnya berubah wujud menjadi gadis cantik yang ternyata roh pelindung. Ah, Kise tidak bisa melepaskan pandanganya.


Flashback. Kuroko Pov.

"Kau melihatnya lagi, Tetsuna? Tidak apa-apa, jangan takut" Kata Kakek sambil mengelus kepalaku. Kakek tahu…ada orang yang sangat kuat, melindungiku.

Aku menangis karena sedih, bukan karena ketakutan. Karena aku bisa memahami tangisan mereka yang belum mau mati, sedangkan aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku ingin jadi bulan untuk mereka. Menerangi mereka yang tersesat di dalam kegelapan.

End Flashback. End Kuroko Pov.

SMU Swasta Tokyo adalah sekolah SMU terelit. Ini hari Kuroko masuk SMU—disini Kuroko kelas 2 SMU—dan lagi-lagi Kuroko melihat roh berdiri di depan gerbang sambil menangis.

"Eh ada juga..Gimana, nih kalau gak lewat gerbang ini, gak bisa masuk sekolah" Batin Kuroko yang kebingungan sambil berpikir bagaimana caranya lewat soalnya kalau melewati roh tersebut dia akan mendadak menangis karena dia bisa membaca perasaan roh tersebut.

"Ya, sudahlah lewat saja!" Batin Kuroko yang mencoba untuk tidak memperdulikan roh tersebut tapi tiba-tiba dia ingin menangis karena roh tersebut. "Sebelum upacara masuk sekolah. Aku jatuh sakit. Aku belum mau mati dulu, karena aku ingin sekali menjadi murid SMU hiks hiks hiks" Kata roh tersebut sambil terisak-isak yang membuat Kuroko menangis tanpa di sadari Kuroko ada pasang mata yang memperhatikan dia yang tiba-tiba menangis.

Sejak kecil, Kuroko memang selalu begini. Bisa melihat roh yang sudah meninggal. Bisa melihat perasaan mereka. Tapi Kuroko tidak bilang pada siapapun, karena cuma Kuroko yang melihat mereka. Selain itu, kalau Kuroko bilang, mereka bakal takut.

"Aku tidak boleh bersikap aneh di depan kelas baru ini supaya bisa dapat teman" Batin Kuroko yang berharap supaya dia tidak bertemu roh yang membuat pikirannya kacau tapi ketika baru membuka pintu kelas dia melihat roh perempuan yang duduk melayang di atas meja kosong itu dan dia melihat nama yang tertera di meja tersebut. "Kuroko Tetsuna" ternyata bangku yang di tempatin oleh roh tersebut adalah bangkunya. Mungkin doanya tidak dikabulkan.

"Selamat pagi! Kita absen sebelum upacara, ya! Semuanya duduk di bangku masing-masing" Tiba-tiba datang wali kelas yang membuat semua murid duduk di bangku masing-masing kecuali Kuroko.

"Kenapa? Ayo, cepat duduk!" Kata wali kelas menyuruh Kuroko duduk. Baru selangkah Kuroko jalan sang roh tersebut menoleh dan menatapnya dengan tatapan yang tajam membuatnya sedikit ketakutan.

"Sepertinya dia membenciku" Batin Kuroko yang mulai kebingungan karena gak bisa menghadapi roh tersebut.

"Kenapa kau tidak mau duduk?" Tanya wali kelas tapi Kuroko tidak memperdulikan pertanyaan wali kelas karena dia masih kebingungan.

"Boleh tukar kursi gak yah. Tapi mesti bilang apa" Batin Kuroko yang semakin kebingungan bagaimana cara menghadapi roh tersebut. Tiba-tiba Kuroko kaget melihat roh itu terbakar entah dari mana api tersebut tapi roh itu ketakutan dan kesakitan karena terbakar dan membuat roh itu keluar melalui jendela—maksudnya di tembus—

"Dia pergi kenapa? Sepertinya tadi dia terbakar" Batin Kuroko yang kebingungan sekaligus kaget melihat roh itu terbakar.

"Apa yang kau lihat, Kurokocchi?" Tiba-tiba ada seorang cowo yang memiliki rambut blonde yang sudah ada di belakang Kuroko dan tiba-tiba memeluk Kuroko dari belakang. "Burung pipit di luar sana memang gemuk, ya-ssu. Pasti lezat kalau di goreng. Wah aku sekelas lagi dengan Kurokocchi. Oh ya, Kurokocchi ini dipanggang juga enak-ssu" Kata laki-laki tersebut yang membuat Kuroko merasa kesal dengan perkataan laki-laki tersebut.

"Le-lepaskan aku, Kise-kun" Kata Kuroko sambil melepaskan pelukan orang Blonde

Cuuuuurrrr

Ada seorang laki-laki yang berambut hijau lumut dan memakai kacamata sambil membawa guci yang berisi air dan menyiram kepada laki-laki blonde itu.

"Lagi-lagi aku sekelas denganmu-nanodayo. Padahal aku capek melihat tampangmu selama setahun penuh-nanodayo. Kau sudah sadar sekarang? Semoga air guci ini bisa mencuci pikiranmu yang sableng itu-nanodayo" Kata laki-laki itu sambil membetulkan kacamatanya yang melorot beberapa cm.

"Midorimacchi hidoi-ssu, liat nih bajuku basah-ssu" Kata laki-laki blonde itu yang sambil menangis kuda nil—karena nangis buaya sudah mainstrum—

"Jangan dekat-dekat , kau kan bau-nanodayo" Kata laki-laki berkacamata sambil mengejek laki-laki blonde itu.

"Apa yang kalian lakukan! Ayo, semuanya duduk" Kata wali kelas yang sudah kesal dengan kedua muridnya.

"Wah, kita sekelas lagi dengan mereka berdua" Kata Siswi 1.

"Wow! Sudah lama kuincar, itu cowo ganteng Kise Ryota dan Midorima Shintaro" Kata Siswi 2—Ternyata yang tadi berantem itu Kise dan Midorima toh—

"Sayang, ada cewe nyebelin di antara mereka" Kata Siswi 3.

"Jadi mengganggu pemandangan" Kata Siswa 1. Kuroko itu duduk di tengah di depan bangkunya ada si ganteng Kise Ryota dan di belakang bangkunya ada si jenius Midorima Shintarou.

"Airnya sampai tumpah ke sana" Batin Kuroko yang melihat air tumpah tadi dan sambil di pinggir jendela dan Kuroko langsung menoleh ke depan, tanpa di sadari Kuroko ada roh yang melayang di luar jendela seperti gak bisa masuk mungkin Kuroko tidak menyadari kalau air itu adalah sekat pembatas agar roh tersebut tidak masuk.

"Aku tidak bisa masuk…Kenapa? Padahal itukan tempatku" Kata roh tersebut.

Pulang Sekolah

Saat bel telah berbunyi siswa-siswi langsung berhamburan keluar sekolah kecuali Kuroko karena Kuroko mengikuti esktrakulikuler klub tenis dan Kuroko langsung pergi ke tempat ruang ganti baju untuk mengganti baju seragam dengan baju olahraga dan Kuroko keluar menuju kelapangan sambil membawa raket, baru saja sampai di lapangan dia mendengar percakapan 2 siswi kita sebut si A dan si B.

"Mereka berdua cakep sekali, ya!" Kata si A.

"Iya, sejak masih kelas 1, banyak cewe yang naksir mereka, lho!" Kata si B sambil menyentuh pipinya.

"Senang banget, bisa sekelas lagi dengan mereka berdua" Tambah si A.

"Mereka lagi ngomongin Kise-kun dan Midorima-kun, ternyata mereka populer di antara para siswi" Batin Kuroko dan Kuroko tidak tahan dengan mereka dari kelas 1 soalnya mereka selalu bertengkar. Apalagi tadi pagi Kise mendadak memeluknya. Entah apa yang ada di pikirannya.

"Jangan bengong saja! Ayo, mulai?" Kata pelatih yang membuat Kuroko sadar dari melamun.

"I-iya" Kata Kuroko yang siap sambil memasang kuda-kuda dan sang pelatih memukul bola tersebut mengarah ke arah Kuroko dan Kuroko memukul bola itu tapi tidak mengenai bola itu tapi bola itu malah mengenai si siswi A tadi.

"Kuroko Tetsuna" Kesal si A kepada Kuroko.

"Kau sengaja melakukannya!" Kesal si A.

"Ti-tidak…Go-gomennasai" Kata Kuroko sambil menjauh dari si A takut di gebukin si A.

"Hei! Kalian ini serius latihan gak?" Tanya si pelatih sambil menahan amarah tapi mereka berdua tidak menghiraukan sang pelatih.

"Bisa-bisanya cewe culun sepertimu masuk klub tenis!" Marah si A.

"A-aku suka olahraga tenis" Jawab si Kuroko.

"Sudah, berhenti saja! Juga jangan dekati 2 cowo itu" Kata si A yang bener-bener marah.

"E-eh" Kuroko bingung dengan ucapan si A.

"Aku tidak rela kau duduk di antara Kise dan Midorima" Teriak si A tapi tiba-tiba ada bola sepak yang melewati mereka berdua dan mengenai pohon. Mereka berdua tiba-tiba mematung+kaget karena bola sepak datang entah dari mana tapi untuk tidak mengenai mereka berdua.

"Gomennasai! Daijoubo?" Datang cowo blonde yang untuk mengambil bola sepak siapa lagi kalau bukan si ganteng Kise Ryota.

"E-ehhh" Kaget Kuroko.

"Kise! Aku gak apa-apa kok! Ini bolanya" Kata si A yang sifat centilnya keluar.

"Bagus deh-ssu..Lalu Kurokocchi…Daijoubo? Gak terluka kan-ssu?" Tanya Kise sambil memeriksa keadaan Kuroko. Si A hanya kesal+cemburu melihat Kuroko di perhatikan berlebihan oleh Kise apa lagi Kise memanggil Kuroko dengan embel-embel 'cchi'.

"Aku gak kena lemparan bolamu, Kise-kun" Jawab Kuroko.

"Aku bisa merasakannya..Sebetulnya Kurokocchi punya kekuatan roh yang dahsyat kan? Tapi kenapa kau tidak mengusir mereka.." Kata Kise yang membuat Kuroko berpikir apa yang di maksud dengan Kise. "Mereka?" Batin Kuroko.

"Kurokocchi harus lebih waspada, karena mereka mengincarmu" Kata Kise dan beranjak dari lapangan tenis ke lapangan sepak bola. Kuroko langsung menoleh ke belakang dan melihat ada roh siswi yang di kelasnya tadi dan langsung menghilang dengan angin.

"Mengincar? E-eh? Kenapa Kise-kun bisa melihatnya juga?" Batin Kuroko bertanya-tanya.

"Kenapa Kise sangat mesra padamu sih! Gak rela" Marah si A yang tidak di hiraukan oleh Kuroko.

Kelas 2-1

Latihan tenis sudah selesai tapi Kuroko tidak langsung pulang tapi dia balik ke kelasnya untuk mengambil buku catatannya yang tertinggal. Perjalanan menuju kelas Kuroko masih kepikiran dengan ucapan Kise.

"Apa maksud perkataan Kise-kun, jangan-jangan apa Kise-kun juga bisa melihatnya sepertiku? Aku ingin memastikannya..Tapi nanti dia malah menertawakanku..Kalau ada orang yang juga bisa melihat roh, aku ingin bertanya banyak hal padanya…Selama ini aku menderita karena cuma aku yang bisa melihat mereka tanpa bisa berbagi dengan siapa pun..Tanpa bisa berbuat apa pun" Batin Kuroko yang terus bertanya-tanya di pikirannya tanpa sadar ada seseorang yang memasuki kelas sambil membawa sebotol air.

"Hei! Bisa minggir sedikit-nanodayo?" Kata cowo yang berambut hijau lumut siapa lagi kalau bukan Midorima Shintaro.

"Midorima-kun kelupakan sesuatu? Buku catatanku tertinggal" Kata Kuroko tapi Midorima tidak menjawab perkataan Kuroko hanya membetulkan kacamatanya yang gak melorot berapa cm dan berjalan ke arah jendela lalu menyiram sisi jendela dengan air yang dia bawa.

"A-ano sedang apa, Midorima-kun?" Tanya Kuroko yang sedikit bingung dengan Midorima.

"Tidak" Jawab singkat Midorima.

"Aku-aku pulang duluan ya" Kata Kuroko yang langsung membalikan badannya tapi tiba-tiba berhenti karena Midorima memanggil nama lengkapnya.

"Kuroko Tetsuna..Boleh aku bercerita sesuatu sebelum kau pergi-nanodayo? Tentang cerita setan di kelas kita" Kata Midorima sambil memasang tampang menyeramkan dan menarik gorden.

"A-aku gak mau…" Perkataan Kuroko terputus oleh Midorima.

"Ini kisah yang di sampaikan dari murid ke murid-nanodayo" Kata Midorima sambil menarik Kuroko ke balik gorden.

"Kenapa harus masuk ke dalam gorden?" Tanya Kuroko tapi tidak di jawab oleh Midorima tapi Midorima malah melanjutkan ceritanya membuat Kuroko kesal.

"Tujuh tahun lalu, ada sebuah kelas yang mengumpulkan uang untuk kegiatan luar sekolah. Lalu seorang muris mencurinya. Dia seorang murid biasa yang rajin-nanodayo..Semua orang di sekelilingnya bertanya-tanya kenapa dia sampai berani mencuri uang itu. Tapi sang siswa tidak pernah menjawab..Beberapa hari kemudian, dia lompat dari jendela ini dan jatuh sampai mati-nanodayo" Kata Midorima panjang lebar dengan setia memasang wajah yang menyeramkan.

"Tampang Midorima-kun lebih seram di bandingkan ceritanya" Batin Kuroko "E-eh tunggu yang dia maksud siswi tadi yang duduk di bangku?" Batin Kuroko bertanya.

"Inilah kelas yang dimaksud, tujuh tahun kemudian..Siapa pun yang duduk di bangku siswa itu, akan sakit berat atau terluka parah siapa pun menempati bangku siswa itu-nanodayo" Lanjut Midorima.

"Siswa? Bukannya siswi?" Batin Kuroko.

"Dan bangku itu..Adalah…Bangkumu-nanodayo" Lanjut Midorima sambil keluar dari balik gorden dan langsung menunjuk bangku yang dia maksud. Kuroko menoleh ke arah bangkunya dengan rasa takut tiba-tiba "WAAAAHHHHH" suara Midorima membuat Kuroko kaget "KYAAAAA" Teriak+kaget dan langsung jatuh terduduk di lantai dengan tampang yang kaget.

"Pengecut-nanodayo" Ejek Midorima yang membuat Kuroko kesal, Kuroko langsung berdiri dan meninggalkan Midorima di kelas dan melupakan tasnya yang tertinggal.

"Jahat! Dia mempermainkan aku! Aku kesal" Batin Kuroko yang terus berlari tanpa menyadari ada roh yang memperhatikannya.

"Hei! Kuroko Tetsuna! Tasmu…" Tiba-tiba perkataan Midorima terputus karena melihat roh yang melayang untuk menyerang Kuroko.

"Jangan ambil tempatku" Kata roh tersebut. Ketika roh ingin menyentuh Kuroko tiba-tiba roh tersebut berhenti dan melihat Kuroko yang berubah dengan rambut merah darah panjang sampai sepinggang dan langsung membalikan tubuhnya ke arah roh yang ingin menyerang Kuroko sambil menyeringai dan roh tersebut malah ketakutan karena merasakan kekuatan roh yang sangat kuat di dalam diri Kuroko dan roh tersebut langsung hilang. Ketika roh itu menghilang Kuroko kembali seperti semula sepertinya Kuroko tidak menyadari ada sesuatu di dalam dirinya

"Apa cuma perasaanku saja..Rasanya roh itu datang lagi.." Batin Kuroko dan langsung melanjutkan perjalanannya. Midorima yang melihat kejadian itu hanya terdiam mematung dan langsung mengusap matanya kalau yang dia liat bukan lah mimpi tiba-tiba ada si berisik Kise Ryota sambil memanggil namanya.

"MIDORIMACCHI" Panggil Kise sambil berteriak.

"Kau masih disini Kise?" Tanya Midorima.

"Aku baru saja mau pulang-ssu..Tapi tadi terdengar suara teriakan seorang perepuan" Kata Kise.

"Oh..Aku Cuma menguji Kuroko Tetsuna sebentar-nanodayo…Tapi tadi dia..Ah, aku pasti salah liat-nanodayo" Kata Midorima sambil mengingat kejadian yang dia liat.

"Memangnya Kurokocchi kenapa-ssu?" Tanya Kise.

Krek…Praaanggg!

Belum Midorima jawab tiba-tiba jendela tersebut pecah dan mengenai Kise kecuali Midorima.

"Apa..Hei, Midorimacchi pakai aku jadi perisaimu-ssu! Hidoi-ssu" Kata Kise ingin protes tapi tiba-tiba Midorima menunjuk ke arah roh ternyata roh itu yang membuat kaca jendela pecah.

Dilain tempat, Kuroko balik lagi ke kelas untuk mengambil tasnya yang tertinggal.

"Ah payah, kenapa sih aku ini..Mau mengambil buku catatan, malah ketinggalan tas.." Gerutu Kuroko sambil menaikki tangga, ketika sampai tiba-tiba seseorang yang ambruk dan mengenai Kuroko.

"Kyaaaa…Ke-kenapa kau? Da-darah?" Panik Kuroko yang melihat ada darah di kening cowo itu.

"Aku tidak apa-apa –ssu" Tenyata Kise yang terluka toh.

"Kise-kun, kau kenapa terluka?" Tanya Kuroko dan langsung di jawab oleh Midorima bukan Kise.

"Kaca jendela pecah berantakan, tapi cuma dia yang terluka-nanodayo" Jawab Midorima dengan tampang tidak berdosa.

"Midorimacchi, Hidoi-ssu" Rengek Kise dan Midorima tidak menghiraukan rengekan Kise.

Krek..Krek

Tiba-tiba mereka bertiga mendengar suara kaca retak dan Kuroko melihat roh siswi itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Kuroko.

"Itu dia! Yang memecahkan kaca jendela-ssu" Jawab Kise. Mereka bertiga melihat tatapan roh itu sepertinya dia marah sekali.

"Sepertinya dia marah-ssu" Kata Kise.

"Ya, karena tempatnya diambil..Tujuh tahun lalu, dia berada disini..Tapi aneh, bukannya laki-laki-nanodayo" Kata Midorima dengan tenang dambil membuka tutup botol air.

"Me-mereka bisa melihatnya juga" Batin Kuroko terkejut.

Praaanggg

Kaca jendela pecah dan mengarah ke arah Kuroko tiba-tiba Midorima maju dan melindungi Kuroko dengan Air yang dia bawa dan menyiramnya ke arah kaca pecah itu dan kaca tersebut berhenti dan langsung jatuh.

"Berhenti? Semuanya berhenti seketika dengan siraman air" Batin Kuroko yang makin terkejut.

"Jadi itu caranya mengusir semua orang yang duduk di bangkunya-nanodayo" Kata Midorima dengan sedikit nada meremehkan.

"Tapi-ssu..Tujuh tahun sudah berlalu..Apa tidak terlalu lama untukmu? Sudahlah…Jangan macam-macam disini-ssu" Kata Kise yang juga maju dan melindungi Kuroko dan Kuroko melihat tangan kiri Kise terbakar yang entah dari mana api tersebut. Kise langsung menyerah roh tersebut dengan apinya dan roh itu "KYAAAAA" Teriak roh itu kesakitan oleh api dari Kise.

"Semburan apiku manjur untuj mengusir roh-ssu" Kata Kise dengan senyumnya.

"Kise-kun, kalau begitu air di sisi jendela kelas itu juga.." Perkataan Kuroko terpotong oleh Midorima.

"Jadi kau baru tau sekarang-nanodayo..Setelah Kise mengusir roh itu, aku membuat sekat pembatas agar dia tidak bisa masuk ke kelas-nanodayo" Yang langsung di jawab oleh Midorima.

"Tapi ternyata dia masih menyimpan dendam hingga mengejar sampai ke sini-ssu" Kata Kise sambil menghela nafas.

"Siapa kalian sebenarnya?" Tanya Kuroko yang penasaran dengan Kise dan Midorima.

"Aku melindungi diri dengan api-ssu, kalau Midorimacchi dengan air, itu saja-ssu" Jawab Kise.

"Kekuatan roh kami lebih kuat dibandingkan dengan orang biasa..Itu sebabnya kami sering didekati oleh arwah penasaran..Kalau tibak bisa menjaga diri, kami bisa celaka-nanodayo" Tambah Midorima panjang lebar.

"Bagiku, Kurokocchi juga luar biasa, kau punya kekuatan roh, tapi tak bisa apa-apa..Hebat, bisa bertahan hidup selamat sampai sekarang-ssu" Tambah Kise.

"Aku Cuma bisa melihat..Cuma bisa melihat roh-roh itu" Batin Kuroko dan dia melihat roh siswi itu yang sedang kesakitan sambil menangis dan Kuroko langsung membaca perasaan roh itu.

"Aku harus katakan..Aku harus katakan" Kata roh itu yang tiba-tiba menjadi roh jahat.

"Dia tidak mau menyerah-nanodayo" Kata Midorima.

"Kurokocchi, pergi dari situ" Teriak Kise sambil memanggil Kuroko tapi Kuroko tetap diam di tempat dan langsung menangis karena dia membaca perasaan roh itu.

# Mari kita liat flashback roh itu #

"Pokoknya katakan kalau kau yang ambil..Mengerti, Hatano" Kata laki-laki sambil menyuruh muridnya untuk berbohong kalau dia yang mencurinya.

"jangan berani katakan ini pada siapa-siapa, mengerti" Ancam laki-laki itu. Tanpa mereka sadari ada seorang siswi melihat kejadian itu dan dia terkejut.

"Hatano yang mencuri uang itu?" Tanya siswa 1.

"Aku ingat orang tuanya datang ke kantor polisi..Gurunya mati-matian menghentikannya" Jawab Siswi 1.

"Aku harus mengatakannya..Aku harus mengatakannya" Batin siswi itu sambil menangis tersedu-sedu yang ternyata siswi itu roh yang tadi.

# Flashback roh itu selesai #

Kuroko menangis apa yang dia liat dari roh itu. "Kurokocchi" Teriak Kise sambil menarik Kuroko untuk menunduk dan membuat mereka jatuh terduduk di lantai.

"Anak itu menangis..Menangis tersedu-sedu..Meminta pertolongan..Bantulah dia" Batin Kuroko sambil meminta tolong dan menangis. Tiba-tiba "Apa?" Kaget Kise. "Tadi dia" Kaget Midorima.

Kuroko tiba-tiba berubah menjadi gadis dengan rambut merah darah panjang sampai sepinggang dan memiliki mata heterochrom yang di kanan merah dan di kiri kuning keemasan. Dia langsung berdiri dan menaruh tangannya di depan roh itu dengan ajaibnya roh itu berhenti.

"Dia berubah-ssu" Kata Kise yang masih dengan rasa terkejut.

"Lihat baik-baik, itu ada roh lain yang merasuki Kuroko-nanodayo" Jawab Midorima.

"Siapa dia? Tiba-tiba rambutku bertambah panjang..Badanku tinggi..Apa yang terjadi? Aku seperti bertukar tubuh menjadi orang lain" Batin Kuroko, yaps kau benar Kuroko, Kuroko sekarang bertukar tubuh dengan roh pelindung yang ada di tubuhnya tanpa Kuroko sadari.

"Ada hal yang ingin kau katakan tentang Hatano? Aku bisa menyelami perasaanmu..Hal yang tak pernah bisa kau utarakan..Selama tujuh tahun ketika duduk di bangkunya dia tidak pernah mencuri uang itu, tapi sebelum mengatakannya dia sudah terlanjur bunuh diri. Kemudian, kenapa kau langsung menyusulnya pergi?" Kata—mari kita ganti menjadi Tetsuna karena dia berubah menjadi roh pelindung—Tetsuna dan bertanya kepada roh itu.

"Hatano tidak berbuat salah..Aku harus mengatakannya karena aku.." Perkataan roh itu tiba-tiba berhenti.

"Karena apa?" Tanya Tetsuna.

"Aku-aku suka Hatano..Tapi.." Kata roh itu sambil menangis dan perkataannya terpotong oleh Tetsuna.

"Kau sudah mengatakannya..Dan Hatano pasti senang" Kata Tetsuna yang membuat roh itu menjadi tenang dan langsung menghilang pergi ke alam baka.

"Selama ini..Aku cuma bisa melihat saja..Tapi..Sekarang apa yang telah terjadi padaku" Batin Kuroko yang masih bertukar tubuh dengan roh pelindung.

"Kurokocchi! Kau hebat-ssu" Kata Kise yang terpanah oleh kecantikan Tetsuna.

"Tapi kenapa kau diam saja?" Tanya Kise sambil menghampiri Tetsuna.

"Cepat jelaskan pada kami?" Tanya Midorima yang ikut-ikutan menghampiri Tetsuna.

"Urusaiii…Aku sendiri tidak mengerti" Kata Tetsuna dengan nada kesal dan tiba-tiba Tetsuna berubah kembali menjadi Kuroko dengan baby bluenya. Mereka bertiga hanya mematung di tempat.

Saat itu tak terpikir oleh Kuroko kalau diri Kuroko yang seorang lagi akan kembali muncul berkali-kali.


TBC


Note : Misakicchi mengambil setting dari komik Yurara's Moon / itu komik favorit Misakicchi lho / Kalian kenal dengan komik Yurara's Moon dan Rasetsu's Flower? Misakicchi suka sekali dengan ceritanya jadi Misakicchi dapat inspirasi untuk membuat cerita tapi settingnya dari Yurara's Moon / Gomen ne kalau banyak typo dan gomen ne kalau alurnya kecepetan / mudah-mudahan kalian suka /

Jangan lupa Review

OK!