"Because That One Day"
Main Cast :
Jeon Jungkook
Jung Hoseok (J-Hope)
This is pure my story :3
Kalau ada salah-salah kata dan kesamaan cerita tolong dimaafkan,
Okay! Happy reading, guys!^^
Author PoV
Jungkook menatap kesal kearah amplop sedang berwarna Biru muda itu. Ia menghela nafas pelan. Apa yang harus aku lakukan, Pikir Jungkook.
Flashback
"Hey! Jeon Jungkook!." Panggil seseorang dari arah belakang Jungkook saat ia sedang ingin berjalan ke kantin. Jungkook menoleh. Oh, ternyata itu Taehyung, teman sekaligus kakak kelas Jungkook.
Jungkook berhenti. Ia mengernyit bingung melihat Taehyung yang sudah berada di hadapannya sambil terengah-engah. Tapi wajahnya masih bisa menampakkan senyum manisnya kearah Jungkook.
"Ada apa, hyung?" tanya Jungkook.
"Ya! Apa kau tak tahu?" Jungkook semakin bingung.
"Wae gurae?"
"Besok hari ulang tahunku, pabbo! Hanya kau saja yang belum mendapat undanganku." Taehyung menyerahkan amplop sedang berwarna biru itu.
"Ah, iya." Jungkook mengambil surat itu dari tangan Taehyung.
"Dan, ah aku lupa. Acara ulang tahunku ini berkonsep Loveship. Jadi, jangan lupa bawa pasanganmu ya! Bye, Jungkook! Aku harus ke kelas sekarang." Taehyung melambaikan tangannya sebelum sempat Jungkook membalas.
"Tapi Hyung…!" ia mau menyusul Taehyung, tapi ini sudah hampir jam masuk kelas. Ia hanya bisa menghela nafas pelan dan berjalan lesu ke kelasnya.
Flashback END.
Lalu? Apa yang membuat Jungkook sebimbang ini? Biar author jelaskan.
Pesta ulang tahun Taehyung memiliki konsep Loveship. Itu membuat Jungkook bimbang. Kenapa harus BAWA PASANGAN?! Sedangkan dia tidak punya pasangan. Ia ingin sekali datang ke acara itu, tapi siapa yang harus dia bawa? Masa' ayamnya Jimin hyung?
"KYAAAAAAA!" ia mengerang frustasi.
"Ya! Jungkook-ah! Kenapa kau berteriak seperti itu, eoh?! Kau mengganggu acaraku memandikan ayam-ayamku!" Jeon Jimin, kakak Jungkook menyembulkan kepalanya dari pintu kamar Jungkook.
"Ah, m-mian hyung."
"Ck, kalau kau ada masalah ceritalah padaku." Jimin masuk ke kamar Jungkook dan duduk di kasur single bed milik Jungkook.
"Aniya Hyung. Hanya… ah lupakan."
"Ayolah. Jangan suka menutup diri."
"Baiklah baiklah. Aku ceritakan.." Jungkook menarik nafas dalam-dalam, lalu membuangnya. "B-begini hyung, temanku ada yang ulang tahun. Dan sialnya, konsep ulang tahunnya itu Loveship. Harus bawa pasangan." Cerita Jungkook dengan sekali tarikan nafas.
"Bawa saja pasanganmu, repot sekali." Ucap Jimin santai.
"YAAAA! Hyung, pernahkah kau melihatku membawa kekasihku ke rumah?!" kesal Jungkook
"Tidak." Aku Jimin polos.
"Aish, itu artinya aku tidak punya kekasih, Hyung!"
"Ya ampun, Jungkook! Kau tak punya kekasih? Aigoo, adikku jones sekali." Tiba-tiba Jimin menjadi anak remaja gawl Indonesia-_-
"Jones itu apa hyung?"
"Masa kau tidak tau? Jones itu, Jomblo Ngenes! Hahaha."
"Aish. Sialan kau hyung! Kau sama sekali tidak membantu, sana keluar dari kamarku!" Jungkook menyeret Jimin agar keluar dari kamarnya.
"Yak! Kau tidak sopan dengan hyungmu sendiri!."
Dan terjadilah kegaduhan antara dua kakak-beradik ini.
.
.
.
Pagi hari yang cerah, warga Seoul beraktivitas seperti biasa. Termasuk dua kakak-beradik ini, Jeon Jimin dan Jeon Jungkook. Oh ya, mereka hanya tinggal berdua di apartemen kecil di kawasan Seoul. Sementara appa dan eomma nya tinggal di Busan, tempat lahir Jimin dan Jungkook.
Jimin menyiapkan sarapan untuk pagi ini. Simple, hanya dua potong roti bakar dengan selai kacang dan taburan keju di atasnya. Jimin juga membuatkan dua gelas susu cokelat. Jungkook dan Jimin segera menyantap sarapan mereka.
"Hyung, bolehkah aku hari ini menaiki skateboardku untuk berangkat sekolah?" tanya Jungkook memecahkan keheningan.
"No."
"Ayolah, hyung!"
"No!"
"Ah, hyung…" Jungkook makin merajuk.
"Aku bilang tidak. Nanti kalau kau kenapa-napa bagaimana? Kau kan sangat ceroboh." Ucap Jimin sambil menyesap susu cokelatnya.
"Ya! Aku sudah ahli bermain skateboard hyung! Kau tak perlu khawatir."
"Aish! Jangan bandel, Jeon Jungkook!"
"Kalau begitu aku tak mau sekolah!" ucap Jungkook membanting garpunya.
"Yaakk! Tujuan kita di kota besar seperti ini untuk menimba ilmu, kau tahu! Appa mengirim uang ke kita agar kita lebih semangat menimba ilmu disini!"
"T-tapi hyung.. aku kan ingin mengendarai skateboard untuk pertama kalinya di jalan yang sebenarnya, please.." Jungkook tidak akan menyerah.
"Aish! Yasudah, untuk sekali ini saja!" akhirnya Jimin pun menyerah.
"Yeay, asik! Terima kasih, Hyung! Kau adalah yang terbaik!" Jungkook mencium pipi kakaknya, lalu menyambar skateboardnya dan segera melesat pergi.
"Yaiks, menjijikkan." Jimin mengelus pipi nya yang dicium Jungkook. "Hati-hati!" teriak Jimin dari dalam.
Jungkook mengendarai skateboardnya dengan sangat senang. Akhirnya, ia bisa mengendarai skateboard kesayangannya ke sekolah. Tentunya, ia hati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan(?) ia sangat menyayangi hyungnya, dan tidak ingin membuat hyungnya repot karenanya. Jungkook bersenandung pelan, ia menengok kiri kanan, jalanannya cukup sepi hari ini. Iapun menjalankan skateboardnya ke tengah jalan. Ia tak melihat ternyata di depannya, ada sebuah motor sport berwarna hitam sedang melaju sangat kencang. Jungkook tersentak, ia mendadak oleng dan kakinya terasa lemas. Motor itu sudah sedikit lagi berada di hadapannya, dan..
"KYAAAAAAAAA!"
TBC/Delete?
Apa? Apa? Gantung ya TBC nya? Hihihi, sengaja :P biar penasaran(?)
Siapa yah orang yang naik motor itu? Ketabrak ga Jungkooknya? :3
Daripada nebak nebak ga jelas, mending review :3 (?)
Kalau review nya sudah memuaskan, baru aku lanjutkan!^^ don't be a silent reader guys.
Salam, HopeKook Shipper^^
