Hai! Author kembali dengan fic baru!

Asist.R: Jadi, siapa aja yang bakal masuk ke fic ini?

Author: Banyak! Tapi, yang utama Natsu, Lucy, dan Gray

Asist.R: Pairnya apa? NaLu or GrayLu?

Author: Tau' deh, suka-suka Lucy ntar...

Asist.R: Ada voting?

Author: Gak ada! 100% yakin yang menang NaLu!

Asist.R: Kan ente Nalu shipper

Author: Sedang bosan! Saya sedang menjadi Sticy shipper dan RoWen shipper!

Asist.R: Oh okey, jadi, kapan ficnya dimulai?

Author: SEKARANG!

Himedere Girl

Chapter 1: Heartfilia Konzern

Rated: T

Genre: Romance/Family/Frienship

Disclaimer: Hiro Mashima-san ^^

WARNING(!): OOC, TYPO, GAJE, ABAL, semi-AU, DLL.

PAIRING(!): UNKNOWN! SLIGHT NALI, GRAYLU, GRATSU mungkin (di Chapter ini).


"Kepada Natsu Dragneel diharap menghadap ke Kepala Sekolah, sekali lagi, diharapkan kepada Natsu Dragneel segera menghadap ke Kepala Sekolah, saya ucapkan terima kasih,"

"Cih, kakek tua itu lagi," dengan enggan seorang cowok berambut salmon pergi ke kantor Kepala Sekolah.

Krek...ia membuka pintu Kepala Sekolah dan menutupnya. Ia bisa merasakan hawa dingin menusuk dirinya ketika memasuki knator Kepala Sekolah yang ber-AC itu. Namun, rasa dingin itu bukan tandingannya. Karena, ia sangat membutuhkan udara dingin seperti ini setelah kegiatan yang ia lakukan.

Yaitu, menghancurkan properti sekolah karena berantem dengan kakak kelasnya.

Walaupun baru 2 bulan menjadi Murid SMA Heart Fairy, banyak kasus yang telah ia perbuat. Ia adalah anak kelas 1 yang paling ganas yang pernah ditemui di muka bumi ini.

"Hey, kau bukan si kakek tua tukang omel itu! Siapa kau!?" seru cowok salmon itu—Natsu.

"Ya, saya bukan kakek tua yang anda omongkan," ucap seorang cowok berbadan kekar, berambut pirang, berjas coklat dan berdasi merah menunjukkan dirinya siapa kepada Natsu, "melainkan, saya Jude Heartfilia, pemilik sekolah ini,"

"Terus, apa yang kau inginkan dariku? Mengeluarkanku?"

"Hohoho, sayangnya bukan, Dragneel, saya tak akan mengeluarkanmu, melainkan,"

"Melainkan?"

"Memerintahkanmu untuk menjaga putriku yang tinggal di Heartfilia Konzern,"

.

.

.

.

"APA!? MENJAGA PUTRIMU!?"

"Iya,"

"I-itu artinya, aku harus menetap di Heartfilia Konzern,"

"Ya, itu benar sekali, selama 1 tahun,"

"WAT DE FUK!? 1 tahun!?"

"Iya,"

"Apa aku digaji?"

"Hohoho, tenang saja, kau digaji,"

"Yes! Oke, aku akan ke He..heartpulli...a...kazzab...agh...apapun itu! Dan, menjaga putrimu!"

"Oke, berhati-hatilah terhadap putriku tersebut,"

"huh?"

[Himedere Girl]

Natsu telah bersiap diapartemennya. "Yup, selesai," ia selesai memasukkan semua baju yang ada dilemarinya.

Ting...tong...suara bel apartemen Natsu. "Bentar," ucap Natsu seraya keluar dari kamar tidurnya. Ia berjalan menuju pintu dan membukanya, "oh, hai Lisanna!"

"Ha-hai, Na-Natsu..." ucap orang yang dimaksud dengan wajah yang memerah.

"Ada apa?" tanya Natsu.

"A-anu..." jawab Lisanna tertunduk, "semoga kau baik-baik saja semasa hukumanmu,"

"Masa hukuman? Maksudnya?" batin Natsu bingung, "oh, yeah, tentu saja Lisanna,"

"Oh ya, um...Natsu,"

"Ya?"

"Jangan lupakan ak—maksudku kami semua, teman-temanmu,"

Natsu tersenyum, "tentu saja aku tak akan melupakan kalian semua! Kalian teman terbaik yang pernah ku miliki,"

Lisanna tersenyum dan mukanya bertambah merah.

"Hei, Lisanna,"

"Iya, Natsu-kun?"

Glep...Natsu bisa merasakan wajahnya memerah ketika mendengar Lisanna memanggilnya 'Natsu-kun'. Ia berdehem sedikit, "ehm, se-selama aku pergi, jaga yang lain baik-baik, oke? Dan, juga, jaga kamar kesayangan gue ini, jangan sampe di colong maling kayak tahun lalu,"

"Siiip bos!" Lisanna memberi hormat kepada Natsu.

Lalu, datang seorang laki-laki berambut hitam panjang mengenakan baju hitam lengan pendek dan celana jeans panjang sambil mengunyah garpu yang ia pegang.

"Gajeel! Sudah kubilang jangan memakan alat makan lagi! Ugh," omel Lisanna—selaku saudara tirinya.

"Iye-iye, bawel!" Gajeel memukul pelan kepala saudara tirinya yang ia bilang bawel itu.

"Aduh," Lisanna memegang kepalanya.

"Oey, Natsu, taksi itammu dah dateng ntuh!" seru Gajeel kepada Natsu.

"Oh, ya, bilang nunggu setengah jam lagi, gue mau nonton anime baru temuan gue, Space Dandy," Natsu masuk kembali ke kamar apartemennya.

"WOY! NJIIIRRR! LO GILA APA!? NANTI MASA HUKUMANMU DITAMBAH SATU TAHUN LAGEE!" teriak Gajeel ngedor-ngedor pintu apartemen Natsu sampe sekrup engsel pintunya lepas.

"Iy—" ketika Natsu membuka pintu, ia mendapat hadiah spesial dari Gajeel.

BLAM!

"Ups...salah ngedor..." Gajeel melangkah mundur, setelah itu lari gak karuan.

"Na-Natsu...kau tak apa...?" tanya Lisanna gugup.

Natsu mengepal tangannya, "KAMPRET LO MUKA BURUK RUPA!"

[Himedere Girl]

Mari kita beralih ke suatu masa

Dimana berdiri sebuah mansion yang memecahkan rekor

Saking luas, gede', besarnya,

Na'asnya, yang tinggal disana cuman 2 makhluk berspesies manusia

Yaitu, seorang perempuan berumur 16 tahun

Dan, seorang laki-laki berumur 17 tahun

Mari, kita intip keseharian mereka..

.

.

.

"WOY! KAMPRET! GAUN EMPINK GUE MANA!" teriak seorang gadis berambut Blonde—mari kita panggil dia Blondie—sampai-sampai guci disampingnya pecah, "cih, pake acara guci pecah lagi! Mana itu guci kesayangan bokap gue," omel Blondie.

"WOY! NYET! LO DENGER GAK SIH!?" teriaknya lagi.

"Denger tolol, lo kalo mau teriak-teriak di hutan aja sono, gak usah disini!" tutur seorang cowok berambut hitam—Gray Fullbuster.

"Lo berani kali ngatur-ngatur gue, emang elo siapa gue? Cuman penjaga aja bangga! Cepetan, mana gaun empink gue!?"

"Cih, mana gue tahu,"

"CARIIN LHA, BEGO!"

"SABARLAH, NYET!"

"GUE BUKAN MONYET, BEGO! MATA LO DAH GAK BERFUNGSI LAGI APA SAMPE GAK BISA BEDAIN MANUSIA AMA MONYET!"

"MATA GUE MASIH BERFUNGSI DODOL! BUKANNYA GUE GAK BISA BEDAIN MANUSIA AMA MONYET, EMANG MUKA LO YANG MIRIP MONYET DARI ZAMAN DAHOELOE!"

"Iiiihhh..." Blondie mengepal tangannya saking geramnya, "CEPETAN SANA CARI GAUN GUE, KAMPRET!" serunya melakukan tendangan mematikannya.

"Ugh, ba-baiklah," Gray memegang perutnya yang barusan ditendang majikannya dan segera berjalan menuju suatu ruangan yang menyimpan baju-baju majikannya.

"Cih, bikin ribut saja," gerutu Blondie lalu pergi ke kamarnya.

BRAK! Seperti yang kalian dengar, ia membanting pintu kamarnya.

"Ya tuhan, terkutuklah manusia yang telah menciptakan manusia berhati bolong itu," batin Gray sambil memegangi perutnya yang sakitnya luar binasa.

[Himedere Girl]

Sekarang, mari kita beralih kepada bapak yang mempunya rambut pink—

SALMON OEY! SALMON!

Salmon yang satu ini..

.

.

.

Natsu turun dari mobil limosin hitam yang ia tumpangi. "Wew...Hartkuliah Kazzab gede' kali..." gumamnya.

"Udah ya, sob, gue pergi dulu, bai bai~!" ucap si sopir langsung pergi.

"Bai bai so—" ucapannya terputus, "KOPER GUE! LAPTOP GUE! IPAD GUE! HP GUE! BAJU GUE! BOLA BASKET GUE! BOLA SEPAK GUE! OBAT RACUN GUE! PISTOL GUE! UANG MILIYARAN GUE!"

"Fyuuh...HP gue aman," tuturnya nepuk-nepuk saku celanannya.

"KAMPRET LO ANJIII*******GGGGGG!" Natsu langsung mengejar si sopir yang udah nyampe Italia(?)

[Himedere Girl]

Setelah kejadian diatas

Akhirnya, Natsu sampe juga di Italia

Ia menyeret semua barangnya, melaporkan kepada polisi terdekat, dan kembali ke tempat yang ia panggil

'Hartkuliah Kazzab'

.

.

.

"Sopir kampret...nyuri-nyuri koper gue, muka item aja bangga!" gerutu Natsu memasuki Hartkuliah Kazzab-nya.

Saking keselnya, ia gak ngeliat ada penampakan (#ditabok orang yang dimaksud) lewat.

BRAK! KRAK!

Alhasil, mereka tabrakan dan langsung patah gigi.

"Aih...gigiku yang ke-99, patah," seru Natsu menangisi giginya yang patah, "ini semua gara-gara elo, njirr!"

"Apaan gara-gara gue!? Yang ada itu gara-gara elo, pinky!" seru orang yang menabraknya.

"INI BUKAN PINKY WOY! INI SALMON! SALMON!" seru Natsu sewot sambil nunjuk-nunjuk rambutnya.

"IYE! GUE TAHU! TAPI GAK USAH TEREAK-TEREAK JUGA KALE! KALO MAU TEREAK DI HUTAN AJA, TEMENIN TARZAN!" teriak orang yang dimaksud kesal.

"So-sorry," Natsu hanya mengucapkan kata 'sorry' dengan ketakutan, "tapi, bukannya elo teriak-teriak juga...?"

"WOY! NYET! DIMANA GAUN EMPINK GUE!?" teriak seorang perempuan dari kamarnya.

"LAGI GUE AMBIL, PUTRI ANJI*G!" balas orang itu menoleh ke belakang dengan kesal.

"GUE BUKAN ANJI*G, MONYET!"

"KALO GITU, GUE BUKAN MONYET, ANJI*G!" seru orang itu, "ayo!" lalu menarik tangan Natsu.

"Eh, i-iya, tunggu," seru Natsu kaget sambil meraih-raih kopernya.

[Himedere Girl]

"Eh, rambut item," panggil Natsu.

"Apa Salmon?" tanya orang yang dimaksud menoleh ke arahnya—dibelakang.

"Nama elo siapa?"

"Nama elu duluan,"

"Oke deh, nama gue Natsu Dragneel. Anak kelas 10 SMA Heart Fairy. Gue disini karena hukuman, menjaga Putrinya Jude,"

"Gue Gray Fullbuster. Gak punya SMA, punya SMP. Gue disini juga karena hukuman menjaga putrinya , udah satu tahun disini—masa hukuman satu tahun lagi,"

"Eh, lo 2 tahun masa hukumannya?"

"Iye, emang lo berapa tahun?"

"Gue cuman 1 tahun," jawab Natsu, "loh,"

Gray berbalik lalu memegang pundak Natsu.

Natsu yang kaget langsung merinding dan mikir yang nggak-nggak—kayak si Gray satu ini pengen habisin dia karena cuman 1 tahun masa hukumannya.

"Itu namanya Rezeki banget," ucap Gray dengan muka sengsaranya.

Natsu cuman sweatdrop ditempat karena mendengar ucapan Gray. Sekaligus geram gara-gara dah bikin jantung orang hampir jatuh ke lambung.

"Oh ya, nama putri yang kita jaga siapa, cuy?" tanya Natsu.

"Namanya..." Gray mencoba mengingat-ingat karena keseringan manggil tuan putrinya dengan ejekan, "Si Anji*g Tukang Teriak,"

Natsu berfacepalm, "itumah ejekan yang kau buat,"

"Hehehehe," Gray hanya nyengir, "namanya...Lucy Heartfilia,"

"Lu...igi..?"

"Pfftt...iya, iya, Luigi dari seriall Mario Bros, game kesukaan gue," jawab Gray menahan tawanya.

"Ciyusan nih, namanya siapa sih!?"

"Lucy, Lucy Heartfilia,"

"Lu...ce...?"

"Iyalah, sejenis itu,"

"Hah?" Natsu malah bingung.

"Namanya Luce, Luce!"

"Oh, oke,"

Hening. Hening melanda kedua cowok yang bernasib sama ini. Keheningan tetap berjalan walau mereka dah sampai di tempat yang dituju—yaitu tempat Natsu ngorok.

"Widih, gila, luas amet!" tutur Natsu.

"Cepetan, oey, gue masih harus ambil gaunnya si Anji*g kampret itu," seru Gray dari balik pintu.

"Lah, kenapa elo nungguin gue?'

"Bodoh," Gray memukul kepala Natsu.

"Aduch, cakit," Natsu memegangi kepalanya yang terdapat benjolan besar.

"Tentu saja gue nungguin elo, elo kan gak tahu tempat-tempat disini. Nanti, sekali langkah keluar kamar, elo malah nyasar, gak dapet jatah makan malam,"

"O-oh, oke," jawab Natsu mengerti, "emang lo pernah ngerasainnya, ya?"

"Pernah, sehari baru disini, gue langsung nyasar kemana-mana, sampebingungnya gak ketemu-temu kamar gue, gue gak dapet makan malam, karena jam 06.00 teng gue baru nyampe dikamar gue kembali,"

"Hiks...menyedihkan,"

"Udah ah, ayo, nanti si Anji*g kampret itu memenggal kepalaku lagi,"

"Heh!? Emangnya pernah!?"

"Pernah," jawab Gray, "namun, gue berhasil menghindar terus,"

"Oh, selamat dari bahaya, ya,"

"Iya, betul cekali,"

"Udah ah, ayo, dimana tempat nyimpan gaunnya?"

"Di..."

[Himedere Girl]

"Sini," seru Gray tersenyum puas saat sampai di ruangan tempat menyimpan baju Lucy.

"Hah...hah...hah..." Natsu udah tengkurap ditanah dengan bercucuran keringat dan nafas yang sengal-sengal.

"Lo kenapa, Nat?" tanya Gray bingung menoleh ke bawah.

"Gila...hah...jauhh...banget...ruangannya..." jawab Natsu dengan nafas yang tersengal-sengal.

Gray sweatdrop ditempat, "apanya yang jauh? Orang cuman beda 2 kamar dari kamarmu, kok! Lebay,"

"Beda 2 kamar sih iya, ugh..." jawab Natsu berdiri dan merenggangkan otot, "tapi, jarak setiap pintukan 1km!"

"1km jidatmu! Orang 12km,"

"12km!?"

"Oh, salah, 12 m,"

"12 m!?"

Gray ngangguk-ngangguk, "dibagi dua,"

Natsu hanya memutih ditempat—yang sebentar lagi berubah menjadi abu.

"Woy, Salmon, ayo!" panggil Gray.

"Eh, iya-iya,"

Keduanya memasuki ruang penyimpanan baju.

"GILE! LUAS BANGET! DAH, GAUNNYA BANYAK LAGI!" teriak Natsu—pas disebelah kuping Gray.

"Kampret lo njing!" Gray langsung memukul kepala Natsu dengan keras.

"Adoeh," Natsu memegang kepalanya yang bocor, "lo...bikin kepala gue bocor!"

"Masa'!? Gak percaya!"

"Ini...liat ini...darah! Ini darah! Cium! Cium!" seru Natsu kepanikan.

"Mana ada itu darah! Itu cuman saus tomat dicampur ikan, kan?"

"Eh..? Kok elo bisa tau' sih...?"

"Gue kan tau semuanya," seru Gray dengan gaya cling clingnya.

"Hentikan, gue mual, hoek," seru Natsu yang wajahnya dah hijau.

"Eh!? Lo mual!? Bagaimana bisa elo mual dengan wajah seganteng dan kece ini!?" seru Gray sok panik.

Natsu hanya menatap datar temen temuannya, "ganteng jidatmu! Kece gigimu! Masih gantengan dan kecean gue lagi!"

"Masih ganteng dan kece gue lagi," seru seseorang dari lukisan yang dibelakang Gray.

Natsu dan Gray menatapnya datar.

"..."

"...apa?"

"GANTENGAN plus KECE-an GUE KALEE!" teriak kedua sahabat temuan(?) itu.

"Eh, iya iya,"

"Lagian, lo kan gak boleh bicara selama 1 minggu!" seru Gray.

"Oh ya, lupa," ujar lukisan itu sedih.

"Makanya, cepet diam!" Natsu ikut-ikutan Gray.

"Ha'i..." lukisan itu langsung seperti semula.

"...Eh!?" Natsu baru sadar akan sesuatu.

"Kenapa, Nat?"

"Ko-kok, lu-lukisannya, dapet bicara...sih?" tanya Natsu memandang ngeri lukisan didepannya.

"Oh, disini memang banyak barang ajaib, jadi, lo jangan heran kalo ketemu lukisan bicara, patung bicara, ataupun kucing bicara yang bonus ada sayapnya,"

"Oh, o-oke,"

"Ayo, bantu gue nyari' gaun empink-nya si Anji*g kampret!"

"Emping?Gue mau emping! Mana-mana?"

"Bukan emping bodoh!" Gray menampar Natsu ala Gibbs dari fandom sebelah.

"Sakit TAHU!"

"Gue gak suka tahu, dan," jawab Gray datar, "yang gue maksud itu pink bukan emping,"

"Gue kira emping—cemilan teman tidur gue, sekali makan langsung ngorok—eh, ternyata bukan. Lagian, kenapa nyebutnya empink?"

"Tau' tuh si Anji*g kampret,"

"Terus, kenapa elo—"

"DIAM! SEKARANG CARI GAUNNYA!"

"Lah, cari gaun apa?"

"GAUN EMPINK LAH, BEGO!"

"Gaun empink?" Natsu jadi bingung sendiri, lalu menunjuk ke segala arah, "empink yang mana satu? Rata-rata semuanya empink..."

Gray mematung ditempat, "iya ya,"

Dan, menurutnya sekarang

Hanya ada sau orang

Yang dapat ia salahkan

Atas kejadian ini...

.

.

.

"DASAR ANJI*G KAMPRET!"

[Himedere Girl]

Di kamar si Blondie kita

"Huh? Ada yang manggil gue, ya, Imitatia?" tanya Blondie kepada boneka berambut pirang dengan pakaian tempur ala nature.

Boneka yang diyakini dengan nama Imitatia itu hanya menggeleng, "gak ada, Lucy-sama,".

[Himedere Girl Chapter One is Clear, Come Back Next Time]


Author: Hai, hai, semua! Gimana? Seru? Kependekan? Kebanyakan omongan kotor?

Asist.R: Gue setuju ama semuanya! Tapi, coret serunya

Author: *pasrah* okelah, oh ya, sekedar info, di chap 1 memang belom ada adegan NaLu-nya (ya, iyalah, Natsu aja belom ketemu ama Lucy-_-")Malah Nali yang udah ada (bergembiralah NaLi Shipper! Saya membuat adegan pairing kesukaan ane disaat males dengan NaLu! #PLAK. Dan, adegan GrayLu yang pecah belah ini, mohon dimaafkan. Dan, mungkin, kebanyakan adegan Gratsu, ya?

Asist.R: *natap jijik Author* homo...

Author: Apa? Gue suka Gratsu, kok? Tapi, sebagai sahabat!

Asist.R: Oh, bagaimana dengan Stitsu? Sting x Natsu?

Author: Suka juga, tapi, sayangnya, si Stinky gak masuk di fic ini! Dan, sengaja dipotong karena Author dah capek nulis, urusan sekolah belom kelar...*peace

Asist.R: Ya udah, gih sana kerjain tugas elo,

Author: Iyaaaa...*langsung ngilang*

Asist.R: (Gila! Cepet kali ngilangnya!) Oke, minna, jangan lupa review, oke? Bye-bye~!