Haihai! The awesome Shia Zen is back. Nyahahaha *dibuang*

Fic ini saya dedikasikan buat yang kangen saya *hoek* juga buat Sanich-san serta pecinta Ryuk di seluruh dunia~ Nah, enjoy!


Human

By Shia Zen

Disclaimer: Death Note is not mine, yet :P

Warning: AR


Shinigami, dewa kematian, pengatur kematian. Ryuk adalah salah satu dari sinigami-shinigami itu. Tugas tentang kematian ini membosankan sekaligus menyenangkan, setidaknya, itulah yang ia pikirkan. Membunuh manusia satu per satu dari dunia shinigami amatlah menjenuhkan. Namun jika manusia itu sendiri yang membunuh sesamanya, ceritanya berbeda…

"Khu khu khu," terdengar tawa shinigami dari senyum—atau mungkin lebih tepatnya, seringai Ryuk. Dua mata bola raksasanya memutar ke kanan, tepat dimana seorang bocah tengah menulis di lembaran buku bersampul hitam.

"Ada yang lucu?" bocah berambut pirang keemasan itu bertanya, telinganya menangkap suara tawa Ryuk. Sang shinigami hanya memperlebar seringainya tanpa berkata apapun. "Huh…" bocah tadi meletakan pensilnya, menutup bukunya dan berbaring di kasur. Mata kecoklatan bocah itu memandang diam shinigami yang tengah bersandar malas di jendela kamarnya.

"Hey, Ryuk."

"Hm?" reflek Ryuk memiringkan kepalanya, merespon panggilan si penguna Death Note.

"Ini bukan yang pertama kalinya kan?" bocah itu menatap langit-langit kamarnya.

"Hm?" Lagi-lagi Ryuk menjawab dengan nada yang sama. Ia tidak benar-benar menegerti maksud dari pertanyaannya.

"Maksudku, ini bukan pertama kalinya shinigami memberikan death notenya ke manusia, kan?" bocah itu memperjelas pertanyaannya.

"Tentu bukan. Aku pernah memberi sebuah Death Note pada KIRA sebelumnya. Kau sudah kuberitahu sebelumnya kan, Taro?" Ryuk menatap malas bocah itu.

"Bukan. Maksudku, ini bukan pertamakalinya ada SHINIGAMI yang memberikan death notenya ke manusia kan?" sunyi. "Kau bukan yang pertama kan, Ryuk?" lanjutnya.

"Bukan, kau benar." Jawab Ryuk setelah jeda sejenak. Taro bangkit dari tempat tidurnya lalu duduk di kursi belajarnya.

"Lalu siapa shinigami itu?"

"…" Ryuk terdiam. Matanya mengamati langit luar dari balik jendela kamar. Sebuah ingatan dari masa lampau mengusik pikirannya. Taro memicingkan matanya, heran. Tidak biasanya Ryuk terdiam seperti ini.

"Ryuk?"

"Ia adalah shinigami yang pertama kali memberiku death note." Jawab Ryuk.

"Tapi, kau bilang death notemu itu pemberian raja shinigami?" Taro menatap heran Ryuk.

"Benar." Ryuk masih melihat kejauhan. Taro terdiam. Ia berusaha mencerna kata-kata Ryuk hingga tiba-tiba saja matanya melebar tanda terkejut.

"Tunggu dulu. Jangan-jangan sebelumnya kau…" Taro terdiam menatap wajah menakutkan sang shinigami yang tengah menoleh ke arahnya.

"Benar. Kau lebih jenius dari yang kupikirkan, Taro."

"Hah?" mata kristal Taro makin membesar, ia tidak percaya perkiraannya benar.

"Benar. Tapi dulu aku tidak sejenius dirimu."

To be continued.


Gimana? Ancur ya? Maaf habisnya saya udah lama nggak nulis fanfic T_T

Review ya, bilang ke saya mending nih fic dilanjutin apa enggak. Thanks for reading until the very end =D