Fic baru lagi! XD *plak!*

Baiklah! Aku tidak tau harus bagaimana lagi dengan yang satu ini! Jadi, maaf kalau jelek!

Happy Reading! :D


Disclaimer: Hetalia bukan milikku! Aku hanya membuat fic ini untuk hiburan saja! :D

Warning: Gaje, abal, OOC, human name, humor garing, OC dan chara fandom lain nyasar, dll.


Prolog: Letter from Danish Autonomous Region


Di sebuah sekolah bernama NihoNime Gakuen, cuacanya cukup cerah dan suasananya lumayan damai. Sampai seorang tukang pos datang untuk mengantarkan surat kepada seseorang.

"Surat!" kata tukang pos tersebut sambil memberikan sepucuk surat.

"Ah, thanks!" balas seorang pemuda berambut merah sambil menerima surat itu.

Kemudian, tukang pos itu pergi dan pemuda tadi melihat surat yang diterimanya.

"Hmm, surat ini dari sana, toh! Apa ya isinya?" tanyanya sambil membuka surat itu.

Tapi di saat yang bersamaan, seorang pria berambut pirang jabrik melihatnya dan penasaran dengan apa yang dilakukan pemuda itu.

"Oy, Lance! Ada apa? Ada sesuatu?" tanya pria itu.

Sontak, pemuda bernama Lance itu langsung kaget dan segera berbalik sambil menyembunyikan surat yang dipegangnya di belakang punggungnya.

"A-ah, tidak ada apa-apa kok! Hehehe!" jawabnya gelagapan sambil nyengir. "Oh iya, Mathias! Kau ngapain di sini?"

"Aku hanya ingin tau apa surat yang kutunggu sudah datang!" Pria jabrik bernama Mathias itu hanya memasang tampang berpikir.

GLEK!

Lance langsung menelan ludah karena surat yang diterimanya itu sebenarnya untuk Mathias dan dia baru saja membukanya.

"E-eh, begitu ya!" ujarnya kagok dan gemetaran.

"Kau kenapa, Lance?" tanya Mathias yang bingung dengan kelakuan temannya tersebut.

Pemuda berambut merah itu hanya menggeleng. Pria jabrik itu pun makin bingung dan memilih untuk mengabaikannya.

"Ya sudah, deh! Kalau kau tidak mau bilang!" katanya sambil berjalan pergi.

'Aku merasa tidak enak, tapi sebaiknya aku simpan dulu sampai keadaan memungkinkan!' batin Lance sambil menghela nafas kecil dan mengeluarkan surat yang disembunyikannya.


-skip time-


"Lho, kok suratnya ada di sini?" tanya Mathias heran saat mendapati surat yang dicarinya sudah berada di atas mejanya.

Selain itu, dia juga mendapati amplopnya terbuka dan sebuah note kecil tergeletak di sebelahnya. Isi note-nya seperti ini:

'Maaf telah membuka suratmu! Dari orang yang pertama kali bicara denganmu pagi ini! ^_^V'

"BOCAH MERAH SIALAAAAAN!" teriak pria jabrik itu emosi.

Saking emosinya, burung-burung di sekitar NNG pun langsung koit di tempat mendengarnya. *lebay!*


Sementara itu, Lance yang lagi bersihin Valkyrie Tank di rumahnya pun langsung memegangi telinganya yang berdengung akibat teriakan maut barusan.

Ah, iya! Apa aku lupa kasih tau kalau teriakan Mathias tadi bisa terdengar sampai 50 kilometer?

"Ugh, sudah kuduga! Mathias kalau ngamuk tuh suaranya udah kayak bom nuklir! Hah, mendingan aku ke dokter THT aja untuk memastikan gendang telingaku tidak pecah!" gerutu Lance sambil memasuki rumah.


Kita kembali ke NNG!

"Huh, untung cuma dibuka doang! Kalau sampai dibaca, awas aja tuh anak!" gerutu Mathias sambil membaca isi surat itu dengan kesal.

Beberapa menit kemudian, emosinya mulai mereda dan dia pun kembali membaca suratnya.

Lha? Kirain udah baca, ternyata belum! Yang tadi itu cuma buat redain amarah doang? Ah, lupakan! Kita liat aja isi suratnya!


Untuk Aniki yang ganteng (Thundy: "Kantong muntah mana kantong muntah? Gue mau muntah, nih!"/Cowboy: *ngasih kantong muntah dengan sweatdrop.*/Thundy: *langsung muntah.*)

Aku dan Greeny akan liburan ke tempat Aniki minggu depan! Jadi, bisakah nanti jemput kami di bandara? Kami tidak sabar bertemu yang lainnya.

Dari Faeroe Island dan Greenland

Note (ini Greeny yang tulis): Faeroe-chan ngotot pengen bawa Kopenhagen ke sana! Aku tidak yakin apa petugas di sana mengizinkan hewan peliharaan di bandara dan bisakah nanti Aniki kasih saran untuk human name kami? Aku dengar di sana tidak boleh pake Nation name!


"Makkun! Itu surat dari siapa?"

Pria jabrik itu langsung kaget dan menengok. Dia mendapati seorang pemuda Asian berambut coklat berada di belakangnya.

"Lu ngagetin gue aja, Yasu! Orang gue lagi baca surat dari adek gue juga!" bentak Mathias kagak nyelow.

Pemuda (yang sebenarnya bernama Ieyasu) itu hanya bisa tertawa garing sambil menggaruk kepalanya.

"Maaf deh, Makkun! Lagian, gue baru tau kalau lu punya adek!" balasnya watados.


Di rumah Nordic... (Cowboy: "Cepat amat!")

"Mereka berdua mau datang ya, Ta-san?" tanya Tino saat Mathias menceritakan isi surat yang diterimanya tadi pagi.

"Ja! Dan, banyak sekali yang harus aku urus untuk mereka!" jawab pria jabrik itu sambil menghela nafas kecil.


To Be Continue...


Well, Chapter depan nanti akan ada OC yang muncul di sini!

Boleh saya minta saran? Fic ini enaknya cross ke Basara atau tetap di fandom ini aja? Soalnya ini masih bagian dari Project 'NihoNime Gakuen Series' milikku! Nanti daftar fic-nya aku kasih tau di profil! :D

Review! :D